NovelToon NovelToon
Becoming A Poor Princess

Becoming A Poor Princess

Status: tamat
Genre:Romantis / TimeTravel / Tamat / Cinta Paksa / Transmigrasi ke Dalam Novel / Kutukan
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Itha Sulfiana

Diana Steel yang baru saja menemukan sang tunangan bersama sahabat baiknya tengah berselingkuh, kembali pulang ke rumah dengan perasaan yang hancur. Diperjalanan, seorang Nenek tua menawarinya membeli sebuah novel tua bersampul hijau yang terlihat aneh di mata Diana.

Karena desakan sang Nenek dan rasa kemanusiaan yang tinggi, akhirnya Diana pun membeli novel yang menurut Nenek adalah novel yang mampu merubah kehidupan Diana. Apakah Diana percaya? Tentu tidak. Namun, kenyataan lain menampar Diana selepas menuntaskan cerita novel itu dalam satu malam. Dipagi hari berikutnya, dia terbangun di tempat lain dengan identitas sebagai Putri Diana Emerald. Sosok gadis malang, yang terasing sejak kecil dan malah akan berakhir mati ditangan suaminya sendiri, yaitu Kaisar Ashlan.

Menyadari hidupnya diambang bahaya, Diana memutuskan untuk menciptakan alur yang baru untuk kisahnya sendiri. Dia akan membuat Kaisar Ashlan jatuh cinta terhadapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diana vs Verona

Bab 12

Kuping Diana terasa terbakar saat sang sepupu membisikkan kata-kata itu. Kepalan tangannya mengerat menahan rasa ingin memberi pukulan pada rahang bawah sepupunya itu. Namun, tentu hal itu tak bisa ia lakukan. Setidaknya, tidak di hadapan banyaknya tamu undangan yang datang dan tengah memperhatikan interaksi mereka.

"Matamu kenapa melotot, Di? Kau ingin marah? Apa kau tak setuju dengan perkataanku?" cibir Lady Verona sambil mengepakkan kipas yang ia bawa.

Diana tak bisa berucap apapun. Perkataan Lady Verona baginya memang ada benarnya. Siapakah dia bagi seorang Kaisar Ashlan yang berkuasa? Namun, ia juga tak boleh kalah begitu saja dari sepupunya itu. Setidaknya, dihadapan banyaknya kaum bangsawan yang datang, ia harus memperlihatkan bahwa harga dirinya sebagai seorang Ratu tetap harus dijunjung tinggi oleh mereka. Terlepas, Diana dijadikan Ratu hanya untuk disandera atau apapun itu.

Berusaha mengatur mimik wajah, Diana bangkit dari kursinya. Senyum terpatri di wajah cantiknya sambil menatap Verona yang masih begitu memandang sinis sosoknya.

"Beginikah cara seorang putri dari Menteri Administrasi Kerajaan berucap? Apa kau tidak pernah diajari sopan santun tentang bagaimana caranya bersikap dan berbicara kepada Ratu dari kerajaanmu sendiri?" balas Diana dengan pertanyaan menohok.

Wajah Lady Verona memerah seketika menahan malu. Ia bungkam. Wanita itu menatap geram pada sepupunya. Bisik-bisik para bangsawan yang sedang menonton kini berbalik mendukung perkataan Diana.

"Yang Mulia Ratu memang benar. Bukankah tidak etis jika kita memperlakukannya tidak adil?"

"Lady Verona memang tidak sopan. Bukannya Ratu adalah sepupunya sendiri?"

"Kenapa dia begitu kurang ajar? Seharusnya, dia bisa mengontrol ucapannya sebagai seorang putri pejabat tinggi."

Lady Verona merasa tersudut sekarang. Suara-suara gunjingan yang bertambah riuh semakin menaikkan emosinya yang memang terkenal sangat sulit untuk dikendalikan. Ya, Lady Verona memang dikenal temperamen sejak kecil dan tak ada yang berubah sedikitpun bahkan sampai sekarang.

"Kau itu hanya anak buangan yang bahkan Ayahmu sendiri sama sekali tak menginginkan kehadiranmu. Kau itu hanya sampah, Diana! Kau sama sekali tidak berharga baik dimata Ayahmu maupun dimata semua orang. Kau pembawa sial. Kau yang membuat Ibumu terbunuh. Kau bahkan jauh lebih hina dari seorang budak. Kau....,"

Plak!!!

Satu tamparan cukup membungkam mulut wanita itu. Seruan tertahan memenuhi seluruh ruangan saat menyaksikan adegan tersebut.

"Jangan bawa-bawa nama Ibuku, Verona! Atau kau akan merasakan hal yang lebih sakit dibanding tamparan tadi," ancam Diana dengan nada bergetar.

Entahlah! Gadis itu juga tak tahu kenapa hatinya begitu sakit saat ia dituduh sebagai dalang dibalik Kematian sang Ibu. Padahal, sekali lagi ia telah meyakinkan diri bahwa dirinya bukanlah Diana Emerald melainkan Diana Steel.

