System Keberkahan

Di markas mafia kapak merah, tentang kejadian tadi di sebuah cafe membuat Nick sangat marah bahkan ia memukuli anak buahnya yang tak tahu apa-apa.

“Bajingan itu harus lenyap dari muka bumi ini, Aletta harus jadi milik gue gimanapun caranya”gumam Nick

Ia menatap satu persatu foto Aletta yang ia dapat dari mata-matanya, entah rasa cinta atau rasa terobsesi untuk mendapatkan Aletta bahkan ia melenyapkan semua lelaki yang mendekati pujaannya.

“Lapor tuan, saya sudah mendapatkan informasi tentang lelaki itu tuan, dia bernama Gahana Raka Leandra salah satu murid SMA MANDALA tempat Queen mengajar dan ia tinggal di perumahan Sanja nomor 03, ia tinggal bersama ibu dan adiknya yang masih bersekolah di SMP Nusa Indah”jelasnya

“Hmmm, besok kau culik gadis itu dan buat celaka ibun”

“Baik tuan”

Setelah kepergian anak buahnya, Nick menuju kamar yang berada di ruangannya dan ia melihat seorang wanita cantik yang seksi sedang berpose menggoda dan terjadilah pertempuran diatas ranjang.

[Misi terdeteksi, bunuh mata-mata yang sedang mengawasi tuan dan keluarga]

Setelah sarapan pagi, Raka mendengar misi dari sistem bahkan ia terkejut karena keberadaannya sedang dipantau oleh seseorang.

Raka mengaktifkan mata dewanya, ia bisa melihat jelas ke segala arah dan akhirnya ia menemukan tiga orang berpakaian hitam yang sedang memperhatikan aktivitas dirumah ini.

“Aldo, Vino kalian kawal adik ku dan awasi dia jangan sampai kau lengah, Dodo, Zaki kalian awasi ibuku dan kawal kemanapun ia pergi dan kalian berdua terus kawal kak Deon kemanapun ia pergi paham”ucap Raka

“Paham tuan muda”

“Jangan lengah sedikitpun karena ada orang yang sedang mengincar keluargaku, dan kalian bunuh saja orang yang berani menyakiti atau mengganggu keluargaku”

“Baik tuan muda, kami akan melakukan yang terbaik untuk tuan dan nyonya”jawab aldo

Setelah pamit, Raka langsung melajukan motornya ke arah tempat sepi setelah itu ia langsung menggunakan kekuatan lari tingkat dewanya menuju keberadaan tiga orang yang mengawasi rumahnya.

“Cih, ternyata sekumpulan orang tak berguna”ucap Raka tiba-tiba

Ketiga orang berpakaian hitam itu tentu saja terkejut melihat kedatangan Raka, baru saja mereka akan menyerang Raka namun tiba-tiba sebuah api muncul dari tangan Raka dan langsung membakar mereka hidup-hidup

“Akhh panassss”

“Akhh tolong, panasss”

“Aa..ampun akhhh panass”

“Orang seperti kalian pantas mati, selamat menikmati”ucap Raka

[Selamat tuan mendapatkan cincin penyimpanan]

[Selamat tuan mendapatkan uang sebesar 400 juta]

Setelah tiba di SMA Mandala, lagi dan lagi Winda datang dan terus menempel ke Raka meski sudah berapa kali diingatkan oleh raka agar tidak mengganggunya.

Di tengah jalan, ia bertemu dengan Aya yang sedang berjalan bersama teman-temannya menuju kelas, Raka langsung menghampiri Aya dan merangkul pundaknya.

“Sayang, kenapa pagi ini tidak mengabari ku? Temani aku sarapan ya sayang”ucap Raka manja

Hilang sudah harga diri Raka hanya demi menghindari ulat bulu itu, Aya yang diperlakukan seperti itu tentu saja terkejut bahkan teman dan siswa lain juga melongo melihat tingkah Raka yang seperti ini.

Raka menggandeng tangan Aya menuju kantin, sedangkan yang lainnya masih dibuat melongo dan heboh dengan kejadian ini. Winda yang melihat itu merasa panas dan tak terima

“Jadi mereka pacaran? Tapi kenapa Aya gak cerita ke kita?”ucap Dina

“Kita harus susul mereka dan mengintrogasi nya”Ajak Diva

“Kita harus minta pajak jadian dari mereka”ucap Kila

“Gak nyangka banget, ternyata mereka pacaran tapi mereka cocok sama-sama cantik dan tampan”

“Gue harus susul mereka, gue gak bakal biarin ini terjadi, Raka hanya milik gue”batin Winda

Masih banyak komentar dari mereka, sedangkan Raka dan Aya sudah sampai di kantin dan langsung memesan jus strawberry susu dan coklat.

