NovelToon NovelToon
Rahasia Suami Lumpuhku

Rahasia Suami Lumpuhku

Status: tamat
Genre:Tamat / Dendam Kesumat / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:20.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rosma Sri Dewi

Aozora Jelitha, dikhianati oleh calon suaminya yang ternyata berselingkuh dengan adiknya sendiri. Padahal hari pernikahan mereka tinggal menunggu hari.
Sudah gagal menikah, ia juga dipaksa oleh ayah dan ibu tirinya, untuk membayar utang-utang papanya dengan menikahi pria yang koma,dan kalaupun bangun dari koma bisa dipastikan akan lumpuh. Kalau dia tidak mau, perusahaan yang merupakan peninggalan almarhum mamanya akan bangkrut. Pria itu adalah Arsenio Reymond Pratama. Ia pewaris perusahaan besar yang mengalami koma dan lumpuh karena sebuah kecelakaan.Karena pria itu koma, paman atau adik dari papanya Arsenio beserta putranya yang ternyata mantan dari Aozora, berusaha untuk mengambil alih perusahaan.Ternyata rencana mereka tidak berjalan mulus, karena tiba-tiba Aozora mengambil alih kepemimpinan untuk menggantikan Arsenio suaminya yang koma. Selama memimpin perusahaan, Aozora selalu mendapatkan bantuan, yang entah dari mana asalnya.
Siapakah sosok yang membantu Aozora?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Sri Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membersihkan tubuh Arsen

Mentari pagi datang menyapa. Cahayanya masuk melalui celah-celah jendela kamar tempat di mana dua orang pasangan suami-istri istri yang tidak lain Arsenio dan Aozora sedang tertidur.

Cahaya mentari, menerpa wajah Arsenio, hingga membuat pria itu bangun. Alangkah kagetnya dia, begitu dia melihat ada tangan kecil yang sedang memeluknya.

"Emm, kenapa dia memelukku sih? Dia tidak sadar, atau sedang mengambil kesempatan?" bisik Arsenio pada dirinya sendiri

"Mumpung dia masih tidur, sebaiknya aku pindahkan tangannya. Mudah-mudahan dia tidak terganggu," Arsenio baru saja berniat hendak memindahkan tangan Aozora dari atas perutnya. Namun, tiba-tiba tubuh Wanita itu menggeliat. Sepertinya istrinya itu sebentar lagi akan bangu. Arsenio pun sontak memejamkan matanya.

Sesuai dugaan Arsenio, Aozora membuka matanya perlahan-lahan. Tiba-tiba mata wanita itu membesar, terkesiap kaget ketika mendapat kenyataan kalau dirinya memeluk Arsenio.

"Aduh, kenapa aku memeluknya?" Aozora dengan gerakan cepat menarik tangannya dari tubuh Arsen. "Tenang, Zora tenang! Suamimu itu tidak akan tahu , jadi buat apa kamu panik?" gumam Aozora, yang tentu saja masih bisa didengar jelas oleh Arsenio.

Aozora menarik napas dalam-dalam lalu mengembuskannya kembali ke udara, untuk menenangkan diri sendiri. Setelah merasa sedikit tenang, dia menoleh ke arah jendela. Lagi-lagi mata wanita itu membesar dan langsung melompat dari tempat tidur. Bagaimana tidak, Dia melihat melihat kalau di luar sudah sangat terang. Kemudian dia pun menoleh ke arah jam yang menempel di dinding yang ternyata sudah menunjukkan hampir pukul 7.

"Astaga, aku kesiangan! Bagaimana ini? Padahal hari ini hari pertamaku kerja. Aku bahkan tidak membuat sarapan. Apa kata mama Amber nanti ya?" Aozora mulai berceloteh sembari menggigit-gigit kukunya.

Ya, tadi malam, Amber mama mertuanya sudah meminta dia menggantikan Arsenio memimpin perusahaan yang sekarang sedang dipegang oleh Dimas dan papanya. Awalnya Aozora menolak. Namun, karena Mama mertuanya mengingatkan kalau Dimas adalah sepupu Arsen, Wanita itupun langsung antusias menerima tawaran wanita paruh baya itu. Bukan karena merasa punya kesempatan untuk bertemu dengan Dimas, tapi karena ia berpikir kalau ini adalah langkah awalnya untuk memulai dendamnya.

