Bagai tikus dan kucing yang hampir setiap harinya bertengkar membuat semua orang sudah tidak kaget lagi jika melihat Elang dan Eliza terlibat perdebatan.
mereka tidak mau kalah satu sama lain dan selalu membalas. namun siapa sangka pertengkaran itu akan membawa mereka menuju ke sebuah ruang hati yang di penuhi dengan bunga bermekaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonaniiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 27
Hari ini adalah hari ulang tahun salah satu mahasiswa paling berpengaruh di kampus tersebut. panggil saja Baby. acara itu di adakan di salah satu villa mewah yang berada di daerah perbukitan. Gadis itu di kenal dengan parasnya yang cantik, anggun dan baik pada semua orang. Walaupun berasal dari keluarga kaya tapi itu tidak membuat baby sombong atau terbiasa merendahkan orang lain
Daerah perbukitan yang nampak sunyi, kini menjadi lebih berwarna dan hidup ketika dekorasi dan banyaknya lampu kelap-kelip yang menghiasi area tersebut. Disana sudah banyak sekali yang datang karena mereka sangatlah antusias. malam itu bukan hanya untuk merayakan pesta ulang tahunnya saja melainkan juga pertunangannya dengan kekasihnya yang akan di gelar di situ juga.
Salah satunya hadir adalah Eliza. Gadis itu kenal baik dengan Baby dan jika tidak hadir ia akan merasa malu untuk bertemu lagi dengan Baby. Eliza berangkat bersama Ghava, Emma, dan Laksa, menggunakan mobil milik Ghava. sementara Elang tentu saja ia berangkat sendiri menggunakan motor kesayangannya. Alan sendiri datang dengan menggandeng seorang gadis cantik yang membuat teman-temannya penasaran karena itu kali pertama Alan menggandeng gadis cantik.
"Hai El, hai semuanya..., gue pikir kalian ngga Dateng." Kata Baby dengan tersenyum kemudian melihat Eliza yang menggandeng tangan Ghava kemudian tersenyum saja.
"Gue kira kalian berdua yang pacaran. Nggak taunya malah sama Lo Va. yaudah semoga langgeng ya." kata Baby yang melihat mereka dan Elang secara bergantian sehingga membuat Eliza melepaskan tangannya dari Ghava
"Nih buat lo dari kita." Kata Eliza dengan menyerahkan Tote bag pada Baby.
"Thanks ya. Makan aja apa yang udah di sediain ya. Terserah kalian. Makasih juga udah Dateng ke pesta gue." Kata baby dengan tersenyum ramah.
"Hello ladies and gentleman selamat malam dan selamat datang di acara ulang tahun putri cantik kita, Baby. Gue disini berterima kasih banget sama kalian karena udah mau datang ke acara ulang tahun malam ini. Jadi gini gue mau kasih tau ke kalian kalau malam ini setelah acara tiup lilin, gue bakal ngadain game yang seruuu banget. Buat kalian yang sampai sekarang masih sendiri gue saranin kalian harus ikut game ini karena kalian bakal dapat kesempatan buat dapet pacar." Kata MC acara ulang tahun Baby yang membuat semuanya yang membicarakan hal itu.
"Karena waktu sudah malam, kita mulai saja acara tiup lilinnya. Sebelum itu kalian nyayikan lagi ulang tahun pada Baby... happy birthday to you.....yeaaahh gimana udah ngga sabar kan sama game yang gue kasih tau tadi? Kalau gitu gua mulai sekarang, yang cewe silahkan kumpul di sebelah kanan dan cowo sebelah kiri, ayo ayoo waktunya ngga banyak."
"Oke...udah semua? Ngga boleh ada yang curang ya...dalam hitungan ketiga lampu akan mati dan kalian harus bisa menemukan pasangan yang akan kalian ajak dansa. Tema games malam ini adalah Dark Dance. Pastikan kalian menemukan pasangan kalian sendiri ya guys. Dalam hitungan 3..2..1...matikan lampunya!!" Seketika lampu padam dan semua orang tidak bisa melihat apapun.
"Sebentar tahan dulu....ngga perlu takut, setelah gue bilang yes, kalian baru boleh milih pasangan kalian, biar ngga bertabrakan, gua mau milih para cowo yang nyari pasangannya sendiri. Tapi inget ya guys ini cuman permainan dan di larang baper kalau yang udah punya pasangan tapi ketuker. Oke kalian siap??? Yes!!" Kata MC yang membuat semua cowo berlari menghampiri perkumpulan cewe dan mencari pasangan mereka dalam kegelapan yang entah mereka akan menemukan atau justru malah bersama pasangan orang lain.
