Karya baru aku, masih dengan tema percintaan yang sama ya. Semoga pada suka dan mampir disini,aku tetap buat cerita yang sama seperti dulu. Ngak ada yang berubah,kalau mau liat sinopsis nya bisa mampir di novel ku yang berjudul percintaan panas .
Makasih buat semua nya yang masih stay disini 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rindu
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Harus nya Sheila sudah pulang ke mess di belakang rumah sakit,tapi mendadak dia diminta mengambil obat obatan di gudang belakang oleh Dokter Mala. Karena semua obat obatan disana sudah habis,jika menunggu besok maka takut nya akan lama dan pasien pasti sudah banyak .
Makanya Sheila bergegas ke gedung belakang,dia harus melewati taman belakang tapi dia tidak perduli. Dia tidak memikirkan mengenai pria yang menelpon nya, dia hanya ingin segera mengambil obat dan pulang .
Sheila meminta beberapa obat yang diinginkan oleh dokter Mala,dokter mala sudah menulis semua nama obat yang diinginkan di selembar kertas dan Sheila hanya perlu memberikan nya pada perawat yang berjaga di gudang belakang.
"Udah semua kan La? Kalau kurang bilang saja ,biar saya ambil kan " ucap salah satu perawat pria yang berjaga di meja depan gudang itu .
Sheila masih menghitung dan memeriksa semua nya,mata nya masih menatap ke arah beberapa kotak didepan nya hingga akhirnya dia tersenyum dan menganggukan kepala nya . Terlihat manis di mata kedua pria perawat didepan nya ,mereka seperti terpesona.
"Sudah semua pak,terima kasih " ucap Sheila yang sudah berjalan meninggalkan kedua nya yang masih tersenyum dan diam ditempat nya
Sheila berjalan kembali menuju ruangan dokter Mala,dia tidak begitu memperhatikan siapa pun di sekitar nya karena memang saat itu tidak begitu ramai juga dan dia tidak memikirkan apa pun hingga akhirnya dia sampai didepan ruangan dokter Mala
Dokter Mala sudah pulang lebih dulu,karena memang dia sudah di jemput oleh suami nya dan meninggalkan sheila sendiri disana. Pintu ruangan dokter Mala tidak ditutup nya dari dalam karena Sheila masih sibuk membawa kotak obat-obatan.
Klik klik
Terdengar pintu ruangan dokter Mala dikunci dari dalam membuat Sheila langsung mengalihkan mata nya pada pintu,mata nya membulat sempurna saat melihat tubuh pria yang tinggi yang dia kenal sudah mengunci pintu dari dalam .
Seketika jantung sheila berdetak dengan kencang,dia mulai perlahan mundur saat Raga sudah berjalan maju dan mendekati nya dengan senyuman di bibir nya yang lebar .
"Do....dok,anda sedang apa disini ?" tanya Sheila dengan bingung ,jantung nya sudah tidak baik-baik saja karena dia merasa takut dan khawatir kalau Raga akan berbuat macam macam pada nya.
Ruangan dokter terbilang kedap suara,sehingga dia ngak yakin bisa lolos dari terkaman dokter nakal didepan nya ini . Dia yakin apa yang dibicarakan oleh dokter Mala benar ada nya ,apalagi dia sudah melihat apa yang dilakukan oleh dokter Harry .
"Saya mencari dokter Mala, dimana dia ?" tanya Raga dengan santai,dia tetap berjalan mendekati meja dokter Mala yang sudah berdiri sheila di dekat sana .
"Iiii....itu,dokter Mala sudah pulang dok. Anda an da bisa datang besok saja " jelas Sheila yang semakin mundur karena Raga tidak berhenti didepan meja saja ,tapi malah berjalan mendekati nya dan mulai mengukung nya karena tubuh sheila sudah terpojok ke dinding di belakang kursi dokter Mala.
"Kamu kenapa hhmmm? Jangan bilang kalau kamu takut sama aku " ucap Raga dengan pelan,tepat di samping telinga sheila karena tubuh mereka sudah menempel sempurna.
