NovelToon NovelToon
Sang Pewaris Raja Kera

Sang Pewaris Raja Kera

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Dunia Lain
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Artanda permana

Menceritakan tentang kehidupan seorang gadis yang terpilih sebagai penerus khoham pendamping milik sang kakek. berpetualang mencari energi gaib tuk dapat membangkitakan Sukmanya. dan berambisi menghancurkan kerajaan gaib bersama sang khodam pendampingnya. setelah mendapatkan warisan khodam Raja kera dari sang kakek, kehidupan gadis itu seakan berubah dan sering berurusan dengan makhluk gaib, sang khodam pendampingnya yang di perintahkan oleh kakek dari gadis itu membuat gadis itu dan sukmanya ikut terlibat untuk memusnahkan Raja iblis dan seluruh pengikutnya. bagaimana kisah selanjuntya? mampukan gadis itu dan sukmanya beserta khodam pendampingnya menghancurkan kerajaan gaib itu.?? langsung disimak kuy ceritanya agar kalian tidak penasaran 😉😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artanda permana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Kemusnahan Kerajaan Gaib

Dan pada akhinya ia berhasil mengalahkan Raja iblis itu, perlahan tubuh Raden mulai mengecil dan kembali seperti semula. namun secara tiba tiba terjadi guncangan hebat tembok tembok kerajaan itu mulai runtuh, Raden yang merasa akan ada sesuatu yang akan terjadi ia pun bergegas keluar dari kerajaan itu. Dan...

Bersamaan dengan kekalahan sang Raja iblis Perlahan Kerajaan itu mulai runtuh dan hancur berkeping-keping di saksikan oleh Raden dan semua orang yang ada diluar kerajaan yang perlahan Kerajaan itu tiba tiba menghilang. semua orang yang menyaksikan hal itu nampak heran dengan apa yang telah terjadi.

Raden melayang mendekati Lisa dan para orang orang itu.

"Apa kau baik baik saja Raden, apa yang terjadi dengan semua makhluk itu" tanya Lisa ia merasa sedikit khawatir dengan Raden.

"Saya baik baik saja tuan, mereka semua sudah musnah."

"Syukurlah.. alhamdulillah kita berhasil Raden." Lisa tersenyum akan kemenangan Raden yang berhasil melenyapkan para Jin itu dan Raja iblis.

"Bagaimana dengan mereka semua Raden? apa yang harus kita lakukan?" Lisa melihat ke arah seluruh orang yang ada di belakangnya.

"Aku akan sedikit merubah mereka."

Raden terlihat melakukan sesuatu untuk mengeluarkan kekuatannya, sebuah cahaya putih terang muncul pada genggaman tangan Raden, perlahan ia lepaskan dan mengarah pada orang orang itu. hal itu ia lakukan agar mereka semua tidak ingat dengan apa yang sebenarnya terjadi pada mereka.

"Loh ini ada apa ya,? siapa yang nyuruh kita kumpul disini?" seorang pria nampak kebingungan.

"Saya juga gak tau mas.. kira kira siapa ya yang nyuruh kita kumpul dihutan ini."

"Wah.. ada yang ngerjain kita nih.. hadeh ada ada wae, bubar bubar..."

Para orang orang itu terlihat kebingungan, karna Raden sudah mempengaruhi fikiran mereka hingga mereka tidak sadar dengan apa yang telah terjadi, mereka juga tidak akan tau jika selama ini mereka dijadikan budak oleh para Jin. hanya sekala kekisruhan terjadi mereka semua masih ingat dengan apa yang terjadi pada mereka, namun saat ini mereka semua tidak akan ingat akan hal itu.

"Mbak Devi.. tunggu mbak" Lisa berlari kecil mengejar mbak Devi yang juga ikut dengan orang orang itu.

"Ada apa.? kamu ini siapa kok tau namaku?" mbak Devi menghentikan langkahnya sambil menatap Lisa heran.

"Saya temannya Dinda mbak." sahut Lisa.

"Oh temannya Dinda toh.."

"Iya mbak.. mbak Devi mau kemana."

"Aku mau pulang.. gak tau deh kenapa tiba tiba aku ada disini." mbak Devi nampak berfikir ia merasa heran.

Raden melayang menghampiri mereka berdua. "Dia siapa tuan?" Raden bertanya pada Lisa.

"Dia ini kakaknya temanku Raden, yang dulunya sempat menghilang gak taunya dia selama ini ada di dalam kerajaan itu, apa yang kamu lakukan pada mereka Raden, kenapa mereka menjadi anehh?"

"Aku hanya sedikit mempengaruhi fikiran mereka tuan, agar mereka tidak ingat jika selama ini mereka di perbudak oleh para makhluk itu."

