NovelToon NovelToon
Calon TUMBAL

Calon TUMBAL

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Spiritual / Matabatin / Horror Thriller-Horror / Iblis
Popularitas:238.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ratna Jumillah

"Kamu spesial, Jingga.. Kalo ada yang nanya wetonmu, jangan di kasih tau ya, nak."

"Kenapa, uti?"

"Karena mereka bisa menyakitimu, lewat hari lahirmu.
Weton kelahiran itu ibarat senjata mematikan bagi orang jahat yang mau berbuat jahat padamu, maka dari itu jangan beritahukan wetonmu pada sembarang orang!"

Jingga, memiliki nama panjang Radenaruna Jingga. adalah gadis spesial yang menjadi incaran makhluk ghoib. Dia lahir di detik - detik kematian ibunya, dan hal itu menjadikan dia memiliki kemampuan melihat hantu dan berkomunikasi dengan mereka (Indigo).

Sampai suatu hari dia di adopsi oleh majikan mendiang ayahnya saat akan menginjak SMP dan ikut tinggal di Jakarta. Dia mendapati kejanggalan dan keanehan di rumah orang tua angkatnya itu. Banyak Arwah - arwah yang menangis meminta tolong dan ada juga yang selalu mengganggu Jingga!

Apa sebenarnya yang terjadi di rumah itu?? Misteri apa yang tidak di ketahui oleh Jingga??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ESP. 23. Raka tukang marah.

Jingga akhirnya sampai di gedung sebelah di mana Raka berada, tapi dia tidak tahu kelas Raka yang mana. Tapi dia di beri tahu Delima bahwa hari ini Raka ada ekstrakulikuler basket, jadi Jingga mendatangi gedung khusus basket berada.

'Tempatnya gede banget, dimana aku bisa nemuin bang Raka nya?' Batin Jingga, ia kebingungan.

"Cari siapa dek?" Tanya seorang siswa SMA yang melihat Jingga kebingungan.

"E- eh, aku cari bang Raka, kak." Sahut Jingga terkejut.

"Raka? Raka Airlangga?" Tanya siswa SMA itu.

"I- iya, benar." Sahut Jingga.

Siswa SMA itu mengerutkan dahi dan melihat Jingga dari atas sampai bawah, dia tidak mengenal sama sekali Jingga bahkan tidak pernah melihat Jingga sebelumnya.

"Kamu.. siapa nya Raka?" Tanya siswa itu.

"Adeknya." Sahut Jingga, karena memang dia adik Raka sekarang.

Siswa SMA itu menutup mulutnya terkejut setelah mendengar jawaban dari Jingga, ia lantas mundur dua langkah sambil tertawa tidak percaya. Lalu datang lagi satu siswa yang sepertinya adalah siswa tadi, teman nya itu keheranan.

"Kenapa lu Do?" Tanya nya.

"Coy! Dedek gemesh ini ngaku - ngaku jadi adeknya Raka, percaya nggak lo Raka punya adek?" Ujar nya.

Teman nya melihat kearah Jingga juga sambil mengerutkan dahi dan terheran - heran..

"Lu adek nya Raka?" Tanya siswa itu sekarang.

"Iya, kak." Sahut Jingga.

"RAKA AIRLANGGA!! SINI LU, ADA YANG NYARIIN!" Teriak siswa tadi.

Jingga melihat kemana siswa tadi berteriak dan memang di sana terlihat Raka dengan seragam basket berwarna biru nya sedang bermain sangat lincah, tapi Raka jadi terkecoh karena mendengar teriakan teman nya.

"APA SIH!" Teriak Raka.

"Ni adek lu nyariin." Sahut siswa itu.

Sepertinya dua siswa yang bercengkerama dengan Jingga adalah teman Raka, terlihat dari nada bicara mereka yang santai.

Raka melirik kearah Jingga lalu memutar bola matanya. Raka mengambil minumnya lalu sambil minum sambil berjalan menghampiri Jingga, setelah itu ia berdiri di depan Jingga dan kedua teman nya.

"Ka, ini adek lu?" Tanya teman Raka yang bernama Aldo.

"Hm." Sahut Raka singkat, dia tidak menyangkal bahwa Jingga adeknya.

"Oh my Lord! Sejak kapan lu punya adek?! Mana imut banget gini adek lu." Ujar Aldo, mengatai Jingga imut.

"Brisik lu!" Ujar Raka, lalu menatap Jingga dengan tatapan datar.

"Ngapain lu kemari!?" Tanya Raka.

