Raihanum Anggraini, gadis yatim yang miskin. Dia sangat mengharapkan bisa mendapatkan Kebahagiaan dari Pernikahan nya. Tapi pada kenyataan, semua keinginan itu harus tandas dan terkubur dalam dalam, saat mengetahui fakta pahit tentang suami yang baru di Nikahi nya. Haruskah dia tetap bertahan, atau mungkin pergi meninggalkan nya.?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maia_Icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kabar Aksa
Tak lama kemudian, terlihat ada dua tamu yang akrab dengan mereka memasuki ruangan nya.
"Wah, Wah, pasangan yang satu ini, masih tengah hari begini udah berduaan aja!" celetuk Mayang si biang jahil, yang datang bersama Alya. Reyhan pun hanya bisa tertawa tipis, menangkis candaan tersebut.
"Tumben kalian ini? dua Karyawati dari Group Wijaya datang jauh-jauh ke kantor kecil ini. Apa mau memata-matai kami, ya?" sahut Hanum, dengan nada seloroh. Alya dan Mayang langsung serentak mengeluarkan cengir kuda nya, dan mencoba meladeni gurauan
"Ups, tenang saja, Pak Bos. Kami ke sini atas inisiatif sendiri, tanpa modus terselubung. Dan murni merindukan kalian." tiga sahabat yang lama tak jumpa itu pun, langsung menghambur dan memeluk satu sama lain dengan erat nya.
"Hem, baguslah. Kehadiran kalian bisa menjadi pelengkap keceriaan kami di sini."
Dan kini, ketiga sahabat itu telah bersatu kembali dan berbagi kehangatan satu sama lain.
"Hanum.. aku tahu kamu wanita yang kuat, dan pasti bisa melewati semua ini." senyum Alya, sambil mengusap punggung sahabat nya itu penuh kelembutan.
"Dan satu hal lagi, Hanum. Kamu tak pernah sendiri. Karena ada aku, Alya, dan Reyhan yang akan selalu ada untukmu, kapan pun kamu membutuhkan," sahut Mayang, sambil mencoba menenangkan hati Hanum dengan dukungan yang tulus.
"Terima kasih, kalian memang sahabat terbaikku. Aku sangat bersyukur masih mempunyai sahabat yang menyayangi dan tulus seperti kalian."
Mendengar itu, tiba-tiba Reyhan menyela perkataan Hanum dengan nada tak terima. "Eits, tunggu dulu! Tolong diperbaiki, aku ini bukan sekedar sahabatmu lagi, Hanum." ucapnya sambil merajuk. Hanum hanya bisa tersenyum melihat tingkah Reyhan.
"Hemm.. iya benar Hanum, Reyhan itu bukan sahabatmu lagi. Tapi sekarang uda jadi bodyguard-mu, bukan.?" ledek Mayang, yang sangat paham dengan sifat posesif pria berkacamata itu.
"Haha, iya kamu benar. Hanum sekarang punya Singa Penjaga." Alya ikut mengompori sambil tertawa lepas, apalagi saat melihat wajah Reyhan yang memerah dan cemberut
"Ishh, kalian ini." sahut Reyhan sambil merengut, padahal besar sekali harapannya. Ingin Hanum mengakui dia sebagai calon suami atau setidaknya kekasih.
"Sudah, sudah, hentikan. Lebih baik kita makan siang bersama, bagaimana?" tawar Hanum, yang berniat ingin mentraktir teman-teman setianya.
"Tentu saja aku mau, kalau begitu ayo, ayo.!" Mayang dan Alya dengan cepat menggeret tangan Hanum keluar dari ruangan, dan meninggal kan Reyhan si oppa Korea Versi Kw itu begitu saja.
"Hei, kalian ini. Tunggu aku.!" Reyhan pun melangkahkan kaki jenjang nya dan segera menyusul para wanita.
Dan begini lah nasib diri nya, kalau para ladies itu sudah berkumpul. Yaitu, Terasingkan..
***
Di cafe
Semua orang terlihat tertawa begitu riang gembira sambil berbincang-bincang santai, melepas kepenatan mereka.
Alya dengan tatapan jahil, menyenggol lengan Hanum "Kamu tahu nggak, ada berita terkini di kantor. Ternyata Mayang udah punya kekasih."
"Benarkah itu.?" jawab Hanum, dengan wajah penasaran nya.