"Oh gitu.. pantesan aja, apa mereka akan baik baik saja, gimana dengan kehidupan mereka setelah itu?" tanya Lisa.

Tanpa ia sadari sedari tadi mbak Devi tengah memperhatikan nya, mbak Devi terlihat heran dengan Lisa yang berbicara sendiri.

"Kamu lagi ngomong sama siapa sih?" tanya Mbak Devi dengan tatapan heran.

"Emm.. emm.. anu.." Lisa nampak gelagapan lantaran ia bingung hendak berkata apa.

"Anu.. nggak kok aku gak bicara sama siapa siapa, emm.. mbak Devi tungguin disana dulu bentar ya, jangan kemana mana nanti kalau mau pulang bareng saya aja emm.. soalnya saya masih mau kesana nyari.. emm.. emm botol minuman saya ketinggalan" ucap Lisa sambil menunjuk ke arah sebuah pohon.

"Oh yaudah deh.. jangan lama lama ya aku tungguin sana." dengan polosnya mbak Devi mengiyakan saja ia nampak berjalan ke arah pohon yang dimaksud oleh Lisa.

"Jadi gimana Raden perihal tadi itu, gimana dengan orang orang itu?. mereka akan baik baik aja kan?" Lisa masih menanyakan kembali akan kehidupan para orang orang itu setelah Raden mempengaruhi fikiran mereka.

"Mereka akan baik baik saja tuan. kehidupan mereka kembali normal seperti biasa, mereka tidak akan lupa dengan keluarganya ataupun tentang dirinya. mereka hanya tidak akan pernah ingat akan kehidupan mereka sewaktu diperbudak oleh para Jin itu. sebab saya sudah menghilangkan fikiran itu pada diri mereka sehingga mereka tidak tau akan hal itu."

"Hmm gitu.. aku kira mereka semua akan lupa dengan keluarganya dan tentang dirinya sendiri." Lisa mengangguk faham.

"Tidak tuan.. tuan tidak perlu khwatir mereka baik baik saja seperti sedia kala."

"Hmm.. yaudah deh aku harus membawa mbak Devi pulang, pasti si Dinda seneng banget setelah bertahun-tahun tidak pernah bertemu dengan mbak Devi." Lisa berjalan ke arah mbak Devi yang tengah duduk dibawah pohon diikuti dengan Raden di belakangnya.

"Ayo mbak kita pulang.." ucap Lisa setelah sampai didekat mbak Devi.

"Udah ketemu.? katanya nyariin botol minum mana?" tanya Mbak Devi heran saat melihat Lisa datang tidak membawa apapun.

"Emm.. nggak ketemu mbak tapi gapapa lah biarin aja cuma botol bisa beli lagi. ayo Raden kita kembali sekarang.." Lisa berbicara sedikit berbisik pada Raden.

"Mbak Devi pegang tanganku erat erat ya jangan sampai di lepas."

"Lah emang kenapa kok harus megang tanganmu?" tanya Mbak Devi heran.

"Ini demi keselamatan mbak sendiri.. pegang erat erat mbak jangan sampai lepas."

"Yaudah deh." mbak Devi terlihat pasrah saja ia langsung menggenggam tangan Lisa sangat erat. setelah itu Raden mencekal tangan Lisa dan...

Mereka bertiga pun langsung menghilang dari hutan itu menyisahkan gumpalan asap.

"Loh.? kita ada dimana Lisa? ini rumah siapa bukankah tadi kita berada didalam hutan."

Mereka bertiga muncul di belakang rumah Lisa. mbak Devi terlihat sangat heran dan kebingungan setaunya tadi ia dan Lisa berada di dalam hutan secara tiba-tiba kini mereka berada dibelakang rumah. hal itu jelas tidak masuk di akal sehatnya.

Lisa tersenyum kecil melihat ke arah mbak Devi lalu berkata.

"Sudah lah mbak gak usah difikir.. kita sekarang berada di rumahku."

"Ayo mbak ikut aku." Lisa menarik tangan mbak Devi dan membawanya ke tempat ia meletakkan motornya didepan, Lisa berniat akan mengantarkan mbak Devi pulang kerumah Dinda.

******

Dilain tempat.. terlihat Reno nampak termenung di samping jendela dengan tatapan kosong entah apa yang sedang ia fikirkan.

"Hmm.. kok gue kefikiran Lisa terus ya.? aduh mulai gak beres nih.. emm.. gimana ya, gue rasa kayak nyaman banget gitu setiap dekat sama Lisa, apa ini yang dinamakan jatuh cinta padangan pertama." guman Reno, ia jadi teringat dengan Lisa, bayang bayang wajah Lisa menghantui fikiranya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!