NovelToon NovelToon
Memeluk Cinta

Memeluk Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Genta Senja

Alena harus melunasi hutang kakaknya dan juga membayar tebusan kakaknya yang dipenjara akibat fitnah. Akhirnya Alena meminjam uang pada bosnya, Bima si CEO. Ia diberi pinjaman dengan syarat nikah kontrak dan berikan keturunan laki-laki.

Celakanya Alena tidak tahu kalau Bima sudah menikah sebelumnya dan hanya membutuhkan anak darinya saja. Begitu anak lahir, Alena dipisahkan dari anaknya. Perawatan yang tidak maksimal membuat anaknya meninggal dunia.

Melihat keterpurukan Alena dan dendam membara membuat Bima membongkar bahwa semua hanya skenario keluarganya. Ia terpaksa mengikuti dan tidak pernah bermaksud menjebak Alena sebab ia benar2 mencintainya.

Akankah Alena memaafkan semua kesalahan Bima saat akhirnya laki-laki itu menceritakan semua fakta yang terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Genta Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27 Gegara Alena

Malam minggu harusnya menjadi momen romantis yang dilewatkan setiap pasangan. Sepertinya tidak berlaku untuk satu pasangan ini.

Di salah satu sudut cafe, tampak Aldy dan Amel yang saling diam. Amel terlihat jengah, sementara Aldy tidak tahu harus berbuat apa.

Obrolan yang harusnya menyenangkan berubah dingin sebab Amel jengah dengan topik yang dibahas. Sejak ia tiba di Indonesia, hanya Alena yang dibahas.

Amel ingin kekasihnya bertanya seputar kehidupannya. Bertanya apapun selain Alena. Bukankah saling melepas rindu itu hal wajar bagi kekasih LDR yang bertemu setelah sekian lama terpisah jarak?

Terceploslah ungkapan kesal Amel yang membuat Aldy merasa bersalah. Bukannya minta maaf, Aldy justru hanya diam. Membuat Amel semakin kesal.

"Kita bertemu untuk saling melepas rindu atau hanya ingin membahas Alena?" tanya Amel setelah cukup lama terdiam.

"Ya...aku hanya membahas dia sedikit, Mel. Lagian apa salahnya membahas soal sahabat kita? Dia beneran nggak ada kabar, lho."

"Aku tahu. Setidaknya sehari saja..."

"Mel!" bentak Aldy tajam. "Sahabat kita...hilang nggak ada kabar. Kamu malah pengen kita seneng-seneng berdua di sini?"

"Aldy...Aldy...Kalau Alena beneran menghilang...Kak Tegar pasti udah kebingungan telfon kita. Kenyataannya gimana?"

"Siapa tahu Kak Tegar ikutan..."

"Jangan konyol kamu! Sebelum kesini, aku sempat telfon Kak Tegar. Dia bilang Alena sedang ada tugas kerja di daerah susah sinyal. Dia nggak sempet kabari siapapun."

Aldy mengernyit heran. "Kenapa kamu nggak bilang?"

"Aku bete sama kamu. Dari sejak kita dateng, kamu hanya sibuk membahas Alena. Sibuk dengan bosnya yang gila. Susah banget diajak keluar. Seribu hal tentang Alena kamu bahas tiap kali kita bertemu."

Aldy terdiam. Ia baru sadar dengan segala hal yang ia ucapkan. Seolah rada panik menguasai pikirannya.

"Aku jadi mikir...sebenarnya yang jadi pacar kamu itu aku atau Alena?"

Ditatapnya wajah gadis cantik khas blesteran yang terlihat sangat kesal. Senyum manisnya menghilang. "Aku heran sama kamu. Bukannya kita bertiga bersahabat? Alena sedang dalam masalah..."

"Kita...yang sedang dalam masalah. Bukan Alena!" potong Amel kasar.

"Kamu yang menjadikan kita bermasalah...aku sih fine."

"Fine? Sikap kamu berubah...kamu bilang fine?"

"Nggak ada yang berubah. Kamu yang berubah."

"Aneh kamu! Seenaknya nuduh. Lihat faktanya dong, kamu yang berubah. Lama-lama aku jadi nggak betah sama hubungan kita."

"Ya udah putus aja. Lagipula dari awal yang aku cintai bukan kamu tapi Alena," sahut Aldy kesal. Sesaat kemudian, ia merasa sangat bersalah karena keceplosan mengutarakan perasaannya.

