Perjalanan Pulang Menuju Ajal

Pagi harinya aku terbangun pada hal aku tidur waktu subuh aku bangun dan membereskan kasur lalu mandi ganti pakaian merapihkan kamar yang hanya aku tinggal sendiri, selesai semuanya aku keluar rumah olah raga kecil di halaman depan rumah

"apa aku cari kerja dulu ya selagi masih ada uang aku manfaatkan moment sebaik mungkin"gumamku berlalu masuk ganti pakaian kerja

"hari ini mudah-mudahan diberi kelancaran dalam mencari pekerjaan..amin"gumamku yang di akhiri doa

Waktu sudah mulai agak siang tapi aku ga akan menyerah tidak ada kata terlambat sebelum berusaha, kakiku melangkah keluar dari depan gang kampung langkahku terus mengambil arah kanan karena di daerah sana juga banyak pabrik aku berjalan tanpa pedui jaraknya jauh atau tidak tetap aku jalani. Aku memilih berjalan kaki untuk menghemat pengeluaranku yang belum pasti dapat pekerjaa disana. Waktu terus berjalan tak terasa aku berjalan sudah sejauh ini aku melihat sebuah gedung bertingkat lantai dua aku mendekati bangunan itu terlihat juga ada security yang berjaga "permisi pak mau nanya apa diaini sedang buka lowongan? "tanyaku mencari informasi

"ada mas bagian kebersihan"jawab security

"mas bawa berkas-berkas yang dibutuhkan?"tanya lagi security itu

"bawa pak saya sudah melengkapinya"jawabku mengeluarkan berkas dari dalam tas

"sini mas masuk isi form tamu terlebih dahulu"pinta security lagi

Setelah berkas diberikan mengisi form buku tamu aku di ajak masuk ke dalam kantor

"mas tunggu disini dulu ya, saya panggilkan bahian hrd nya"pinta security mempersilahkan duduk di ruang tunggu

Tak berapa lama security itu keluar lagi dengan seorang wanita dibelakangnya

"selamat pagi mas, saya dewi bagian hrd"ucap wanita itu memperkenalkan diri

"selamat pagi bu, saya ridwan"jawabku membalas kenalannya

"boleh kita mulai sesi interviewnya"pinta dewi memulai sesinya

"bisa bu saya sudah siap"balasku yang sudah siap memulainya

Sesi interview itu memakan waktu cukup lama sekitar lima belas menit lebih, bu dewi memberikan surat perjanjian kontrak padaku dan aku menanda tanganinya lalu mengembalikannya ke bu dewi

"bapak besok sudah mulai masuk kerja ya"ucap bu dewi menjelaskan

"baik bu saya akan berusaha bekerja dengan sebaik mungkin"balasku penuh samangat

Aku keluar dari dalam kantor menuju pos security setelah menyelesaikan semuanya di pos security aku berjalan kembali pulang dengan hati bahagia semua yang aku lihat begitu indah, tiba aku di depan rumah lalu masuk ke dalam belum sempat aku masuk ada suara memanggilku

"mas..mas tunggu"terdengar suara wanita dari kejauhan memanggil-manggilku, aku membalikkan badan dan melihat siapa yang memanggilku ternyata itu ibu pemilik rumah datang mendekatiku

"mas..tunggu dulu saya mau bicara"ucap ibu itu setelah berdiri dihadapanku

"iya bu ada apa? "tanyaku yang pura-pura tidak mengerti akan kedatangan ibu pemilik rumah

"mas kan sudah dua bulan tinggal disini dan belum membayar uang sewa rumahnya, kapan mas mau dibayar sisanya? "jawab ibu itu menjelaskan panjang lebar padahal aku sudah tahu kedatangannya kerumahku untuk menagih uang sewa rumah

"ibu nanti saya belum punya uang kalau sekarang, tapi saya usahakan membayarnya tiga sekaligus"bujukku agar ibu itu tidak menagih lagi

"benar ya mas, saya tunggu pembayaran sisanya"balas ibu itu sambil berjalan pergi

Kepergian ibu itu dari hadapanku membuat hariku begitu kelam aku yang baru akan mulai bekerja sudah dapat pertemuan seperti ini.

