NovelToon NovelToon
Beetwen Love And Religion

Beetwen Love And Religion

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: hellokyul

Mencintai memang tak selamanya akan berjalan dengan mulus, begitu pula dengan kisah Kannita Gabriella, yang secara tak sengaja menyukai sesosok pemuda yang terlihat menyukai teman dekatnya, namun ternyata justru diam-diam menyukai dirinya. Dan ada juga sahabatnya yang ternyata juga menyukainya sejak lama. Dibalik kisah tersebut, ia diambang dilema memilih untuk yang seiman atau tidak seiman. Bagaimanakah Kannita dalam menghadapi perasaan semunya itu? Kepada siapakah hatinya akan berlabuh?

Penasaran dengan kisahnya? Yuk kepoin ya 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hellokyul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 18

Sekolah SMA Negeri 09 dipenuhi dengan kegembiraan pada pagi itu. Meskipun masih jam 7.00 pagi, antusiasme siswa-siswa terasa begitu kuat. Ketua OSIS, Rizky, menyiarkan melalui pengeras suara tentang adanya festival seni yang akan segera dilaksanakan. Sorakan riuh rendah memenuhi seluruh sudut sekolah ketika tanggal festival seni tersebut diumumkan: 19 Oktober, yang artinya kurang dari seminggu lagi.

Kannita, bersama dengan teman-teman sekelasnya, merasa sangat antusias menyambut berita tentang festival seni yang akan datang. Mereka telah lama menantikan kesempatan untuk menunjukkan bakat mereka dalam bidang seni.

"Benar, ini kesempatan kita untuk bersinar dalam festival seni tahun ini," ucap Naya dengan semangat.

Hana, teman mereka yang selalu ceria, langsung memberikan ide. "Bagaimana jika kita membagi tugas untuk memastikan setiap bidang terwakili dengan baik? Misalnya, satu kelompok untuk fashion show, satu untuk musik, dan satu lagi untuk menari."

"Baiklah, gue setuju dengan ide itu," ujar Rio, ketua kelas mereka, sambil mengangguk.

"Hmm, untuk bidang fashion show, mungkin gue bisa coba," kata Yudi tak mau kalah.

"Gue juga mau berpartisipasi dong, gue mau di bidang musik!" seru Kannita, tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya.

"Mungkin Yudi dan Naya bisa menjadi model untuk fashion show," usul Kannita.

"Sementara itu, gue dan Hana bisa mempersiapkan sebuah band untuk penampilan musik," tambah Kannita.

"Kalau begitu, gue akan bergabung dengan Yudi dan Naya untuk mempersiapkan fashion show. Siapa yang mau bergabung dengan kita?" tanya Naya sambil melihat sekeliling.

"Gue mau gabung juga dong!" seru seorang siswi bernama Ema.

"Bagaimana dengan menari? Siapa yang tertarik?" tanya Rio.

Maya langsung mengangkat tangannya. "Gue dong mau ikut tim nari! Siapa yang mau bergabung dengan saya?"

Beberapa siswa lainnya juga mengangkat tangan mereka, antusias untuk ikut serta dalam bidang menari.

"Baiklah, sepertinya kita sudah memiliki tim untuk setiap bidang. Sekarang, mari kita mulai merencanakan persiapan kita!" ucap Rio dengan semangat.

Mereka semua berkumpul di ruang kelas untuk merencanakan strategi mereka. Masing-masing kelompok berdiskusi tentang tema, konsep, dan persiapan yang diperlukan untuk memastikan penampilan mereka sukses di festival seni yang akan datang.

Percakapan mereka dipenuhi dengan ide-ide kreatif dan semangat yang menggelora. Mereka bersemangat untuk mengikuti festival seni dan menunjukkan bakat-bakat mereka kepada seluruh sekolah.

Setelah pembicaraan panjang, mereka akhirnya memutuskan untuk membuat sebuah pertunjukan dengan tema "Ekspresi Diri". Mereka merasa bahwa tema tersebut memberikan kebebasan untuk mengekspresikan diri mereka melalui desain pakaian yang mereka buat sendiri.

"Dengan tema 'Ekspresi Diri', kita bisa menggambarkan kepribadian dan jiwa kita melalui desain pakaian kita. Ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan," kata Kannita dengan semangat.

"Ya, aku setuju. Ini juga akan menjadi kesempatan bagus untuk menunjukkan kreativitas kita," sahut Rama, mengangguk setuju.

Setelah membuat keputusan, mereka segera memulai persiapan untuk fashion show tersebut. Mereka menghabiskan waktu setiap hari setelah sekolah untuk membuat desain, mencari inspirasi, dan menjahit pakaian mereka sendiri.

"Gue pengen deh buat pakaian yang mencerminkan warna-warni kehidupan," kata Maya sambil memilih kain-kain dengan warna yang cerah.

