NovelToon NovelToon
Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu

Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami
Popularitas:4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Eys Resa

Usia pernikahan yang memasuki tahun ke tiga, harus diuji dengan keinginan suami Hana yang ingin menikah lagi, dengan alasan menginginkan kehadiran seorang anak.

Bagaimana Hana bisa hamil, jika setiap hari dia selalu kelelahan karena harus mengurus rumah dan merawat ibu mertuanya yang sakit-sakitan. Bahkan tubuh Hanna sendiri sudah tak terurus.

"Ijinkan aku menikah lagi, Hanna. Aku menginginkan kehadiran seorang anak. Aku akan tinggal di apartemen dengan istri baruku, dan kau bisa tetap tinggal disini merawat ibu. " Indra.

"Tidak perlu, mas. Aku siap, tinggal satu atap dengan maduku. Tak perlu buang-buang uang untuk membeli apartemen. " Hana.

Akankah Hana bisa tinggal satu atap dengan madunya?

Atau Hana memiliki rencana lain, untuk kebahagiaan dirinya sendiri?

Lanjut yuk. Kasih dukungannya ya, jika kalian suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Kenalan Lama

Satu minggu sudah Hana tinggal di rumah kontrakannya. Dukanya sepertinya sudah berakhir, kini saatnya dia bangkit dari keterpurukan dan nasib buruk pernikahannya. Hana sudah menghubungi Dion, kalau mulai senin depan dia akan datang ke kantornya dan mulai bekerja.

Akhir pekan ini, Hana putuskan untuk jalan-jalan ke mall membeli semua perlengkapannya bekerja. Dia akan menggunakan uang tabungan yang diberikan Indra setiap bulan, dan sempat dia tabung. Karena Hana bukan tipe wanita yang boros, dia menggunakan uang bulannya hanya secukupnya saja. Jadi untuk sisanya dia tabung dan hasilnya lumayan selama tiga tahun ini.

Hana masuk ke sebuah toko pakaian khusus kantor, disana dia memilih beberapa stel pakaian kerja jas dan celana. Dia tidak suka menggunkan rok saat bekerja karena dia tidak bisa leluasa dalam bergerak. Sedangkan tugasnya sebagai seorang asisten adalah melayani atasannya dan itu pasti butuh gerakan ekstra.

Dengan senyuman yang tersungging di bibirnya Hana sudah menyelesaikan pembelian beberapa stel pakaiannya. Kemudian dilanjut pergi ke sebuah toko tas, pilihannya jatuh pada tas ransel

yang sangat simple tapi cukup elegan.

Hana benar-benar menghabiskan banyak uang hari ini, tapi semua dibelikan untuk membeli keperluan untuk pekerjaan, termasuk membeli sepatu dan beberapa keperluan lainnya.

"Aku rasa sudah cukup. " gumamnya

Setelah itu dia pergi ke sebuah kursi pengunjung untuk istirahat, dan membeli sebotol minuman untuk menghilangkan dahaganya.

"Ah, segarnya." ucapnya setelah menghabiskan separuh isi botol minumnya.

Dia memperhatikan sekelilingnya, yang ternyata dia berada di arena tempat bermain anak. Memandang anak-anak itu bermain Hana jadi teringat tentang rumah tangganya yang hancur karena alasan anak yang tak kunjung hadir di tengah-tengah mereka.

Kemudian bibirnya tersungging senyuman saat melihat seorang anak kecil berusia tiga tahunan yang sedang bermain sendiri di pojokan. Anak itu sangat cantik, dan terlihat sangat menggemaskan.

Tiba-tiba beberapa orang anak lainnya datang dan mengganggunya, sehingga membuat dia menangis dan keluar dari tempat permainan mencari papanya. Dia menangis kencang, memanggil papa namun yang dipanggil tak kunjung datang.

Hatinya sebagai seorang wanita yang memiliki perasaan keibuan pun langsung mendekat dan berjongkok dihadapan gadis kecil itu.

"Adik kecil kenapa?" tanya Hana.

"Papa... papa... "

Hana menoleh ke kanan dan ke kiri namun tidak ada satu orangpun yang mendekat.

"Adik kecil jangan nangis ya, kakak belikan es krim mau? "

Gadis kecil itu mengangguk dan menghentikan tangisnya.

Hana lalu pergi ke tempat petugas yang bertanggung jawab di tempat bermain itu.

"Mbak, nanti kalau ada yang mencari adik kecil ini, katakan saya bawa ke kedai es krim di sana karena dia menangis terus. " ujar Hana kepada petugas itu.

"Baik, mbak. "

Hana lalu menenteng beberapa paper bag di tangan kanannya, dan tangan kirinya menggandeng tangan kecil gadis kecil itu. Mereka lalu duduk berhadapan setelah sampai di kedai es krim.

