Hallo selamat datang di karya terbaru aku...
Almeria givanda panggil saja giva seorang wanita cantik yang memiliki karir cukup baik sebagai salah satu manager disebuah perusahaan, karena kerja kerasnya akhirnya dia diangkat menjadi sekertaris sang CEO Giovanni Daniel.
Namun dalam urusan percintaan Giva tidak semulus karirnya karena harus berhadapan dengan pasangan yang cukup cuek dan egosi.
Mari kita lanjutkan cerita kehidupan fiksi ini dengan bijak dalam mengambil setiap keputusan dalam proses kehidupan yang dijalani 💐💐💐
happy reading ❣️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 16
" De hari ini kamu berangkat sama gio ya bentar lagi sampe orangnya" pagi ini sedang ada aktivitas sarapan pagi hanya ada Kaka beradik yang masing-masing akan melakukan aktivitas bekerja hanya saja berbeda tempat.
" Loh kok sama kak gio kak aku bisa kok berangkat sendiri atau sama pak Yanto juga gapapa" seketika giva menghentikan aktivitas mulutnya yang sedang mengunyah roti panggang coklat kesukaannya.
" Pak Yanto mau jemput ayah ke Bandara, Kaka mau ada urusan nanti sore Kaka yang jemput ke kantor ya gapapa kan?".
" Ya gimana lagi kan kak gio udah mau sampe, Kaka giva jadi ga enak masa terus-terusan ngerepotin atasan giva dikantor sih kak nanti lagi Kaka ga perlu ngerepotin kak gio ya biar giva berangkat sendiri" giva yang pasrah atas tindakan sang Kaka bingung harus bagaimana lagi sikap yang akan diambil karena memikirkan kejadian kemarin saja masih membuatnya sakit kepala pagi ini akan ada kejadian apalagi yang harus dihadapi ketika orang-orang tau terutama Stella jika melihat dirinya berangkat bareng sang atasan.
" Oh iya yang semalem kamu ngomong sama Kaka oke ya Kaka restuin biar nanti gio juga bilang sama ayah, bener tuh tindakan si gio kalau mau deketin cewek minta izin dulu sama Keluarganya engga main embat aja abis itu disakitin" masih kesal karena tindakan Stella dan Dandy kemarin Rio masih saja emosi.
" Ih kakaaa berisik aah"
" Ekheemmm pagi" suara bariton memecah perbincangan antara giva dan Rio.
" Ehh pagi sini sini duduk sarapan dulu, lo kepagian dari rumah pasti belum sarapan kan? Dek tolong siapin buat gio" Rio yang sengaja meminta giva untuk menyiapkan sarapan gio agar tidak ada kecanggungan diantara keduanya.
" Gausah giv biar saya ambil aja sendiri" gio yang tidak enak menolak halus, namun sayangnya giva dengan cekatan sudah menyiapkan sarapan untuk gio.
" Gapapa kak ini sarapan dulu, sebelumnya aku minta maaf karena kak Rio udah ngerepotin Kaka" giva yang sudah duduk kembali ke kursinya langsung saja mengutarakan perasaannya saat ini.
" Gapapa ga repot sama sekali kan kita sekantor jadi ga perlu bolak-balik" gio akhirnya menyuapkan roti kedalam mulutnya.
" Noh denger gio aja ga keberatan kamu aja yang rusuh sendiri kenapa salting ya sama calon pacar hahahaha" seketika ucapan Rio membuat mata gio dan giva melotot ada rasa berdebar yang begitu kencang.
" Udah gausah pada salting gue berangkat dulu udah keburu siang, oh iya gio sore ini bokap ada dirumah mampir deh udah lama juga kan ga ketemu" Rio yang sudah bangkit dari duduknya untuk berangkat karena waktu yang dia butuhkan saat ini sudah mulai mepet.
" Oke malam nanti gue mampir sini"
" Kak hati-hati jangan lupa jemput aku sore nanti yaa" giva melambaikan tangannya seraya sang Kaka melangkahkan kakinya.
" Ga perlu dijemput kan saya juga mau mampir ke sini mau ketemu om Lucky jadi kita bareng aja" gio langsung memberikan penjelasan yang cukup membuat giva bingung.
" Tapi kak nanti Kaka jauh lagi pulangnya, apalagi waktunya udah malem apa ga akan kecapean?" giva yang mulai menetralkan perasaannya saat ini karena tinggal mereka berdua.
" Giv semalem Rio udah kasih tau kamu kan?" Gio mengalihkan obrolannya.
" Ehh iya itu kak udah" giva menggaruk tengkuknya yang tidak gagal tentu saja ia malu dan tidak tahu harus menjawab apa.
