Novel ini kisah anak nya Asterion Estevan dan Aily di Novel My Hot Little Girl. Yang belum baca Novel itu boleh mampir dulu ke Novel sebelumnya❤️
Alterio Estevan di datang ke sebuah Club untuk menghilangkan stesnya karena sedang bertengkar dengan istri tercintanya, Julia Anindira tidak mau memiliki anak karena sedang berada di masa jayanya menuju karir impian nya.
Na’as Nya pria yang kerap di panggil Al itu di jebak oleh musuhnya dengan memasukan obat perangsng pada minuman nya, hingga membuat Al meniduri gadis bernama Bunga Lilac yang tidak sengaja berpapasan dengan nya.
Lilac yang malam itu harus nya resmi menjadi kekasih Daniel Felix, justru malah berahir di bawah kungkungan Alterios Estevan.
Bagaimana nasib Lilac setelah kejadian itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 - Tidak bisa mengelak.
Sepulang sekolah Lilac sengaja pergi bersama Mika. Dia menghindari Al agar tidak dijemput pulang ke apartemen, tapi nyatanya al lebih dulu datang menjemputnya hingga saat dirinya akan pergi keluar Lilac tidak sengaja bertemu dengan Al.
"Ungu mau ke mana kamu?” Tanya Al dengan kedua tangan yang melipat di dadanya sambil menyenderkan tubuh di mobil mewah miliknya. Lilac menatap dengan wajah terkejutnya karena dia tidak menyangka jika pria itu sudah datang menjemputnya, dirinya kira ia akan berhasil kabur dari pria itu sebelum suaminya itu datang menjemputnya.
"Tuan, kenapa anda sudah di sini?". Tanya Lilac pura-pura terkejut, Al menaikkan kedua alisnya aneh. Sudah jelas jika sebelumnya dirinya sudah memberi tahu Lilac jika dirinya akan menjemput saat pulang nanti.
"Aku sudah bilang jika aku akan menjemputmu, dan kenapa kamu masih bertanya padaku?” Tanya Al dengan bingung, karena sebelum nya ia sudah memberi tahu Lilac jika dirinya akan menjemput Lilac di Kampusnya untuk pergi ke Apartemen bersama-sama. “Tunggu apa lagi, ayo.” Ajak Al.
“Tidak bisa, aku akan pergi bersama Mika.” Ujar Lilac sambil menatap sahabatnya yang ada di samping nya, ia memberi kode pada Mika. Namun sahaabtnya sama sekali tidak mengerti apa maksud Lilac, Mika hanya gerogi karena Al sekarang balik menatapnya.
“A-aku baik-baik saja Lilac. Aku bisa pulang sendiri, kamu pergilah bersama suamimu, dia sudah menjemputmu Lilac.” Jawab Mika seadanya. Karena memang sebenar nya tidak ada janji mau pergi kemana pun sebelum.
“Mika!” Panggil Lilac sbil melotot kembali memberikan kode pada sahabatnya itu. Mika malah semakin berkeringat karena di tatap dengan intens oleh Al.
“Kamu pergilah dengan Tuan Alterio. Aku akan pulang sendiri! Bye!” Ucap Mika dia segera berlari meninggalkan Lilac yang sudah kembali memanggilnya.
“Cepat masuk, aku laper! Kamu harus segera masak untuk ku.” Ucap Al sambil menarik kerah baju Lilac.
“Masak? Kenapa aku harus masak? Bukan kah kamu banyak uang? Tinggal beli atau minta pada Koki mu saja.” Ucap Lilac karena memang biasanya di kediaman Dad Rion semua masakan yang mereka makan sudah pasti buatan koki bersertifikat.
Saat di depan pintu mobil Al menatap Lilac dengan eajah yang begitu dekat, “naik atau aku cium?” Tanya Al, pria itu memberi dua pilihan yang membuat nya jengkel. Sontak Lilac masuk kedalam mobil mana mau dia di cium pria seperti Al.
Al berlari ke arah pintu kemudi, dia masuk dan segera duduk di samping Lilac yang duduk di kursi penumpang depan. Selama perjalanan Al memperhatikan Lilac yang hanya diam tanpa banyak bicara seperti tadi, itu sedikit membuat Al penasaran.
Semenatra Lilac rupanya gadis itu sedang mengatur detak jantung nya yang sejak tadi terus mengganggu hati dan pikiran nya. Bukandetak jantung yang bermasalah, tapi wajah Al yang begitu dekat dengan wajah nya tadi yang bermasalah.
“Sial! Kenapa aku baru sadar jika wajah nya sangat tampan.” Ucap Lilac dalam hatinya, tanpa Lilac sadari karena wanita itu sedang melamun. Al menghalangi arah pandang Lilac dengan wajah yang berada tepat di depan wajah Lilac.
“Apa yang sedang kamu pikirkan?” Tanya Al karena buktinya Lilac sama sekali tidak sadar jika sedang di tatap dengan jarak yang begitu dekat.
“Aakkkk!!” Pekik Lilac kaget, dia mendorong pipi Al secara sepontan karena kaget hingga hampir membuat Al terbentur. “Apa yang kau lakukan Tuan?” Tanya Lilac dengan tangan yang bergetar dan wajah yang pucat. Sejujur nya sejak tadi pagi Lilac juga takut dengan ucapan Al yang ingin membuktikan kejan tanann nya saat di kamar tadi pagi, lalu kehawatiran Lilac semakin bertambah saat Al meminta ijin keluarganya untuk tinggal berdua dengan Lilac di Apartemen.
Apalagi ucapan-ucapan Al yang lebih vul gar dari biasanya membuat Lilac semakin takut. Dia berharap jika Al kembali seperti semula dimana pria itu selalu galak dan marah padanya.
Al memang emosi dengan Lilac yang tiba-tiba mendorong wajahnya, tapi dia tau apa yang ada di pikiran Lilac. Sudah pasti istrinya itu masih trauma karena Al pernah menperkosa wanita itu. Bagaimana pun dia lah yang salah, karena itulah Al sengaja mengajak Lilac tinggal berdua agar mereka berdua saling memahami sikap satu sama lain. Dan tentu saja membuat Lilac tidak takut lagi padanya, walaupun selama ini Lilac selalu melawan nya Al tau itu hanya cara dirinya menjaga diri agar tidak tertindas olehnya.
Apalagi untuk memenuhi keinginan kedua orang tuanya karena ketidak mauan Julia untuk mengandung, dirinya harus ekstra bersabar agar bisa membuat Lilac mulai menerimanya. Karena bagaimana pun Lilac sudah menjadi istrinya, karena itulah dia harus memenuhi kewajiban nya sebagai seorang istri yang tidak bisa ia dapatkan dari istri pertamanya.
“Lain kali jangan melamun seperti itu! Aku tidak suka, ayo masuk.” Ajak Al karena rupanya mereka sudah berada di parkiran Apartement nya.