Dasar dari sebuah pernikahan adalah kejujuran
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pramita rosiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Tiga hari berturut-turut Leo memberikan bunga, hadiah serta makanan kepada Arumi dan Arumi berusaha untuk mengabaikan semua itu dan fokus pada kelas serta persiapannya ke Singapura yang tinggal beberapa hari saja. Entah apa yang merasuki Leo, tiba-tiba saja dia datang menemui Arumi berada di kelas.
Dia datang dengan membawa bunga mawar yang sangat besar dan masuk ketika dosen sedang mengajar dan menuju meja Arumi dan Luna. Saat itu Arumi yang kaget seketika berdiri dan diam membisu, dia sangat tidak menyangka jika Leo akan senekat itu dan datang menemuinya.
Tentu semua mahasiswa yang ada dikelas itu meneriaki mereka dan membuat Arumi terbangun dari diamnya.
"Cie, cie Arumi!!!" Goda salah satu mahasiswa dan diikuti oleh mahasiswa lainnya yang membuat Arumi sangat tidak nyaman
Dia langsung menatap Leo dengan tajam, dan untuk menyelesaikan semuanya Arumi langsung menarik tangan Leo dan membawa keluar kelas. Hal itu langsung menjadi bahan gosip dari para mahasiswa yaitu mahasiswa populer kedokteran jatuh cinta dengan putri seni dari jurusan grafis
"Apa yang kakak lakukan disini?? Dan apa semua ini??" Ucap Arumi yang langsung memberikan pertanyaan kepada Leo, tapi dia hanya tersenyum dan memberikan bunga mawar itu kepada Arumi.
"Ini bunga untukmu, sebenarnya aku ingin mengirimnya lewat kurir tapi karena kamu tidak pernah menghubungiku jadi aku memutuskan untuk memberikannya secara langsung agar dapat bertemu denganmu. Semoga kamu suka dengan bunga yang aku berikan" ucap Leo dengan polosnya tanpa mengetahui perasaan dari Arumi.
"Aku tidak bertanya mengenai bunga,, tapi aku bertanya tentang kenapa kak Leo melakukan semua ini selama ini??".
"Heemm tentu saja karena aku menyukaimu dan aku ingin kita berpacaran" ucap Leo yang membuat Arumi sangat pusing untuk menghadapinya
"Kak Leo!! Bukankah aku sudah pernah mengatakan dulu, jika aku tidak menyukai kakak dan aku tidak mau berpacaran dengan kakak" ucap Arumi yang berusaha menjelaskan keadaan kepada Leo, tapi nampaknya Leo tidak mengerti dengan apa yang dijelaskan oleh Arumi.
"Ya aku tahu, tapi itu dulu dan sekarang pasti berbeda kan?? Jika kamu tidak menyukai kakak kenapa kamu menerima semua hadiah yang selama ini kakak berikan?? Kan bisa saja kamu mengembalikannya" ucap Leo dengan penuh percaya diri
"Ya ampun kak Leo, selama ini aku menerima hadiah itu bukan berarti aku menyukai kakak tapi aku berusaha untuk menghormati pemberian kakak dan tidak ada perasaan lain lagi. Jadi aku mohon kakak berhenti melakukan semua ini" ucap Arumi yang berusaha menjelaskan perasaannya kepada Leo yang hanya rasa hormat dari adik tingkat kepada seniornya, tapi sekali lagi dia tidak bisa menerimanya dia tetap kukuh pada perasaannya pada Arumi.
"Apa kamu sudah menyukai orang lain sehingga menolak kakak??" Tanya Leo yang langsung membuat Arumi mengerutkan keningnya karena pertanyaan yang tidak jelas seperti itu, karena walaupun Arumi tidak memiliki orang yang disukai tapi Arumi juga tidak bisa membuka hati pada orang yang tidak sehati dengannya jadi tidak mungkin baginya bersama dengan Leo.
"Bukan begitu kak, tapi aku tidak menyukai kakak dan tidak akan pernah menyukai kakak. Jadi aku mohon berhenti sekarang dan tolong kakak pergi dari sini karena aku masih ada kelas dan aku tidak mau mahasiswa lain melihat semu ini" ucap Arumi yang kepada Leo yang tidak diindahkan olehnya dan membuat Leo menjadi agresif dan memegang tangan Arumi secara paksa
"Tidak!! Aku tidak bisa menghentikan perasaanku padamu, aku mencintaimu dari dulu dan hanya kamu yang aku cintai" ucap Leo dengan pandangan penuh obsesi yang ditujukan kepada Arumi.
