NovelToon NovelToon
Mutiara Hitam

Mutiara Hitam

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak
Popularitas:960.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: syitahfadilah

Seringkali hal-hal yang menakjubkan berada di tempat yang dipandang sebelah mata. Layaknya mutiara hitam, kecantikannya tersembunyi di dalam kerang yang kumuh.
__________________________________________
"Orang-orang hanya tahu dengan namaku. Menghinaku karena pekerjaanku. Tapi, mereka tidak pernah tahu dengan cerita hidupku."~~~ Ara, gadis berusia 25 tahun itu diberi julukan mutiara hitam oleh warga sekitar tempat tinggalnya karena bekerja disebuah club malam.

Hingga suatu hari, karena insiden kecil membawa Ara kedalam hubungan pernikahan kontrak dengan laki-laki yang bernama Reynan, dengan kata terpaksa. Ara membutuhkan uang untuk biaya operasi ibunya. Sedangkan Reynan membutuhkan istri untuk memenuhi syarat hak waris perusahaan keluarganya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19. MEMBAWA ARA

Lupakan? Rey tersenyum getir dengan satu kata itu. Bagaimana mungkin Ara semudah itu mengatakannya, di sini dialah yang menjadi korban dan seharusnya meminta pertanggungjawaban tapi malah lebih memilih untuk melupakan.

Masih di tempatnya berdiri, Rey terhenyak ketika ponselnya berdering. Dengan sedikit gelapan ia mengeluarkan ponsel dari saku jasnya. Melihat layar ternyata Sherly yang menelpon.

[Sayang, kamu udah sampai rumah?] Tanya Sherly langsung begitu panggilannya dengan Rey terhubung.

"Iya, aku sudah sampai rumah." Jawab Rey datar, tanpa kata-kata sayang seperti biasanya. Ia sedang berbicara dengan Sherly, tapi pikirannya tertuju pada Ara. Masih merasa tak percaya dengan permintaan istri kontraknya itu, yang meminta untuk melupakan apa yang telah terjadi di antara mereka berdua.

[Sayang, nanti malam kita makan malam di luar ya.] Ajak Sherly.

"Em," Rey merasa enggan tapi tidak tahu harus bagaimana menolak permintaan kekasihnya kali ini. Ia benar-benar tidak mood untuk pergi kemanapun, yang ada dalam pikirannya hanya bagaimana caranya untuk menyelesaikan permasalahannya dengan Ara tanpa kata menganggu.

[Sayang please, ajak Ara juga sekalian. Soalnya kita pasti lama di luar, jadi biar keluarga kamu gak curiga, kamu bawa Ara juga.]

Rey tampak memikirkan ucapan Sherly. Mengajak Ara untuk ikut makan malam di luar? Hem, ia seketika terpikirkan sesuatu.

"Oke, baiklah Sayang. Nanti malam aku akan jemput kamu." Ujar Rey akhirnya.

[Terimakasih, Sayang.] Di seberang sana, Sherly benar-benar terlihat senang. Seperti sedang memenangkan sebuah lotre.

Sambungan telpon pun terputus, Rey menyimpan kembali ponselnya di dalam saku jas sembari sudut bibirnya tertarik.

"Ara, kamu meminta aku untuk melupakannya kan. Ayo kita lihat, apa kamu juga bisa melupakannya semudah itu." Rey menyeringai tipis, lalu segera mengayun langkahnya menuju kamar.

Ara yang sedang rebahan di sofa, seketika bangun dan duduk dengan tidak nyaman ketika Rey tiba-tiba saja masuk ke kamar. Kejadian semalam benar-benar membuatnya menjadi tidak nyaman sekarang bila hanya berdua dengan Rey. Perasaan takut, jika Rey kembali memaksanya.

