NovelToon NovelToon
Cinta Si Duda Kaya

Cinta Si Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ariania

beberapa kali menjalin asmara namun tak semua tak sesuai harapan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ariania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

terasa canggung

Meski teman wanitanya sudah pulang beberapa hari lalu Riani tetap bersikap dingin dan seperlunya jika bicara entah apa yang di pikiran Riani dan hal itu terkadang mengganggu Nathan yang selalu memperhatikan Riani.

Pagi itu seperti biasa Riani menyiapkan sarapan untuk semua, Natan yang hari ini bekerja di rumah dan Kevin seperti biasa berangkat sekolah lebih awal karena sudah masuk kelas XII jadi Kevin lebih sering pulang sore dikarenakan banyak pelajaran yang harus dia pahami dan tambahan les sepulang sekolah membuatnya sibuk dan menguras waktu untuk bermain, namun Kevin tak merasa terbebani karena Riani selalu memperhatikan nya dan menyiapkan keperluan nya.

Kevin yang sarapan terlebih dulu sedangkan Nathan yang masih berada di kamar.

Nathan keluar untuk sarapan dan Kevin selesai sarapan, berpamitan untuk berangkat menggunakan sepeda motor nya, tak lupa di bawakan bekal untuk makan siangnya karena hari ini dia akan pulang sore bahkan mungkin malem karena les tambahan.

Riani mengantar nya ke depan dan berpesan agar hati-hati dalam berkendara dan Kevin pun mengiyakan nya kemudian berangkat sekolah.

Riani kembali masuk kedalam dan menuju dapur.

" Kevin sudah berangkat mbak "

" sudah koh "

" mbak sarapan dulu "

" iya koh " . Sudah menjadi hal biasa sekarang jika Riani makan di bersama di meja yang sama pula, meski awalnya merasa canggung namun sudah menjadi hal biasa dan itu pun atas perintah Nathan selaku pemilik rumah.

Duduk berhadapan sembari menikmati sarapan.

Nathan belum beranjak dari tempat duduknya meski makannya sudah habis, dan dia memperhatikan Riani. Merasa di perhatikan Riani pun sedikit canggung dan malu.

" Koko "

" iya "

" tolong jangan lihatin saya seperti itu "

" kenapa, malu ya "

" Koko kalau ada yang mau di bicarakan, ngomong sekarang saja, jangan terus lihatin "

" kamu punya pacar gak "

mendengar hal itu Riani sedikit tersedak makanan dan seketika Nathan pun mengambil minum dan memberikan nya pada Riani, Riani pun meminum dengan perlahan.

" kaget ya, maaf "

" gak apa-apa, tapi kenapa Koko tanya hal itu "

" pingin tahu saja, soalnya selama kamu disini saya tidak pernah lihat kamu telponan sama seseorang "

" saya suka telponan kok "

" sama siapa "

" anak di kampung "

" selain itu " rasa penasaran

Riani hanya menggeleng kan kepalanya .

" gak ada " ujar Nathan

" gak ada, lagipula siapa yang mau sama wanita yang sudah punya anak dan gagal dalam rumahtangga " beranjak dari duduknya sembari membereskan piring kotor dan mencucinya.

" ya pasti ada lah mbak, kenapa gak nyoba dulu pacaran "

" saya sudah males pacaran koh "

" kok bisa males "

" bukan anak muda lagi yang harus pacaran "

Nathan pun hanya menyimak.

" Koko katanya mau kerja "

" bentar lagi " . Riani melanjutkan pekerjaannya, Nathan yang memperhatikan Riani seolah ada yang ingin dia sampaikan namun masih enggan untuk bicara.

" kalau begitu saya permisi dulu ya koh masih ada yang belum di kerjakan "

" jangan terburu-buru mbak, santai aja kerjanya jangan terlalu cape juga harus jaga kondisi juga biar gak sakit "

" iya koh, permisi " meninggalkan dapur dan pergi ke halaman depan dan membersihkannya.