"Kata mama kan aku pulang sama bang Raka." Sahut Jingga polos.

"Pulang sendiri lah, manja amat! Dari sini ke rumah nggak jauh." Ujar Raka dingin.

"Tapi kan.."

"Nggak ada tapi! Udah nggak usah manja sama gue, gue bukan mama. Lu balik aja sendiri, gue masih lama." Ujar Raka.

"Aku nggak tau jalan, bang." Ujar Jingga.

"Guna nya mulut buat apa?" Tanya Raka.

"Makan." Sahut Jingga polos, kedua teman Raka pun menahan senyum mendengarnya sementara Raka memejamkan mata kesal.

"Selain makan!?" Tanya Raka lagi.

"Minum." Sahut Jingga.

"Haish! (Raka emosi) Nanya woy! Nanya! Lu punya mulut, kan? Nanya sama orang, orens!" Ujar Raka, menjuluki Jingga sebagai orens.

"Iya, tapi.."

"Nggak ada tapi! lu balik sendiri, bye!" Ujar Raka, lalu kembali masuk kedalam lapangan.

Kedua teman Raka sampai kebingungan karena sikap Raka yang sangat tak ramah pada Jingga yang katanya adeknya. Raka memang di kenal sebagai anak tempramental, kadang jika dia sudah kesal bisa saja langsung marah - marah dan memukul orang yang mencari maslaah dengan nya.

"Emang kamu beneran adeknya Raka?" Tanya teman Raka yang bernama Ilham.

"Iya kak, ya udah aku pulang dulu, permisi." Ujar Jingga sopan, kedua teman raka saling pandang melihat itu.

"Bertolak belakang banget nggak sih sama si Raka? Adeknya imut dan sopan gitu tapi abangnya kayak setan." Ujar Ilham.

"Tapi sejak kapan Raka punya adek, sih? Gue nggak pernah tau kalo Raka punya adek." Ujar Aldo.

"Weehh.. Jangan - jangan.." Ilham menebak - nebak.

"Jangan - jangan apaan!? Lu pada mau ngegosipin gue?" Tiba - tiba Raka muncul di belakang mereka. Kedua teman Raka pun menyengir.

"Tapi serius nanya, itu adek lo beneran, Ka?" Tanya Ilham.

"Di bilang iya, gue hajar juga lu." Ujar Raka.

Raka tak meladeni kedua teman nya lagi dan berjalan pergi membawa serta tas sekolah nya, ia lantas keluar dari tempat basket itu dan hilang.

Sementara di sisi Jingga, dia sekarang berdiri di depan gerbang sekolah. Jingga benar - benar tidak tahu kemana dia harus melangkah sebab dia sama sekali tidak ingat jalan mana yang dia lewati saat dia berangkat ke sekolah pagi tadi.

"Aduh, nyasar nggak ya? Aku nggak tau jalan yang mana tadi." Gumam nya.

"Bismillah deh." Akhirnya Jingga mengikuti instingnya saja, ia berjalan hanya bermodalkan ingatan nya pagi tadi.

Dan Raka, dia mencari - cari keberadaan Jingga. Niatnya hanya ingin mengerjai Jingga tapi malah Jingga hilang sungguhan, kalau ibunya sampai tahu dia bisa di marahi nanti.

"Ck! Kemana coba tuh si orens! Bikin susah orang aja." Gumam Raka.

Raka pun keluar dengan motornya menuju gerbang sekolah, lalu ia bertanya pada satpam yang berjaga di depan.

"Pak, lihat anak SMP cewek nggak tadi? Anak baru dia." Ujar Raka.

"Tadi ada anak perempuan kebingungan di sini, dia jalan ke sana tuh." Tunjuk satpam.

"Ok, makasih pak." Ujar Raka lalu pergi.

Jingga berjalan dengan kebingungan, dan sampailah dia di persimpangan lampu merah, makin kebingungan saja dia. Jalanan di kota Jakarta terlihat mirip, orang yang biasa tinggal di Jakarta saja kadang masih kesasar apalagi Jingga yang baru pagi tadi keluar dari rumah Delima.

"Kanan kali, ya? Aduh, kenapa jalan nya kembar - kembar keliatan nya." Gumam Jingga.

"ORENS!!" Tiba - tiba terdengar teriakan yang Jingga kenali.

Jingga celingukan mencari sumber suara yang berteriak tadi.

"WOY! ORENS!" Jingga berbalik badan dan ternyata ada Raka di motor.

"Bang Raka?" Gumam Jingga.

