NovelToon NovelToon
AFTER FIVE YEARS

AFTER FIVE YEARS

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Pernikahan Kilat / Cerai / Beda Usia / Pelakor / Mengubah Takdir
Popularitas:35.2k
Nilai: 5
Nama Author: yaya_tiiara

Sassy Savannah menempelkan kepalanya di kaca jendela kereta, yang akan membawanya kembali ke tanah kelahirannya. Lima tahun bukan waktu singkat, untuk mengubur kenangan yang telah terjadi. Apalagi harus kembali berhadapan dengan orang dari masalalunya, yang hingga saat ini masih bersemayam di lubuk hatinya paling dalam. Rasanya malas harus kembali bertemu dengan mantan suaminya, yang mencampakkannya dengan semena-mena.
Aidan Darma Saputra, lelaki yang dicintainya sekaligus di bencinya. Dia telah menorehkan sebuah kesakitan, juga sekaligus kebencian dalam jiwanya. Hanya karena sebuah aduan tidak berdasar yang di tuduhkan padanya, dia dengan teganya mencampakkan dirinya.
Dengan kekuatan yang tersisa, Sassy bisa keluar dari istana yang mengurungnya selama ini. Berbekal tekad kuat dan dorongan semangat dari ke dua orangtuanya, Sassy melanjutkan hidup jauh dari lelaki yang di cintainya sekaligus orang yang mematahkan harapannya bisa bersanding hidup bersama sampai ajal memisahkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya_tiiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 : Kecemburuan Clara

Setiap wanita yang sudah dewasa punya cita-cita ingin memiliki suami setia juga anak-anak sholeh-sholeha. Itu pun ada dalam benak Sassy, begitu memasuki gerbang pernikahan. Namun tidak selamanya keinginan itu, sesuai dengan kehendak Illahi. Ada sutradara yang mengatur, setiap keinginan manusia. Siang berganti malam, begitu pun sebaliknya. Ada suka maupun duka, di setiap sisi kehidupan manusia. Tak jarang sebagian dari kita, menolak takdir yang telah ditetapkan. Begitupun dengan Sassy, yang pada awalnya tidak dapat menerima semuanya. Namun seiring waktu berjalan, ia mampu melepaskan Aidan.

Tetapi di saat hatinya mulai kembali mekar, sang mantan datang dengan sejuta pesonanya. Tak dapat di pungkiri, Aidan pernah jadi bagian dari hidupnya.

Ketika tengah bersiap untuk berangkat kerja, Sassy mendapati Aidan sudah duduk di teras rumahnya. Tamu tak di undang itu, tersenyum cerah ketika ia membuka pintu.

"Pagi, Sassy!" sapa Aidan. "Aku bawakan sarapan, bubur ayam" lanjutnya, memperlihatkan paper bag yang di bawanya.

"Tapi, aku sudah sarapan" balas Sassy acuh.

"Aku udah terlanjur bawa, ayok kita nikmati!" paksa Aidan, sambil membuka Styrofoam.

"Kamu aja makan sendiri, aku mau siap-siap" ucapnya, berbalik memasuki rumah.

Tinggal Aidan duduk sendiri, menikmati sarapan paginya. Tak menghiraukan tuan rumah, yang terganggu dengan kedatangannya.

"Ini enak, lho" tawar Aidan, tanpa rasa bersalah melihat Sassy yang keluar lagi dengan wajah cemberut.

"Kamu berangkat kerja" kata Aidan, melihat kesibukan Sassy yang berjalan mondar-mandir.

"Keliatannya?!" ucap Sassy sarkas. Ia duduk sambil merias wajahnya, tanpa terganggu oleh kehadiran sang mantan.

"Enggak perlu berias juga, kamu udah cantik" Aidan melemparkan candaannya, yang terdengar konyol.

"Basi!"

Terakhir Sassy mengaplikasikan lipstik, berwarna nude di bibir tipisnya. "Selesai!" gumamnya, sambil memasukkan cermin kecil kedalam tasnya.

"Aku antar" Aidan berdiri, ketika melihat Sassy sudah siap berangkat.