"Beraninya kau!" hardik Lady Verona tak terima. Dia yang terbiasa menerima kemenangan kini malah mendapatkan pukulan telak dari sepupu yang biasanya hanya akan pasrah jika dirundung.

Tanpa sadar, tangannya terangkat tinggi hendak menampar wajah Diana. Namun, belum sempat tangan itu mendarat, ia merasakan cekalan yang kuat dipergelangan tangannya.

"Siapa yang...," Ucapan Lady Verona menggantung kala ia melihat siapa yang baru saja mencekalnya.

"Ya-Yang Mulia?"lirihnya dengan bibir bergetar.

Bruk!!!

Hanya sedikit hentakan kecil dari Ashlan, Verona sudah jatuh terduduk diatas lantai. Gadis yang beberapa saat lalu masih angkuh bak raja hutan kini mendadak berubah menjadi kucing kecil tak berdaya.

"Beraninya kau hendak menampar Ratuku!" geram Ashlan marah.

Verona tak berani mengangkat kepalanya. Saat ini gadis itu benar-benar sedang ketakutan. Suara Ashlan yang jarang ia dengar bernada tinggi sukses membuat ia menciut.

"A-Ampun, Yang Mulia! Saya hanya ingin membela diri karena Ratu duluan yang telah menghina saya," ucap Verona berdusta demi menyelamatkan diri.

"Apa kau bilang?" sergah Diana tak terima. Wanita itu hendak menghampiri sepupunya namun sang suami menahan pergelangan tangannya.

"Tenanglah, Ratu!" ungkap Ashlan dengan nada yang hangat.

"Tapi dia memfitnahku. Dia yang mulai duluan," ungkap Diana setengah merengek pada Ashlan.

Lelaki itu mengelus pundaknya. Menuntun Diana untuk kembali duduk lalu meminta tolong pada Mulanie agar memberi istrinya minum.

"Mulanie, tolong ambilkan air minum untuk Yang Mulia Ratu!" titah Ashlan kepada pelayan pribadi istrinya.

Gadis yang juga sempat terperangah itu langsung tersadar dan menjalankan perintah.

"Duduk yang baik disini! Biarkan dia menjadi urusanku," pinta Ashlan pada Diana. Bak terhipnotis oleh perintah Ashlan, gadis bernetra kehijauan tersebut mengangguk tanpa ragu.

Semua bangsawan yang hadir dan menyaksikan drama tersebut tentu merasa sangat terkejut. Meski interaksi Diana dan Ashlan terkesan sangat sedikit namun mereka bisa menyimpulkan bahwa rumor mengenai hubungan Raja dan Ratu yang tidak baik sedikit terpatahkan.

"Verona Anastasia Hendrick!" panggil Ashlan dengan lantang. "Atas kelancanganmu yang berani mengangkat tangan dihadapan Ratu dari negara ini, maka kau ku jatuhkan hukuman cambuk sebanyak 100 kali ditempat ini sekarang juga!"

"Tidak, Yang Mulia!" geleng Verona tak percaya. "Anda tidak bisa melakukan ini terhadap saya. Saya adalah Putri dari orang yang paling berjasa di negara ini! Ayah saya pasti akan keberatan jika dia tahu apa yang anda lakukan kepada saya," pungkasnya dengan nada panik. Memanfaatkan nama besar sang Ayah menjadi satu-satunya harapan yang ia miliki.

Akan tetapi, harapan itu pupus seketika kala Ashlan berucap," Justru karena aku menghargai Ayahmu makanya kau hanya diberi hukuman cambuk. Jika tidak karena Duke Hendrick, maka hukuman mati pasti sudah kau terima, Lady!" Lelaki itu menyeringai. Tatapan dinginnya seolah mampu membekukan apapun.

"Ya-Yang Mulia!" Verona masih berusaha memberi pembelaan. Namun, dua pengawal tiba-tiba maju dan memegang kedua tangannya lalu satu orang lagi bergerak memberi hukuman yang dititahkan sang Raja.

Susana hening. Pesta yang harusnya menjadi tempat bersenang-senang justru malah menjadi tempat yang dipenuhi rintihan kesakitan dari Lady Verona. Diana yang turut menyaksikan hanya bisa memalingkan wajah sambil menutup kedua matanya. Meski teramat membenci wanita yang bergelar sepupu itu,namun ia juga tak menampik bahwa rasa kasihan itu masih ada.

"Ratu, Anda baik-baik saja?" Ksatria Bennett yang sedari tadi berdiri dibelakang Ashlan memutuskan mendekati Diana saat melihat wajah wanita itu sedikit memucat.

"Apa hukumannya tidak bisa dihentikan?" tanya Diana yang semakin tak nyaman mendengar rintihan Verona yang terus bersahutan dengan suara cambuk yang terayun memukul punggungnya.

"Semua yang sudah terlontar dari mulut sang Kaisar pantang untuk untuk dibatalkan, Yang Mulia!"

