Dokter Dingin Itu Suamiku

Selesai makan mereka bertiga pun langsung pulang ke rumah setelah pamit kepada sepupu mereka, juga om dan Tante nya yang berada di halaman belakang setelah kedatangan keempat lelaki itu.

sesampainya di mansion

"assalamualaikum" ucap mereka bertiga

"waalaikumsalam" jawab mereka semua

"nak kamu besok libur dulu ya sekolahnya, tadi sudah diizinkan oleh Abi kamu" ucap seorang wanita paru baya yang kini mendekat ke arah sang putri

"baiklah mi" jawab Nadhifa dengan pasrahnya.

"yasudah dhifa mau ke kamar dulu ya mi" sambung nadhifa yang diangguki oleh wanita paru baya tersebut.

"bang Al ikut ke kamarku yuk, aku mau bicara sesuatu sama Abang" ucap Nadhifa sebelum ia menaiki tangga untuk menuju kamarnya.

"oke" jawab alby yang menyetujui begitu saja permintaan sang adik.

mereka berdua pun langsung menuju kamar Nadhifa, sesaat setelah berada di kamar

"mau bicara apa dek" tanya alby kepada nadhifa, saat kini mereka sudah duduk di sofa yang ada di kamar Nadhifa.

"mau bicarain calon suamiku bang" ucap nadhifa

"oh, yaudah cepet bicara gih" jawab alby yang diangguki oleh sang adik

"em, pekerjaan dia apa bang" tanya Nadhifa yang langsung to the point

"katanya mau bicarain masalah dia, ini kenapa malah nanya mengenai dia" ucap alby, yang sedikit menggoda sang adik.

"ya kan aku bicaranya dalam bentuk pertanyaan bang" ucap nadhifa dengan malasnya

"baiklah adikku sayang" jawab alby sambil senyum senyum sendiri, menyadari ketertarikan adiknya kepada calon suaminya.

"jadi dia kerja apa bang" tanya nadhifa kembali

"setau Abang sih dia bekerja sebagai seorang dokter di rumah sakit milik siapa gitu, Abang lupa." ucap alby membuat nadhifa manggut manggut saja mendengarnya

"hm, dokter ya" ucap nadhifa sambil mengetuk ngetukkan jarinya di dahinya

"iya, kenapa emangnya kalo dia dokter" ucap alby

"ya gak papa sih, hm Abang ada fotonya nggak aku penasaran nih sama wajahnya" ucap nadhifa

"kalo foto Abang gak punya dek, udahlah kan besok kamu nikahnya dan pastinya kamu akan tau wajahnya setelah akad" ucap alby, yang ingin menyudahi rasa penasaran sang adik.

"tapikan aku penasaran bang, gimana kalo nanti wajahnya tidak sesuai ekspektasi" ucap nadhifa yang merengek ke abangnya.

"tidak sesuai ekspetasi gimana" ucap alby dengan raut bingungnya

"ya siapa tau saja umurnya muda tapi wajahnya yang tua" ucap nadhifa dengan asal nya

"tenang saja dek wajah dia nggak seperti itu kok, intinya dia itu tampan lah tapi ya dek denger denger dia pernah mau menikahi wanita yang dicintainya tapi wanita Tersebut malah memilih karirnya ketimbang menikah dengan calon suami mu itu" ucap alby

"syukurlah" ucap Nadhifa

"tapi tau dari mana Abang masalah itu" tanya nadhifa yang memberikan tatapan menyelidik kepada Alby

"kalo itu kamu gak perlu tau. tapi kalo dia sewaktu waktu menyakitimu Abang gak segan segan untuk membawamu jauh darinya" ucap alby, dengan begitu tegasnya

"ya jangan gitu dong bang masalah gak akan selesai kalo main kabur kaburan begitu" jawab nadhifa yang sedikit bijak.

"bodo amat intinya Abang pasti akan melakukannya jika dia sampai menyakitimu nantinya setelah mendengar sang pujaan hatinya kembali. sampai kapanpun Abang gak rela kalo adik kesayangan Abang disakiti meskipun itu suami kamu sendiri" ucap alby yang masih kekeh dengan keputusan nya.

"yaudah gak ada yang ditanyain lagi kan" sambung alby, yang mulai mengalihkan pembicaraan nya.

"nggak" jawab nadhifa seadanya.

"baiklah Abang pergi dulu ke bawah ya" ucap alby yang diangguki oleh nadhifa, ia pun kemdian langsung turun ke bawah setelah berbincang bincang dengan sang adik

setelah kepergian abangnya, nadhifa pun merebahkan dirinya sambil menatap langit langit kamarnya.

"hm, gimana ya wajahnya dan gimana ya sifatnya. apa dia pengertian dan lemah lembut atau kah dia nggak pengertian sama sekali dan malah cenderung kasar" gumam nadhifa yang membayangkan bagaimana suaminya nanti, yang mungkin saja tak sesuai ekspektasi nya.

"huh sudahlah gak perlu difikirkan, nanti juga tau kalo udah nikah" sambung nadhifa. ia pun kemudian memejamkan matanya hingga ia pun terbawa ke alam mimpi.

.

.

.

.

.

.

Dibuat: 16 Juli 2020

Dipublikasi: 26 April 2024

.

.

.

.

.

.

.

.