NovelToon NovelToon
Ragna: Merasuki Tubuh Anak Idiot

Ragna: Merasuki Tubuh Anak Idiot

Status: sedang berlangsung
Genre:spiritual / Reinkarnasi / matabatin
Popularitas:22k
Nilai: 5
Nama Author: Matatabi no Neko-chan

Dituduh sebagai pemuja Iblis, Carvina melakukan bunuh diri dengan meminum racun.
Terombang-ambing dalam kegelapan sembari membawa luka dan menjadi tawanan iblis, tiba-tiba saja dia terbangun dalam tubuh seorang anak kecil yang ternyata memiliki keterbelakangan mental.
Diperlakukan layaknya hewan, dia mulai membalas perlakuan mereka satu persatu.
Bagaimana kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Matatabi no Neko-chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sembilan Belas

Arina berpikir jika Ragna merupakan anak kecil polos yang bisa dia kendalikan sesuka hati. Tetapi gadis kecil itu memilih abai dan fokus dengan kegiatannya yang entah apa. Berbagai cara dia lakukan untuk menarik perhatian gadis kecil itu, tetapi semuanya sia-sia.

Ragna selalu menatapnya dengan datar tanpa ekspresi.

Dia baru berbicara ketika Leon menyapanya. Atau ketika pria itu meminta pendapatnya.

"Kenapa kau meminta pendapat darinya? Dia masih anak kecil dan belum mengetahui apapun," Komentar Arina tak suka.

"Lalu, apa kau mau memberikan pendapatmu? Kau mengerti apa yang kami bahas?" Tanya Leon membuat Arina pias.

Meski mendengar pembicaraan mereka, tetapi Arina maupun Althea tidak mengerti dengan pembahasan mereka. Keduanya terlihat seperti partner bisnis daripada hubungan ayah dan anak.

Dan kekesalan Arina memuncak saat Leon terus menerus memberikan pujian pada Ragna. Pria itu hanya sesekali memuji putrinya ketika mendapatkan nilai bagus.

Apanya yang kurang dari Althea?

Dia cantik, manis, pintar dan lemah lembut.

Sangat berbeda dengan Ragna yang terlihat sombong dan angkuh. Meski pintar, tetapi putrinya lebih berbakat.

Althea yang anggun dan Ragna yang suka keluyuran. Kadang gadis itu pulang dengan keadaan kotor.

Keduanya sangat berbeda, bagai langit dan bumi.

Arina tidak pernah mengerjakan tugas rumah, seperti memasak, beberes maupun hal kecil lainnya. Karena dirinya enggan. Dia lebih sibuk membeli beberapa pakaian ataupun apapun yang dia suka dan lebih sering menyuruh Ragna.

Mengingat mereka tidak pernah membeli beras, sayur dan lauk, Leon memberi uang bulanan sebesar dua juta saja dan itu sudah cukup untuk ditabung. Belum lagi uang bulanan untuk Althea dan Ragna yang masing-masing lima ratus ribu.

Arina yang tak menyukai keberadaan Ragna memutuskan mengadu domba mereka, membuat keduanya hampir tidak pernah berbicara di dalam rumah. Dan Arina sangat senang melihat hal itu.

Tanpa menyadari jika Ragna dan Leon mengetahui niat Arina dan melancarkan sesuatu pada wanita itu.

Leon mengacak rambutnya frustasi. Dia tak habis pikir dengan Arina yang selalu saja membuat masalah di saat apapun, khususnya di masyarakat.

Berkali-kali pria itu berbicara pada Arina, mencoba menasehati wanita itu secara baik-baik, tetapi semakin menjadi dan tak terkendali. Bahkan tak jarang menimbulkan perdebatan dan berakhir mengadu pada ibunya yang berujung memojokkan Leon.