Teriakan saling memanggil nama bersahutan, semuanya berusaha mencari pasangan mereka sendiri walaupun dalam kegelapan. Disisi lain Eliza benar benar bingung harus melakukan apa samai akhirnya sebuah tangan menariknya yang membuat dia terkejut. Ia tidak tahu siapa yang akan menjadi pasangan dansanya.
"Lo siapa?" Tanya Eliza yang membuat pria itu terkejut.
"Waktunya tinggal sebentar lagi habis, gue hitung mundur dari 10,9,,8,7,6,5,4,3,2,1!!!" Teriak MC dan seketika lampu menyala dengan terangnya.
Ada yang terkejut, ada juga yang lega karena bisa mendapatkan pasangannya. Seperti yang kini di rasakan Eliza ketika melihat siapa yang menggandeng tangannya tadi.
"Elang!!!" Seru Eliza yang masih terkejut.
"Apaan??! Gue ngga tau kalau itu Lo, pas denger suara Lo, gue juga kaget. Tapi syukur deh sama Lo." Ujar Elang dengan leganya.
"Emma gimana ya??" Ucap Eliza yang mengedarkan pandangannya dan ternyata Emma sudah bersama Laksa.
"Hahh syukur deh." Ucap Eliza dengan tenangnya.
"Kenapa?" Tanya Elang heran.
"Engga...gue takut aja kalau Emma sama orang lain." Ujar Eliza.
"Gimana??? Sudah siap buat dansa?" Kata MC ketika melihat semua tamu sudah berpasangan
Alunan musik pun mulai terdengar. Kini semuanya melakukan dansa dengan begitu romantisnya, berbeda dengan Elang dan Eliza yang justru malah bertengkar.
"Gue ngga bisa Lang." Kata Eliza
"Bisa bisa, lu injek aja kaki gue dan pegang sini." Kata Elang.
"Tapi kan..."
"Udah ngga usah tapi-tapi." Kata Elang yang membuat Eliza menuruti perkataan Elang.
Ia menginjak kaki Elang dengan tangan yang ia kalungkan di lehernya. Tatapan Elang sengaja tidak berpaling pada Eliza, sementara gadis itu selalu membuang muka dan terlihat kaku.
"Santai aja ngga usah grogi. Gue tau gue ganteng. Lu beruntung bisa sama gue." Kata Elang yang membuat Eliza ingin sekali memukulnya.
"El..." Panggil Elang tapi tidak di hiraukan Eliza. Dengan isengnya Elang meniup wajah Eliza beberapa sampai membuat gadis itu berdecak kesal.
"Mulut lo bau." Seru Eliza dengan kesalnya tapi malah membuat Elang terkekeh.
"Ngapain sih lo liat ke sana aja. Liat gue dong." Kata Elang yang membuat Eliza menatapnya dengan malas.
"Ngga. Ghava sama siapa ?" Ucap Eliza yang membuat Elang sinis dan merasa tidak suka.
"El." Panggil Elang sekali lagi.
"Apaan sih manggil gue mulu heran deh." Kata Eliza dengan nada kesalnya.
"Yaelah cuman manggil doang." Kata Elang.
"Kenapa?" Tanya Eliza.
"Tipe cowo ideal lo kaya apa?" Tanya Elang.
"Yang jelas ngga kaya lo." Jawab Eliza yang membuat Elang berdecak .
"Terus?" Kata Elang.
"Kaya kak Angkasa." Jawab Eliza dengan tersenyum.
"Terus ngapain lo sekarang sama gue? Ngapain liatin Ghava sampai segitunya. Seharusnya kan Lo ajak itu kakak Lo." kata Elang dengan melepaskan tangan Eliza dan berdecak kesal kemudian pergi begitu saja.
"Apaan sih tuh orang nggak jelas banget deh.'' ucap Eliza.
Eliza celingukan mencari keberadaan Emma dan ia hanya tersenyum kecil saja tak kala melihat gadis itu bersama Laksa. ia beberapa kali terkekeh melihat raut wajah Emma yang terlihat begitu tertekan dan terpaksa, sementara Laksa tersenyum sumringah karena bisa berpasangan dansa dengan gadis pujaannya itu.
Sesaat kemudian, senyum Eliza pun luntur. Setiap kali mengingat kondisi kesehatan Emma, ia benar-benar merasa sedih. Ia tidak ingin mempercayai begitu saja pada prediksi dokter karena nyawa manusia adalah milik Tuhan dan hanya tuhan yang berhak menentukan kapan kematian itu akan datang
Laksa walaupun tengil tapi keren 👍🏻