"Maaf, aku udah ada yang jemput" tolaknya halus.

"Sassy, kamu belum mengenal laki-laki itu" ucap Aidan tegas. "Bagaimana bisa, kamu dengan mudahnya memilih dia ? Dan menyerahkan hidup mu, di tangan laki-laki asing" tanya Aidan gusar.

"Aku sudah dewasa, Aidan. Dulu aku mencintaimu sepenuh hati, tetapi kandas juga pada akhirnya. Anggaplah kali ini aku berjudi, andai kata menang akan beruntung kalo kalah merugi" tutur Sassy tanpa beban.

"Jadi kamu anggap, pernikahan sebagai permainan!?"

"Ah Aidan, kamu terlampau serius menanggapi pernyataan ku" ucap Sassy tersenyum meremehkan.

"Sassy, aku serius!" Aidan mencekal pergelangan tangan mantannya, yang akan berlalu. Namun dengan sigap, Sassy menepisnya.

"Mas Aidan!" seruan itu datangnya dari depan pagar rumah Sassy. Seorang wanita dewasa berdiri, dengan mata bersinar penuh kemarahan. "Di sini rupanya, kamu. Pantas ranjang ku dingin karena kamu udah keluyuran pagi-pagi sekali." Clara membuka pagar, dan masuk tanpa permisi.

"Jangan ngomong sembarangan, Clara. Kita gak tidur di ranjang yang sama" ucap Aidan marah.

Tetapi Clara tidak menanggapi kemarahan tunangannya, yang terlihat dingin dan menjauh. Ia tanpa ragu memeluk lengan kokohnya, dan bergelayut manja.

"Maaf sayang, aku tau kamu malu dengan kebiasaan ku yang selalu ngomong sembarangan" tutur Clara manis. "Tapi semalam kamu luar biasa, badan ku sampai remuk rasanya."

"Hentikan kalian berdua, kalo mau bermesraan jangan di sini!" muka Sassy terlihat merah menahan malu, mendengar penuturan Clara. Tak seharusnya aktivitas intim mereka di umbar di muka umum.

"Ah maafkan Sassy, kamu lebih tau bukan!? Bagaimana, bergairahnya seorang Aidan?" Clara tersenyum lebar, sambil melirik sekilas dengan ekor matanya kearah Sassy. Puas rasanya, sudah membuat cemburu mantan istri Aidan.

"Itu sudah lama berlalu, aku gak pernah mengingatnya" ujar Sassy. "Aku mau pergi, tolong kalian segera tinggalkan rumah ku."

"Kenapa kamu tidak mengatakan hal sebenarnya pada ku Sassy? Ketika kita bertemu semalam" tanpa menghiraukan perkataan tuan rumah, Clara melontarkan kata-kata yang semalam ia pertanyaankan pada Aidan.

"Apa yang ingin kamu ketahui, mengenai diri ku? Kita gak begitu akrab sebagai teman, hanya bertemu secara kebetulan."

"Bukankah kamu mantannya, Aidan?"

"Iya, aku mengakui pernah menikah dengan tunangan mu. Tapi, cuma sebentar. Rasanya bukan hal yang etis, mengatakan masalah pribadi di pertemuan ke dua kita. Lagipula, ada yang lebih berhak memberitahu mu" jawab Sassy tegas.

"Padahal, aku merasa cocok berteman dengan mu. Aku hanya sedikit kecewa dengan mu, yang gak jujur semalam."

"Haha!" Sassy tertawa tergelak. "Untuk apa?" tanyanya, setelah tawanya reda.

"Ya, setidaknya aku bisa bertanya pada mu tentang Aidan" ucapnya sambil mengangkat bahunya.

"Clara, ayok ku antar kamu pulang" Aidan memotong pembicaraan mereka, ia terlihat tak sabaran dan setengah menyeret tubuh tunangannya menjauhi rumah Sassy.

"Sebentar, Aidan!" pekik Clara marah. "Aku belum selesai, dengan mantan mu" lanjutnya kian beringas.

Tetapi Aidan memaksa dan tetap pada pendiriannya. "Jangan mempermalukan diri mu, Clara!"