Hingga akhirnya Leon memilih diam, mengabaikan sang istri dan lebih mencurahkan kasih sayangnya pada Ragna. Gadis kecilnya lebih membutuhkan dirinya daripada sang istri yang sangat susah sekali di ajak berbicara. Untungnya bocah itu tidak mendiaminya setelah kejadian malam itu.

Setiap kali Leon kesal dan emosi, dia selalu mencari Ragna. Hanya dengan gadis kecil itu, emosi Leon kembali stabil.

"Ayah, apa kau baik-baik saja?" Ragna menatap Leon dengan sebelah alis terangkat. Pikiran pria itu sangat berisik sejak beberapa hari terakhir ini.

Leon menatap putrinya hangat dan menepuk pucuk kepala gadis itu dengan lembut, "Aku tidak apa-apa. Apa pipimu baik-baik saja?"

"Iya."

Ragna mengingat beberapa kehidupan yang lalu. Dia pernah berada di posisi lebih buruk dari Leon. Menjadi anak yang diabaikan, istri tak dianggap, memasuki keluarga bangsawan dengan banyak harem, dan sering di tumbalkan oleh orang terdekat membuat gadis itu mati rasa.

Saking hancur hatinya, dia bahkan mengabaikan banyak surat lamaran para putra bangsawan di beberapa kehidupannya. Dia pernah mencoba membuka hati di beberapa kehidupan berikutnya, tetapi selalu berakhir sama.

Di tinggalkan atau di khianati.

Di buang atau di manfaatkan.

Dan kali ini Ragna tidak mengharapkan apapun pada pria yang berstatus ayahnya. Dia tidak ingin perkataannya membuat Leon marah dan menyiksanya seperti di kehidupan sebelumnya.

Tetapi, pria itu selalu mendatanginya. Dan Ragna tidak akan kaget jika Leon selalu menggendongnya seperti seekor kucing. Atau saat membaca buku, tubuhnya tiba-tiba terangkat dan duduk di pangkuan pria itu.

"Apa kau keberatan jika aku berpisah dengan Arina, Sayang?" Tanya Leon membuat Ragna menoleh.

"Kenapa Ayah bertanya padaku? Keputusan itu ada di tangan Ayah. Ayah yang menikahinya atas kemauan sendiri, bukan atas keinginanku," Pungkas Ragna membuat kilatan kemarahan menari-nari di mata Leon.

"Aku tidak pernah menyukainya ataupun wanita lain, Nak. Asal kau tau, dia yang berteriak di depan warung dan memfitnahku. Dan orang-orang percaya begitu saja dengannya." Geram Leon marah saat kejadian itu melintas di ingatannya.

"Menikah itu bukan sekedar cinta dan melihat seberapa mapan seseorang, Ayah. Tapi ada kalanya melihat bibit bebet dan bobotnya. Bagaimana orang tua mendidik mereka, bagaimana pergaulan mereka dan bagaimana perilaku mereka. Tidak penting dia pangeran atau tuan putri sekalipun. Tidak peduli dia kaya atau miskin, cantik atau tampan, tetapi jika attitudenya buruk dan tak memiliki tanggung jawab serta tak memiliki komitmen, percuma juga, karena pernikahan bukan sekedar pemuas nafsu dan memuaskan ego orang," Ragna berkata bijak membuat Leon menatap putrinya heran.

Anak berusia dua belas tahun dengan pemikiran yang sangat dewasa dan matang. Seperti seorang ibu idaman yang menasehati anaknya. Kadang terlihat seperti seorang nenek yang menasehati cucunya.

"Kau terlihat seperti orang tua yang menasehati anaknya. Padahal kau masih anak-anak," Komentar Leon takjub.

"Apa maksudnya aku sudah tua, begitu? Mungkin tubuhku masih anak-anak, tetapi jiwaku sudah jompo."

Leon terkekeh dan mencium wajah Ragna gemas.

