NovelToon NovelToon
PENDEKAR AWAN MERAH

PENDEKAR AWAN MERAH

Status: tamat
Genre:Petualangan / Tamat / pendekar / Fantasi petualangan-Fantasi Timur / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur / Romansa / Dendam Kesumat / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Baryodo Aman

Dia bukanlah seorang pendekar yang baik hati, akan tetapi dirinya juga selalu melakukan kebaikan.
Dirinya juga bukan pendekar yang berhati jahat, namun jika ada kejahatan didepan matanya, dia akan menjadi sosok yang lebih jahat lagi.
Xue Yunlei, itulah namanya, seorang laki - laki yang menjalani kehidupan dengan penuh penderitaan.
kehilangan demi kehilangan orang - orang yang dikasihinya pun membentuk dirinya sehingga menjadi seorang pendekar yang sangat diperhitungkan dalam dunia ilmu bela diri.
Hal itu pula yang membuat dirinya mulai membalaskan dendam atas kehilangan yang dia alami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baryodo Aman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20. Waktu Sebelum Perpisahan

Disaat bertemu lagi dengan Xue Yunlei, gurunya terus melontarkan pertanyaan - pertanyaan kepada remaja itu, tentang dimana dia berada selama ini serta apa yang dia lakukan.

Xue Yunlei pun terus memberikan jawaban serta menjelaskan dari awal saat dia terjatuh sampai dia kembali.

"Apa kamu bilang? Roh seorang dewa? Mengapa dia tidak memberikan sumber daya untuk bisa secepatnya meningkatkan kultivasiMu?". Pria tua itu kembali melontarkan pertanyaan kepada Xue Yunlei.

"Dia menyuruhKu untuk terlebih dahulu meningkatkan kualitas tulang dan ototKu".

"Jika aku sudah selesai meningkatkan kualitas tulang dan ototKu, baru dia akan memberikan energi qi yang besar kepadaKu".

Mendengar penjelasan Xue Yunlei, pria itu tidak langsung menanggapinya, melainkan pria tua itu sedang memikirkan maksud dari perintah yang diberikan oleh roh dewa itu.

Beberapa saat kemudian, akhirnya pria tua itu mempersilahkan Xue Yunlei untuk duduk.

Di saat keduanya duduk, pria tua itupun berkata kepada muridnya itu.

"Yun'er! Menurut apa yang guru ketahui, tidak ada salahnya untuk memberikan energi qi yang besar kepadaMu saat ini".

"Hal itu tergantung bagaimana kita sebagai guru mengawasi serta membantuMu untuk bisa menyerap dengan perlahan energi qi tersebut".

"Dengan ruang dantian yang kamu miliki, kamu tetap bisa untuk menyerap dan menampung sebesar apapun energi qi yang kami berikan".

"Karena seistimewa apapun tubuh seseorang, tetapi jika energi besar itu masuk sekaligus, pasti tubuh kita akan hancur berkeping - keping".

"Itu juga akan terjadi sekalipun kualitas tulangMu sudah berada ditingkat Tulang Dewa Naga, tubuhMu pasti akan hancur juga".

"Itulah yang membuat guru merasa ada yang tidak beres dengan perkataan roh dewa itu".

"Apa lagi jika dia sendiri yang memintaMu untuk menjadi muridnya".

"Sebagai contohnya adalah, disaat guru memberikan pil emas yang guru miliki kepadaMu itu".

"Jika dia seorang guru, hal itu juga yang akan dia lakukan".

"Karena jika dia bisa memberikan hal itu, pasti dia sudah memberikannya kepadaMu".

Pria tua itu terus mengungkapkan rasa kecurigaan yang ada dibenaknya.

Sedangkan Xue Yunlei sendiri terus mendengarkan apa yang pria tua itu katakan.

Setelah gurunya sudah selesai, kini remaja itu mulai berpikir dan menganalisa setiap perkataan yang diungkapkan oleh gurunya.

"Sepertinya ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh guru, apakah dia sepelit itu kepadaKu?".

"Jika dia tidak pelit, terus mengapa dia tidak memberikan sumber daya yang bisa secepatnya meningkatkan tingkat kultivasiKu?".

Xue Yunlei kini semakin bingung dengan situasi yang dia hadapi.

"Yun'er! Kamu tidak perlu merasa bingung, guru hanya mencoba untuk berpikir, mengapa roh dewa itu tidak segera memberikan sumber daya kepadaMu".