Amel diam mematung mendengar pengakuan Aldy barusan. Bak disambar petir, hatinya ngilu tak karuan. Bertahun-tahun menjalani hubungan, rupanya hanya jadi pelampiasan.

"Kamu bilang apa barusan?"

Aldy ingin menarik kembali ucapannya, tapi bingung harus mengucapkan apa. Alhasil, hanya diam seribu bahasa dan menunduk.

"Kamu cinta Alena?" Air mata Amel menetes. Bibirnya pahit mengucapkan kalimat barusan.

"Mel...sorry, aku nggak maksud untuk mengatakan hal barusan. Sorry..."

"Nggak nyangka...aku benar-benar kalah dengan perempuan culun itu..."

"Apa maksud kamu?" Aldy tersulut emosi, ia tidak terima Alena diejek orang lain.

"Kenapa? Nggak terima kalau aku menghina perempuan idaman kamu?"

"Jelas! Alena bukan perempuan culun. Dia..."

"Spesial?" Amel menatap nanar pada Aldy. Merasa pembicaraan akan semakin menyakitkan, ia berdiri menyampirkan sling bag di bahu. Tanpa pamit meninggalkan Aldy sendirian di cafe.

Di depan cafe, Amel menengok ke belakang. Melihat sosok Aldy yang masih duduk tak bergeming. "Segini doang ternyata...dasar laki-laki jahat." Amel melanjutkan langkah meninggalkan cafe. Kali ini tidak berbalik ke belakang.

*****

Aldy berjalan masuk ke kamar dengan gontai. Ia rebahkan badan di atas tempat tidur. "Gila...nggak nyangka akan berakhir lebih cepat dari yang kuperkirakan."

Aldy memandang foto di atas nakas samping tempat tidur. Foto berdua bersama Amel di depan sekolah. Foto ini dipajang juga atas dasar permintaan Amel.

"Sorry, Mel. Kamu harus tahu kenyataan sesungguhnya dengan cara menyakitkan. Aku minta maaf." Aldy menidurkan pigora foto itu menghadap ke bawah.

Hatinya meski masih tidak enak dengan Amel, tapi ia juga merasa lega. Setidaknya tidak perlu lagi berpura-pura mencintai Amel. Ia benar-benar lega.

Beberapa tahun silam, Amel menyatakan perasaannya lebih dulu. Waktu itu Alena juga disana. Memberikan semangat untuk Aldy menerima perasaan Amel.

Kesal karena tidak melihat gelagat cemburu di wajah Alena, akhirnya Aldy menerima Amel menjadi kekasihnya. Sayangnya, sekeras apapun berusaha mencintai Amel, selalu gagal.

Aldy tidak pernah bisa mengalihkan perasaannya pada perempuan lain selain Alena. Gadis manis dan cantik yang menjadi sahabat baiknya.

Selama ini ia hanya berusaha menjadi kekasih yang baik buat Amel bukan dari hati. Hanya sebagai manusia yang baik. Sayangnya, di dunia ini tidak ada yang bertahan bila dibangun atas dasar pura-pura, bukan? Pada akhirnya pasti akan terbongkar juga.

Sejak terakhir ia mengantar Alena pergi ke apartemen Bima, ia tidak lagi melihat sosok gadis itu. Pesan atau telfon juga tidak pernah ada. Alena benar-benar menghilang tanpa kabar.

"Ini bukan kebiasaan Alena. Dia tidak pernah menghilang sesuka hatinya seperti ini," gumam Aldy gelisah.

*****

Di dalam kamar dengan nuansa merah muda, tampak Amel tengah menangis sendirian di atas tempat tidur. Tisu tampak berserakan di sekitarnya. Hatinya benar-benar hancur.

Aldy adalah cinta pertama bagi Amel. Saat ia menerima pernyataan cintanya, gadis itu sangat bahagia. Sekarang semuanya berubah. Kejujuran Aldy siang tadi telah berhasil menghancurkan istana harapan yang ia bangun selama ini.

Harusnya setelah ia menyelesaikan studi S2, ia berniat mengajak Aldy untuk menikah. Membangun bahtera rumah tangga yang bahagia seperti di film-film romantis yang sering ia tonton.

"Kenapa harus Alena...kenapa harus dia yang menjadi penghancur segalanya?" tangisnya kembali pecah. Amel benar-benar tidak ikhlas.

