NovelToon NovelToon
Premarital Agreement

Premarital Agreement

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ennita

Hari pernikahan harusnya menjadi momen yang sangat di tunggu serta membahagiakan.

Namun hal itu berbanding terbalik dengan apa yang di rasakan Ivana Faderica dan Gevariel Marcio.

Ivana mendapatkan sebuah penghianatan di hari pernikahannya, sedangkan Gevariel pun di tinggal sang kekasih tepat beberapa jam sebelum pernikahannya di langsungkan.

Seolah di pertemukan oleh takdir sehingga Gevariel pun menawarkan sebuah kesepakatan pada Ivana demi menyelamatkan reputasi serta nama baik keluarganya dengan imbalan pemuda itu mau membantu Ivana membalaskan dendamnya.

Apakah nantinya mereka dapat melewati hari-hari sebagaimana pasangan suami istri pada umumnya?

Dapatkan mereka saling jatuh cinta dengan seiring berjalannya waktu?

Ikuti kisah mereka berdua dengan adanya sedikit aksi balas dendam, air mata serta rasa suka cita...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

❤️ Happy Reading ❤️

Papa Geri beserta Geva dan Ivana telah sampai di kediaman keluarga Marcio dengan menggunakan mobil masing-masing.

Mereka membagi tugas, bahwa papa Geri harus membawa mama Cecil masuk kedalam kamar, baru Ivana dan Geva menyusul masuk kedalam rumah sambil membawa kue yang mereka beli.

Sedari makan malam tadi muka mama Cecil sangat terlihat bad mood sekali karena menganggap kalau suami dan anaknya tak ingat dengan ulang tahun dirinya.

Sedangkan ketiga orang lainnya sedang berusaha untuk menahan tawa agar tak menggelegar melihat gimana mimik wajah sang ibu suri.

''Ma...pa, kami berdua ke kamar dulu ya...'' pamit Geva. ''Capek banget...pengen rebahan.'' sambungnya sambil merenggangkan ototnya seolah memang benar-benar capek.

''Papa juga mau ke ruang kerja bentar ma, ada sedikit kerjaan.'' timpal papa Geri.

Mereka bertiga pun mulai meninggalkan mama Cecil sendiri, tanpa mendengarkan kata balasan dari sang empunya.

''Cih anak sama suami sama saja.'' gerutu mama Cecil. ''Sama sekali gak ada yang perhatian sama mama.'' imbuhnya lagi dengan perasaan kesal.

Sementara papa Geri yang ada di dalam ruang kerjanya cekikikan membayangkan muka bt sang istri saat ini.

''Pasti saat ini dia lagi ngedumel.'' kata papa Geri.

Sedangkan Geva dan Ivana yang sudah berada di ujung tangga dengan membawa hadiah juga kue langsung mengirimkan pesan pada sang papa.

Apa lagi saat ini mama Cecil masih berada di teras belakang untuk melepaskan rasa kesalnya.

Papa Geri pun langsung mengirim pesan pada kepala keamanan untuk mematikan saklar listrik selama beberapa menit.

''Loh, kok mati lampu sih.'' kata mama Cecil. ''Bikin tambah kesel aja.'' gumamnya.

Secara perlahan mama Cecil masuk ke dalam rumah dengan pencahayaan seadanya dari lampu senter yang ada di ponsel miliknya.

Tak

''Selamat ulang tahun mama.'' seru Geva, Ivana dan papa Geri yang langsung muncul dari balik tembok bersamaan dengan lampu yang menyala.

''Hah...kalian.'' kata mama Cecil dengan mata yang berkaca-kaca. ''Mama kira lupa.'' sambungnya.

''Mana mungkin kami lupa ma.'' kata papa Geri.

''Tiup lilinnya dulu ma.'' kata Ivana yang sudah selesai menyalakan lilin di kue yang di pegang oleh Geva.

Mama Cecil menutup mata untuk make a wish baru setelah itu meniup lilinnya.

''Selamat ulang tahun sayang...semua panjang umur dan terus mendampingi aku baik dalam suka maupun duka untuk selamanya.'' ucap papa Geri dan memberikan kecupan di puncak kepala mama Cecil.

''Selamat ulang tahun mamaku sayang...semoga panjang umur, sehat selalu.'' ucap Geva dan mengecup pipi mamanya.

''Ma, selamat ulang tahun...semua do'a yang terbaik untuk mama.'' ucap Ivana yang kemudian memeluk mama Cecil.

Mereka berjalan ke arah ruang makan dan meletakkannya kuenya di sana.

Ivana pun dengan sigap langsung mengambil pisau kue juga piring kecil untuk acara potong kue.

