NovelToon NovelToon
Introvert Efek

Introvert Efek

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Selingkuh / Dokter Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Deri saepul

Akmal seorang dokter gigi yang introvert seketika hidupnya berubah saat mengetahui kalau dirinya dimanfaatkan
Dia berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan kehormatan yang sudah diinjak-injak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deri saepul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penderitaan

Ceklek!

Pintu pun terbuka kembali membuat Akmal menatap heran ke arah orang yang berdiri dengan memegang sebuah buku yang masih dia ingat bahwa buku itu adalah buku pemberiannya, agar Shakila bisa memiliki motivasi untuk hidup.

"Bawa bukumu kembali, kayaknya kamu lebih membutuhkan." ujar wanita cantik dan seksi itu dengan melemparkan buku ke arah wajah Akmal.

Setelah memberikan bukunya Dia pun masuk kembali kemudian mengunci pintu rumah, membuat Akmal hanya bisa menelan saliva tidak mampu berucap apa-apa. dengan tangan yang sedikit bergetar Akmal pun mengambil bukunya lalu pergi meninggalkan rumah Shakila dengan membawa Perasaan hati yang sangat hancur, wanita yang selama ini dia idamkan ternyata hanya memanfaatkannya.

Suasana yang semula cerah kini kembali terlihat mendung, burung-burung yang biasa berkicau sore itu tidak terdengar merasa takut dengan perubahan alam yang tiba-tiba. Setelah berada di dalam mobil Akmal hanya menatap kosong ke arah depan, agak lama dia melakukan hal itu Sampai akhirnya dia pun memutuskan untuk pulang ke rumah, mengistirahatkan jiwa yang sedikit tergoncang dengan kenyataan yang ia terima.

Ketika diperjalanan langit yang semula mendung kini mulai menurunkan tetesan-tetesan air hujan, diselingi dengan petir yang menggelegar,  tak ubahnya hati Akmal yang sedang dilanda kekacauan di mana dia mengetahui sebuah pengkhianatan sudah diterimanya. rasa marah, benci, menyesal berkumpul menjadi satu, memenuhi dada. namun dia tidak bisa menyalahkan siapapun karena kesalahan yang dibuat adalah kesalahan diri sendiri, di mana dia terlalu mudah percaya kepada orang yang baru ia kenal.

"Kenapa hidupku seperti ini, Kenapa hidupku harus selalu menderita dengan seorang perempuan, aku sangat sulit menemukan cinta sejati. ketika ada wanita yang mendekati hanya untuk memanfaatkanku. tidak adil benar-benar tidak adil kehidupan ini....!" umpatnya di dalam hati Namun meski perasaan sedang goyang, dia tetap mengemudikan mobilnya dengan penuh kehati-hatian.

Setelah sampai ke rumah, Akmal pun membuka pintu yang terlihat di dalamnya sangat gelap, dipenuhi dengan ketakutan-ketakutan yang melanda jiwa, di mana dia akan hidup di bawah bawah bayang-bayang ketidakpastian seorang perempuan. Apakah Hidupnya akan terus seperti itu, sendiri tanpa ada yang mau menemani, bergelut dengan keheningan yang gelap jauh di dalam jiwa.

Setelah menyimpan Robi ke kandangnya, Akmal duduk di lantai menyandarkan tubuhnya ke dinding. perkataan-perkataan Shakila yang sangat menyakitkan kini terdengar kembali, seperti memenuhi kepala membuatnya semakin frustasi dan semakin merasa tidak adil dengan kehidupan.

"Cinta....? kamu pikir aku mencintaimu, pria aneh yang sangat menjanjikan. setiap kali kamu menyentuhku rasa mual dan jijik menyeruak di dalam jiwaku, rasanya pengen muntah ketika aku mendengar perkataan-perkataan motivasi yang sebenarnya Kamulah yang membutuhkan motivasi." suara itu terdengar seperti didekatkan ke telinganya membuat Akmal meremas kepala sambil menaikan lututnya.

Tidak kuat menahan penderitaan yang dia alami air mata pun mulai bercucuran membasahi pipi, Akmal menangis seperti seorang perempuan ketika menghadapi kesulitan. masalah yang sedang dihadapi sangat berat, Akmal seperti sedang masuk ke dalam lorong yang sangat sempit dan pengap, Dia hanya bisa terduduk dalam kegelapan sambil terus merangkai puzzle puzzle kejadian Kenapa dia bisa terperangkap ke tempat itu  dalam ketidakberdayaan yang mulai merayap memenuhi tubuhnya, setiap kali mengingat kejadian yang baru saja ya lalui dengan begitu indah, menjadi percikan-percikan api ketidakpercayaan terhadap dirinya, semakin memupuk rasa kecewa yang sangat tumbuh subur memenuhi dada.

"Kenapa, kenapa hidupku seperti ini...? aku selalu dipermainkan oleh semua orang, Padahal aku begitu tulus mencintainya, sampai aku berani melakukan hal yang bodoh demi mendapatkan cintanya. tapi apa yang kudapat? hanyalah kekecewaan dan kekecewaan. memang sangat kejam dunia ini kepadaku sampai tidak pernah memberikan kesempatan Bagaimana merasakannya dicintai oleh seorang perempuan." gumam Akmal dalam ketidak berdayaan, kepercayaan diri yang sempat tumbuh kini tersapu badai dan terbawa arus hilang entah ke mana dan apakah dia bisa menemukan kepercayaan diri kembali atau dia akan semakin terbelenggu dalam kesendirian.

