NovelToon NovelToon
CINTA DEWA BUMI

CINTA DEWA BUMI

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Reinkarnasi
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rosma Yulianti

Leander merupakan seorang dewa yang ditugaskan untuk menjaga bumi tak disangka kisah cintanya dimulai ketika ia bertemu manusia bernama Alea yang merupakan reinkarnasi cinta pertamanya ribuan tahun yang lalu. Takdir kembali mempertemukan keduanya akankah mereka berhasil menjalin hubungan dengan status berbeda di bumi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Yulianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 19

**

Pagi hari dijalan yang ramai dengan manusia seorang wanita terlihat bingung menatap gedung gedung tinggi. Dia adalah Aeryn yang

telah kembali dari akhirat, dia diberikan wewenang untuk menetap di bumi sementara waktu agar menetralisir kematian tak wajar.

“Aishh aku lupa nama gedungnya karena terlalu fokus di akhirat” gerutu Aeryn.

Dia harus kembali ke rumah yang dibeli Leander karena perjalanan jauh membuatnya lapar dan petugas akhirat tidak memberikan uang saku.

Kruk kruk kruk

“Haishh tunda dulu jangan minta sekarang aku tidak punya makanan” ucap Aeryn sembari memegang perutnya.

Aeryn berjalan pelan sembari memegang perutnya menatap gedung gedung pencakar langit.

“Ahh sudahlah aku sudah putus asa terserah aku akan mati saja agar petugas akhirat menangis melihat jiwa anak buahnya datang” ujar Aeryn sembari duduk di kursi.

“Haishh!!”

Aeryn bahkan mengacak acak rambutnya sebab tidak menemukan cara karena kekuatan teleportasinya dicabut oleh petugas akhirat.

“Kau...butuh sesuatu?”

Aeryn baru menyadari ada seorang pria disebelahnya dan tidak dipungkiri dia pria yang tampan untuk standar manusia.

“Ah ya sepertinya begitu” jawab Aeryn sembari memperbaiki

duduknya.

“Apa yang bisa ku bantu?”

“Aku tidak percaya manusia pergilah jangan ganggu aku”

Pria itu mengerutkan kening mendengar jawaban Aeryn lalu mengangkat bahu dan kembali duduk dengan tenang.

Kruk kruk kruk

Pria tersebut mendengar suara perut Aeryn dan senyum tipisnya terbit sembari membuka tas lalu memberikan sebungkus roti pada wanita

itu.

“Makanlah” ucapnya.

“Tidak kau pasti menaruh racun di dalam”

Hahh

Pria itu menghela nafas lalu membuka bungkus roti dan memakannya sedikit.

“Aku baik baik saja artinya tidak ada racun jadi

makanlah”

Aeryn tampak ragu mengambil roti tersebut tapi pria itu menyodorkannya ke tangan Aeryn.

“Siapa nama mu?” tanya Aeryn.

“Kau tidak perlu tahu nama ku anggap saja aku pahlawan”jawab pria itu.

“Ah ya kau sedang mencari alamat? Aku memperhatikan mu sedang kesulitan sejak tadi” tambahnya.

“Aku sedang mencari rumah teman ku hanya saja aku lupa gedungnya dimana” ucap Aeryn sembari memakan roti.

“Kau mengingat sesuatu yang khas dari rumah itu?”

Aeryn tidak terlalu mengingat ciri khas gedung itu karena ia jarang melewati pintu masuk yang benar, ia hanya menggunakan teleportasi.

“Ahh ya di depan gedung itu ada tiga pohon palem dua pohon memiliki tinggi yang sama sedangkan yang satunya lebih kecil” tutur

Aeryn.

Pria itu mencoba mencari gedung yang dimaksud oleh Aeryn dan dalam beberapa menit ia menemukannya.

“Kurasa ini tempatnya”

“Benar ini dia tapi dimana ini” ucap Aeryn sembari menengok kiri kanan.

“Ayo aku akan mengantar mu”

“Wahh tuan terima kasih kau manusia yang sangat baik aku akan mengingat wajah mu dan menjadikan mu jiwa vvip di akhirat nanti” ujar

Aeryn.

Pria itu hanya tertawa mendengar Aeryn mengatakan hal aneh, keduanya berjalan kaki menuju gedung karena sebenarnya lokasi gedung itu tidak jauh hanya saja Aeryn tidak tahu tempatnya.

30 menit kemudian mereka sampai di depan gedung.

“Wahh ini aneh sekali aku tidak tahu rumahnya nomor berapa” ucap Aeryn.

Pria itu merasa Aeryn memang perlu bantuan hingga ia benar benar bertemu dengan temannya, dia berinisiatif untuk mengantarnya hingga kedalam.

