Sang Ratu Antagonis

Pembalasan Ratu Yang di Asingkan

...****************...

"Xiao Lan!"

Xiao Lan yang tengah ketakutan, seketika terkejut saat mendengar namanya di panggil. Dengan rasa takut dia menoleh untuk tahu siapa yang memanggilnya tadi.

"Ya.... Yang Mulia! Yang Mulia Ratu!" ucap Xiao Lan seraya meneteskan air matanya.

Liu An berjalan mendekati Xiao Lan, "Iya, ini aku. Aku sudah kembali!"

"Yang Mulia, anda membuat saya sangat khawatir dan takut,"

"Sudah, tidak apa-apa. Jangan menangis lagi, kita masuk ke dalam sebelum ada yang melihat!"

Xiao Lan mengangguk kemudian segera membukakan pintu kamar untuk Ratu Yu.

"Yang Mulia Ratu, anda tidak terluka bukan?" ucap Xiao Lan.

Liu An tersenyum, "Aku tidak apa-apa, bahkan aku melakukannya dengan mudah dan cepat!"

"Yang Mulia, tolong jangan lakukan hal yang berbahaya seperti itu lagi! Hamba benar-benar sangat ketakutan,"

Liu An bahagia melihat kesetiaan Xiao Lan, meski dia hanya seorang pelayan yang selalu di hina saat Ratu Yu di hukum. Namun kesetiaan dan kebaikannya terhadap Ratu Yu sangat besar.

"Baik, aku tidak akan melakukannya lagi. Apakah ada seseorang yang datang ketika aku pergi?" ucap Liu An.

"Tidak ada Yang Mulia, mungkin karena anda pergi sedikit lebih malam. Jadi mereka berpikir anda sudah beristirahat, sehingga tidak ada yang datang,"

"Baguslah jika begitu. Lan'er, bantu aku mengganti pakaian!"

"Baik, Yang Mulia!"

Liu An berjalan ke samping untuk berganti pakaian, di ikuti oleh Xiao Lan di belakangnya.

"Setelah semua bukti terkumpul, aku yakin keluarga selir Hua akan sangat ketakutan. Aku jadi ingin melihat bagaimana mereka menghadapi semuanya!" ucap Liu An.

"Saya sering mendengar jika keluarga selir Hua selalu menindas rakyat, mereka kadang meminta uang pajak tidak sesuai dengan peraturan yang di tetapkan oleh Yang Mulia Kaisar,"

"Selir Hua telah mendapatkan posisi yang cukup baik di dalam istana, di tambah dia adalah selir kesayangan. Tentu saja itu membuat para menteri dan perdana menteri yang berada di bawah namanya menjadi sombong dan melakukan menyimpangan terhadap aturan Kaisar,"

"Seharusnya Yang Mulia Kaisar tidak menikahi selir Hua waktu itu,"

"Xiao Lan, jika ingin berkata seperti itu. Bukankah lebih baik dulu dia tidak menikahi Ratu mu ini? Jadi Ratu mu tidak akan mendapat rasa sakit dan hinaan dari Kaisar!"

"Yang Mulia, bagaimana bisa anda berkata demikian? Yang Mulia Kaisar sangat mencintai anda!"

"Tidak Lan'er. Dia hanya membutuhkan dukungan keluarga Yu, bukan mencintai ku."

Xiao Lan terkejut dan juga tertegun mendengar penuturan Ratu Yu, dia merasa Ratu Yu yang berada di depannya bukanlah Ratu Yu yang sejak dulu kenalnya.

Liu An berjalan kembali ke kamarnya setelah Xiao Lan selesai membantunya berganti pakaian.

"Keluarga Yu adalah salah satu dari tiga keluarga besar yang sangat berpengaruh dan kaya di kerajaan ini, mendapat dukungan dari keluarga Yu membuat orang-orang yang akan mencoba menentang Kaisar tidak berani. Itulah alasan kenapa Kaisar mendekatiku lalu menikah denganku, dan dengan bodohnya aku (Ratu Yu) tertipu oleh ucapannya!" ucap Liu An setelah sampai di depan tempat tidurnya.

"Yang Mulia,"

"Sudahlah, itu sudah terjadi. Karena sekarang aku sudah menyadari semuanya, maka aku akan hanya bisa membalasnya saja!"

Xiao Lan hanya bisa diam dan menatap Ratu nya yang sudah banyak menderita di dalam istana itu. Walau banyak pertanyaan yang ingin dia katakan, tetapi semua itu hanya bisa Xiao Lan pendam.

...----------------...

Saat ini kabar mengenai hilangnya buku keuangan menteri Hua Ling telah terdengar oleh selir Hua yang berada di dalam istana. Dan sekarang dia tengah bingung juga takut, sebab di dalam buku itu juga ada di tulis transaksi menteri Hua Ling dan dirinya ketika mereka melakukan rencana untuk mencelakai Ratu Yu ketika masih di istana dingin.

"Dasar paman tidak berguna,menyimpan buku keuangan yang begitu penting saja tidak bisa!" gerutu selir Hua yang masih berjalan bolak balik di depan tempat tidurnya.

Selir Hua tidak tahu siapa yang sudah berani mengambil buku itu, namun dia sudah tahu dua orang yang di bunuh oleh penjaga rumah menteri Hua Ling adalah orang yang di perintah oleh Kaisar Yan.

"Yang mengambil buku itu pasti bukan orang sembarangan, dia bisa melewati penjagaan di kediaman paman Ling dengan mudah. Tidak seperti dua orang yang perintahkan Yang Mulia! Tapi.... Yang mulia mengirim orang kesana, bukankah itu artinya dia sudah sangat mencurigai paman Ling?" ucap selir Hua lagi.

Ketakutan dan kekhawatiran selir Hua semakin besar, dia tidak menyangka jika Kaisar akan melakukan hal sejauh itu. Meski dia tahu jika para pamannya di luar sana melakukan hal yang semena-mena terhadap rakyat, namun selama ini Kaisar tidak melakukan tindakan apapun terhadap mereka.

Tapi kali ini, dengan mengirim dua orang ke kediaman menteri Hua Ling membuat selir Hua kalang kabut. Otaknya seolah di paksa untuk berpikir bagaimana caranya menemukan buku keuangan itu, karena dia tentu tidak mau jika biku itu jatuh ke tangan Kaisar Yan.

"Sepertinya Yang Mulia tidak akan lagi terpengaruh oleh ucapanku waktu itu, ini semua karena Ratu Yu yang sudah kembali! Jika saja dia tidak kembali dan mati di istana dingin, semua ini juga tidak akan terjadi. Aku harus melenyapkan Ratu Yu itu dengan cepat, jika aku ingin kembali seperti semula!"

Pelayan yang berada di samping selir Hua melihat selir Hua dengan takut, walaupun dia adalah pelayan yang sudah bersama dengan selir Hua lebih dari 10 tahun. Tetapi sebelum selir Hua menikah dengan Kaisar, dia bukanlah sosok yang semenakutkan saat ini. Karenanya pelayan itu pun semakin tidak mengerti selir Hua dan menjadi takut padanya.

"Kau, besok pergilah ke kediaman perdana menteri Hua Yang. Minta dia untuk datang kesini!" ucap selir Hua pada pelayannya.

"Baik, selir Hua,"

Selir Hua mengepalkan kedua tangannya, semua benar-benar di luar perkiraannya.