Arumi yang merasa tidak suka, berusaha untuk melepaskan genggaman tangan Leo namun genggamnya sangat kuat dan membuat tangannya kesakitan.
"Apa yang kakak lakukan??? Cepat lepaskan tanganku!!! Kamu menyakitiku" ucap Arumi yang memohon agar tangannya dilepaskan, tapi seperti tuli Leo tidak mau melepaskannya.
Untungnya Luna datang tepat waktu dan mendorong Leo hingga jatuh dan melepaskan genggamannya dari Arumi. Luna datang menyusul karena merasa khawatir kepada Arumi yang tidak kembali ke kelas cukup lama setelah pergi dengan Leo, dia takut Leo akan berbuat yang macam-macam dan kenyatannya memang terjadi.
"Apa yang lo lakukan sama temen gue?? beraninya lo maksa dis mencintai orang yang gak dia sukai. Dengar baik-baik kak Leo, berhenti mendekati Arumi jika sampai gue tahu kakak mendekati Arumi secara paksa maka gue akan melaporkan pada dekan agar kakak diberikan pelajaran karena sudah melakukan kekerasan pada orang lain". Ancam Luna kepada Leo dengan berani yang dilakukan untuk melindungi sahabat baiknya.
Luna menyesal sudah menyuruh Arumi untuk menerima hadiah dari Leo, jika dia tahu akan begini jadinya maka dari dulu Luna akan langsung menolak semua barang yang diberikan oleh Leo kepada Arumi.
Leo yang di dorong oleh Luna langsung menjadi tontonan mahasiswa lain yang tidak sengaja lewat, mereka semua memperhatikan dan membicarakan mereka. Melihat hal itu Leo langsung menunjukkan ekspresi yang sangat buruk, dia meremas bunga mawar yang dia bawa dan pergi tanpa mengatakan apapun kepada Arumi.
Arumi yang melihat hal itu menjadi merasa bersalah karena sudah menyakiti perasaan Leo, tapi hal ini adalah yang terbaik untuk keduanya untuk tidak membohongi perasaan masing-masing.
Hanya dalam sekejap muncul gosip tentang putri seni yaitu Arumi yang menolak pria populer di kampus. Rara yang mengetahui hal itu menjadi sangat frustasi karena masalah menjadi semakin rumit, dia khawatir jika Kak Leo akan dendam dengannya karena telah memperlakukannya di depan umum.
"Rum, kira-kira hari ini kalau gue ke salon masih sempat gak ya???" Tanya Luna kepada Arumi tapi tidak ada jawaban "Rum,, Rumi!!!"
"Huhhhh, kenapa Lun??" Ucap Arumi dengan terkejut
"Gue yang seharusnya bertanya, kenapa lo?? Dari tadi gue lihat lo melamun dan tidak mendengarkan gue ngomong"
"Lun,, aku memikirkan kejadian tadi. Aku takut Kak Leo akan melakukan sesuatu yang buruk karena aku telah menolak perasaannya" ucap Arumi sambil memegang bahu Luna.
"Ahhh tidak usah khawatir, gud sering melihat lelaki yang tergila-gila seperti Kak Leo tapi mereka adalah pria penakut yang tidak akan berani melakukan apapun karena dia terlalu malu" ucap Luna dengan santainya tanpa khawatir sama sekali.
Sementara Arumi tidak bisa tenang walaupun Luna mengatakan tidak masalah, hal itu karena dia takut Leo akan berbuat nekat selama dia berada di Singapura.
"Lun, aku tahu kamu sangat berpengalaman dengan hal seperti ini tapi aku merasa Kak Leo berbeda aku takut dia akan melakukan hal nekat yang membahayakan. Jadi selama aku ada di Singapura aku ingin kamu berhati-hati dan sebisa menjauh darinya". Ucap Arumi kepada Luna karena dia tidak mau sesuatu yang buruk menimpa orang terdekatnya yang diakibatkan oleh masalahnya.
"Ya ampun kamu tenang saja, gue ini adalah mahasiswi paling populer di jurusan ini banyak orang yang akan melindungi gue selama lo ada di Singapura. Yang paling penting ketika lo menemukan pangeran pujaan lo jangan lupa untuk mengabari ku oke"
Bersambung...