NovelToon NovelToon
Tawanan Miliarder Posesif

Tawanan Miliarder Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Menantu Pria/matrilokal / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: ayu andita

follow aku di IG : ayu_andita28

Hutang 10 Milyar yang dimiliki orang tua Serenity Lily membuat gadis itu menjadi korban dari seorang CEO kejam. Dia menjadi tawanan sang CEO yang tampak marah dan dendam pada orang tua Lily.

Akankah Lily mampu terlepas dalam penjara yang dibuat oleh sang CEO atau justru terjerat dalam pesonanya. Sementara pria itu hanya menjadikan Lily sebagai tawanan!

Akankah Lily akan menemukan bahagianya atau justru sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayu andita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 Keinginan Alina

Di sebuah kafe yang tenang di sudut kota, Alina duduk sendiri sambil memandang keluar jendela. Tatapannya kosong, tetapi dalam hatinya ada pergulatan hebat. Di tangannya, sebuah cangkir kopi yang sudah dingin sejak setengah jam lalu.

Di sisi lain, Alina masih mencintai Xander, mantan kekasihnya. Setiap kenangan bersama Xander terputar kembali dalam pikirannya seperti film yang tak berkesudahan. Waktu yang dihabiskan bersama, tawa yang mereka bagi, dan janji-janji yang pernah mereka ucapkan—semua itu membuatnya semakin sulit melupakan Xander. Terlebih lagi, kini Xander bersama Lily, seorang gadis yang menurut Alina tidak sepadan dengannya.

Gadis itu berniat akan merebut Xander dari Lily dengan cara licik sekalipun. Alina mulai menyusun rencana dalam benaknya. Dia tahu beberapa rahasia tentang Lily, informasi yang bisa menghancurkan hubungan mereka. "Jika aku tidak bisa memilikinya, maka tidak ada yang bisa," pikirnya dengan tekad yang kuat.

Alina meraih ponselnya dan mulai mengetik pesan kepada seorang teman lama yang bekerja di perusahaan tempat Lily bekerja. Dia butuh informasi lebih lanjut tentang kehidupan pribadi Lily, sesuatu yang bisa dia gunakan sebagai senjata. Alina menutup matanya sejenak, menarik napas dalam-dalam. "Aku akan membuat Xander menyadari bahwa aku adalah satu-satunya untuknya, bagaimanapun caranya," bisiknya pada dirinya sendiri.

Ketika cangkir kopi diletakkan kembali di atas meja, Alina sudah memutuskan. Dia akan melakukan apapun yang diperlukan untuk merebut kembali cinta yang menurutnya masih menjadi miliknya.

Beberapa hari kemudian, Alina udah dapet semua info yang dia butuhin. Malam itu, dia duduk di ruang tamunya sambil memegang ponsel, senyum licik menghiasi wajahnya. Dia tahu ini waktunya untuk bertindak.

Dia mulai mengirim pesan anonim ke Xander, ngasih tahu tentang kebiasaan buruk Lily yang Xander pasti gak tau. Alina tau banget kalau Xander bakal terguncang denger kabar itu. Dia berharap banget pesan itu bisa ngehancurin hubungan mereka.

Di saat yang sama, Lily lagi duduk di sofa mansion, nunggu Xander datang. Dia tidak punya firasat apapun tentang badai yang bakal datang. Xander masuk dengan raut wajah bingung dan marah.

"Kita perlu bicara," katanya dengan suara tegang.

Lily bengong, tidak mengerti kenapa tiba-tiba Xander jadi kayak gitu. "Ada apa, Xander?" tanyanya dengan cemas.

"Apa ini bener?" Xander nunjukin pesan yang dia terima.

"Kamu bohong soal ini?"

Lily merasa dunianya runtuh. Dia nyoba menjelaskan, tapi Xander udah terlanjur marah dan kecewa. Mereka mulai berdebat hebat, suara mereka terdengar sampai mengema.

Di tempat lain, Alina menunggu dengan penuh harap, membayangkan percakapan panas yang pasti sedang terjadi antara Xander dan Lily. Dia yakin, ini adalah langkah pertama untuk mendapatkan kembali hati Xander. Sambil tersenyum puas, dia menyesap teh hangatnya, merasa langkah pertamanya udah berhasil.

Mereka berdua duduk di sofa ruang tamu mansion Xander, suasana terasa tegang. Xander duduk di satu ujung sofa, wajahnya penuh dengan ekspresi kecewa dan marah. Lily duduk di seberangnya, matanya berkaca-kaca karena merasa tertekan.

"Pesan ini, Lily," kata Xander, menunjukkan ponselnya yang menampilkan pesan anonim.

"Kamu mau ngomong apa tentang ini?"

Lily memegang napasnya, mencoba untuk menjelaskan. "Xander, aku bener-bener tidak tahu apa yang dimaksud pesan itu. Aku jujur sama kamu."

Xander menggelengkan kepala dengan penuh ketidakpercayaan. "Aku tidak bisa percaya lagi, Lily"

"Kamu sudah tidak suci lagi?"

"Aku tak menyangka akan menikahi perempuan bekas laki-laki lain!"

Lily merasa dunianya runtuh. Dia merasakan keputusasaan melanda hatinya. "Xander, aku tidak bohong. Selama ini aku tidak dekat dengan pria manapun." ucapnya dengan suara yang gemetar.

Tapi Xander terus mengecamnya, tanpa memberikan kesempatan untuk menjelaskan. Kata-kata yang menyakitkan terus keluar dari mulutnya, membuat Lily semakin hancur.

