Menceritakan kisah seorang gadis bernama Sasa gadis mandiri dan penyendiri yang mempunyai trauma besar dalam hidup, gadis ini hidup sebatang kara.Suatu hari terjadi tragedi yang mengerikan merenggut hal paling berharga dalam hidupnya,ketika Sasa hampir menyerah dengan hidupnya
untungnya dia bertemu dengan teman lamanya Arya.
Usaha mencari bukti untuk meminta pertanggungjawaban sia sia?
Akankah Sasa dan Arya mampu membuktikan pihak yang bersalah atau tetap bungkam ditelan gelapnya Kekuasaan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liaafidah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berhasil atau Gagal?
Hari ini merupakan hari ke dua Arya bersekolah di SMA Perwira.Arya mengendarai sepeda motor untuk menuju sekolah sedangkan Toto menaiki mobil.
"Yang anak mamah dan papah"kata Arya mengejek Toto yang baru keluar dari mobil.
"Eh om hallo om"kata Arya melambaikan tangan
"eh Arya apa kabar Ar'"tanya orang tua dari Toto
"Baik om"kata Arya sambil menjabat tangan ayah dari temannya tersebut.
"Kita masuk dulu ya pa"kata Toto pada ayahnya
"Oke hati hati anak ayah"kata ayah Toto sambil melambaikan tangan
Arya dan Toto pun segera memasuki gerbang sekolah baru mereka,Setelah sampai di kelas Toto membuka percakapan dengan nada sebalnya.
"Gue males sumpah"kata Toto tiba tiba
"Lah kenapa?"tanya Arya heran
"Bokap gue terlalu berlebihan ke gue"kata Toto
"Berlebihan gimana?perasaan biasa aja deh kata Arya
"Bokap selalu nganggo gue kayak anak kecil gue males anjir"kata Toto
"Nggak semua anak seberuntung Lo to,jadi Lo bersyukur"Kata Arya sambil tersenyum penuh arti
"Lo tuh di dapetin dengan harga yang mahal to,Lo tuh hasil bayi tabung,gue yakin mereka nggak mau ngebuat lo merasa kurang"kata Arya tampak mengejek
"Jangan keras-keras nanti kalau ada yang denger gimana?"kata Toto tampak panik
"Gue trauma Ar,Lo kan tau julukan SD gue dulu si tabung"kata Toto
Arya hanya menertawakan kelakuan Toto,ketika mereka sedang asik melanjutkan perbincangan datang Cindy menghampiri meja mereka berdua.
"Gue mau ngomong sama lo ,ikut gue"kata Cindy sambil menunjuk wajah Arya
Arya hanya mengangguk dan mengikuti Cindy dibelakangnya,Toto yang heran pun mengerutkan dahinya seraya bertanya alasan Cindy menyuruh Arya mengikutinya,dan Arya hanya menaikan bahu tanda tak tahu.
Anak-anak kelas lain yang melihat Cindy dan Arya berjalan beriringan pun mulai membicarakan mereka.
Setelah lumayan berjalan beriringan,Mereka akhirnya sampai di taman sekolah.
"Udah,jangan jauh jauh sini aja"kata Arya pada Cindy
"Kenapa?"kata Cindy
"Kenapa apanya?"
"Kenapa kemarin lo,panggilan gue taxi?"kata Cindy dengan wajah sombongnya.
"Siapa?Siapa yang panggilan taxi"kata Arya
"Lo"jawab Sasa ketus
"Gue tau Lo yang panggilin gue taxi"
"Nggak usah sok baik deh Lo,kita itu nggak kenal ya"sambung Cindy
"Nggak,gue nggak sok baik,gue nggak akan biarin cewe sendirian apalagi itu posisinya udah malem,nggak mungkin gue tinggalin Lo sendirian kan?"kata Arya
"Udah gue duluan,udah mau masuk"kata Arya meninggalkan Cindy
Cindy terdiam mematung,dia sebelumnya tak pernah diam saja ketika ada orang yang berani menjawab pernyataannya tapi berbeda ketika Cindy bicara dengan Arya.