"Aku gak malu!" serunya keras, ia melepaskan diri dari cengkraman tangan kuat Aidan. "Aku mempertahankan hak ku, kamu tunangan ku!" tunjuknya tanpa takut. "Kamu dan Sassy berencana kembali rujuk, bukan? Tentunya aku akan menghalangi keinginan kalian berdua."

"Kamu dapat darimana kabar itu?" tanya Aidan gusar.

"Dari gerak-gerik mu, yang mulai menjauhi ku" ujar Clara lirih. Air matanya tanpa dapat di tahan, mengalir di ke dua pipinya yang tirus. Tetapi dengan cepat ia menghapusnya, lalu berlari keluar dari rumah Sassy.

"Maafkan Clara" kata Aidan, sebelum menyusul wanita dewasa itu pergi.

Sassy berdiri termangu melihat drama, yang di mainkan sepasang manusia tak tau malu. Ia shock juga melihat kelakuan Clara, yang dalam pandangan matanya adalah sosok wanita sempurna. Tetapi bila dalam keadaan cemburu, ia bisa berubah menjadi singa betina yang garang. Betapa bodohnya Aidan, yang menyia-nyiakan kebaikan Clara. Walaupun hubungan mereka karena perjodohan, tetapi banyak juga yang berhasil. Kenapa Aidan gak melihat sisi baiknya dari hubungan itu? Ah, masa bodo lah. Terserah mereka yang menjalani.

Dengan langkah ringan, Sassy menghampiri ojol yang sudah menunggu. Ia hanya ingin menjauh dari pasangan itu, dan mulai berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Tanpa repot-repot masuk, ke dalam situasi yang rumit. Ia sudah mengalami jatuh bangun dalam pernikahan, dan perpisahan akhirnya yang menjadi pemenangnya.

Ojol berjalan lambat, di keramaian kendaraan yang mulai memadati jalanan ibukota. Matahari sudah tinggi, dan Sassy masih terjebak di jalan. Sudah dapat di pastikan, ia akan terlambat datang ke tempat kerjanya. Sassy berlari ke dalam resto, yang masih tutup. Ia berusaha mengatur pernafasannya, begitu tiba di depan pintu ruangan sang bos. Lalu membuka pintu yang tertutup, tanpa mengetuk pintu.

"Ups, sorry!" dengan cepat Sassy menutupnya kembali. Ia menyaksikan Kinan sekretaris bosnya, sedang memeluk leher Bian dari belakang dan mencium pipinya. 'Mati, aku!'

    ****

1
sur yati
hah kasian bgt kmu Sassy punya suami dulu ma skrg hampir sama
sur yati
buang ke laut sessy
Rohmi Yatun
beri pelajaran tu ama bian.. sassy jgn diam aja.. gemes banget jdinya😇😇
Rohmi Yatun
kak author .. ditunggu up selanjutnya ya.. lama banget ni baru nongol.. semoga kedepannya gk ada kendala lg dgn akun nya ya🤗🤗
Putu Suciptawati
kutunggu ya akkak
Rohmi Yatun
ni mana lanjutannya yaaa... /Sweat/
Nana Tulipa
Hati² Bian, cobaanmu datang di awal pernikahan😃
Rafika Adami
ditingal kapok bian
Holipah
cepat banget Thor jngn bkn gara2 bian
Holipah
ada pelakor baru lgi ky nya
Holipah
makan tuh terong letoy🤣🤣
Holipah
si tua kasih karma dong Thor
Holipah
udh rianty miskin kn si tua itu nnti mna mau si pelakor nempel
Holipah
dua racun
Holipah
bkn nyesel si tua itu Thor
Holipah
bikin senjata si tua letoy Thor 😅 tua2 g ada ahlak
Holipah
tua2 g pada tau diri karma karena menyakiti menantu mu & pitnah jga
Putu Suciptawati
nah siapa lagi yg datang cari pak hendra? aidan kah? bs tambah stres thu aidan kalo lihat sassy dan bian disana
Putu Suciptawati
kinan kah calon ibu tiri aidan?
skyvanita iriani
bian laki2 yg plin plan tdk bisa tegas sama diana.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!