NovelToon NovelToon
Rujuk Kembali

Rujuk Kembali

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cerai / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:22.3k
Nilai: 5
Nama Author: Butterfly93_

Damar, seorang pemimpin di sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang Fasion dan Mode. Dia tidak bisa tidur dengan tenang ketika melihat nama seorang wanita yang ditugaskan sebagai perwakilan dari perusahaan luar negeri.

Thasya Wilona Adimerta, nama yang sama persis dengan mantan istrinya yang telah dia ceraikan dua tahun silam. Mereka harus berpisah dengan alasan yang tidak bisa Damar terima.

Tapi, setelah Damar tahu apa yang terjadi beberapa tahun lalu sebelum perceraian mereka, dia bertekat untuk memperbaiki hubungan mereka kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butterfly93_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13. HIDUP SEPERTI DRAMA

Vino sangat kesal melihat dan mendengar respon dari Damar. Bagaimana bisa temannya itu menyamakan masalah yang terjadi di antara mereka berdua.

“Memangnya kasus kita sama? Aku dengan Lily kan sebelumnya sudah mengenal satu sama lain selama sepuluh tahun lebih. Sementara kamu, bahkan beberapa waktu lalu kamu tidak tahu bagaimana kabar dari Thasya” ujar Vino menjelaskan.

“Aku bertemu dengan Thasya karena dia penanggungjawab yang dikirimkan perusahaan tempatnya bekerja di Amerika untuk menyelesaikan pekerjaannya di sini.”

“Thasya yang pendiam itu?” tanya Vino tidak percaya. Karena dia tahu kalau Thasya itu tidak banyak bicara. Bagaimana bisa dia melakukan negosiasi dengan karakternya yang pendiam.

“Iya, dia diberi tanggungjawab karena sebelumnya aku membatalkan kerjasama dengan pihak mereka di bagian departemen storeku."

“Ah, wajar sih. Dia lulusan dari marketing, kan? Aku dengan masuk ke perusahaan tempat dia bekerja itu juga cukup sulit.”

Damar sejenak diam dan heran dengan apa yang dia dengar. “Kenapa kamu jadi lebih tahu lulus dari jurusan mana mantan istriku?” tanya Damar. Ada rasa tidak terima di dalam dirinya melihat temannya itu tahu lebih banyak tentang Thasya dari pada dirinya yang pernah menjadi suami wanita itu.

“Aku tahu karena aku bertanyalah. Memangnya aku cenayang?” balas Vino.

“Aku hanya tahu kalau dia lulusan dari universitas luar negeri saja.”

“Makanya kamu bercerai dari Thasya” kata Vino tetapi hanya berkata di dalam hatinya saja.

“Sudah kuduga.” Itulah yang sebenarnya keluar dari mulut Vino sambil tersenyum dengan mulut penuh dengan makanannya.

Damar hanya bisa pasrah menatap Vino setelah mendengar perkataan temannya itu.

“Kamu sadar nggak sih kalau kehidupanmu kali ini sama persis seperti drama film yang lagi booming sekarang ini?” saat mereka berjalan keluar restoran setelah mereka selesai makan siang.

“Drama film apaan? Aku tidak tidak pernah tertarik melihat apalagi menonton begituan?” ujar Damar.

“Tapi, setidaknya kamu pernah dengarlah sekilas. Soalnya drama itu kan diproduksi oleh stasiun televisi yang dinaungi perusahaan keluargamu juga.

Sampai mereka di parkiran, Vino masih saja mengoceh tentang alur cerita drama itu.

“Drama itu bercerita tentang seorang istri yang kembali setelah beberapa lama berpisah dengan mantan suaminya. Dan keduanya kembali menjalin hubungan asmara untuk yang kedua kalinya.”

“Hubungan asmara untuk yang kedua kali palamu?” batin Damar mendengar ocehan temannya itu yang berjalan di belakangnya.

“Kamu tahu nggak pemeran laki-laki di drama itu hampir…”

Braaak…!!!

Damar menggebrak bak mobilnya dan seketika itu juga Vino berhenti berbicara.