"Bagus! Gue juga maunya gitu, lebih fokus pada detail dan tekstur yang unik," ujar Kannita sambil mengamati berbagai aksesoris untuk dijadikan tambahan pada pakaian.

Mereka juga menghadiri workshop tentang teknik-teknik menjahit dan mendapatkan inspirasi dari koleksi pakaian desainer terkenal.

"Wow, melihat karya-karya desainer ini benar-benar menginspirasi! Gue ingin mencoba teknik baru dalam pembuatan pakaian gue," kata Naya, antusias.

Rio setuju, "Ya, kita harus berani mencoba hal-hal baru. Itu bagian dari mengekspresikan diri kita dengan penuh keberanian."

Mereka bekerja keras, tetapi juga menikmati setiap langkah dalam proses pembuatan pakaian mereka.

"Gue senang melihat perkembangan desain kita. Setiap pakaian memiliki cerita dan makna tersendiri," ujar Kannita, tersenyum puas.

"Betul sekali. Ini benar-benar merupakan proses yang memuaskan," sahut Yudi, mengangguk setuju.

Pagi-pagi sebelum matahari terbit, aroma kopi yang harum sudah tercium di dapur rumah Kannita. Dia duduk di meja kayu dengan kertas kosong dan pensil di tangannya, memikirkan desain-desain pakaian untuk fashion show yang akan datang.

"Hmm, mungkin gue bakalan coba kombinasi warna yang keliatan menantang kali ini," gumam Kannita sambil menggoreskan pensilnya di atas kertas.

Tiba-tiba, Rio, Naya dan Hana muncul di pintu dapur dengan mata masih mengantuk. "Hai Nit, apa yang lo lakukan pagi-pagi begini?"

Kannita tersenyum, "gue lagi mikir desain untuk fashion show kita nanti. Gue bikin inovasi yang berbeda kali ini."

Naya dan Hana menghampiri dan melihat kertas yang berisi sketsa-sketsa desain pakaian. "Wow, itu terlihat keren! Gue suka ide warna yang lo pilih."

"Aaaa makasih banyak loh udah di puji! Lo punya saran atau ide untuk desain lainnya?" tanya Kannita sambil menatap mereka bertiga dengan antusiasme.

Hana tampan berpikir, sedangkan Naya menggaruk kepalanya yang masih sedikit mengantuk, "Hmm, mungkin kita bisa mencoba menambahkan aksen-aksen unik seperti payet atau bordir untuk memberi sentuhan glamour pada pakaian."

Kannita mengangguk setuju, "Bagus, gue suka ide itu! Kita bisa membuat pakaian kita berkilau di atas panggung."

Mereka terus berdiskusi dan menyempurnakan ide-ide mereka sambil menikmati aroma kopi yang semakin harum.

"Tinggal beberapa hari lagi sebelum fashion show. Kita harus segera mulai menjahit pakaian-pakaian ini," kata Rama, memecah keheningan.

Kannita menatap jendela yang mulai terangkat, "Ya, kita punya waktu yang terbatas. Tapi gue yakin kita bisa menyelesaikannya dengan baik."

Sedangkan di rumah Maya ada Kelvin dan Yudi, juga sudah mulai sibuk dengan inspirasinya. Dia duduk di tengah tumpukan kain dan alat-alat menjahit, dengan satu pakaian setengah jadi di depannya. Ada pula majalah dan buku-buku desain pakaian kekinian yang mereka peroleh dari perpustakaan sekolah.

"Bagaimana kalau gue menambahkan detail bordir di sini?" ucap Kelvin pada dirinya sendiri sambil mengamati pakaian yang sedang ia kerjakan.

"Bagus sih itu," sahut Yudi yang tatapannya intens melihat bordiran yang ada di depannya.

"Yudi, gimana menurut lo sama pola ini?" tanya Maya sambil menunjukkan sebuah gambar di majalah.

Yudi menyipitkan mata, memperhatikan gambar tersebut dengan serius. "Menurut gue sih, polanya bagus, tapi mungkin kita bisa menyesuaikannya dengan gaya kita sendiri. Apa kata kita menambahkan sedikit sentuhan personal?"

Naya tersenyum, "wih, ide lo bagus juga. Ayo kita coba cari pola lain yang bisa kita modifikasi."

Mereka berdua sibuk dengan majalah-majalah mereka, mencari inspirasi dan membandingkan ide-ide mereka untuk mendapatkan desain yang sempurna.

1
Lah_
Ini bukan cerita lagi, tapi candu, tolong jangan terlambat update thor.
Julaikah: Serius kak? Yaampun aku terharu 🥺🙏
total 1 replies
Kiyo Takamine and Zatch Bell
Gagal fokus kerja karena kepikiran endingnya yang bikin penasaran.
Julaikah: serius kak? padahal ini baru awal loh astaga jd terharu aksksksk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!