"Adik kecil mau es krim yang mana? " tawar Hana sambil menunjukkan gambar es krim ke hadapan gadis kecil itu.

"Ini, tante... " tunjuknya pada sebuah es krim strawbery dan coklat.

"Baiklah."

Hana lalu memesan dua es krim untuknya dan gadis kecil itu. Sambil menunggu pesanan datang, Hana mengajak gadis kecil itu bicara.

"Adik namanya siapa? " tanya Hana.

"Lubby tante... "

"Lubby? "

"No Tante, Lubby? "

Hana menggaruk kepalanya yang tidak gatal sepertinya anak ini belum bisa mengeja satu huruf atau bisa dikatakan cadel.

"Rubby? "

"Iya tante... " jawabnya dengan kepala mengangguk.

"Nama yang cantik sepeti orangnya, ya? " puji Hana.

Rubby yang dipuji pun hanya mengangguk karena sepertinya dia masih belum mengerti apa-apa.

"Mama atau papa Rubby kemana? "

"Lubby ndak punya mama. Kalau papa Lubby ndak tau, tadi di cana. " Kata Rubby menunjukk tempat beberapa orang tua menunggui anaknya bermain.

"Ya sudah, kita makan Es krim dulu sambil menunggu papa Rubby datang. "

"Iyah... "

Dengan semangat Rubby menyendokkan es krim yang sudah terhidang di depannya dengan antusias. Hana yang melihat itupun sangat senang, sesekali dia menyeka mulut Rubby yang belepotan dengan tisu.

Di tempat permainan, Seorang pria berjalan mendekati tempat pemainan. Dia mengedarkan pandangannya mencari sosok gadis kecil yang dia cari, namun tidak ada. Dia lalu mendekati petugas yang menjaga tempat bermain itu dan menanyakan dimana putrinya berada.

"Tadi putri bapak menangis kencang dan memanggil-manggil papanya, namun anda tidak kunjung datang. Lalu ada seorang wanita yang membujuknya, Dia berpesan jika papanya mencarinya mereka ada di kedai Es krim itu. " Tunjuk petugas itu pada kedai es krim yang tak jauh dari tempat permainan.

Pria itu ingin marah kepada petugas jaga itu, karena sudah membiarakan anaknya dibawa pergi wanita asing. Namun saat sudah melihat wajah putrinya kekhawatiran nya hilang sudah.

"Syukurlah." ucapnya dalam hati.

Dia lalu berjalan mendekat ke kedai es krim itu, dari jauh dia melihat anaknya yang sedang makan es krim, dan sesekali mulutnya yang belepotan itu diseka oleh wanita yang mengajaknya.

"Sebenarnya siapa wanita itu? " tanya pria itu dalam hati.

Semakin dekat, pria itu bisa melihat interaksi putrinya yang begitu dekat dengan wanita yang baru dikenalnya.

Rubby mendongak saat melihat ada laki-laki yang berjalan mendekat kearah mereka.

"Papa... " teriaknya sambil merentangkan tangannya minta di gendong.

Papa Rubby pun berjalan semakin cepat dan langsung menggendong anaknya.

"Sayang, kamu ini... sudah bikin papa khawatir saja. " ujarnya sambil menciumi pipi gembul Rubby.

"Tadi Lubby manggil papa, tapi papa nggak ada. Jadi Lubby ikut tante makan es klim. " ujar Rubby menjelaskan.

Papa Rubby seketika menoleh ke arah wanita yang sudah membawa Rubby nya, dan

Deg...

Kedua netra itu saling bertatapan, dan saling mengunci satu sama lain.

"Mas Ken? " gumam Hana lirih.

"Hana? "

Keenan jadi salah tingkah, lalu duduk di tempat putrinya tadi duduk.

"Ternyata kamu, Han? yang sudah menolong anakku. " ujar Keenan kikuk.

"Jadi, Rubby ini anak mas Ken? " tanya Hana memastikan.

Keenan menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Syukurlah... "

Keenan mengernyitkan keningnya mendengar ucapan syukur dari Hana.

"Maksudnya? "

"Ya, bersyukur kalau Rubby anak mas Ken, coba kalau anak orang lain mungkin aku sudah di tuduh mau menculik gadis cantik ini. " ucap Hana sambil mencubit pipi gembul Rubby dengan gemas.

"Kau bisa saja, Han. "

Mereka kemudian berbincang hangat sekedar menanyakan kabar. Kecanggungan yang tadi tercipta kini berubah menjadi keakraban, kawan lama yang sudah lama tidak bertemu.

Keenan adalah kakak tingkat Hana saat kuliah dulu, dia ada di dua tingkat diatas Hana. Mereka saling kenal karena dulu yang mengospek Hana adalah Keenan dan teman-temannya. Mereka pernah membully Hana, karena Hana hanya seorang mahasiswa yang mendapat beasiswa, jadi Ken dan teman-temannya menganggap Hana hanya anak dari orang miskin yang patut di bully.