“Vino…!” panggil Damar sambil dia berbalik menatap Vino yang terdiam di belakangnya.

“Apa…?”

“Apakah Fami tidak bilang sesuatu samamu?” kata Damar sambil menatap tajam Vino membuat temannya itu bingung.

“Tentang…?” tanya Vino penasaran.

“Tentang suami Thasya sekarang?”

“Hei…Walaupun aku kelihatannya seperti bukan berasal dari planet bumi ini, mana mungkin aku dengan Fami menggosipin kau dengan Thasya?”

“Oh, gitu. Ya udah, aku kasih tahu aja sekarang. Aku dengan kalau mantan istriku itu belum menikah lagi dan belum punya anak loh” kata Damar sambil tersenyum mengejek.

“Apa…?” Vino merasa bingung dengan perkataan Damar. Dia tidak habis pikir jika temannya itu telah…

“Kamu menyelidiki Thasya…?” tanya Vino lagi. Bukannya menjawab, Damar malah menjulurkan lidahnya lalu fokus melihat ponselnya.

Dan tanpa memberikan Vino kesempatan untuk bertanya lagi, Damar langsung masuk ke dalam mobilnya.

“Hei, Damar…?!!!” panggil Vino lagi, tetapi Damar sudah tidak menghiraukan dia lagi.

“Aku duluan” kata Damar dari dalam mobil setelah dia menurunkan kaca mobilnya. Dan sesudah selesai berbicara dia melajukan mobilnya meninggalkan Vino dengan berbagai macam pertanyaan yang berkumpul di benaknya.

Vino hanya bisa melihat kepergian Damar dengan wajah begongnya.

“Anak itu. Kalau akan begini, buat apa kau bercerai dan harus merasakan luka? Dasar bodoh!” gumam Vino.

Kembali ke perusahaannya, ketika akan masuk ke dalam ruang kerjanya Damar memangil Ciko. Dan Asistennya itu pun mengikutinya masuk ke ruang kerjanya.

“Apakah pihak Beauty Fasion sudah bisa dihubungi?” tanya Damar yang mendapat laporan jika tim mereka belum bisa menghubungi pihak Beauty Fasion maupun penanggungjawabnya.

“Kami masih belum bisa menghubungi mereka. Dan nomor penanggungjawabnya juga tidak bisa dihubungi. Mungkin karena perbedaan waktu, makanya belum ada jawaban dari mereka.”

Ciko menjelaskan kenapa sampai sekarang mereka belum melakukan tindakan lebih lanjut terkait kontrak kerjasama kedua belah pihak.

“Begitu, ya. Aku mengerti, kamu bisa keluar sekarang” ujar Damar setelah mendengar penjelasan dari Ciko barusan.

“Aneh sekali, tidak mungkin penanggungjawab sebuh bisnis mengabaikan hal penting seperti ini” Damar bertanya-tanya di dalam hatinya sebenarnya apa yang terjadi.

Damar yang sudah tahu sebelumnya di hotel mana mantan istrinya itu tinggal untuk sementara waktu selama dia di Indonesia, langsung menghubungi pihak sana.

“Halo, saya tidak bisa menghubungi orang yang menginap di kamar 808. Boleh saya minta tolong untuk memeriksanya sebentar?” ujar Damar setelah bagian resepsionis Hotel Bluesky itu menerima panggilan teleponnya.

“Ah, tamu yang ada di kamar itu…” staf hotel itu sejenak berhenti.

“Orang itu tadi lagi sakit dan sudah dibawa ke rumah sakit dengan ambulance.”

Damar sangat kaget ketika mendengarnya. Tiba-tiba dia panik sendiri. “Kenapa tidak…”

Damar ingin memarahi staf itu, tetapi dia langsung sadar jika posisinya saat ini sudah berbeda.

“Ke rumah sakit mana dia tadi dibawa?” akhirnya Damar bertanya setelah dia tenang kembali.

“Ke Rumah Sakit royal Family” jawab di seberang sana.