"Mungkin saja sumber daya yang akan dia berikan kepadaMu itu, memiliki energi yang sangat kuat dan hanya bisa diserap oleh bangsa para dewa".

"Sehingga dengan begitu, dia menyuruh untuk terlebih dahulu meningkatkan kualitas tulangMu itu".

Pria tua itu mencoba untuk meringankan beban pikiran muridnya tersebut.

"Tidak guru, murid tidak merasa bingung dengan hal itu".

"Murid akan melakukan apa yang dia perintahkan".

"Jika murid telah selesai meningkatkan kualitas tulang dan ototKu, murid akan kembali untuk menerima sumber daya yang akan dia berikan".

"Tetapi sebelum murid melakukan hal itu, untuk sementara waktu, murid akan menemani guru dalam berkultivasi agar bisa menerobos menjadi seorang Pendekar Spiritual".

"Yun'er! Saat ini guru belum ingin berkultivasi, karena untuk satu bulan kedepan, guru akan menghabiskan waktu bersama denganMu".

"Setelah kita menghabiskan waktu bersama, guru akan mengantarkanMu untuk memulai perjalanan dalam melaksanakan perintah roh dewa itu".

"Baik guru! Murid akan menuruti apa yang guru inginkan". Xue Yunlei menanggapi pernyataan gurunya.

Keduanya pun melanjutkan perbincangan mereka.

Pria tua itu mulai memberitahukan setiap apa yang dia ketahui kepada Xue Yunlei.

Remaja itu sangat senang karena selama ini dirinya belum pernah merasakan perhatian sebesar itu dari ayahnya.

Hal itu karena ayahnya terlalu sibuk dengan tanggung jawab yang dia emban, sehingga jika ada waktu senggang, dia dan ayahnya hanya fokus untuk terus berlatih ilmu bela diri saja.

Kini remaja itu bisa merasakan kasih sayang dari sosok yang lebih tua darinya, jadi Xue Yunlei sudah menganggap gurunya itu seperti orang tuanya sendiri.

Keduanya pun menghabiskan waktu bersama dengan berburu hewan buas serta berburu siluman.

Saat ini Xue Yunlei sudah memiliki banyak batu permata, rumput roh serta inti jiwa dari para siluman.

Dan semua harta berharga itu disimpannya dalam benda hitam seperti sabuk yang dia miliki.

Setelah satu bulan berlalu, akhirnya guru Xue Yunlei sudah bisa melepaskan kepergian muridnya itu.

Malam sebelum keesokan harinya Xue Yunlei akan berangkat, pria tua itu pun segera menyuruh remaja itu untuk duduk bersila.

"Yun'er! Ambil sikap untuk bermeditasi". Perintah pria tua itu.

"Ada apa guru?". Tanya Xue Yunlei penasaran.

"Sebelum kamu pergi, guru ingin memeriksa terlebih dahulu energi qi yang kamu miliki serta kualitas tulangMu". Jawab pria tua itu.

"Baiklah Guru!". Balas remaja itu yang langsung mengambil sikap untuk bermeditasi.

Setelah Xue Yunlei sudah siap, pria tua itu segera mengambil sikap yang sama dan berada tepat dibelakang remaja itu.

Kedua telapak tangannya pun langsung menempel di punggung Xue Yunlei.

Remaja itu tetap fokus untuk bermeditasi.

Beberapa saat kemudian, Xue Yunlei mulai merasa ada suatu energi panas yang merangsek masuk ke seluruh tubuhnya.

Namun perlahan - lahan mulai memasuki ruang dantian milik Xue Yunlei.

Remaja itu kini mulai merasa ada sesuatu yang salah dengan apa yang sedang gurunya lakukan.

"Sepertinya tidak seperti ini caranya untuk memeriksa energi qi yang aku miliki".

"Aku merasa sepertinya guru sedang menyalurkan energi qi miliknya kedalam ruang dantian milikKu".

Remaja itu terus berpikir dengan tindakan yang gurunya lakukan saat itu.

Namun Xue Yunlei tidak bisa menghentikan tindakan tersebut, karena itu bisa membuat keduanya terluka.

Kini remaja itu hanya bisa pasrah dan menerima apa yang gurunya lakukan.

Setelah beberapa saat kemudian, akhirnya pria tua itu menghentikan tindakannya.

Setelah selesai menetralkan kembali energi yang ada didalam ruang dantiannya, Xue Yunlei pun langsung berkata.

"Guru! Mengapa guru melakukan hal itu? Bukankah guru akan berkultivasi untuk menerobos menjadi seorang Pendekar Spiritual?".