"Ahh, aku tidak boleh panik seperti ini. Sebaiknya aku mandi dulu!" Dengan sedikit berlari Aozora masuk ke dalam kamar mandi. Seperti biasa, setelah tubuh Aozora hilang di balik pintu, Arsenio pun kembali membuka matanya, dan duduk.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Aozora tidak memerlukan waktu lama untuk mandi mengingat kalau dirinya sudah kesiangan. Ia pun langsung kembali keluar dari kamar mandi dengan seutas handuk yang melilit menutup tubuhnya dari dada sampai atas lutut.

Aozora berniat untuk langsung menuju lemari, tapi tiba-tiba dia mengurungkan niatnya, dan menoleh ke arah tubuh Arsen yang terbaring

"Astaga, bagaimana ini? bukannya aku harus membersihkan tubuh Arsen lebih dulu?" ucap Aozora.

"Heh, membersihkan bagaimana yang dia maksud?" Arsenio bermonolog pada dirinya sendiri.

"Emm, sepertinya membersihkan tubuhnya tidak perlu waktu yang lama. Lima menit aku rasa cukup," Arsenio kembali mendengar suara Aozora, membuat perasaan Arsenio semakin tidak karuan. Entah apa yang akan dilakukan oleh wanita itu padanya nanti.

Tidak menunggu lama, Aozora keluar lagi dari kamar mandi dengan tangan yang membawa air di dalam wadah lengkap dengan lapnya. Sebelumnya wanita itu sudah menyiapkan pakaian ganti untuk suaminya lebih dulu.

"Aku bersihkan, mulai dari mana ya?" Aozora menggaruk-garuk kepalanya, bingung.

"Oh, aku mulai dari atas aja dulu!" Dengan sangat perlahan, Aozora mulai membuka kaos yang dipakai Arsenio. Saat membuka kaosnya, tanpa sengaja wajah Arsenio menempel di dada Aozora yang masih tertutup handuk.

"Kenapa badannya masih bagus seperti ini? padahal dia kan sudah koma selama sebulan?" gumam Aozora dengan tangan yang bekerja melap mulai dari wajah pria itu sampai bagian perut. Sentuhan tangan Aozora benar-benar memuaskan tubuh Arsen meremang.

"Kenapa dia jadi merinding? Apa dia kedinginan? Apa yang tidak sadar seperti dia bisa merasa kedinginan juga?" Aozora mengernyitkan keningnya. Menyadari hal itu, Aozora pun buru-buru mengenakan kembali pakaian bersih ke tubuh Arsen. Walaupun memang sedikit kesulitan karena badan Pria itu yang cukup berat.

"Sudah selesai! Sekarang bagian bawah,"gumam Aozora.

"What? Bagian bawah mana yang dia maksud? Jangan bilang kalau __" belum sempat Arsenio selesai membatin, tiba-tiba dia merasakan tangan Aozora yang sudah menarik celananya ke bawah.

"Mati aku!" umpat Arsenio.

Sementara itu, wajah Aozora sudah berubah merah ketika melihat penampakan di depannya, di mana, bagian bawah tubuh suaminya itu, kini hanya tinggal mengenakan pelapis benda sensitifnya.

"Apa aku harus membukanya juga?" batin Aozora mulai berperang.

"Please, jangan buka!" mohon Arsenio yang tentu saja hanya dalam hati.

"Ah, buka saja! Toh dia gak tahu kan? jadi aku tidak perlu malu. Karena kata Daren kemarin , semuanya harus aku bersihkan tanpa terkecuali. Lagian tidak mungkin, CD nya tidak diganti," gumam Aozora lagi.

"Sialan! Bangsat! Ternyata ini semua ulah Daren. Sudah bosan hidup sepertinya si bangsat itu!" Arsenio mulai mengumpat, benar-benar kesal sekarang.

Sementara itu, Aozora kini sudah memberanikan diri untuk menarik benda segitiga itu, hingga kini bagian tubuh sensitif itu terpampang jelas di depan matanya.

