kehidupan Alana berubah 180 derajat setelah ibunya menikah dengan pria kaya.
masalah terus muncul silih berganti hingga suatu hari ia mendapati dirinya dibunuh oleh seseorang.
namun ia kembali dari kematian dan bertekad akan menemukan siapa pembunuhnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laxiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19 Dia yang tertarik
Hingga tiba tiba mata pria tersebut terbuka dan membuat Alana terkejut. Hampir saja dirinya jatuh dari kursi jika tidak pria itu sigap menahannya.
Alana melihat seluruh kelasnya yang nampak kosong ia melirik jam ternyata sudah waktunya istirahat.
Alana berdiri niatnya hendak pergi ke kantin namun ia baru menyadari bahwa tangannya masih saja di pegang oleh pria tersebut, ia tidak bisa membiarkan semua orang yang berada di kantin melihat hal ini bisa berabe urusannya.
" Lo punya masalah apa sih, kenapa gak mau lepasin tangan gua " ucap Alana sedikit menaikkan intonasi nya , ia sudah tidak bisa lagi bicara baik baik dengan pria aneh yang ada di hadapannya.
" gua gak ada punya masalah apa apa tuh, Lo aja kali yang lagi punya masalah " ucapnya acuh tak acuh
Alana berusaha melepaskan tangan pria tersebut, namun tenaganya tak cukup kuat.
" plis gua mohon lepasin "
" gak mau "
" gua mau ke kantin "
" sama "
Alana menatap pergelangan tangannya yang di genggam erat, lalu tanpa pikir panjang ia menggigitnya dengan sekuat tenaga.
setelah beberapa saat tangan tersebut tak kunjung juga terlepas bahkan sang mpu tak bergeming sama sekali, saat melihat hasil gigitan tersebut Alana panik sendiri karena itu berbekas bahkan mengeluarkan darah.
Melihat wajah gadis yang ada dihadapannya terlihat panik sungguh sangat lucu, bahkan ia tidak bisa menahan rasa geli yang ada di perutnya sehingga suara kekehan kecil keluar dari mulutnya.
Alana merasa aneh mengapa pria yang ada dihadapan malah tertawa, bukan kah harusnya menangis jika merasa sakit.
Kini pemuda itu yang kini menarik Alana keluar dari kelas, ia tau gadis itu masih kebingungan terhadap dirinya, hingga kini keduanya berada dalam UKS.
" tanggung jawab, Lo udah bikin tangan gua luka "
Alana buru buru saja mengambil kotak p3k yang berada disana dan langsung mengobati luka tersebut, tanpa ia sadari kini tangannya sudah dilepaskan.
" maaf " ucap Alana pelan , ia merasa bersalah sudah melukai lengan seseorang.
Pria tersebut mengusap kepala Alana pelan " lain kali lebih kencang, kalau kayak tadi gak kerasa apa apa "
" emang tadi gak sakit, padahal sampe berdarah loh "
" lebih sakitan di suntik daripada di gigit Lo "
Alana yang baru menyadari bahwa kini lengan nya sudah bebas langsung mengambil ancang-ancang untuk kabur namun ternyata niat nya itu terbaca baru juga satu langkah pria tersebut sudah menarik dirinya, kini bukan lagi hanya tangannya tapi seluruh badannya di dekap pria tersebut.
" mau kemana "
" lepasin gua , kalau gak gua bakal teriak "
" teriak aja ruangan ini kedap suara lagian gak ada siapa siapa juga disini "
Alana tidak kehabisan cara ia harus berfikir agar bisa lepas dari pria aneh tersebut.
" aduh duh kayaknya gua sakit perut deh , aduh gua harus ke toilet, aduh udah gak kuat kayaknya bentar lagi keluar" ucap Alana tidak lupa dengan bakat aktingnya yang buruk
pria tadi hanya tersenyum, ia tahu itu hanya pura pura , tapi dia akan membiarkan nya kali ini supaya gadis itu merasa bahwa idenya berhasil.