Diana meneguk ludah dengan payah. Gadis itu menggigit bibir bawahnya sambil berusaha menekan sesak yang menghimpit dada. Dia iba. Dia merasa kasihan kepada orang yang tak seharusnya dia kasihani. Sebisa mungkin ia menyingkirkan perasaan itu namun nyatanya tak semudah membalikkan telapak tangan. Orang baik yang bertekad jadi jahat tak akan benar-benar menjadi jahat secara keseluruhan. Pun sebaliknya. Orang jahat yang bertekad menjadi baik tak akan menjadi baik sepenuhnya. Setidaknya, untuk menjadi utuh, semua butuh proses yang panjang.

Usai hukuman Verona dilakukan, Ashlan lalu menarik Diana secara paksa untuk mengikutinya. Urusan memulangkan Verona dan pesta penyambutan ia serahkan kepada Ksatria Bennett untuk diurus sepenuhnya.

Diana yang masih syok akan hukuman cambuk yang diterima Verona beberapa saat yang lalu hanya bisa pasrah ketika Ashlan ternyata membawanya menuju ke kamar mereka. Sebelum pergi, lelaki berambut perak tersebut sempat mendeklarasikan bahwa Diana adalah Ratu negara kerajaan Barat. Terlepas darimana asal usulnya, Ashlan tak akan pernah segan memberi hukuman yang berat kepada mereka yang masih saja memandang remeh istrinya tersebut.

"Kenapa kita kemari, Yang Mulia?" tanya Diana gugup begitu mereka sampai kamar.

Ashlan melepaskan pegangan tangan mereka. Lelaki itu berbalik dan kembali menyeringai saat melihat wajah Diana yang tampak ketakutan. Perlahan, Aslan melangkah mendekati Diana dan...

Brak!!!

"Kau masih punya harga yang harus kau bayar karena telah menyelamatkan anak itu tempo hari," kata Kaisar Ashlan begitu pintu kamar yang berada persis dibelakang Diana ia tutup rapat.

Diana meneguk salivanya payah. Tangannya lekas ia sembunyikan dibalik punggung karena sadar bahwa tatapan pria itu terus memperhatikan kedua tangannya.

1
Siti Julaeha Julai
novel mb itha ini bener bener bagus, alurnya sesuai
Siti Julaeha Julai
seru
linda defianti
sangat luar biasa. Tatabahasanya bagus, alur cerita sederhana dan tidak membosankan. konflikyang dibangun pun tidak berlebihan. pokoknyaTop Markotop deh👍👍👍
Darmiati Thamrin
karyanya keeeereeennn... aq suka😍🥰😘
Darmiati Thamrin
karyanya keereennnn... aq suka, 🥰gaya bahasanya aq suka, latar dan alur ceritanya kereennnn... makasih ya Thor untuk ceritanya😍🥰😘
Darmiati Thamrin
cara ayahnya diana untuk melindungi anaknya diasingkan dan tak diperdulikan biar aman...
babygirl♡
bagus
babygirl♡
..
Sri Wahyuni
sudah habis ya, cerita tentang Tania g ada kelanjutannya Author... 👍👍👍💪💪💪😍😍🌹🌹🌹
Patrish
@ Ita Zulfiana... catatan saya untuk karya anda... satu kata.. KEREN...❤❤👍🏻👍🏻👍🏻...novel anda saya temukan satu minggu lalu... langsung saya sikat habis... alur ceritanya bagus.. kalimat tertata rapi sesuai KBBI... enak dinikmati... ❤❤❤... lanjut aku buka cerita hidup TANIA... semangat menulis... ❤❤❤❤
Patrish
pantesan... Verona menjadi Vanya... tapi ya tetep berhati jahat.. ☹️☹️☹️
Patrish
Ashlan... bagaimana mungkin... harus diulang ulang dengam resep yang berbeda agar adonannya makin enak...
Happy Family
puas hati... terima Kasih 🫰🏻 Thor
Tyas Djuliarko
kocak keren Thor...sukaaa/Rose/
Patrish
apa Diana dan Ashlan di dunia nyata ketemu lagi... Ashland koma ya?
Patrish
alur cerita bagus... bahasanya bagus... kalimat2nya enak dinikmati... pokoknya novel yang legit..manis gurihlah... ❤❤❤👍🏻👍🏻👍🏻
Sri Wahyuni
Akhirnya Diana dan keluarga kecilnya hidup berbahagia 😘😘😘😍😍😍🌹🌹🌹🌹👍👍👍👍💪💪💪 untuk Authornya.
Patrish
naik gojek beneran nih... 😀😀
Patrish
nunggu Ratu datang.... lama amat ya... apa macet jalannya... naik gojek saja... 😀😀😀😀
Patrish
kereeennnnn👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻lain daripada yang lain...... akubaru menemukan novel ini sekitar seminggu lalu.... jadi kecanduan... tidak bisa berhenti membaca.... pokoknya kereen habisss👍🏻👍🏻👍🏻❤❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!