"100% benar Hanum, dan dia itu Office Boy yang baru itu lho!" heboh Alya, sedang Mayang sudah menggeleng gelengkan kepala dan berusaha menutupi wajah merah tomat nya.
"Maksud mu Rian? si berondong imut itu. Ya ampun, akhirnya terjerat juga sama ratu modus seperti Mayang. Semoga dia kuat mental ya, haha!" mereka semua tertawa begitu lepas, namun candaan itu menohok hati Mayang yang merasa tersudut.
"Argh! dasar Alya, kenapa di-bocorkan si?! Kan sudah kubilang ini rahasia." Mayang sedikit kesal, karena identitas pacar rahasianya terbongkar di hadapan sahabat-sahabatnya.
"Biarin wee.!" ledek Alya
"Wah, selamat Mayang, berarti sekarang kamu tidak perlu naik ojek lagi donk. Kan sudah ada si babang tamvan Rian sang ojek pribadi." goda Reyhan sambil menaik turunkan alis nya untuk menggoda.
"Ck' Reyhan, aku ini benar mencintai nya. Bukan sekedar untuk antar jemput seperti yang sebelum nya." Mayang sudah berdecak sebal, pasti Reyhan menganggap diri nya hanya memanfaatkan OB berondong nya.
"Syukur lah kalau begitu, berarti kamu sudah menemukan cinta sejati mu." Hanum menyunggingkan senyum hangat nya dan ikut bahagia mendengar nya.
"Hehe, seperti nya begitu si" cengir Mayang
Tak lama, terlihat dua pelayan datang menghampiri sambil membawa pesanan di tangan nya.
"Silahkan, Ibu, Bapak, selamat menikmati," ucap wanita berseragam celemek, sambil menaruh hidangan dan minuman di atas meja dengan hati-hati.
Mayang merasa hidungnya tersengat oleh aroma nikmat dari makanan itu, sekaligus mencoba untuk mengalihkan pembicaraan tentang diri nya tadi.
"Hmm, seperti nya nikmat sekali makanan ini. Ayo kita mulai makan.!"
Namun, ketika melihat sesuatu yang tak biasa pada piring Hanum. Reyhan buru-buru menahan tangan wanita di samping nya. "Tunggu Hanum."
"Eh? Ada apa Rey?" sekilas Hanum melirik bingung
"Kamu makan punya ku saja, Makanan di piring ku tidak ada campuran udangnya." Itulah Reyhan, hal sekecil apapun. Dia sangat mengetahui segala sesuatu tentang wanita yang di cintai nya. Bahkan dia selalu ingat, kalau Hanum memiliki alergi terhadap udang.
Dengan perlahan, dia menukar piring Hanum dengan miliknya. Mayang menunduk menyesal karena lalai mengenai hal itu
"Maaf kan aku Hanum. Aku lupa dengan alergimu. Tadi aku yang memesan semua hidangan ini."
"Tidak apa-apa kok, May. Aku tahu kamu tidak sengaja melakukan nya." senyum nya lembut, padahal kalau sampai Hanum menelan makanan itu sedikit saja. Maka tubuh nya langsung bereaksi gatal dan kejang kejang saat ini.
Setelah nya, mereka semua mulai menyantap semua hidangan yang tersaji. Bahkan sangat semangat melahap nya.
"Oya Hanum, kemarin aku sempat mendapat kabar sangat menggemparkan di kantor.!" Bibir Mayang ini, memang sulit sekali untuk mengerem kekepoan nya. Bahkan selalu update dengan berita terbaru nya.
"Kabar apa?" Sebenar nya Hanum sedikit ragu untuk mengetahui, tapi kalau sudah ada si Miss Kepo satu ini. Mau tidak mau dia terpaksa harus mendengarkan.
"Itu lho! kekasih gelap Pak Aksa yang tempo hari, dia pernah datang lagi ke kantor dan tiba-tiba saja langsung menampar pipi si Boss dengan keras nya Plak.. Plak.." cerocos Mayang dengan sangat dramatis, sambil memperagakan aksinya. "Benarkah?" tanya Alya, dengan penuh perhatian pada cerita yang disampaikan.
"Iya benar! bahkan mereka terlibat pertengkaran yang hebat, lalu berakhir dengan caci maki dan ucapan putus dari si Boss" kata Mayang dengan nada penekanan.
Deg..
Deg..