" tapi Lo harus janji kesini lagi"
" iya gua janji "
" jangan ingkar "
" ia gak bakal ingkar"
Pria tersebut mengacung kan jari kelingking nya " janji kelingking dulu "
'Nih orang banyak drama banget sih '
Alana mengaitkan jarinnya, lalu setelah itu dirinya benar benar dilepas, buru buru ia keluar dari UKS.
melihat kunci yang menggantung pada pintu, tanpa pikir panjang ia mengunci pria tersebut di dalam setelah itu dirinya membuang kunci tersebut pada tong sampah, biar saja tau rasa. Setelah itu Alana dengan riangnya pergi dari sana seperti tanpa beban.
Alana kini berada di toilet usai membuang hajat nya , namun saat dirinya hendak keluar dari bilik ia urungkan karena mendengar percakapan kedua siswi yang sepertinya tengah membicarakan dirinya.
" gua baru kali itu lihat si jevan kayak gitu "
" bener banget gua aja ampe heran, mana tuh guru kayaknya gak berani usir dia di kelas "
" ya gak berani lah, diakan anak dari pemilik sekolah ini emang Lo gak tau "
" yang bener Lo "
" kemana aja Lo selama ini "
" pantesan ya , gua sering denger dia tawuran, terus bolos sekolah mana sering banget sampe tiap hari terus jarang masuk juga tapi gak pernah tuh denger denger mau di keluarin palingan juga dapet hukuman ringan , ternyata dia pemilik nya "
" waktu itu gua gak sengaja lewat dan denger dia lagi bicara Ama orang kan pas gua intip ternyata itu si Kelly kayak nya itu pas dia gak sengaja numpahin bakso ke jevan dan Lo tau apa yang gua denger "
" apa apa "
" jangan sampe gua liat Lo ganggu gadis itu lagi , gua tau Lo munafik dan manipulatif kalau sampe gua denger abis Lo sama gua "
" yang bener Lo "
" sumpah gua gak bohong "
" wah gila sih kalau gitu, beruntung banget si Alana di cintai tuan muda jevan mana ganteng banget lagi kayak juga "
" hooh bikin jiwa jomblo gua meronta ronta aja "
ting nong ...... Waktu istirahat selesai saat nya kembali ke dalam kelas Ting....nong.....
Setelah mendengar suara bel tersebut kedua siswi tersebut keluar dari toilet dan tentu saja Alana keluar dari bilik, ia mencuci tangan lalu melihat pantulan dirinya pada cermin .
Demi apapun baru kali ini ia mendengar bahwa ada yang suka padanya, ia jadi bingung harus bereaksi apa pasalnya jevan tidak termasuk dalam list pria idamannya, apalagi mengingat kelakuan nya tadi padanya rasanya Alana ingin menyingkirkan pria tersebut.
setelah itu Alana buru buru keluar dari toilet sebelum ia ketinggalan kelas .
Alana terdiam ia bingung harus pulang kerumahnya atau tidak, tapi ia tidak tahu apa yang akan di perbuat kakak tirinya tersebut mengingat masa lalu Alana bisa saja itu kembali terjadi.
Tapi jika ia pulang juga dirinya tidak merasa aman berada pada rumah tersebut.
Setelah berfikir cukup lama akhirnya ia memutuskan untuk pulang tetapi dia meminta mbak Dina untuk menginap di kamarnya, menemaninya.
alana memasuki rumah dan ternyata sudah ada orang tuanya disana tanpa berfikir panjang ia langsung memeluk keduanya dengan erat.
" Alana kangen banget "
" baru juga ditinggal segitu udah kangen aja " ucap ayu
" iyalah kalau gak ada papah sama mamah rumah jadi sepi "
" Alana coba lihat ke kamar " ucap Permana.
Alana menaiki tangga dan membuka kamar nya begitu terkejutnya ia melihat isi kamar tersebut penuh dengan paper bag . Ia kemudian kembali turun dan menghampiri kedua orang tuanya.
" mah pah.....
BERSAMBUNG......
Jangan lupa tinggalkan kan jejak like, komen and subscribe.
Terimakasih
gimana pun pendiam nya seorang pasti bisa cepat tau situasi itu teman nya baik apa bukan padahal musuh dalam selimut,,,,,
terus lanjut update nya thorr
tetap semangat terus thorr
culun boleh tapi arus tau mana teman yang baik dan tidak,kejebak sendiri,,,,,