Ragna hanya bisa pasrah mendapat perlakuan sang ayah. Dia menerima semua kasih sayang pria itu untuk bertahan hidup, mengingat usianya masih kecil dan masih memerlukan orang dewasa yang mendampinginya.

Leon menatap putrinya lekat, "Jika saja dia memperlakukan mu dengan baik dan menjaga sikapnya di luar sana, maka aku akan mempertahankan nya. Sepertinya memang harus berpisah."

Ragna menatap Leon dalam diam. Dia sudah pernah mengalami hal yang lebih parah dari pria itu.

"Ayah, jika memang sudah tidak sanggup bertahan, lepaskan saja. Dua setengah tahun bukan waktu yang sebentar dan bukan waktu yang lama. Jika dia tidak mau berubah, percuma juga mempertahankannya. Kita tidak beternak manusia, bukan?" Ucap Ragna tajam.

Selama ini Leon dan Ragna bahu membahu mengerjakan pekerjaan rumah. Meski sudah menikah, tetapi dia merasa tinggal berdua saja dengan Ragna.

Kadang Ragna melihat bagaimana ibu tirinya meminta uang dan barang-barang lain yang tak perlu setiap minggu. Bahkan ibu dari wanita itu berkunjung ke rumah dan bersikap seakan dirinya adalah pemilik rumah ini.

"Benar." Leon mengusap pucuk kepala Ragna, "Terimakasih, Nak."

Jeremy menggoyangkan sebuah gelas dan menatap cairan merah itu dengan berbinar. Itu bukan darah, melainkan sebuah wine yang berhasil dia curi dari atasan kurang ajarnya.

"Kyahaha~ Akhirnya aku bisa mendapatkanmu, sayang~" Jeremy terkikik membayangkan reaksi sang atasan saat menyadari jika salah satu koleksi wine terbaiknya menghilang dari lemari penyimpanan.

Pria itu meminum wine bertepatan dengan seseorang mendobrak pintu ruangannya, membuat Jeremy nyaris tersedak dan dengan buru-buru dia menenggak habis cairan itu.

'Glek'

"Ada apa?" Tanya Jeremy sambil mengusap bibirnya. Dia menatap seorang pria bersurai merah gelap dengan kesal.

Pria itu adalah iblis api, Nicodemus Urobach.

"Aku mendengar Carvina sudah reinkarnasi." Pria itu menatap Jeremy yang terlihat seperti sedang jatuh cinta pada sebotol wine dengan datar.

"Ya, benar~ Aku menyuruhnya mencari raja iblis yang kabur ke dunia manusia." Ucapnya riang, "Tapi, tidak asyik kalau ngobrol tanpa mencicipi minuman. Bagaimana kalau kita minum dulu?"

Nicodemus menatap Jeremy yang nyengir seperti orang bodoh dengan dahi berkerut, "Darimana kau dapatkan wine itu?" Tanyanya curiga. Pasalnya, sebagian besar bangsa iblis mengenal Jeremy sebagai pembuat onar.

Bahkan kaisar pernah melemparkan pria itu ke dalam arus sungai yang cukup deras dan sangat dingin karena mabuk dan tak sengaja memeluknya. Dan pria itu berhasil meredakan emosi sang kaisar dengan membawakan sebuah teratai emas langka yang terdapat di dasar sungai itu.

Bangsa iblis di pimpin oleh seorang kaisar. Setiap wilayah dipimpin oleh raja atau sering disebut sebagai pilar kekuatan kaisar.

Hingga dua ribu tahun lalu, terjadi peperangan dengan bangsa setan. Tiga keturunan dari salah satu kandidat calon raja berikutnya ditemukan tewas.

Sang Raja yang mengetahui hal itu mengamuk dan membantai seluruh bangsa setan hingga menyisakan beberapa ras saja. Dan sebuah pertarungan satu lawan satu terjadi antara kandidat calon raja dengan pemimpin bangsa setan.

