entah kenapa, author selalu tertarik dengan cerita transmigrasi. jadi, pembacanya author jangan bosan ya hehehe....😁😁
kali ini. kisah ini menceritakan seorang Narita yang tiba-tiba saja menjadi seorang ibu dari dua anak lelaki.
hidup tubuh yang di tempati oleh Narita ini, sama sekali tidak mendapatkan perhatian dari suaminya. ia juga melakukan segala macam cara untuk mendapatkan perhatian suaminya, sampai akhirnya Narita mengambil alih tubuh itu.
lalu bagaimana kah kisah selanjutnya ?. ikuti terus ya guys 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6. di benci mertua 2
Melihat respon seperti itu, nyonya Tamara sedikit heran. biasanya Anastasia akan histeris dan memohon-mohon padanya, agar tidak dipisahkan dengan putranya Alexander. namun, yang ia lihat ternyata tidak sesuai dengan yang ia harapkan.
"sombong sekali kamu,!! kamu itu tidak akan pernah hidup tanpa anak saya.!! dan saya akan pastikan kehancuran kamu,!! lagi pula, anak saya lebih cocok bersanding dengan seorang putri yang terpandang, bukan seperti kamu !! seorang gadis pelacur yang melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan apa yang ia mau."tuturnya lagi tak kalah pedas. Anastasya hanya tersenyum sinis.
"Saya juga tidak terlalu mengharapkan harta dari putra Anda nyonya. lagi pula saya memang bodoh, mencintai seorang laki-laki yang tidak menganggap keberadaan saya sama sekali. namun hari ini saya sudah menyadarinya, maka dari itu, tolong permudahlah perpisahan kami. lagi pula Saya tidak meminta apa-apa kecuali hak asuh anak-anak saya."ucap Anastasia lagi.
"tenang saja kami juga tidak Sudi mengasuh anak-anak dari wanita pelacur seperti kamu." kata-kata itu membuat telinga Anastasia menjadi panas.
ia mengatakan anak-anaknya dari perempuan pelacur. Ia tidak menyangka, bahwa keluarga Alexander ini sebegitu bencinya terhadap Anastasia. sampai-sampai anak-anak yang tidak tahu apa-apa pun menjadi korban kebencian mereka.
"nyonya Anda boleh menghina saya, tapi saya tidak mengizinkan anda untuk menghina anak-anak saya..!! sebagai anak-anak dari wanita pelacur. walaupun saya adalah seorang wanita yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan anak anda, tapi saya hanya melakukannya kepada anak anda. Jika anda menginginkan saya dengan anak Anda berpisah,? maka jangan bawa-bawa anak-anak saya dengan mengatakan bahwa mereka merupakan anak pelacur. tidak ada seorang ibu di dunia ini yang rela darah dagingnya dihina oleh orang lain, termasuk Anda nyonya. Saya juga tidak mengharapkan Anda menganggap anak-anak saya sebagai cucu-cucu anda, tidak sama sekali. anak-anak saya bukan menjadi tanggung jawab kamu, jadi saya tidak mengizinkan kamu yang tidak memiliki hubungan apa-apa dengan mereka, mengatakan hal itu."ucap Anastasia dengan tegas tanpa linangan air mata.
sakit hatinya mendengar seorang nenek yang mengatakan bahwa cucu-cucunya itu adalah anak-anak pelacur, menjadikan hati Anastasia berapi-api dan tentu saja emosinya jadi menggebu-gebu. mendengar hal itu nyonya Tamara sedikit terhenyu. walau bagaimanapun kedua anak itu adalah cucunya, namun ia tidak mau mengakuinya.
"Saya tidak peduli.!! Saya hanya peduli kamu segera menyingkir dari kehidupan anak saya."ucapnya lagi. Anastasia kembali terkekeh.
"bukankah saya sudah mengatakannya? kalau begitu andalah yang harus mengurus surat cerai kami."ucap Anastasia. namun tiba-tiba terdengar suara dari luar.
"mama!!!"suara itu adalah milik Alexander. sebenarnya Alexander sudah berdiri dan mendengarkan percakapan mereka saudari tadi.
Alexander juga tidak percaya, bahwa Anastasia benar-benar melepaskannya. Alexander pun Jalan mendekati kedua perempuan yang berselisih itu.
flashback
saat Alexander sedang melamun memikirkan apa yang terjadi di meja makan kala itu, tiba-tiba Ia mendapat panggilan telepon dari anak buahnya yang ia suruh untuk mengawasi Anastasia dan kedua anaknya secara diam-diam.
Iya menyampaikan bahwa nyonya Tamara atau mamanya berada di rumah istrinya. karena takut terjadi sesuatu, mengingat sang Mama tidak menyukai Anastasia, Alexander pun segera menyusul.
alhasil, Alexander dikejutkan dengan kata-kata yang keluar dari mulut Anastasia, biasanya saat mamanya datang Anastasia akan memohon dan menjilat, agar sang Mama mau menerimanya. tapi hari ini berbanding terbalik dengan kejadian di masa lalu.
flash of
"Alex...." lirih wanita paruh baya itu. Alexander seketika langsung berada di samping Anastasia dan ibunya.