"Sini! Mau kemana lu!?" Teriak Raka.

Jingga pun berjalan menghampiri Raka, tidak begitu jauh tapi berarti suara Raka sangat keras karena bisa begitu jelas terdengar diantara mobil - mobil yang lewat. Jingga sampai di depan Raka dan Raka menatapnya malas sambil berkata..

"Lu bodoh apa gimana sih?! Di suruh pulang sendiri pulang beneran." Ujar Raka.

"Kan tadi abang yang bilang." Jawab Jingga.

"Nggak tau diri banget, udah nggak tau jalan masih sok - sokan pulang sendiri, sengaja ya lu!? Biar gue di marahin mama!?" Ujar Raka.

"Astaghfirullah, enggak bang." Ujar Jingga.

"Buru naik! Udah mau ujan." Ujar Raka ketus.

Jingga berkaca - kaca karena sejak tadi Raka terus memarahinya dan membentaknya, ia nurut naik dan membonceng motor Raka lalu menghapus air matanya.

"Nggak usah nangis! Cengeng!" Ketus Raka, lalu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Jingga yang belum siap nyaris terjerembab ke belakang kalau saja kedua tangan nya tak sigap berpegangan pada boncengan motor, Raka benar - benar tidak mau tahu Jingga ketakutan atau tidak.

Sampai akhirnya mereka sampai di rumah. Memang ternyata jarak dari sekolah ke rumah tidak begitu jauh, mereka sampai hanya dalam waktu dua menit. Jingga turun dan masuk kedalam, tapi saat ia berpapasan dengan Ika ia terkejut karena melihat Ika di ikuti asap hitam.

'Asap hitam itu lagi.' Batin Jingga sambil melihat Ika.

"Mba Ika." Panggil Jingga.

"Ya." Ika menyahut lalu menatap Jingga, tapi Jingga terkejut karena wajah Ika seperti suram.

"Mba Ika sakit?" Tanya Jingga, Ika tersenyum canggung dan menggeleng.

"Nggak non, mba Ika permisi dulu mau angkat jemuran." Ujar Ika, lalu pergi naik ke atas.

Jingga bisa melihat asap hitam itu mengikuti Ika, hanya saja asap nya masih terbilang tipis.

'Ya Allah, terkahir kali sebelum Uti pergi juga aku lihat asap itu, semoga nggak terjadi hal yang aku pikirkan.' Batin Jingga.

BERSAMBUNG..

1
Sri Keren Mutamimah
Luar biasa
🥰Siti Hindun
cerita'y bagus, makasih kak
🥰Siti Hindun: masama kak, nanti aku tengok sana😅
Ratna Jumillah: Makasih juva udah baca.. 🙏🏻😁 Jangan lupa mampir di Season 2 nya ya.. 🫰🏻🫰🏻
total 2 replies
🥰Siti Hindun
berhenti menyalahkan dirimu sendiri Jingga, mungkin takdir Raka memang begitu seharus'y..
🥰Siti Hindun
Raka😭😭
🥰Siti Hindun
kasihan Raka sama Jingga, semoga mereka berdua selalu dalam lindungan Allah..
🥰Siti Hindun
duhhh... ngeri😣
🥰Siti Hindun
apa yg bu Delima lakukan terhadap Raka ya?
🥰Siti Hindun
sebenar'y itu suara siapa ya?🤔
🥰Siti Hindun
😭😭😭😭
Elyaumi Narty
bagus
Muchamad Ikbal
good, lanjutkan...
Muchamad Ikbal
Kecewa
Ass Yfa
Raka memilih mengakhiri hidupnya, tragis
Ass Yfa
Luar biasa
Ass Yfa
ibunya disetubuhi anaknya tapi itu genderuwo... kena tulah
Kasmal 72
Saya suka cerita horor..
Ratna Jumillah: Selamat membaca, kak.. 😊 Semoga suka ceritanya.
total 1 replies
Ass Yfa
mampir kak
Ratna Jumillah: Makasih banyakk... 🫰🏻🫰🏻😁
total 1 replies
Hasnah Siti
kasian sekali sama jingga 🥺
Hasnah Siti
ufttttt hampir ajahhhh🥶
Hasnah Siti
oh tuhan Gini woiiiii....jujur yah aku lg bersendirian nih waktu baca...takut ..tp rasa penasaran yg tinggi selalu membuncah..😟
Ratna Jumillah: Maapp kak, 😅😅
Hasnah Siti: kamuuuuuu yahhhhh🔥🔥🔥🔥🔥🥶
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!