Tak tahu aku harus bagaimana mencari uang dari mana dalam waktu singkat ini, aku tahu ibu itu juga butuh uangnya untuk mencukupi kebutuhan keluarganya tapi apa yang bisa aki perbuat tidak ada. 

Aku datang ke rumah pak soleh membicarakan kepergian adi dan masalah yang sedang aku hadapi

"assalamualaikum"ucapku memberi salam

"walaikumsalam"jawab seseorang dari dalam

"sini masuk nak ridwan, bapak lagi beresin saluran air"pinta pak soleh memintaku masuk

"iya pak terima kasih"jawabku sambil duduk dibangku depan teras

"tumben main kerumah bapak nak adi kemana kok kamu sendirian? "tanya pak soleh berbasa basi

"saya sekarang tinggal sendirian pak"jawabku menjelaskan

"maksudnya gimana nak adi pergi gitu? "pak soleh mengerutkan dahinya minta penjelasan dariku

"iya pak sudah sebulan ini adi tidak pulang-pulang"balasku lagi menjelaskan

"kenapa kok bisa pergi, apa kalian ada masalah? "tanya pak soleh menyelidik

"ga pak saya sama adi tidak ada masalah apa-apa"jawabku lagi pada pak soleh

Lama pak soleh diam tangannya sambil memijat-mijat lehernya pak soleh yang tidak pegal, pak soleh menatapku tajam entah apa yang ada dipikirannya

"sekarang rencana nak ridwan apa? "tanya pak soleh membuka pembicaraan lagi

"saya juga belum tahu pak, tapi besok saya sudah mulai bekerja lagi"jawabku memberi tahu kalau aku sudah bekerja lagi

"alhamdulillah kalau kamu sudah dapat pekerjaan lagi, walau kamu tinggal sendiri kamu masih punya penghasilan dari gajimu"ujar pak soleh menyemangatiku

Aku hanya diam bingung mau mulai bicara dari mana tentang uang sewa rumah yamg tertunggak, pak soleh hanya menatapku seperti sudah mengetahui kebingungan yang aku alami. 

"kamu kenapa kok malah diam begitu? "tanya pak soleh padaku

"saya bingung pak harus mulai dari mana dan bagaimana saya menyikapinya"jawabku tertunduk kepalaku

"maksudnya bagaimana bapak ga ngerti"jelas pak soleh padaku

"rumah yang saya tinggali sudah nunggak dua bulan saya bingung harus bagaimana kalau saya sampai disuruh pindah dari sana"ucapku menjelaskan pada pak soleh

"maksudnya kamu mau pinjam uang sama bapak begitu maksud kamu? "tanya pak soleh yang langsung membuat salah tingkah

"iya pak kalau bapak punya uang untuk bayar sewa ruah saya pinjam dulu"jelasku lagi menundukkan kepala

"bapak ada uang bisa kamu pakai dulu tapi kalau bisa akhir bulan kamu lunasi, karena uang ini bukan punya bapak milik anak bapak"jawab pak soleh menjelaskan

Tak terasa waktu sudah mulai sore aku yang tadinya masih bingung sekarang sudah agak mendingan karena pak soleh mau membantuku, pak soleh memberi uangnya padaku lalu aku pamit bergegas mau kerumah ibu pemilik rumah agar besok ia tidak datang lagi kerumahku. 

Tak berapa lama aku sampai di rumah ibu pemilik rumah.

"assalamualaikum"ucapku memberi salam. 

Berulang kali aku memanggil-manggil namun tak ada jawaban, aku melihat ada tetangganya sedang menyapu halaman rumah. 

"permisi bu, mau nanya ibu pemilik rumah ini ada ga ya?"tanyaku berbasa basi. 

"iya mas, tadi sih ibu lihat ada baru pulang"jawab ibu itu memberi pernyataannya.

"tapi dari tadi saya panggil-panggil ga ada yang keluar ya bu"balasku meyakinkan. 

"mungkin lagi di kamar mandi mas, ditunggu aja ya"ucap ibu itu menyudahi obrolannya padaku.