Aya masih bingung dan tak mengerti dengan sikap Raka yang tiba-tiba seperti itu, Raka meminum jus strawberry susu itu hingga tinggal setengahnya.

“Pliss tolongin gue ya, pura-pura jadi pacar gue agar si ulat keket itu gak deket-deket gue lagi. Gini deh gue bakal turuti semua kemauan lu asalkan lu mau jadi pacar pura-pura gue”pinta Raka memohon

“Gue pikir-pikir dulu deh”jawab Aya

Tak lama dari itu, ketiga sahabat Aya datang dan langsung duduk begitu saja dan tak jauh dari itu Winda juga ikut menyusulnya ke kantin.

“Jadi kalian pacaran? Kenapa lu gak cerita-cerita ke kita?”tanya Diva ke Aya

“Benar tuh, setau kita lu gak pernah deket sama cowok manapun tapi sekarang lu pacaran sama dia”ucap Dina

“Pasti mereka bohong, kamu gak mungkin pacaran sama cewek murahan ini kan Raka? Kamu ingat kan waktu dulu kalau kita udah dewasa kita akan pacaran, kamu masih sayang kan sama aku”ucap Winda

“Cih, itu dulu bukan sekarang dan sekarang lu bisa lihat kan bagaimana cantiknya pacar gue ini? Jelas-jelas yang murahan itu lu bukan cewek gue”bentak Raka

“Pasti lu pelet Raka kan hah, ngaku lu”ucap Winda ke Aya

Plak

Raka menampar pipi Winda hingga memerah, banyak yang menyaksikan kejadian ini bahkan mereka tak menyangka jika Raka akan melakukan hal seperti ini.

Winda menatap Raka tak percaya, air matanya pun mulai turun seperti air terjun setelah itu ia pergi begitu saja. Raka duduk kembali dan ke empat wanita yang duduk bersamanya menatap ngeri dan tak percaya jika Raka melakukan itu.

“Sorry semuanya atas kejadian tadi, gue sama Aya baru semalam jadian jadi kalian semua yang ada di kantin boleh memesan apapun biar gue yang traktir”ucap Raka

“Beneran, boleh pesan yang banyak kan kak”tanya mereka

“Boleh, kalian bebas pesan berapapun itu”jawab Raka

Tentu saja kabar berita ini langsung menyebar di grup sekolah, Roy yang melihat berita itu dibuat panas karena musuhnya berani merebut pujaan hatinya.

“Jadi kalian beneran pacaran? Kalo gitu gue bolehkan minta sesuatu”ucap Kila

“Bilang aja”jawab Raka

“Gue mau tas”ucap Kila

“Gue juga mau tas”ucap Diva

“Kalo gue sih pengen jam tangan aja”ucap Dina

Mereka bertiga berasal dari orang kaya, dan ucapan mereka hanya bercanda saja karena mana mungkin seorang Raka mampu membelikan tas dan jam tangan untuk mereka.

“Ok, besok gue kasih ke lu pada”ucap Raka

“Apa sih, mereka cuma bercanda jangan dianggap serius”ucap Aya

“Gak papa sayang, lagian cuma tas sama jam tangan doang, apa kamu mau sesuatu juga hmm”tanya Raka

Raka menatap Aya dengan dalam membuat wanita itu tersipu malu yang membuat pipinya memerah, ketiga temannya yang melihat itu merasa baper.

“Mau berlian, udah yuk guys kita ke kelas”ajak Aya

“Oke, nanti malam aku kerumah kamu membawakan berlian yang kamu maksud”ucap Raka

Aya hanya asal berbicara saja karena tiba-tiba di otaknya muncul ide meminta berlian, setelah kepergian mereka Raka menelpon Deon untuk mencarikan tiga tas limited edition dan tiga jam tangan perempuan limited edition.

Di dalam kelas, semuanya menatap Raka dengan tak percaya namun saat Raka membalas tatapannya mereka semua langsung menunduk apalagi mereka mendengar jika Raka menampar Winda.

“Zio, apa kau bisa merekomendasikan berlian”

[Semuanya ada di toko sistem, coba tuan buka toko dan mencari berlian yang dimaksud tuan]

“Hmm, sepulang sekolah gue bakal cari berlian”

Tak terasa, jam istirahat pun berbunyi namun ia diminta untuk ke ruang guru seni budaya dan sesampainya disana ternyata sudah ada si ketua osis.

“Di Grup sekolah sangat heboh sama kalian berdua, apa kalian benar-benar pacaran”tanya ibu guru seni budaya

“Ya gitulah Bu, biar semangat sekolahnya, oh ya bu apa saya harus pake baju kaya gitu”tanya Raka

“Dasar anak jaman sekarang, ya harus dong kalian itu pasangan serasi jadi ibu pengen kalian memakai pakaian seperti pangeran dan seorang putri”jelasnya

“Ibu ada-ada saja”ucap Aya

Setelah mencoba bajunya, mereka berdua keluar dari ruangan guru dan saat sedang berjalan Raka ber pas-pasan dengan Aletta tapi wanita itu membuang muka saat Raka menatapnya.