"apa yang Mama lakukan di sini?" tanya Alexander kepada ibunya dengan ekspresi datarnya. karena nyonya Tamara tahu bahwa Alexander membenci Anastasia kembali memanas-manasi Alexander.
"lex, sebaiknya kamu cepat ceraikan istri kamu yang tidak tahu diri ini. Mama tidak menginginkan ia menjadi menantu mama. itu sangat menjijikan."ucap sang ibu mertua. Alexander berali menatap Anastasia yang memasang ekspresi jengkel kepada keduanya.
"Kenapa kamu melihatku. bukankah kemarin sudah kukatakan, segeralah mengurus surat cerai aku juga tidak meminta banyak padamu hanya meminta hak asuh anak-anakku."ujar Anastasia dengan dingin.
Alexander menatap sorot mata itu, di dalamnya sudah tidak ada cinta ataupun kehangatan untuknya. merasakan hal itu, hati Alexander tiba-tiba merasa sesak dan marah, Iya seolah tidak terima Anastasia menyerah untuk mengejar cintanya.
"apa kamu benar-benar menyerah untuk mendapatkan perhatianku? atau kamu sudah kehilangan akal dan sekarang berpura-pura untuk meminta pisah padaku?" tuduhnya lagi.
Anastasia memutar bola matanya malas. berulang kali ia katakan bahwa ia sedang tidak menarik perhatian nya.
"kamu itu ngerti bahasa manusia tidak sih? dari kemarin aku sudah mengatakan padamu, bahwa aku sudah tidak tertarik lagi untuk mencari dan mendapatkan perhatianmu. aku hanya berpikir, kenapa dulu aku sangat bodoh mengejar-ngejar cintamu dan perhatianmu. padahal di luar sana banyak laki-laki yang menginginkanku untuk menjadi pendamping mereka. namun bodohnya Aku malah terperangkap dengan cinta yang tidak beralasan ini."ucap Anastasia merasa jera dengan tuduhan Alexander.
mendengar ucapan Anastasya Alexander kembali terbungkam. tiba-tiba di suasana keheningan itu tangis alzio terdengar.
oek..oek..oek.. perhatian Anastasia teralih.
"kalian berdua dengarkan, ini terakhir kalinya aku mengatakan kepada kalian. segeralah urus surat cerai kita dan aku akan mengambil hak asuh anak-anak. kalau kamu ingin mengambil rumah ini, silakan ambil aku juga tidak peduli. sekarang kalian sudah mendengarkan apa yang ingin kalian dengar, waktuku tidak banyak untuk meladeni kalian. waktu berharga ku ini, hanya untuk kedua anakku, jadi segeralah tinggalkan kediaman ini."ucap Anastasia.
setelah mengatakan hal itu, ia langsung meninggalkan kedua insan yang masih termenung itu dan langsung masuk ke kamar anak-anaknya.
Anastasia jalan mendekat ke arah kedua buah hatinya. sementara alzio masih berada di gendongan mbok Ning dan menenangkannya. aryano yang melihat kedatangan ibunya pun segera berlari menghampirinya.
"bunda, bunda tidak apa-apa kan ? bunda tidak disakiti sama mereka kan.?" tanya aryano sambil menggenggam tangan kanan Anastasia. Anastasya menggeleng dan berjongkok dan sejajarkan tubuhnya dengan tinggi putranya.
"tidak sayang, bunda tidak apa-apa. makasih ya sudah mengkhawatirkan bunda..."ucap Anastasia mengecup kedua pipi ariano. Anastasia pun beralih menatap Putra bungsunya yang masih belum diam di gendongan mbok ning.
"mbok berikan padaku saja..!!"ucap Anastasia sambil merentangkan tangannya menyambut anak bungsunya itu. mbok Ning langsung menyerahkan alzio kecil kepada ibunya.
"cup cup cup. Kenapa anak bunda menangis ?bunda kan di sini tidak apa-apa. anak bunda lapar ya mau nyusu,?"ucap Anastasia dengan lembut.
sementara mbok Ning sudah pamit meninggalkan kamar itu ia kembali melanjutkan pekerjaannya di dapur. Anastasia pun langsung memberikan sumber makanan ke arah mulut sang buah hati.
"minumlah yang banyak anak bunda..."ucap Anastasia membelai kepala alzio. Ia beralih kepada Putra bungsunya yang duduk di sampingnya.
"Apakah Iyan mengantuk sayang..?"tanya Anastasia. Iyan pun menggelengkan kepalanya karena memang ia tidak mengantuk.
"tidak bunda. bunda apa boleh Iyan bermain?" tanya ariano meminta izin kepada Anastasia. Anastasia pun tersenyum manis kepada putranya itu.
"tentu saja anakku bermainlah ..." ucap Anastasia. aryano pun langsung ke girangan ia beralih kepada mainan-mainannya. sesaat ia mulai melupakan pertengkaran ayah dan bundanya itu dan tenggelam pada mainannya.
***, bersambung***
𝐞𝐡 𝐭𝐩 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐠𝐤 𝐚𝐝𝐚 😁😁
𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐭𝐲𝐩𝐨 𝐦𝐮 𝐭𝐡𝐨𝐫
𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐤𝐞𝐡𝐚𝐝𝐢𝐫𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚.... 💃💃💃💃💃
𝐂𝐄𝐎 𝐤𝐨𝐤 𝐩𝐞'𝐚