Rey menatap Ara dalam beberapa detik, kemudian melangkah cepat ke arah lemari. Membuka dan menatap deretan pakaian Ara yang telah ia belikan sebelum Ara datang ke rumahnya. Tatapannya tertuju pada dress selutut berwarna navi, bibirnya menyunggingkan senyum tipis lalu mengambil dress tersebut dan membawanya pada Ara.

"Nanti malam, aku mau kamu pakai dress itu." Ujar Rey seraya melempar dress tersebut ke atas meja. Ia bersikap datar, seperti yang diminta oleh Ara, melupakan kejadian diantara mereka berdua.

"Maksud kamu apa?" Tanya Ara dengan sedikit terbata. Ia menatap Rey sekilas lalu berpindah menatap dress yang cukup seksi itu dengan sedikit bergidik. Apa maksud Rey memintanya untuk memakai dress itu nanti malam. Pikirannya mulai ngelantur.

"Nanti malam aku dan Sherly akan pergi makan malam di luar. Dan kamu juga harus ikut agar keluargaku tidak curiga bila aku pulang lama." Ujar Rey menjelaskan, ekspresi wajahnya benar-benar terlihat datar.

"Aku tidak mau ikut, kalian berdua saja yang pergi." Tolak Ara. Tujuannya sekarang hanya menghindari Rey, tapi laki-laki itu malah akan serta membawanya untuk pergi bersama kekasihnya.

"Tapi kamu harus ikut. Ini bagian tugas kamu dalam pernikahan kontrak ini, menjaga agar keluargaku tidak curiga dengan hubungan palsu kita." Kata Rey menegaskan.

Ara menarik napas panjang, jika waktu bisa di putar. Ia tidak akan menerima tawaran pernikahan kontrak dari Rey waktu itu. Tapi sayangnya keadaan begitu genting dan memaksanya berada dalam situasi ini.

"Oke baiklah!" Ujar Ara akhirnya.

Rey tampak mengulum senyum sembari melirik Ara dengan ekor matanya.

"Aku akan ikut pergi denganmu, tapi aku tidak akan ikut makan malam bersama kalian berdua. Nanti turunkan saja aku di jalan, aku akan pergi ke rumah temanku. Saat kau pulang nanti bisa menjemputku di rumah temanku." Ucap Ara lagi yang membuat Rey nampak sedikit terkejut. Tapi sesegera mungkin ia bersikap tenang.

"Terserah kau saja." Kata Rey datar, tapi setelah berbalik membelakangi Ara, tampak ia tersenyum tipis. Tentu ia akan tetap membawa Ara ikut bersamanya bagaimana pun caranya. Ia akan menunjukkan pada istri kontraknya itu, bahwa ia benar-benar akan melupakan kejadian malam itu dengan cara yang berbeda.

.

.

.

Malam hari... Tepat pukul tujuh malam Rey dan Ara meninggalkan rumah setelah berpamitan pada mama Winda untuk makan malam berdua di luar. Wanita baya itu tentu sangat senang melihat keharmonisan anak dan menantunya.

Sepanjang jalan tidak ada obrolan antara Rey dan Ara. Tapi tanpa Ara sadari sesekali Rey menatapnya dari kaca spion di depannya.

"Turunkan aku di sana." Ujar Ara sembari menunjuk kearah halte di depan sana.

Rey tak merespon, ia malah menambah kecepatan laju mobilnya melewati halte tersebut.

"Rey, aku bilang turunkan aku di sini!" Seru Ara kesal.

Tapi Rey seakan tidak mendengarkan, ia hanya fokus mengemudi dengan kecepatan penuh hingga akhirnya sampai di pelataran bangunan berlantai.

Jika biasanya Rey akan turun dari mobil dan menjemput kekasihnya di dalam unit apartemennya, tapi kali ini tidak. Ia mengambil ponsel di dekat kemudi lalu mengirim pesan pada Sherly memintanya segera turun. Rey tentu tidak akan meninggalkan Ara sendirian di mobil karena istrinya itu pasti akan melarikan diri.