“Teman mu sangat kaya dia menempati apartmen sebesar ini”

“Yahh memang begitu aku sangat iri karena dia diberikan bekal uang sangat melimpah sedangkan aku hanya dibekali pakaian saja” gerutu Aeryn.

Keduanya keluar dari lift dan mereka sampai di depan pintu, Aeryn lega akhirnya bisa menemukan gedung itu.

Aeryn menekan bel beberapa kali lalu pintu terbuka.

“Kau sudah kembali?”

“Lily?”

Lily melihat wajah seorang pria yang menyapanya itu dan ia merasa tertampar di pagi hari saat menatap Leo berdiri di depannya.

“Ka-kau...”

Lily menutup mulutnya saking terkejut melihat Leo berada disana.

“Sedang apa kau disini?” tanya Leo.

“Te-teman yaah aku sedang menginap di rumah teman ku dan ini juga teman ku kalian saling mengenal?” ucap Lily sembari mendekati Aeryn.

Ceklek

Lily terbelalak melihat Alea keluar dari rumah membawa sekantong plastik begitu juga Leo matanya hampir ia tusuk sendiri saat melihat adiknya keluar dari sana.

Brukk

Kantong plastik ditangannya terjatuh meskipun beratnya tak seberapa, rasa shock bercampur menjadi satu saat melihat Leo berdiri

menatapnya.

“Sedang apa kau disini?” tanya Leo dengan wajah datar.

“Ka-kakak...”

“Sedang apa kau disini jawab!!”

Alea menunduk sembari mengepalkan tangannya yang mulai basah karena gugup dan ia hanya akan memanggil Leo kakak jika memiliki

kesalahan.

“Ada apa?” tanya Leander yang menyusul Alea ke pintu.

Lily semakin menepuk kening melihat kejadian itu lebih rumit dari yang ia bayangkan.

“Ini penyewa baru yang kau katakan?” tanya Leo.

Alea berjalan mendekati Leo lalu menarik ujung kemejanya sembari menunduk.

“Ayo masuk kita bicara di dalam” ucapnya dengan sangat hati hati.

Leo tidak pernah benar benar marah pada adiknya namun ia tidak suka gadis itu berbohong padanya sebab Leo masih punya tanggung jawab pada Alea.

Lily menarik Aeryn masuk kedalam dan menutup pintu, ia membiarkan Alea menjelaskan apa yang terjadi mereka sehingga tinggal bersama

disana.

“Masuklah aku mohon” pinta Alea.

Leander masuk kedalam setelah mengetahui situasi canggung tersebut dan ia tahu ini bukan situasi yang bagus untuk Alea.

Leo ingin tahu apa yang terjadi jadi dia mengikuti

perkataan Alea untuk masuk kedalam, disana sudah ada Leander yang duduk di

ruang tamu.

“Duduklah” ucap Alea.

Leo menatap Leander dengan datar begitu juga pria itu yang tidak ingin beramah tamah padanya namun Leo tetap duduk.

“Alea hampir dibunuh jadi dia tinggal bersama ku agar aku bisa melindunginya” ucap Leander lebih dulu.

“Aku bisa melindunginya sendiri Alea kemasi barang barangmu”

“Kau tahu dia hampir mati beberapa minggu yang lalu?”

Leo menatap Alea yang terus saja menunduk karena tidak berani menatap tatapan Leo yang begitu dingin.

“Biarkan dia tinggal disini aku akan melindunginya” ucap

Leander.

“Tidak ada alasan bagi pria tinggal dengan seorang gadis”

“Aku menyukainya dan aku berhak melindunginya”

Dua tatapan menyeramkan itu beradu menjadi satu, saat ini Leander berhadapan dengan seseorang yang lebih berhak atas Alea namun ia harus mempertahankan gadis itu disana.

“Ada banyak ancaman pembunuhan yang mengintainya setiap hari, kau pergi bekerja dari pagi hingga sore apa kau ada waktu menjaganya?”

“Bagaimana dengan mu kau tidak bekerja? Apa pekerjaan mu hanya melindunginya?” tanya Leo.

“Benar aku tidak bekerja dan hanya melindunginya setiap hari, aku tidak punya waktu untuk bekerja karena aku harus melindunginya” ujar Leander.

“Alea apa yang kau lakukan hingga mendapat ancaman pembunuhan? Kau pernah melakukan sesuatu?” tanya Leo.

1
sin_ta
semangatt ya Thor
dianasaur🦖
baca sampai sini dulu ya thor, nanti dilanjut, feedback juga ya di cerita aku😆
RAN: okeee nanti aku mampir yaaa
total 1 replies
Irina Carse
semangat ya kakak.. nulis novel nya 😆😆
RAN: okaatt makasiiihh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!