Akmal terus berpikir Bagaimana kenyataan ini terjadi kepada dirinya, Apakah dia tidak cukup baik ataukah kehadirannya hanya diciptakan untuk dimanfaatkan oleh orang lain, hanya untuk menjadi jualan-jualan kebahagiaan orang yang pintar. semakin terlarut dalam pikiran-pikiran yang menyudutkan dirinya, semakin terasa pula siksaan siksaan yang dirasa memperdalam luka hati yang tidak mungkin bisa diobati.

Tiba-tiba kepala Akmal terasa sangat pusing, pandangan matanya terasa berkunang-kunang, tidak kuat menahan beban yang sedang menimpanya, hingga akhirnya tubuhnya pun ambruk di atas lantai, masih dengan tetap menekuk kakinya sambil terus meratapi nasib yang begitu memilukan.

"Pecundang, aku memang benar-benar pecundang.....!" umpat Akmal dengan suara lirih dan terdengar memperhatikan, bayangan-bayangan buruk yang pernah Ia lalui dan selalu menjadi momok menakutkan ketika dalam keadaan terhimpit, kini mulai terlihat kembali jelas di mananya.

"Akmal...! Kenapa kamu tidak menyelamatkanku?" terdengar suara sang ibu yang dibunuh di hadapan matanya, membuat Akmal semakin terjatuh ke lobang yang paling dalam dan sangat gelap.

"Jangankan untuk mencintaimu, didekati saja olehmu itu membuatku merasa gatal dan tidak nyaman. kamu jangan bermimpi memiliki seorang bidadari sepertiku, sampai-sampai kamu melupakan jati diri dan membunuh orang lain." dilanjutkan dengan perkataan Shakila yang terdengar sangat merendahkannya.

Agrhhh!

Teriak Akmal sambil memukul-mukul lantai, merasa menyerah dengan kehidupan yang ada. dia tidak bisa keluar dari cobaan yang begitu berat, inginnya dia berlari mengejar Shakila dan meluapkan segala emosinya, namun itu hanyalah angan-angan belaka, karena Sakila sangat pintar dia sudah mempersiapkannya Sematang mungkin, mulai dari cara mendekatinya sampai memperalat untuk membunuh suaminya.

Suara tangis Akmal ini mulai tidak terdengar, mungkin suaranya habis terkikis oleh kepiluan. menyisakan rasa benci dan marah dengan dirinya sendiri, matanya mulai dicoba untuk terpejam berharap dia bisa tidur dengan lelap dan melupakan semuanya, ketika dia bangun semua kejadian yang dialami hanyalah mimpi buruk semata, dan dia bisa kembali hidup ke seperti semula. namun semakin ia memejamkan mata semakin terasa kepahitan yang ia terima.

Kala itu, Akmal tidak terlihat seperti orang yang sangat pintar, tidak seperti seorang dokter yang selalu menyembuhkan pasiennya. Dia sangat lemah dan rapuh keadaan rumah yang masih gelap membuat suasananya semakin terasa memojokkannya, diiringi dengan suara deras air hujan yang turun dari arah luar, seperti ikut merasakan apa yang sedang dirasakan oleh Akmal.

Perjalanan yang sangat jauh dan melelahkan, kenyataan yang begitu pahit yang diterima, membuatnya semakin lama semakin melemahkan tubuhnya, hingga akhirnya keinginan Akmal pun mulai tercapai. mata yang semula selalu basah dengan air kepedihan, perlahan mulai terpejam dan tertutup dengan sempurna, diikuti suara dengkuran halus yang keluar dari bibirnya, Akmal mulai tertidur di atas lantai yang sangat dingin.

Robi yang tadi dimasukkan ke kandang oleh Akmal, namun kepedihan yang sedang dialami oleh majikan sampai pintunya tak tertutup. kura-kura kecil dan menggemaskan itu mulai keluar dari kandangnya kemudian merangkak menuju sang majikan yang sedang tertidur dengan lelap, sepertinya hewan peliharaan itu ingin memberikan motivasi agar Akmal bisa kembali hidup dengan normal, meski tanpa hadirnya seorang perempuan dalam hari-hari yang akan dilalui.

Akmal tertidur dengan pulas, mungkin dia sedang berusaha mengumpulkan sisa-sisa tenaganya kembali untuk bangkit membangun kehidupan yang baru, meski itu akan sangat sulit tapi Akmal adalah pejuang yang sangat handal. dia tidak pernah merasa bosan meski kegagalan selalu menimpanya, dibuktikan dengan mengikuti kencan online yang sudah bergabung selama 3 tahun, meski belum ada perkembangan, tapi dia tetap mengikutinya meski selalu perasaan sakit yang ia dapat, tapi dia tidak pernah menyerah dengan keadaan. mungkin sekarang dia hanya membutuhkan waktu untuk menata hidupnya kembali, menguatkan pondasi-pondasi yang sudah dihancurkan oleh Shakila.

1
xoxo_lloovvee
mc-nya freak, kek mana ga ada yg ngedekatin

1 like for you
jangan lupa mampir ya ke novelku ya 🤗
Nil Caryo
saya juga pernah digituin thor
Nil Caryo
Alusss, lanjutin Ampe sratusss
Nil Caryo
Detail banget🙏, kamu dokter gigi kah thorr?
Nil Caryo
Anjayyyy akhirnyoo
Nil Caryo
tapi Thor, bukannya Akmal ganteng dan gagah?
Nil Caryo
Thorrr saling mendukung yukk
Nil Caryo
gwe suka penggambaran suasana lu
Nil Caryo
Author, bisa gak mcnya jangan... 'gitu' ngerti ga?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!