Nathan hanya tersenyum melihat hal itu. Perasaan yang begitu dalam kepada Riani namun belum berani untuk mengatakannya, mendengar apa yang dikatakan Riani saat obrolan tadi membuat nya harus terus meyakinkan agar Riani bersedia untuk menjadi teman dalam hidupnya. Nathan yang juga merasa butuh seorang yang bisa menemaninya saat tua nanti dan menjadi ibu bagi anaknya, harapan itu selalu tersirat dalam benaknya hanya saja Nathan takut jika keinginannya tak sesuai apa yang di harapkan nya, namun Nathan terus berusaha agar hati Riani luluh , meski dia tau Riani merasa canggung jika berada di dekatnya dan berbicara dengannya, meski berapa dalam sari atap Riani dan Nathan jarang sekali bertemu karena Nathan yang sibuk di rung kerjanya dan pergi ke luar negeri untuk bisnis nya, meski dekat namun meraka tak memiliki waktu untuk ngobrol lama, walaupun selalu bertemu di meja makan namun tak banyak pula yang dibicarakan, dan baru hari ini Nathan bisa ngobrol sedikit lebih lama dari biasanya dan itu membuatnya merasa senang meski hanya dengan memandang Riani.

Merasa terus di lihatin saat berada di dapur membuat Riani merasa canggung ketika bertemu dan terkadang tidak fokus dalam bekerja, berdebar rasanya jika dia berada di dekat Nathan karenanya Riani lebih memilih untuk menghindar agar tidak terlalu ketara jika dirinya menyimpan perasaan terhadap Nathan.

Akan sangat memalukan bagi Riani jika dirinya ketahuan memiliki perasaan terhadap sang bos, dan tidaklah pantas bagi Riani mempunyai perasaan itu karena baginya dia bukan siapa-siapa hanya seorang asisten rumahtangga yang bekerja disana dan itu sesuatu yang harus di sadari oleh Riani.

Memiliki pasangan memang harapan Riani, tapi mungkin bukan Nathan orangnya karena Riani merasa tidak pantas jika harus bersanding dengan Nathan, bagaimana tidak Nathan adalah seorang pengusaha sukses dan pintar tentu dengan kekayaan yang dia miliki tentunya tak sebanding dengan Riani yang hanya merupakan wanita dari desa yang merantau bekerja demi sang buah hati dan orangtuanya, Nathan jauh di atasnya dan tidak mungkin bisa dia gapai.

Wanita mana yang tidak ingin menjadi pasangan hidup dari seorang duda tampan nan kaya raya itu, mungkin banyak di luaran sana wanita-wanita yang mengantri untuk menjadi pasangan hidup Nathan.

Namun entah mengapa sampai saat ini Nathan masih bertahan dengan kesendirian dan pekerjaan nya.

Meski pernah menjalani hubungan dengan seorang wanita namun akhirnya berpisah di tengah jalan karena menurut nya wanita itu sekedar hanya ingin materi nya saja yang mengharuskan Nathan mengakhiri hubungan mereka, hubungan yang tidak di ketahui oleh siapa termasuk Kevin sebagai seorang anak, namun yang akhirnya Kevin tahu hubungan tersebut setelah Nathan mengakhirinya.

Perasaan nya tumbuh seiring berjalannya waktu dan kebersamaannya di setiap waktu meski hanya sebentar namun hal itu membuat Nathan merasa senang meski masih dengan kecanggungan yang di rasakan Riani.

Suatu hari Nathan meminta alamat rumah Riani yang berada di kampung, tanpa alasan yang jelas Riani pun enggan untuk memberikannya, namun dengan berbagi alasan akhirnya Riani pun bersedia untuk memberikan alamat tersebut.

Selesai membersihkan halaman depan Riani kembali masuk kedalam dan beristirahat sejenak di kamarnya.

Di jam makan siang Nathan pun keluar dari ruangan dan menuju ruang makan, Riani yang biasanya menemani Nathan makan kini dia berdiam di kamar karena merasa canggung sehingga tak terasa Riani pun tertidur.

Nathan yang merasa khawatir karena Riani tak menemani saat makan mengecek Riani dan mengetuk pintu kamar Riani namun tak ada jawaban dari balik pintu, perlahan Nathan membuka pikiran melihat Riani tertidur pulas, berjalan perlahan mendekati Riani dan menyelimuti Riani dengan pelan dan kembali ke luar, menutup pintu dengan perlahan dan kembali ke ruang makan.

Mencuci piring sendiri selesai makan dan melanjutkan kembali pekerjaan.

Mendengar Kevin pulang Nathan menyuruh nya untuk makan siang ambil sendiri, mendengar hal itu Kevin pun menanyakan keberadaan Riani,

" memangnya mbak kemana dad "

" mbak lagi istirahat "

" oohh, oke. Kevin ganti baju dulu ya dad " menuju kamar.

Nathan kembali bekerja.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!