Raka hanya menghela nafas panjang saat melihat itu, ia kembali terdiam yang membuat Aya bingung padahal tadi lelaki ini sangat aktif tapi kenapa menjadi pendiam setelah bertemu dengan Bu Aletta.

“Apa kamu lagi ada masalah dengan bu Aletta”tanya Aya

“Gak ada, nanti pulang sekolah gue anterin lu pulang”

“Yakin gak mau cerita? Oke nanti gue bilang ke om Max gak usah jemput”

Sedangkan di SMP Nusa Indah, terlihat empat orang yang sedang mengawasi sekolahan ini namun kegiatan mereka tak luput dari Aldo sedangkan Vino terus mengawasi Lea.

Bugh

Bugh

“Sebentar lagi pulang sekolah, kalian siap-siap culik bocah itu”

“Baik bos”

“Gue kira, tuan Nick ngasih kita kerjaan yang lumayan tapi dia cuma nyuruh kita nyulik bocah smp doang”

Mereka berempat tak akan mengira jika hari ini akhir dari hidupnya, Aldo langsung menyerang mereka tanpa sepengetahuannya dan langsung membuat keempat anggota kapak merah itu tumbang

Aldo memasukan mereka ke dalam mobil tersebut dan membawa mereka ke jalanan dan langsung menabrakkan mobil itu ke pembatas jalan, Aldo langsung menghilang karena ia bisa datang dan pergi sesuka hatinya dan ingat dia berasal dari sistem.

Aldo mengabari Raka jika tugasnya selesai, dan Raka yang mendapatkan kabar itu tersenyum smirk yang membuat Kevin merinding dan takut.

“Gue denger-denger bokap lu dipecat ya? Gue lagi bikin tempat usaha mungkin dua hari lagi selesai, kira-kira bokap lu mau gak kerja bareng gue”ucap Raka

“Ya gitulah, si Roy nyuruh bokap nya buat pecat bapak gue, usaha apa ka? Tapi jangan yang berat-berat ya gue kasihan ke bapak gue yang udah berumur”

“Tenang aja, nanti gue kirim alamatnya dan suruh bokap lu lengkapi surat-suratnya, nanti dua hari lagi tempat gue bakal buka lowongan pekerjaan”jawab Raka

Bel pelajaran terakhir pun berbunyi, kini Aletta sedang mengajar dikelas Raka namun ia berusaha semaksimal mungkin agar tak menoleh ke arah Raka.

Raka menatap Aletta yang sedang menjelaskan pelajaran tersebut, ia sungguh dibuat mabuk cinta oleh ratu Levator. Ia tak peduli dengan perbedaan umur antara mereka.

Bell pulang pun berbunyi, seluruh siswa sudah berhamburan untuk pulang sedangkan Raka sengaja menunggu sekolahan sepi dan ia menuju ruangan Aletta dan terlihat ia sedang bersiap-siap.

“Berita di grup kelas itu bohong, aku sama dia cuma pura-pura pacaran agar Winda tak menggangguku lagi, tolong percaya”ucap Raka

“Lalu urusannya dengan ku apa? Aku tidak peduli dan urus saja urusanmu itu”ucap Aletta dingin

Cup

Raka mencium kedua pipi Aletta membuat wanita itu terdiam dan tiba-tiba menangis di pelukan Raka. Aletta terus memukul dada bidang Raka dengan keras ia tak peduli jika lelaki ini merasakan sakit atau tidak.

“Maafkan aku, kamu boleh memukul ku dan lampiaskan rasa marah mu”ucap Raka mengelus rambut Aletta

“Tapi kalau dipikir-pikir emang dia itu cantik sih”ucap Raka

“Kamu muji dia?”tanya Aletta dingin

“E..eh nggak gitu, lebih baik kita pulang yah tapi sepertinya aku tidak mengantarkanmu pulang karena aku sudah janji dengan Aya. Nanti malam aku ke apartemenmu”

Aletta hanya diam, mereka berdua berjalan bersama menuju parkiran. Terlihat Aya yang sedang menunggu Raka di parkiran bahkan wajahnya terlihat sangat kesal.

“Maaf menunggu lama, tadi abis bantuin

bu Aletta dulu”ucap Raka

“Hmm”

Mobil Aletta melewati mereka berdua, Raka dan Aya langsung keluar dari gerbang sekolahan dan menuju perumahan elit dan sesampainya disana Raka langsung pamit pulang.