menjadi janda di usia yang tak lagi muda memang bukan pilihan yang bijak menurut orang lain.
tapi bagi Wulansari itu pilihan yang terbaik, bagaimana tidak, pernikahan yang begitu dia jaga di rusak oleh suaminya sendiri.
pria itu menghianati dirinya, dengan berselingkuh dengan seorang wanita yang memang lebih muda tapi sayangnya tak lebih cantik darinya.
apa status itu menganggunya?
apa dia akan bisa bertahan hidup dengan status yang sering di pandang sebelah mata itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon meidina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pulang demi cinta
Tak terasa sudah tiga hari ini Wulan tak ke gudang karena larangan juragan Baron.
karena pria itu tak mau Wulan menarik perhatian dengan datang ketempat itu.
Sedang Ajeng sedang mengirim gorengan pesanan dari juragan Sukoco ke rumah pria itu.
Saat sampai terlihat beberapa orang yang selalu menemani pria itu ada di teras, "loh dek Ajeng,mau antar gorengan ya, sama nasi ayam bakar," tanya salah satu pria.
"iya nih," jawab wanita itu dengan sedikit centil.
"sudah masuk saja,juragan ada di dalam,ayo aku antar," kata Dikin.
Dia mengantarkan Ajeng ke dalam yang ternyata juragan Sukoco baru saja mandi dan sedang santai menonton berita di tv.
"selamat pagi juragan saya bawa pesanan kemarin," kata Ajeng dengan centil seperti biasa
"aduh taruh di sana ya, kok kamu ini repot-repot, seharusnya biarkan saja nanti di ambil oleh anak-anak," kata juragan Sukoco sambil menepuk tubuh bagian belakang Ajeng.
"juragan ini tidak merepotkan, tapi kemana ini ibu juragan kok rumah sepi?" tanya Ajeng yang memang tau jika pria itu baru saja menikah sekitar tiga bulan yang lalu.
"lagi di rumah orang tuanya, menginap katanya rindu, oh ya ini uangnya ya,"
"terima kasih juragan, kdlau begitu saya pulang ya," kata Ajeng yang sebenarnya takut di perkosa oleh pria itu.
Sedang Wulan melihat status dari juragan Baron yang sepertinya sudah sampai di desa.
Dia pun langsung menelpon pria itu setelah mengantarkan putranya ke sekolah
"dimana mas?" tanya Wulan.
"aku ada di rumah sayang, ada apa kamu kangen ya?" jawab juragan Baron tertawa.
"aku ke sana ya, mau titip sesuatu?" tanya Wulan yang tak sabar bertemu dengan pria itu.
"tolong bawakan aku hadiah spesial itu, dan juga nadi pecel ya dek,"
"baik kang mas juragan, tolong tunggu ya," kata Wulan yang segera mampir membeli nasi.
Setelah itu dia bergegas ke rumah pria itu, ternyata sudah ada Sardi di sana.
"wah ini juragan cepat sekali datang kesini?"
"apa? Jadi yang jemput mas Baron itu Nang Sardi, terima kasih ya," kata Wulan sopan.
"ya sudah juragan ada di dalam, masuk saja, saya mau pulang karena mengantuk," kata Sardi bergegas pergi.
Saat baru masuk kedalam rumah,juragan Baron langsung memeluk tubuh Wulan erat.
Wulan pun membalasnya dengan erat juga, bahkan wanita itu sepertinya sangat merindukan kekasihnya itu.
"kamu merindukan ku juga ternyata,"
"apa maksudmu mas, jika aku tak merindukan mu, kenapa aku harus datang sekarang, menyebalkan sekali," dorong Wulan agar tubuh juragan Baron menjauhinya.
"aduh si cantik marah ya,"kata juragan Baron yang menarik Wulan agar kembali kedalam pelukannya.
"sudah mas, sarapan dulu, pasti lapar kan," kata Wulan.
"tenang saja dek, nasinya buat nanti," kata juragan Baron yang mencium kening Wulan.
"untunglah aku minta di pisah tadi, jika tidak pasti tak enak nanti," kata Wulan tersenyum.
"kalau begitu tolong bawa ke belakang, biar aku masukkan mobilku Dulu ya," kata juragan Baron.
Sebenarnya pria itu mengamankan motor milik Wulan dan mobilnya agar tenang, dia juga mengunci pintu pagar dan pintu rumah.
setelah itu masuk kedalam rumah. Dia melihat sosok Wulan yang sedang berdiri membuatkan kopi untuknya.
wanita itu mengenakan rok selutut dan juga kaos ketat tanpa lengan karena jaketnya ada di kursi dapur.
melihat pemandangan itu, jiwa lelaki juragan Baron pun bangkit.
Dia mendekati Wulan dan memeluknya dari belakang dengan mesra.
apa mereka selingkuh atau othor yang salah tulis?