si anak tengah yang lahir di keluarga kecil perantauan, yang mulai memasuki remaja. Sebuah ikatan darah yang kuat antara seorang ayah dan anak gadisnya. Kisah masa lalu anak tengah terlalu banyak kejutan hingga ia mampu melewati sampai akhir cerita hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon destianawi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pelakor
"senyum-senyum sendirian udah kaya yang di jalan luntang lantung tuh, awas ketangkep" ledek klara yang melihat ketika dirinya masuk kelas sudah mulai senyum
"ehemm...nampaknya ada yang sedang berbunga-bunga nih, bisa kali cerita apa aja yang bikin ketinggalan sejauh ini!" rasa penasaran kimi melebihi ketika mendapat surprise ulangtahun.
"nanti yee sekarang kita belajar dulu, wleee." ledek klara menjulurkan lidahnya.
Seperti biasa duo mercon ini selalu mencari makanan enak di kantin sembari bergosip ria, menelisik adik kelas yang lewat dengan sifat aneh, memantau gebetan tampan, dan kesenangan lainnya. Makanan pun sudah datang di meja mereka, sambil mengunyah kimi mulai membahas janji klara yang akan bercerita.
"heh jangan so lupa sama janji ga baik, pamali."
"sabar madam baru juga duduk, jadi mau tahu cerita dari mana nih?"
"mana weh yang penting gak ketinggalan satu pun."
"Jadi gini kim, (klara secara detail menceritakan kejadian tak terduga dua hari lalu)."
"OMAYGAT KLARA BISA-BISANYA DIEM BAE UNTUK HAL BEGINIAN." teriak kimi di tengah kondisi kantin yang banyak orang hingga membuat klara malu dan segera menarik kimi keluar dari kantin.
"lu mah yah kim, kebiasaan deh meledak di mana aja! malu kan?"
"iya maaf, habisnya excited banget lagian kok bisa waktunya pas gitu aja? itu berarti tandanya kamu direstui semesta. uwowwww." nyerocos kimi membuat pusing klara
Mereka tidak menyadari bahwa dari kejauhan ada yang memantau gerak mereka sambil sedikit tersenyum.
"emang mereka tuh persis, berisiknya dan anehnya."
Mulai hari ini klara menjadi lebih berhati-hati karena ia takut hal tak terduga berikutnya malah membuat jantungnya makin tidak bersahabat. Klara dan kimi akhirnya pulang melalui celah gerbang belakang sekolah agar tidak bertemu dengan mas tampan kata bapak satpam, padahal fabian pun tidak mencari mereka karena harus melanjutkan latihan basket untuk pertandingan berikutnya.
"duh udah deh udah ah cape raa." keluh kimi karena merasa digandeng tangannya dengan berlarian kecil cukup jauh agar tidak bertemu fabian.
"iya deh iyaa cape aku juga, beli minum dulu yuk baru lanjut ke rumahku kita salon-salonan." klara membuat istilah sendiri jika kimi ingin belajar make up padanya.
Sesampainya di rumah klara langsung membawa kimi ke kamar karena mamahnya sedang tidak ada di rumah.
"ra besok udah mulai masuk akhir pekan, papah datang dong? udah lama gak ketemu beliau, kalau pulang kabari yah!"
"Astagfirullah kimi, ingat papah udah punya istri dan anak jangan jadi pelakor yah!" menelisik tajam kimi
"kamu yang istigfar kemana aja kalau ngomong, lagian aku gak mau punya anak kaya kamu dan masa gadis cantik pacarnya om-om beranak tiga? sory yee." sangkal kimi
"hahaha bercanda kali kim serius amat. oke nanti aku kabari kalau sudah datang."
Tak terasa hari pun mulai malam dan kimi pulang dijemput oleh ayahnya. Tatapan klara melihat ayah dan anak itu semakin membuat rindu kepada papahnya.
"hoammpp.. ngantuk bange tolong hari ini, papah lagi apa yah?" posisi mengantuk tapi tetap memegang hp untuk menghubungi cinta pertamanya klara.
"assalamualaikum papah, lagi apa? besok pulang kan? klara nitip roti biasanya yah. makasih bapak tampan."
"waalaikumsalam, inshaallah jadi anak cantik nanti papah bawakan yah sekalian buat stok di rumah untuk yang lainnya juga. Sudah malam ayo tidur dulu gak baik anak gadis begadang."
"berarti kalau udah gak gadis boleh begadang yah? hehehe, siap komandan kalau gitu minta izin istirahat dulu. sampai ketemu besok pah."
Membaca balasan pesan dari anaknya membuat geleng-geleng kepala yang akhirnya dia akhiri juga dengan tidur agar esok hari bisa cepat bertemu dengan keluarganya.