Dada sheila terasa sesak,dia memalingkan wajah nya ke arah lain dan berusaha mendorong dada milik Raga yang terasa keras . Dia sudah bisa menghirup aroma mint dan maskulin yang keluar dari tubuh Raga,membuat nya semakin merasa khawatir.
"Do....dok,apa yang ingin anda lakukan ?" tanya Sheila dengan gugup,dia sudah tak tau harus bagaimana lagi . Seketika dia lupa kalau dirinya memiliki ilmu bela diri,karena dia takut kalau Raga akan melakukan hal yang ngak pantas pada nya.
"Hhmmm.....kau harum sekali ,aku jadi ingin ssshhhtt" ucap Raga dengan pelan,dia sudah berbisik di telinga sheila sambil menghirup aroma tubuh sheila di leher nya .
Sheila semakin ketakutan ,tubuh nya terasa tegang apalagi saat tangan Raga sudah menarik rahang milik nya dan memalingkan nya menghadap tepat ke wajah Raga. Tatapan mereka bertemu,sheila dapat melihat dengan jelas senyuman manis di bibir Raga. Dia semakin ketakutan, wajah nya sudah memucat.
"Aku rindu pada mu,kenapa ngak menemui ku di taman belakang hhmmm ?Aku menunggu mu disana sayang " bisik Raga,wajah nya sudah berada tepat didepan wajah Sheila.
Hanya tinggal beberapa centi saja dari wajah Sheila membuat Sheila menahan nafas nya ,dia bisa merasakan hembusan nafas lembut milik Raga yang beraroma kopi. Dia yakin jika Raga baru saja minum kopi,makanya terasa jelas sekali aroma kopi dari mulut Raga.
"Aku menunggu mu satu jam lebih disana ,apa kau tidak merindukan ku hhmmm?" tanya Raga yang sudah menatap ke arah mata sheila dengan tatapan sedih membuat Sheila terkejut dan merasa kasihan.
Sheila terkejut mendengar ucapan Raga,untuk apa Raga menunggu nya disana. Dia tidak menyuruh Raga untuk menunggu di taman belakang, begitu lah yang dia pikirkan hingga akhirnya mata nya membulat sempurna. Tatapan nya menajam pada mata Raga, dia melihat senyuman tipis di bibir Raga.
"Anda....dok,anda yang menelpon siang tadi ?" tanya Sheila yang masih menatap Raga dengan intens,dia ingin melihat jawaban dari Raga seperti apa .
"Hhmmm.....Aku menunggu mu disana " jawab Raga dengan ucapan dan anggukan ,menandakan kalau memang dia lah yang menelpon sheila.
"Dari mana anda tau nomor saya ?" tanya Sheila dengan sebelah alis miliknya yang naik ke atas membuat Raga merasa gemas .
Cup
Mata sheila membulat sempurna saat merasakan bibir lembut milik Raga sudah mendarat ke kening nya, dia merasa terkejut dan juga kesal. Ini pertama kali nya pria menyium kening nya selain ayah nya ,dia menatap tajam pada Raga . Dia marah, dia ngak perduli lagi dengan tatapan mata Raga dan bibir nya yang tersenyum tipis .
"Aku harus tau dong nomor calon istri ku,aku ingin kau menjadi kekasih ku . Kau tau kan kalau aku benar-benar menyukai mu " ucap Raga yang mulai mendekatkan wajah nya lagi tapi langsung ditahan oleh Sheila,dia mendorong pipi Raga hingga Raga tersenyum lebar.
"Calon istri ? Siapa calon istri anda ? Jangan gila ?" tanya Sheila dengan suara bentakan yang cukup keras .
"Sayang ,aku ingin kau menjadi istri ku. Apa kau ingin aku nikahi sekarang ? " tanya Raga dengan percaya diri
"Aku masih ingin mengenal mu,jadi kau bisa menjadi kekasih ku lebih dulu . Bersabar lah,aku pasti akan menikahi mu " ucap Raga dengan tenang .
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘
hanya menceritakan kenakalan sang dokter yg keenakan aja.
apalagi shita, masih sekolah kan, masa udah diperlakukan begitu sih sama Oscar.