Damar pun langsung pergi ke rumah sakit yang di beritahu kepadanya tadi. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa kekhawatirnya setelah dia mendengar Thasya dibawa ke rumah sakit.

Tidak tahu kenapa hati Damar seperti itu, padahal mereka sudah lumayan lama hidup terpisah. Apakah karena masih ada yang belum selesai dengan hatinya makanya dia bertindak seperti itu? Mungkin saja.

Setelah dia memarkirkan mobilnya, dengan terburu-buru dia keluar dan langsung berlari menuju IGD. Dengan wajah paniknya dia bertanya kepada petugas kesehatan yang sedang berjaga di nurse station.

“Suster, pasien yang dibawa dari Hotel Bluesky tadi ada di bed mana?”

Suster itu pun menunjuk salah satu tempat tidur yang tidak jauh di depan mereka. “Di sana ada rekan saya pak sedang menangani Ibu Thasya.”

“Terima kasih” ujar Damar. Dia menyibakkan gorden pembatas antara satu tempat tidur dengan tempat tidur yang lain.

Dia melihat seorang perawat sedang mengganti cairan infus. Dan ketika melihatnya berjalan mendekati Thasya yang berbaring lemah di atas tempat tidur, perawat itu tersenyum ramah.

“Thasya…?” panggil Damar sepelan mungkin agar tidak mengganggu pasien lain.

“Apakah bapak walinya Ibu Thasya?” tanya sang perawat.

“Iya. Apakah saya boleh tahu apa yang terjadi?”

“Ibu Thasya mengalami flu dan demam tinggi sudah tiga hari. Dan disertai nyeri abdomen

juga. sebentar lagi dokter penanggungjawabnya akan datang dan mejelaskan kepada bapak lebih lengkapnya.”

“Apa penyebabnya sudah diketahui…?”

“Kalau nyeri abdomennya kemungkinan karena pasien tidak teratur makan sehingga asam lambungnya naik. Soalnya tadi Ibu Thasya memberitahukan kalau beliau ada riwayat sakit mag. Bisa juga karena kecapean serta stress. Dan untuk demannya, kita harus menunggu hasil laboratoriumnya dulu biar lebih pasti penyebabnya karena apa.”

“Sial…! Jangan-jangan dia bisa sakit begini karena…” batin Damar.

“Maaf, kalau boleh tahu hubungan bapak dengan pasien?”

“Saya suaminya.”

1
Amidah Adjach
Luar biasa
Uthie
kadang masih mencerna alur cerita.. terutama siapa yg bicara dan dimaksud yg sedang terjadi kah.. atau sesaat sebelumnya
Uthie
Thor maaf... sekedar saran sedikit dalam penulisan ceritanya 🙏

*baiknya jika ada cerita yg sebelumnya, dan yg terjadi saat itu, diberikan tanda/notif "flash back" atau jeda spasi paragraf gtu..
Jadi biar gak bingung bacanya kecampur-campur mencerna mana yg kisah yg lalu.. dan mana kisah yg terjadi saat itu juga 🙏🙏🙏
Butterfly93_: Terima kasih sarannya kak 🙏
total 1 replies
Uthie
lanjut 💪
Uthie
masih mencerna alur ceritanya..
Uthie
seru niii 😁
Uthie
coba mampir 👍♥️
Rose 19
mantan suami woy bukan suami,ngaku2 kamu Damar
Rose 19
aku penasaran apa yang membuat Thasya minta cerai dari Damar
Rose 19
pedes banget itu mulut
Rose 19
sepertinya seru
aira aira
thasya
Agus Tina
Kayaknya bagus, langsung subscribe .. dan berharao ditamatkan
Butterfly93_: Terima kasih kak atas dukungannya/Smile/
total 1 replies
Anto D Cotto
Luar biasa
Anto D Cotto
Biasa
Yuno
Nggak bisa berhenti!
Nakayn _2007
Sumpah lega banget nemu cerita yang bagus kayak gini di platform ini!
Butterfly93_: Terima kasih kak, semoga seterusnya suka dengan karya saya kak/Smile//Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!