" Gimana apa kamu mau? Tidak ada yang salah dengan hubungan kita karena kamu sudah tidak ada hubungan dengan adik saya, begitu pun dengan saya yang tidak terikat hubungan dengan siapapun jadi sah sah saja bukan? Atau kamu trauma karena saya Kaka kandung Dandy?" gio yang melihat ekspresi wajah giva yang menundukkan kepalanya langsung saja menjelaskan apa yang saat ini sedang dikhawatirkan oleh giva.
" Ehh kak engga gitu, aku percaya bahwa setiap orang memiliki sifat masing-masing setiap orang memiliki caranya sendiri dalam menjalin hubungan dan menyelesaikan masalahnya begitupun dengan Kaka dan Dandy jadi tidak ada yang bisa memberikan penilaian bahwa satu keluarga sama saja bukan? Lagian aku sama Dandy udah selesai jadi tidak perlu dibahas selain rekan kerja Kak kita saling menghargai apalagi untuk pasangan Dandy" giva pun mencoba menjelaskan perasaannya yang tidak ingin ada salah paham antara dirinya dan gio.
" Emas...jawaban kamu bener-benar emas thanks giva sudah memiliki pemikiran yang cukup terbuka saya sangat apresiasi itu, jadi gimana apa kamu mau mencoba kita untuk saling mengenal? Karena rencananya nanti malam saya akan meminta izin juga kepada ayah kamu karena tidak mungkin kan saya memiliki hubungan tanpa seizin orangtua dan kakaknya yang selama ini selalu ada buat kamu" mendengar ucapan gio membuat hati giva semakin tidak karuan ada rasa deg-degan senang bahkan bingung harus salting dengan gaya apalagi kenapa manis sekali.
" Semalam sebenarnya aku udah kasih tau kak Rio kalau aku mau mencoba untuk saling mengenal dengan kak gio" mendengar jawaban giva membuat bibir gio terukir indah memahat senyuman sempurna, tidak ada kebohongan karena memang semalam Rio mengirimkan audio obrolannya dengan giva yang jawabannya sama dengan giva pagi ini.
" Makasih ya giv atas kesempatan yang sudah kamu berikan saya harap kita akan lebih terbuka dan saling melibatkan apapun itu tolong ingatkan saya tentang ego yang bisa saja membuat kita tidak nyaman satu sama lain" gio memberanikan diri untuk menggenggam tangan giva yang ada diatas meja.
Ya Tuhan gebrakan apa ini pagi-pagi udah dikasih sarapan omongan manis dan usapan lembut ditangan..... Ayaaahhh kenapa dia manis banget sih susah buat nahan salting lagi.
Melihat Ekspresi salah tingkah giva membuat gio merasa gemas tidak sadar tangannya terangkat dan mencubit pelan pipi giva yang sudah bersemu merah, bibir yang terkulum menahan senyuman manisnya.
" Yauda yuk berangkat keburu siang nanti macet dijalan" gio melepaskan genggaman tangannya bangkit dari duduknya melangkahkan kaki dan membuka pintu kendaraan agar giva langsung masuk, ohh ini sungguh indah untuk awal dari perkenalan sejak kapan giva bisa merasakan tindakan semanis ini ternyata baru ia dapatkan dari gio.
" Kaa makasih yaa, ini terlalu berlebihan aku bisa kok sendiri" giva yang merasa tidak enak terus saja menolak setiap tindakan yang dilakukan oleh gio.
" Saya tau kamu bisa melakukan sendiri apa kamu lupa jika tadi saya meminta kamu untuk melibatkan saya dalam setiap rencana bahkan kegiatan kamu?" gio menatap sekilas wanita yang berada disamping kemudinya.
" Termasuk nemenin aku nonton drakor Kaka mau?" goda giva.
" Sure why not kapan kamu mau saya temenin?" niat hati hanya menggoda akhirnya kemakan sendiri kan.
" ehhhhh"
peripun iki, thor???
Giva, Rio ternyataaaa?????
Stella.....???
Allohu Akbar!!!
yg namanya Lambe Ember
yaa tetap gitu..
otak dan mulut si Stel emang udah Expired...
Basiiii...
😁🤣🤣🤣
givaaaa
jujur ammaaatttttt
😃🤣🤣
bang gio...
nonton drakor nya diatas pembaringan
bukan di bioskop....
😃🤣🤣
senangnya hatiku..
hilang pening kepalaku...
itu karena dirimu...
yg gk tahu malu....
Lanjut &cemungut, thorqu... 😍
yuk hayuk Demo demo....
byk duit nih bg Rio....
bagi dong, baaangggg
😄🤣🤣
gercep amat....
😃🤣🤣
Emang si Keket kurang malunya yaa
😄🤣🤣
Sahabatku adik iparku...
eh, masih CALON yaaaaaa...
Tinggalkan Dandy dan
jadikan ia kenangan terburuk yg kudu diTutup!!!
😄😃🤣💪