Tak lama kemudian Sherly pun datang dengan ekspresi yang terlihat sedikit kesal. Tentu saja, karena biasanya Rey akan mendatanginya di dalam apartemen seperti seorang ratu tapi kali ini ia seperti budak yang mendatangi sendiri tuannya.

"Turun dan pindah ke belakang!" Sherly mengetuk dengan keras pintu di samping Ara.

Baru saja Ara akan membuka pintu, tapi Rey sudah lebih dulu keluar dari mobil. Rey berdiri di samping Sherly sembari memeluk mesra pinggang kekasihnya itu, tapi itu hanya kedok karena tujuannya turun dari mobil untuk memastikan Ara benar-benar pindah duduk ke belakang dan tidak melarikan diri.

Setelah Ara telah berpindah duduk di kursi penumpang, Rey lalu menuntun kekasihnya masuk di sebelah kursi kemudi dengan perlakuan romantis seperti biasanya, bahkan ia juga memasangkan sabuk pengaman ditubuh Sherly serta melabuhkan kecupan mesra di kening kekasihnya itu. Setelahnya ia pun bergegas masuk ke mobil lalu segera melajukan mobilnya menuju restoran yang biasa ia kunjungi bersama Sherly.

Sepanjang jalan menuju restoran, Sherly terus menatap Ara dari kaca spion dengan ekspresi tidak suka. Melihat penampilan Ara yang menurutnya sangat cantik dengan balutan dress navi ia merasa iri. Seharusnya wanita itu mengenakan pakaian biasa saja, tidak perlu berdandan seperti itu.

Tapi mengingat tujuannya meminta Rey untuk membawa Ara, seketika ia langsung menyeringai tipis.

1
Sri Endah B. A
Luar biasa
Sri Endah B. A: bagus bgt karyamu thor
total 1 replies
Jumaiyah Iyah
lagi kasmaran😆😆😆🥰
Aurora
gantian Ara yg cemburu
novianti suryani
Luar biasa
Kamsiyah
jln crita nya mantap,,walau jrg komen tp ku suka....mogs sukses ...y.....????!!!!!
Nurlinda: aamiin, terima kasih kk, mampir juga di karya lainnya 🤗🤗🤗
total 1 replies
Caca Marica
Luar biasa
Erni Nofiyanti
istri ke 2 papa gio mana?
Magda lena
Luar biasa
Vivo Smart
😅😅
Vivo Smart
bravo David 👍setuju.
jdi orang kok nggak tau terimakasih banget
Vivo Smart
kebiasaan Rey sukanya menuduh orang tanpa mencari tau kebenarannya. udah kayak emak emak kang gosip aja
Vivo Smart
sokooor Rey... anakmu taunya papanya orang lain bukan kamu, yang selalu ada dan mencurahkan kasih sayang nya ke Rayan
Vivo Smart
🙂🙂🙂
Vivo Smart
eok emang si Rey ini. bikin emosi aja
Vivo Smart
jangan balik sama Rey Ra, ingat... kamu membencinya waktu itu karena meruda paksa kamu. "aku membencimu Rey" itu kata kata kamu malam itu. jadi jangan maafkan Rey
Vivo Smart
ya elaa Ma... mama juga diundang, kok maalah ngundang orang lain lagi 🤦‍♀️ntar rasmanan nya nggak cukup gimana 😁
Vivo Smart
lagian nggak ngeh banget sih sama tanggal ulang tahun Rayan. ya dihitung dong mana tau anak Rey
Vivo Smart
Dea, kamu nggak tau apa apa, nggak usah ikut campur
Vivo Smart
karena waktu membuat Rayan, kakakmu ingin menunjukkan pada Ara semurahan apa dirinya. karena tidak terima Ara bilang serli menghianati kakakmu
Vivo Smart: itulah alasan mengapa Rayan bisa hadir ke dunia. kakakmu menghina dan memperkosa Ara
total 1 replies
Vivo Smart
lah, om Gio kemana
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!