Pandangannya tertuju pada dua foto yang ia pajang di dinding kamar, yang satu foto berdua dengan Aldy. Satunya foto bertiga. Dirinya, Aldy, dan ada Alena di tengah.

Amel mengambil foto bertiga itu. "Apa ini sebenarnya satu kode buat aku...sebenarnya...foto ini udah kasih tahu ke aku kalau hubungan aku akan hancur gegara Alena."

Prang! Amel meluapkan rasa kecewa dan marah dengan membanting keras foto itu. Bingkainya patah, kacanya retak.

"Kalian munafik! Ini pasti sudah kalian rencanakan. Jangan-jangan selama ini kalian berdua memang sudah bermain hati di belakang aku. Aku benci kalian! Aku benci!" teriak Amel penuh kecewa.

Amel menatap dirinya di depan cermin penuh dendam. "Awas saja Alena. Aku akan buat perhitungan dengan kamu. Mulai detik ini persahabatan kita berakhir. Aku akan pastikan, kalau aku tidak bisa mendapatkan Aldy...maka tidak ada satu pun perempuan di dunia ini yang bisa memiliki dia. Lihat saja nanti!"

1
🌹Nabila Putri🌹
ayo aldy selamat kan Alena dr Bima.
Genta Senja: kira-kira Aldy bakal ngelakuin apa ya?
total 1 replies
Bilqies
ogah ih

malasjuga ngandung benih kamu
Genta Senja: terlanjur
total 1 replies
Roeswartini
karya yg bagus setidaknya ada p.pesan moral yg tersampaikan lewat karya ini
Genta Senja: terima kasih Kak testimoninya....
total 1 replies
Lina Yanti
alena bima
Genta Senja: 🥰😍 "Terima kasih sudah mampir, Kak. Jangan bosan untuk datang lagi," jawab Alena dan Bima bersamaan.
total 1 replies
Genta Senja
makasih... kita sehari dan sepemikiran
Bilqies
sama sama menemukan sosok orang yang mereka rindukan
Genta Senja: betul banget... sisi ini Thor bener2 ikut merasa terharu. dua orang yang sama2 kehilangan menemukan teman untuk saling mengisi kekosongan...
total 1 replies
Bilqies
sabar Alena, semoga kakak mau cepat dapat uang untuk menebus mu yaa
Genta Senja: aamiin... doakan yang terbaik buat Alena, ya
total 1 replies
Bilqies
baik banget sih Sendy
Genta Senja: asiaaaaaap.... hehehehe
Bilqies: entah Thor semua keputusan ada di tanganmu 🤣🤣🤣
total 5 replies
Bilqies
hmm entar bakalan tumbuh Dnegan sendirinya juga kok
Genta Senja: kita lihat nanti... akan berakhir dimana... hehehehe.... hhh... 😄
Bilqies: benih2 cinta 😀😀
total 3 replies
Bilqies
selamat yaaa...
Genta Senja: "Terima kasih Kak Bliqies...," ujar Alena dengan senyum tulus terkhusus untukmu.
Bilqies: harus donk 😀😀😀😀
total 3 replies
Bilqies
kasihkan aku aja Thor 🤣🤣🤣
Genta Senja: 😍😍😍😍😍😍😍😍🥰🥰🥰
Bilqies: 😀😀😀😀😀😀
total 3 replies
Bilqies
aku mampir lagi Thor,
Genta Senja: makasih kakak... selalu nyempetin mampir... jangan kapok mampir terus...
total 1 replies
Bilqies
sinis banget sih...
udah tau keles
Genta Senja: sabar kak... sabar...
total 1 replies
Genta Senja
yuk... dukung karya aku.... kasih penilaian di sini ya...
Lina Yanti
Elena bima
Genta Senja: ehem... Alena
total 1 replies
Lina Yanti
rahasia rukmini
Genta Senja: rahasia gelap
total 1 replies
Bilqies
aku mampir kak
Genta Senja: siap kakaaaaak
total 1 replies
🎀
semangat thor, jangan lupa mampir ya 🤗
Genta Senja: siap... makasiiih... jangan lupa mampir lagi... nanti Thor juga akan mampir
total 1 replies
Bilqies
semangat terus Thor menulisnya...

jangan lupa mampir juga di karyaku
Genta Senja: siaaaaap
total 1 replies
Bilqies
gak nyangka kalau Bima beda agama dengan Alena...
Genta Senja: yaaah.... dunia akan selalu memiliki kejutan di setiap ceritanya... ☺
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!