Di lain tempat, Alina tersenyum puas saat melihat rencananya berhasil. Dia menyadari bahwa Xander semakin jauh dari Lily setiap saat. "Langkah terakhir," bisiknya pada dirinya sendiri dengan senyum penuh kemenangan. Dia merasa semakin dekat dengan tujuannya untuk memiliki Xander kembali.

Setelah melemparkan pandangan terakhir yang penuh kekecewaan ke arah Lily, Xander bangkit dari sofa dengan langkah yang berat. Dia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri, sebelum akhirnya meninggalkan ruang tamu mansion tanpa sepatah kata pun.

Lily duduk sendirian di sofa, menatap ke lantai dengan perasaan yang campur aduk. Dia merasakan kesedihan yang mendalam menyelinap ke dalam hatinya. Namun, dia tahu dia harus berdiri tegar.

"Xander, aku masih suci," ucap Lily dengan suara lembut, tetapi penuh dengan keyakinan. Dia memandang pintu tempat Xander pergi dengan harapan bahwa suara hatinya bisa sampai kepadanya.

Meskipun kecewa dan terluka, Lily tetap memegang teguh kebenaran. Dia tahu dia tidak bersalah atas tuduhan yang dilemparkan padanya. Dengan hati yang berat, dia berdoa agar Xander bisa melihat kebenaran dan kembali padanya.

Sementara itu, di luar mansion, Xander berjalan dengan langkah cepat, hatinya masih dipenuhi dengan kemarahan dan kekecewaan. Dia berusaha menenangkan diri, tetapi pikirannya terus dipenuhi dengan bayangan pesan anonim dan pertengkaran dengan Lily.

Keheningan malam menyelimuti langkah-langkahnya, tetapi di dalam hatinya, badai emosi masih bergulung-gulung. Xander tidak tahu apa yang harus dia lakukan selanjutnya, tetapi satu hal yang pasti, dia harus menyelesaikan masalah ini dengan Lily secepat mungkin.

Dengan langkah hati-hati, Lily meninggalkan ruang tamu menuju tangga yang menuju lantai dua, tempat kamarnya berada. Tangannya gemetar ketika dia memegang pegangan tangga, pikirannya masih dipenuhi dengan peristiwa yang baru saja terjadi.

Saat mencapai lantai dua, Lily langsung menuju ke kamarnya dengan langkah cepat. Dia merasa lebih nyaman di dalam ruangannya, tempat di mana dia bisa bersandar dan merenungkan segala sesuatu dengan lebih tenang.

Segera setelah masuk ke dalam kamar, Lily duduk di ujung ranjangnya. Dia memeluk bantal erat-erat, mencoba menenangkan dirinya sendiri. Air mata mulai mengalir di pipinya, tetapi dia menolak untuk menyerah pada kesedihan.

Lily memejamkan mata sejenak, mencoba merapalkan beberapa kata doa untuk ketenangan pikirannya. Dia berharap bisa menemukan jawaban atas semua masalah yang sedang dia hadapi.

Di dalam kegelapan kamarnya, Lily merenung tentang hubungannya dengan Xander, tentang kebenaran, dan tentang masa depan mereka bersama. Meskipun kebingungan dan ketidakpastian melingkupi pikirannya, dia tahu dia harus tetap kuat dan berpegang pada keyakinannya.

"Bagaimana bisa Xander berubah begitu cepat hanya karena ada pesan tidak jelas itu?"

"Padahal aku berbicara jujur namun dia tak percaya sama sekali denganku!"

Lily tentu saja terluka dengan sikap suaminya.Gadis itu berusaha kuat meski air matanya terus mengalir membasahi pipi.

"Hanya karena aku miskin, bukan berarti aku diam saja saat direndahkan!"

1
mbok Darmi
semoga alina hamil anak bram biar seru mau tdk mau alana hrs nikah sama bram demi anak yg dikandung nya
Miss Apple 🍎
nikah aja Bram dan Alina
Miss Apple 🍎
lanjut
Miss Apple 🍎
jangan tengok masa lalu
Bivendra
aq rada bingung sm xander n lily sllu
jwbn aq sayang cinta xander
kita akan melewati ini smw
tp lht lah
mading² sndri
Miss Apple 🍎: sama masih terbayang masa lalu keknya
total 1 replies
Miss Apple 🍎
seru
Miss Apple 🍎
kasihan Lilu
Miss Apple 🍎
seru
Miss Apple 🍎
lamjut
Miss Apple 🍎
lanjutlah
Miss Apple 🍎
lanjut
Miss Apple 🍎
seru
yesi yuniar
hadir kak 🤗
Miss Apple 🍎
lily hati hati
Miss Apple 🍎
seru
Miss Apple 🍎
lanjur
mbok Darmi
Lily jgn bikin ulah yg akan jd celah alina untuk merebut xander ingat kamu khs jaga diri dr fitnah, xander mungkin baik to kl dikompori alina dan ada bukti kedekatan mu dgn bram akan jd bumerang
Miss Apple 🍎: betul mak
total 1 replies
mbok Darmi
xander juga oon ngga tegas ngga peka sama trik alina hrs nya xander lbh tegas jgn mau lg ketemu sama Alina demi menjaga kewarasan lily jgn sampai kamu menyesal xander itu alina akan menghalalkan segala cara buat merebut kamu kembali dan saat kamu lengah lily sdh pergi dr hidupmu jd jgn kecewakan lily hanya krn kamu menganggap alina hanya temen aja
Miss Apple 🍎
betul
mbok Darmi
semoga rencana mu gagal total Alina jd wanita kok jahat bgt egois apa yg sdh kamu buang jgn sampai kamu ambil dan minta lagi sudah milik orang lain, Xander awas ya kl sampai kamu terjebak rencana alina yg ada kamu akan kehilangan lily selama nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!