NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Beda Usia
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: elis_konkon

Kisah tentang seorang gadis sederhana yang bernama Nada Ayuni. Ia biasa di panggil Nada. Ya,sesuai dengan namanya. Hidupnya bak seperti tangga nada kadang merdu dan kadang sumbang.

Kekurangan pada fisiknya tak membuatnya berkecil hati. Ia selalu menjalani hari-harinya dengan penuh suka cita. Demi sang adik, ia rela membanting tulang menjadi tulang punggung keluarga.

Bekerja serabutan sana sini pun akan di lakoninya. Demi menghasilkan pundi-pundi uang dan juga demi cita-citanya untuk menyekolahkan sang adik, tak ingin adiknya bernasib sama seperti dirinya yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Nada hanya sampai lulus SMA.

Kehidupannya mulai berubah ketika ia mengenal seorang pemuda tampan dari keluarga kaya yang selalu menghina dan merendahkannya yang kerap memanggilnya si gadis pincang.

Dan juga hadirnya seorang pria dewasa yang akan merubah takdir hidupnya.

Akankah takdir cinta Nada akan berakhir indah dan bahagia? yuk kita ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elis_konkon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Kita akan menikah sekarang juga

Perjalanan dari rumah pribadi Reynar menuju ke Mansion utama hanya memakan waktu kurang lebih 1 jam-an. Kini mereka telah tiba di teras depan.

Kedatangan mereka telah di sambut oleh beberapa pelayan yang sedang bekerja membersihkan area pelataran Mansion.

"Selamat datang Tuan Reynar dan Nona Nada!" salah seorang diantaranya menyapa dan memberi hormat pada sang majikan yang lainnya pun ikut membungkuk hormat.

"Apa, semua masih berada di rumah?" Kali ini Reynar yang bertanya pada salah satu pelayan.

"Masih,Tuan. Nyonya besar ada di gajebo dan Tuan Baskara dan Nyonya Anindya sedang berada di ruang keluarga.Dan Tuan muda A–

"Sudah, aku tidak ingin mengetahui keberadaan anak itu...!" Kemudian Reynar masuk dengan menggandeng Nada dan menggenggam erat seperti tak ingin melepaskan tangan gadisnya.

" Selamat pagi, Mas, Mbak...!" Keduanya pun menoleh ketika mendengan sapaan dari sang adik.

"Oh, Reynar dan Nada. Selamat pagi!Ayo, sini duduklah dulu!ada yang ingin kami bicarakan?"–Anindya

Reynar dan Nada duduk saling berdampingan di salah satu sofa panjang. Baru saja mereka akan memulai pembicaraan, tiba-tiba saja muncul Grandma Batari dan Asen. Mereka pun langsung ikut bergabung.

"Aku kira kalian tidak akan pulang ke sini? terutama kamu Nada, apa kamu tidak sadar kalau kamu itu belum sah menjadi istri Reynar? mau-maunya kamu di bawa menginap ke rumah seorang pria lajang.Ya,walaupun kalian akan segera menikah tapi tetap saja hal itu tidak etis?"

"Iya, maaf nyo– grandma, saya sebenarnya juga tidak mau tapi, mas Reynar yang memaksa saya untuk ikut ke rumahnya."

Nada tertunduk malu.Ya, Nada sangat malu sekali, memang benar apa yang di katakan grandma Batari kalau tidak sepantasnya ia dan Reynar berada di dalam satu rumah apa lagi di dalam satu kamar seperti apa yang mereka lakukan semalam.

"Hmm...bagus kalau kamu masih sadar kalau telah berbuat salah!" Grandma Batari menatap tajam pada Nada membuat nyali gadis itu menciut.

Reynar yang memang sedari tadi memperhatikan interaksi mereka dan ketika ucapan Grandma nya yang sangat memojokkan sang gadis membuat Reynar jadi tak tega.

"Sudahlah Grandma, tidak usah di perpanjang soal itu! Lusa kami juga sudah akan sah menjadi suami istri." Reynar semakin menggenggam erat jemari Nada.

"Ya, jelas saja mereka harus segera menikah,Grandma! semalam saja mereka sudah berada dalam satu kamar." Asen menyeletuk di tengah perbincangan.

"Asen...jaga ucapanmu! itu sangat tidak sopan!"

Tuan Baskara menegur sang putra yang tidak bisa menjaga tata krama yang menyela pembicaraan orang yang lebih tua.

"Apa sih, Pa? memang benar kok apa yang telah Asen katakan. Kalau tidak percaya tanya saja pada tante Claudia, semalam aku bertemu dengannya di rumah om Rey!"

"Claudia?"

"Iya, Claudia mantan calon istri om Reynar!" Asen memperjelas ucapannya agar Nada juga mengetahuinya.

Deg

Nada sontak terkejut akan apa yang telah di katakan Asen. "Jadi tamu yang datang semalam adalah Asen dan wanita yang bernama Claudia itu.Lalu, kenapa mas Rey tidak mengatakan yang sebenarnya?"

Kata hati dan pikiran Nada kembali bergejolak, ada rasa ragu yang kembali mengusiknya.

"Untuk apa wanita itu sampai datang ke rumahmu,Rey? Dan kapan dia kembali dari Paris?" Kali ini Anindya yang penasaran dengan wanita yang bernama Claudia itu.