"Jika seperti ini, guru tidak akan bisa untuk mencapai hal itu". Ucap Xue Yunlei dengan nada suara yang sedikit kecewa.

"Yun'er! Dengan aku menyerap pil emas ini, aku bisa menerobos untuk menjadi seorang Pendekar Spiritual, jadi kamu tidak perlu merasa khawatir, apa lagi merasa kecewa dengan apa yang telah guru lakukan". Balas pria tua itu dengan nada suara yang menenangkan.

Setelah mendengar pernyataan dari gurunya, raut wajah remaja itu pun berangsur - angsur kembali menjadi normal.

"Apa benar yang guru katakan itu?". Tanya Xue Yunlei ingin lebih memastikannya.

"Sebagai seorang pendekar, apakah aku tidak ingin untuk meningkatkan basis kultivasiKu?".

"Jadi, kamu tidak perlu lagi untuk mengkhawatirkan guruMu ini".

"Disaat kamu kembali, pasti basis kultivasi guru sudah berada di tingkat Pendekar Spiritual".

"Dan jika langit menghendaki, pasti guru sudah bisa menerobos dan menjadi seorang Pendekar Agung yang bersiap untuk mencapai tingkat Ranah Dewa". Tutur pria tua itu sambil tersenyum.

"Baiklah! Aku juga akan memohon kepada langit untuk bisa mengabulkan keinginan guru". Tutur Xue Yunlei menanggapi dan menatap gurunya juga dengan senyum yang mengembang.

Malam itu menjadi malam terakhir bagi keduanya.

Kedua pria yang berbeda usia itu terus berbincang - bincang untuk melewati keindahan malam di hutan terlarang itu.

Saat fajar telah menyingsing, pria tua itu menyuruh Xue Yunlei bersiap untuk berangkat.

Remaja itu pun tidak membantahnya, dia segera melakukan apa yang gurunya perintahkan.

"Guru! Murid telah siap!". Ucap Xue Yunlei.

"Yun'er! Kamu harus selalu berhati - hati saat berada diluar sana, sebab ada banyak hal yang belum kamu ketahui".

"Terkadang baik itu, belum tentu baik, dan buruk itu, belum tentu buruk".

"Ingatlah setiap pesan dan nasihat yang guru sampaikan kepadaMu".

"Baik guru! Murid akan selalu mengingat pesan dan nasihat yang guru berikan".

"Guru! Murid pamit dulu". Ucap Xue Yunlei.

"Yun'er! Bawalah benda ini, disaat kamu mendapatkan benda - benda yang kamu inginkan, kamu baru bisa membukanya".

"Jika kamu membuka sebelum kamu menemukan benda yang kamu cari, apa yang guru berikan ini akan menjadi sia - sia".

"Kamu harus mengingat baik - baik hal itu". Tutur pria tua itu dengan nada suara yang tegas.

"Baik, guru!". Ujar Xue Yunlei.

Setelah Xue Yunlei selesai berpamitan, akhirnya remaja itu pergi meninggalkan hutan terlarang tersebut.

~Bersambung~

1
Joko Widodo
Luar biasa
Lius Maxi
lemah dn terus lemah
Sutan Pasaribu
sampai sejauh alur ceritanya tdk jelas ...kejadian yg berulang2...kurang greget
Arman Maulana
kata ny di awal bab setelah ktmu roh dewa MC ny SDH menguasai ilmu meramu obat/pil ,penempatan senjata ,dll..koq skrag jdi bgni cerita ny ...MC ny jdi blooooo" on...
patrick
Luar biasa
Yoen Lala
author bodoh
Yoen Lala
bodoh
Yoen Lala
MC sama outhor bodoh nya sama
Yoen Lala
author bodoh
swek lord
jenuhh bner bacanya
Samallangi Rajuanna
mantaaap
Samallangi Rajuanna
happy ending..sy lebih suka novel yg begini..mantap Thor..abaikan komentar yg negatif anggap aja anjing mnggonggong yg lewat🤣🤣🤣trus brkarya thor
Evrasakha
Thornya sudah lelah
Zent Akbar
sebeeeelll
Zent Akbar
thooorrr kalo alurnya ga nyambung loncat kaya kodok
Albet Jalius
lanjut....
Albet Jalius
lanjut..... makin...... srruuu......
Evrasakha
Tewur
Evrasakha
Ruwet
Evrasakha
Jenius tapi naif
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!