"Astaga, kok bisa tegang seperti itu?" mata Aozora mengerjab-erjab, antara takjub atau bingung bercampur jadi satu.

"Jangan berpikir macam-macam, Aozora! Ayo cepat bersihkan, biar cepat selesai!" ucap Aozora.

Aozora pun mulai melanjutkan kembali membersihkan tubuh bagian bawah Arsenio. Saat dia hendak membersihkan bagian sensitif pria itu, benda itu bergeliat dan terlihat semakin tegang. "Astaga kenapa semakin membesar?" pekik Aozora seraya menjauhkan tangannya.

"Tamatlah riwayatmu, Daren! Kamu benar-benar membuatku tersiksa!" lagi-lagi Arsen memaki dalam hati.

Aozora merasa dia sudah selesai membersihkan tubuh suaminya. Dia pun kembali dengan sigap memakaikan celana pria itu.

Ingin rasanya Arsenio memekik, saat Aozora memasang CD nya dengan sedikit kasar, yang pastinya membuat benda itu terasa sakit.

"Akhirnya selesai!" seru Aozora, sembari mengembuskan napas lega.

Wanita itupun langsung beranjak menuju lemari dan mengeluarkan pakaian kerja yang tadi malam sempat dibelikan oleh mertuanya.

Setelah berpakaian, ia pun merias wajahnya dengan riasan tipis. Namun, walaupun tipis, tidak bisa menutupi kecantikan wanita itu.

"Mas, aku berangkat dulu ya!" walaupun Aozora yakin tidak akan mendapatkan jawaban dari suaminya itu, tapi wanita itu tetap saja berpamitan pada pria itu.

Aozora kemudian meraih tangan Arsenio dan mencium punggung tangan pria itu layaknya seorang istri yang pamit pada suaminya.

Kemudian, Aozora melangkah keluar dari kamar dan turun ke bawah.

Setelah yakin kalau Aozora sudah benar-benar pergi, Arsenio kembali bangun dan meraih ponsel dari bawah bantalnya. Tujuannya hanya satu, yaitu ingin menghubungi Daren dan memaki-maki sahabatnya itu.

Tbc

Ti

1
Christina Molondoi
Lumayan
Christina Molondoi
Biasa
Bunda SalVa
luar biasa ceitanya 👍
Bunda SalVa
Niko 11 12 dengan Daren ,suka sekali mengklaim jandanya Zora 😄😄
Bunda SalVa
itu bidadarimu Sen bukan penderitaanmu , makanya jangan pura-pura koma terus biar gak makin tersiksa 🤣🤣
Bunda SalVa
wkwkwkwkwk langsung jadi adem panas ya Sen 🤣🤣🤣🤣
Tiur Lina
mampooss
Trisna
semuanya damai.
dan menjemput kebahagian masing-masing
Trisna
ini apa ada kaitannya dengan kakak nya aozora yang sudah meninggal?
Trisna
di bab i i sedih woi
Trisna
siapa lagi ini astoge
Trisna
sama aja Bella dan Tsania murah
Trisna
kalau bahasa formal itu saya ya.
bukan aku.
Trisna
ini Aditya gimanaya kek banci.
semudah itu di gertak
Trisna
Tsania, Dimas itu hanya sebatas penasaran.
kalau cinta itu udah pasti di Zora.
laki-laki itu bisa menyentuh perempuan tanpa rasa yang penting puas.
yah kamu juga nya jalang Tsania.
jadi gimana enggak tergoda coba namanya laki-laki
Trisna
kalau gue jadi Zora gue tetap diam....
memaki dan berteriaklah sepusamu dan gue akan bekerja dengan diam sampai membuat mulut kalian diam
Trisna
Darren sahabat tidak ada akhlak😂😂🤣🤣
Trisna
hanya di novel pernikahan model seperti ini bisa di lakukan
Fani Indriyani
tsania sini aku bisikin ,"sebenernya dimas tuh bosen ma kamu"!!boleh ga sih ketawa jahat buat tsania hahahaha
Ani Sukmayati
mampus kau aditya,,,, bapa durjana
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!