"Kamu sekarang tinggal di mana Han? " tanya Keenan.

"Aku tinggal di kontrakan mas, udah satu minggu ini. "

"Lho, katanya kamu sudah menikah, sama pemilik restoran . " tabya Keenan penasaran.

Hana menggeleng lemah.

"Kami sudah dalam proses cerai, mas."

"Maaf Hana, aku tidak tau." ujar Keenan penuh penyesalan.

"Nggak apa-apa, mas. Lagian Mas Ken kan nggak tau, jadi nggak masalah kok. " ujar Hana memberikan senyuman manisnya kepada Keenan.

"Ya sudah kalau begitu, mas. Aku pergi dulu. " kata Hana sambil berdiri dan menenteng beberapa paperbagnya.

Keenan yang melihat itupun ikut berdiri dan menggendong Rubby.

"Hana, biar aku yang akan mengantar kamu pulang." tawar Keenan.

"Tidak perlu mas, aku bisa naik taksi. "

"Hana... biar Aku dan Rubby mengantarmu, sebagai ucapan terimakasih ku kepada mu, karena sudah menenangkan Rubby tadi dan mentraktir nya Es krim. " Keenan memaksa.

"Tante... Lubby antal ya. Bial Lubby tau dimana lumah tante. " ucap Rubby dengan bahasa cadelnya.

Mendengar permintaan Rubby dan paksaan dari Keenan Hana tidak bisa menolak lagi.

"Baiklah. Terima kasih, mas. " ujar Hana pada akhirnya.

Mereka bertiga lalu menuju parkiran tempat mobil Keenan terparkir. Mereka segera masuk ke dalam mobil, dan Keenan segera menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Sungguh baik Hana maupun Keenan tidak pernah menyangka kalau mereka akan bertemu hari ini setelah sekian lama.

1
Li Tho
Luar biasa
endang sri
Lumayan
Jetva
rumah yg berdiri di atas pasir akan roboh ditiup angin kencang(tak perlu badai dasyat)..tp rumah yg berdiri di atas batu karang ..akan kokoh bila diterjang badai sedasyat apapun..
Jetva
uaseeeek...puas pooolll...
Sumiatun San San Kin
hukum karma itu berlaku pada setiap orang.
Jetva
kau tunggu saza hari kiamatmu Indra...semua hartamu dikuras jalangmu😂😂😂😂😂😂tp.kasihan bu Gayatri..😢😢
Jetva
dasar lelaki lucknut..
Jetva
naaah...pemikiran yg bagus n keputusan yg keren...jgn jthkan hrg dirimu bwt pelakor n suami ban***t...
Jetva
Hana kereeen...
Jetva
pasti selingkuhanx udah tekdung...😈😈😈pux duit sedikit belagu...
Zulfa LInda
Luar biasa
Jumria Jumi
maaf ya thor aku langsung loncat di part ini karna aku uda baca part sebelumnya di hpku yg lain di sana nggak bisa kasi like karna belum terdaftar.
Susilawati
kenapa selalu Ema yg di salah kan disini, bukan bermaksud membela Ema ya, krn yg di lakukan Ema sangat keterlaluan dulunya dan aku juga nggak membenarkan nya, tapi rasanya nggak adil aja kalo cuman Ema yg menderita sementara kesalahan itu di lakukan berdua sama si Indra, sementara si Indra nggak dpt karma apa2.
Susilawati
kesel lama2 nih aku, si Indra kok di bikin enak terus ya hidupnya setelah kesalahan nya, istri muda hamil, restoran maju, rumah tangga damai tentram dgn 2 istri ckckck
Susilawati
Bu Gayatri nggak usah sok2 an bijak begitu lah orang kamu nya aja nggak bisa tegas gitu sama Indra, apa Krn indra anak sendiri jadi perlakuannya kayak gitu, jgn terus2an nyalahin Ema perselingkuhan nggak bakalan terjadi kalo cuman dari satu pihak bu Gayatri yg artinya si Indra pun juga bersalah.
kok lama2 aku kesel juga sama Bu Gayatri ya. Dulu waktu Hana yg merawat nggak mikir usaha buat sembuh si Bu Gayatri nih.
Susilawati
biasanya orang yg mengalami perkosaan akan mengalami trauma, tapi si Fia kayak senang2 aja.
seharusnya si Fia dibikin trauma, biar si Indra sadar akibat pelecehan yg di lakukan meninggalkan trauma, biar si Indra semakin tersiksa.
kayaknya si Indra nih enak banget ya hidup nya
Sumiatun San San Kin
dasar laki-laki kurang ajar indra itu
Sumiatun San San Kin
lanjut min
dwi arianti
ih males banget kalau hamil anak indra
Henny Nuraini
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!