"Gue kenapa?"tanya Cindy pada dirinya sendiri sambil memegang pipinya yang memerah.
Ketika Cindy sedang diam mematung ada yang menyentuh pundaknya dari belakang.
"Ngapain Lo di sini"kata Riki
"Bukan urusan Lo"kata Cindy meninggalkan kakaknya itu.
Tidak lama kemudian bel berbunyi,Arya yang sudah duduk di bangkunya dan tentunya dengan buku didepannya,sudah siap untuk belajar.
Saat pelajaran pertama akan dimulai yaitu pelajaran Bahasa Indonesia,masuklah seorang nak laki-laki berpakaian sederhana dan nampaknya dia terlambat ditandai dengan nafasnya yang naik turun.
"Kenapa kamu terlambat"tanya guru bahasa Indonesia
"Maaf pak,tadi saya ketinggalan bus"kata siswa tersebut sambil menundukkan kepala.
"Nggak usah banyak alasan,sekarang kamu kebelakang dan berdiri di sana sampai pelajaran bapak selesai"kata guru tersebut
Anak laki-laki itupun bergegas menuju belakang kelas dan berdiri di sana tanpa bergerak sedikitpun.
...----------------...
Setelah sekitar 30 menit pelajaran berlalu datanglah Riki dan teman temannya yang memasuki kelas.
Mereka masuk ke ruang kelas dengan santai,tampak tak memiliki beban apapun.
Mata Guru Bahasa dan Riki bertemu tapi tak ada tindakan apapun dari guru tersebut.
Riki melewati anak yang sedang dihukum dengan santai bahkan ada raut senyum diwajahnya pada saat itu.
Arya dan Toto yang melihat kejadian tersebut tampak terkejut dengan perlakuan yang sangat berbeda padahal mereka adalah dua orang murid yang sama sama telat.
"Kok anak anak disini nggak pada heran ya?"kata Toto berbisik
"Padahal Riki udah telat banget banget banget anjir,udah 30 menit"
"Sedangkan anak tadi belum telat samapi 5 menit aja dihukum,ini kok yang hampir 30 menit nggak dihukum"kata Toto terus mengoceh
"Udah diem!"kata Arya pada Toto
Pelajaran jam pertama pun berakhir dan semua anak anak kelas pergi ke kantin,sekarang hanya tersisa Arya dan Toto dikelas.
"Ar,yang tadi gimana aneh kan?"kata Toto kembali bertanya
"Aneh banget"
"Ini menunjukan kekuasaan mereka,bahkan guru sama sekali nggak berani ngatur mereka"kata Arya
Saat Arya dan Toto sedang sibuk membicarakan kejadian di kelas,datang seorang wanita dengan seragam yang lusuh memberikan sekotak susu.
"Ini buat gue?"kata Arya
wanita itu hanya mengangguk dan pergi dari kelas.
"Dari siapa Ar?"kata Toto
"Nggak tau"kata Arya sambil membolak balikan kotak susu.
Ternyata ada memo yang tertulis disana.
"Maafin gue dan makasih udah nolongin gue semalem"
-cindy-
Arya dan Toto yang membaca memo tersebut terkejut sekaligus senang,apa ini pertanda langkah awal yang mereka ambil berhasil?
"Wah tanda keberhasilan nih"kata Toto
"Nih buat Lo"kata Arya menyodorkan kotak susu itu pada Toto
"Kenapa?"Tanya Toto
"Oh iya Lo nggak doyan susu yang original gini ya,ya udah buat gue aja"kata Toto sambil mengambil sekotak susu tersebut.
Arya merasa bahagia sekaligus sedih.
"Sa langkah pertama gue tampaknya berhasil"batin Arya.