"Sudahlah, tidak usah membahas wanita itu!aku sama sekali tidak tertarik dan tidak perduli apa pun sepak terjangnya karena dia bukanlah siapa-siapa lagi bagiku.Wanita hanyalah orang asing yang tak tahu diri dan ingin mencoba mengusik kehidupan orang lain.

"Tunggu sebentar? apa yang sedang kalian bicarakan itu adalah Claudia sang super model yang pernah menjadi kekasih Reynar dan kalian dulu sudah hampir saja akan menikah,bukan? ya, Grandma ingat wanita cantik dan sangat sempurna itu.Tidak.seperti..." Grandma Batari melirik sinis pada Nada.

Nada sadar kalau tengah di tatap sedemikian rupa oleh semua yang di ruangan itu. Yang membuatnya risau adalah ucapan Grandma Batari, Nada tahu apa yang di maksud oleh wanita tua itu.Ya, Nada pun sadar bahwa ia bukanlah gadis yang memiliki fisik yang sempurna seperti wanita-wanita di luar sana.

"Grandma, tolong jangan terus memojokkan Nada! walau bagaimana pun Nada yang akan menjadi istriku dan calon ibu dari anak-anakku kelak.Jadi, Rey mohon grandma harus bisa menghargai pilihan Rey dan kami akan tetap menikah walau tanpa restu dari grandma sekali pun."

"REYNAR...!"

"Jadi begini caramu berbicara pada orang tua,hah? sejak kehadiran gadis cacat ini kamu mulai berubah, selalu saja menentang Grandma.Dia telah membawa pengaruh buruk pada dirimu,Rey. Sejak awal grandma juga sudah tidak sreg dengannya."

Grandma Batari mulai tersulut emosi karena cucu kesayangannya yang mulai berani padanya.

"Grandma, tenanglah! semua bisa kita bicarakan dengan baik-baik, bukan? Kita juga harus bisa mendukung segala keputusan yang telah di buat oleh Reynar,karena merekalah yang akan menjalaninya."

Anindya menenangkan dan mencoba memberikan pengertian pada sang Grandma yang memang memiliki sifat keras.

"Grandma tidak masalah jika Reynar ingin segera menikah.Malah sangat mendukung dan ikut bahagia.Tapi, apakah tidak ada gadis lain yang lebih pantas untuk bersanding dengan cucu grandma yang sangat sempurna ini?" Grandma Batari terlihat sangat terpukul.

Sedangkan Nada? sudah dapat di pastikan hatinya begitu sakit mendengarnya. Dadanya bergemuruh dan wajahnya sudah terasa panas.Mata nya berkaca-kaca.Namun, Nada masih berusaha menahannya dan bersikap biasa saja seakan tak tersakiti dengan ucapan Grandma Batari.

"Maafkan, Rey ya Grandma! Rey tidak bermaksud untuk menyakiti hati Grandma. Rey cuma ingin Grandma selalu mendukung apa pun yang Rey inginkan dan keputusan untuk menikahi Nada sudah final dan tidak dapat di ganggu gugat lagi.Tolong terimalah Nada sebagai calon pendamping Rey, Grandma!"

Reynar mendekat dan berjongkok di hadapan sang Grandma lalu memohon sambil menggenggam erat tangan Grandma Batari.

"Ma–maaf, apa boleh saya berpikir ulang kembali tentang pernikahan ini? saya rasa apa yang di katakan oleh Grandma Batari benar adanya. Jika, seandainya rencana pernikahannya di batalkan tidak jadi masalah. saya juha cukup tahu diri karena apalah saya ini? sejak awal hubungan kami memang tidak benar. Mas Reynar bisa mencari wanita yang lebih sepadan bukan malah memilih gadis cacat seperti saya ini."

Nada mencoba untuk bersikap biasa saja dan tetap tersenyum.Senyuman yang di paksakan.

Reynar terperanjat dan tak percaya akan apa yang telah di katakan oleh Nada. Laki-laki gagah itu pun langsung beranjak berdiri dan menatap Nada tajam dan menghunus, seakan ingin melahapnya hidup-hidup. Nada sampai menelan salivanya dan bergidik ngeri.

"Apa maksud dari perkataanmu itu, Nada?" Mendekat dan telah berdiri menjulang tinggi.di hadapannya.

"Eh, itu...hanya pemikiran saya saja, mas.Jika memang Grandma tidak merestui kita ya, apa boleh buat? kita tidak boleh menentang apa pun perkataan orang tua kan,mas!?"

Nada tak berani menatap langsung wajah Reynar, ia hanya menunduk dan melihat ke arah bawah tepatnya pada kaki laki-laki itu.

"Ayo, ikut aku!"

"Hey...Reynar, apa yang akan kamu lakukan? lepaskan Nada,Rey!"

"Mau kamu bawa kemana Nada,Rey! Reynar...?"

Teriakan kakak dan kakak iparnya sama sekali tak di gubris oleh laki-laki yang tengah di liputi amarah.

"Ahh...Mas, kita mau kemana?" Nada mencoba untuk memberontak dan melepaskan genggaman tangan Reynar pada lengan Nada yang begitu kasar dan kakinya hampir saja tak bisa mengimbangi langkah panjang kaki Reynar.

"Kita akan menikah sekarang juga, mau atau pun tidak mau. Kamu harus tetap menjadi istriku, kamu akan menjadi milikku selamanya.Nada!"

Bersambung

1
Denni Siahaan
semoga aja gak disia siakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!