Kue pertama sudah tentu saja untuk papa Geri lalu Geva dan Ivana.

''Ini kado papa untuk mama.'' kata papa Geri dengan menyerahkan satu kotak kecil yang sedari tadi dia simpan di kantong celananya.

''Apa ini pa?'' tanya mama Cecil.

''Di buka dong ma biar tau.'' sahut papa Geri.

''Ini bagus banget pa.'' kata mama Cecil.

''Sini biar papa pakaikan.'' kata papa Geri mengambil alih kotak yang ada di tangan mama Cecil. ''Ini pilihan mantu kamu loh.'' ujar papa Geri.

''Pantes, kalau papa sendiri yang milih belum tentu akan sebagus ini.'' celetuk mama Cecil.

''Ini dari kita berdua ma.'' kata Ivana menyerahkan sebuah paper bag yang sadari tadi di tentengnya. ''Semoga mama suka.'' sambungnya lagi.

''Terimakasih ya sayang.'' ucap mama Cecil.

Perayaan ulang tahun mama Cecil di tutup dengan berakhirnya sambungan telpon dari Gabriel bersama anak dan istrinya yang juga mengucapkan selamat ulang tahun untuk nyonya besar Marcio.

❤️

''Sayang...'' panggil mama Cecil saat Ivana dan Geva pagi ini hendak berdiri untuk berpamitan. ''Duduk dulu.'' pinta mama Cecil.

''Ada apa ma?'' tanya Geva.

''Apa belum ada tanda-tanda?'' tanya mama Cecil.

''Ma.'' tegur papa Geri.

''Mama sudah ingin sekali memiliki cucu dari kalian berdua.'' kata mama Cecil tanpa mengindahkan teguran papa Geri.

''Maaf ma.'' lirih Ivana.

''Gimana mau punya baby...di apa-apain aja belum.'' gumam Ivana dalam hati.

''Ma, kitakan juga menikah baru satu bulan jadi wajar aja kalau...'' kata Geva.

''Mama tau dan mama ingin kalian bulan madu.'' kata mama Cecil.

''Ma kita berdua itu lagi sibuk dengan pekerjaan kami masing-masing.'' kata Geva.

''Gak lama Gev, satu Minggu atau tiga hari aja cukup dan gak usah jauh-jauh...di Balikan juga bisa,'' kata mama Cecil. ''Jangan sibuk dengan pekerjaan yang selalu kalian jadikan alasan.'' sambungnya.

''Akan kami pertimbangkan ma.'' sahut Geva. ''Kami pergi dulu.'' pamitnya.

❤️

''Mas.'' panggil Ivana. ''Aku gak tega sama mama.'' lirihnya.

''Nanti kita akan turuti mama untuk ke Bali, lagian aku juga ada sedikit kerjaan di sana.'' sahut Geva. ''Kita akan berangkat hari Kamis malam...jadi nanti kamu hanya perlu ijin satu hari, hari Jum'at aja.'' sambungnya lagi.

''Hem.'' sahut Ivana. ''Tapi soal omongan mama tentang...'' kata Ivana dengan menggigit bibir bawahnya.

''Soal itu gak usah terlalu di pikirin, santai aja.'' potong Geva.

Setalah itu tak ada lagi pembicaraan antara mereka berdua hingga tiba di perusahan Dewangga corp.

''Aku masuk dulu.'' pamit Ivana yang berpamitan seperti biasanya.

''He'em, nanti aku jemput pas makan siang...sekalian aku mau ngomongin soal cuti kamu sama Rafael.'' sahut Geva.

''Hati-hati...jangan ngebut.'' pesan Ivana sebelum benar-benar keluar dari mobil mewah milik Geva.

1
Ananda Ben
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Eka Uderayana
enak ya jadi Ivana.... semua keinginan nya di turuti.....
iren thezer
bagus ceritanya
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Ayu Devara
melangkah bukan melambangkan
Hillong 1983
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Senandung Bahtera Qurani
ceritanya bagus hanya ada beberapa yg typo
liyana yana
👍👍👍
Note 2
siapa tu mega
Note 2
hadeh typo bertebaran
Note 2
membuka
Note 2
pernikahan yg hambar
Note 2
kartu bukan mertua thor
Note 2
sangat
Note 2
awas kamu geva jika sampai menyakiti ivana nanti tak bikin perkedel kamu
Note 2
membuka thor
Note 2
kontrak thor
dewi
kebetulan yg bagus 👍
dewi
kan memang novel.. 🤭
Sahna Yulianto
Buruk
Sahna Yulianto
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!