Keduanya berakhir seri, tetapi keberadaan mereka hilang bagai di telan bumi.

Salah satu orang kepercayaan yang merangkap sahabat sekaligus tangan kanannya bersedih dan ikut menghilang. Dan sampai saat ini, keberadaan mereka belum diketahui. Yang mereka tahu, jiwa Carvina merupakan jiwa dari putri raja iblis. Dan dua lainnya tidak dapat mereka rasakan.

"Aku menemukannya di mejaku," Jawabnya asal sambil menuangkan wine ke dalam sloki dan memberikannya pada Nicodemus. Pria itu menatap Jeremy yang kini meminum winenya dengan diam.

"Wah~ Enak sekali~!!"

Nicodemus memutuskan meminumnya bertepatan dengan pintu terbuka kasar dan terlihat seorang pria sangat tampan memasuki ruangan dengan sorot tajam mengarah pada Jeremy. Apalagi saat melihat sebotol wine yang sangat familiar di matanya, membuat pria itu menyipitkan matanya.

Dia adalah salah satu Marquis yang berada di dunia iblis, Lud Adbadon.

"Oh, Tuan Adbadon~ Mau minum bersama~?" Jeremy bersikap manis dengan keringat sebiji jagung mengalir di tubuhnya. Pria itu harus memikirkan ide untuk kabur dari sana.

Lud berjalan mendekati mereka dan mendudukkan diri di sofa yang ada di sana. "Tentu, jika tak keberatan."

Jeremy menuangkan wine ke dalam sloki dan menyodorkan pada Lud. Pria itu meminumnya dan menatap Jeremy dengan curiga.

Jeremy hanya bisa nyengir dan segera menemukan alasan untuk pergi dari sana, "Ah, aku ingat ada hal yang perlu aku kerjakan. Aku duluan~"

Dan pria itu menghilang dalam kumpulan burung gagak yang tiba-tiba muncul di ruangan itu diiringi dengan guguran bulu burung itu.

"Dasar!"

.

.

.

Nicodemus Urobach

Lud Adbadon

1
Fatin Fiqah
Luar biasa
safira
cerita menarik tapi membinggungkan..sbb tadinya d cafe dengan pamannya serta dokter jushua kenapa tetiba ada adik dari sebelah bapanya..dan berani keluar sulur berduri..bukan ka d tempat awan..🤔
Daniela Whu
ivanka kan seharusx nama perempuan ya 😏 kok ini jd nama cowok 🤭
Cahaya yani
akhr ny raja iblis kmbli
Cahaya yani
lah iy tinggalkn sja
nury
Luar biasa
Daniela Whu
astoge mulut anak SD lo itu sdh kyak mulut jalang
Cahaya yani
sampah teriak sampah
Lina Sofi
jgn kelamaan up thor ak nungguin g nongol2 sedih/Cry//Cry//Cry/
Lina Sofi
bantai musuh2y leon alan
Suzana Diro
jeremy nya cool sekali
Daniela Whu
ragna sama leon juga dokter siapa itu belum balas dendam ke orang" yg berniat membunuh x kh
Daniela Whu
kok bisa leon berubah jd iblis ya gimna cerita x awal kn dia cuma pemuda biasa gk ada tuh hawa" keiblis san
Tati Suriyati
lanjutkan ceritanya, menarik menegangkan 😊
deria
wah thor lama amat upnya😂
siapa tuh yang punya aura hitam😣
Lina Sofi
bumi hanguskan tuh desa
Daniela Whu
la kapan nih mereka balas dendam ke keluarga yg telah membuat mereka hancur? kok sdh lain lg ceritax
Lina Sofi
keren thor up kurang thor
deria
ayo ragna santet aja dia kayak dulu nyantet lina biar sekalian tuh ama anaknya😂😂😂 kalo dah cerai dari ayahmu🤣🤣🤣
Lina Sofi
bodoh cerai aj damai hidup bertiga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!