Ditinggalkan oleh sang ayah sejak kecil,membuat hidup seorang Galencia Pramudya penuh dengan luka.Hidup serba kekurangan namun tak pernah ia mengeluh.
Hinaan dan bullyan di sekolahnya seolah menjadi makanannya setiap hari,keadaan memaksanya untuk tumbuh menjadi gadis yang kuat.
Dari sekian banyak mimpinya,namun hanya satu yang paling ingin ia raih yaitu sebuah Kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IAB 5
Cia meringis saat kulitnya beradu dengan handuk hangat.Terlihat kulitnya berwana biru.Tendangan gisel cukup keras hingga membuat paha cia lebam.Cia terus mengompresnya agar sakitnya mereda.Ini bukan yang pertama bagi cia,sudah berkali-kali cia mendapatkan hal tersebut.
Tak lupa ia juga mengompres pipinya.Untungnya pipinya bisa tertutup rambut panjangnya sehingga nanti sangbunda tidak akan melihatnya.
Sampai saat ini sang bunda tak pernah tau kejadian-kejadian yang menimpannya.Sebisa mungkin cia menutupinya dari sang bunda.Ia tak mau sang bunda khawatir.Ia juga tidak ingin sampai membuat masalah sehingga akan berpengaruh pada beasiswanya.Ia hanya selalu berdo'a semoga ia kuat menghadapi segalanya.
Tidak lama lagi,hanya tinggal beberapa bulan lagi ia akan segera lulus dan keluar dari sekolah yang sudah seperti neraka baginya.
"Yah,ayah pasti liat kan aku kaya gini ? Yah,cia ingin menyerah tapi Cia tidak ingin bunda kecewa.Seandainya Ayah ada di sini,cia butuh sandaran yah! Ayah pasti tau sebenarnya cia rapuh,cia hanya berusaha kuat di depan bunda.Cia ingin menyerah tapi cia tau,cia lah satu-satu nya kebanggan ayah dan cia gak mau bikin ayah kecewa.Yah cia kangen sama ayah,luka di badan cia tidak sebanding dengan luka di hati cia yang selalu mendapatkan cemoohan dan hinaan dari mereka.Sebegitu hina kah cia dimata mereka ? Sakit yah,rasanya seperti di paksa untuk bernafas di dalam air. Tapi sampai kapan yah cia di perlakukan seperti ini terus? Apakah cia tidak pantas bahagia ?" Monolognya
Sekuat-kuatnya Cia,ia juga seorang gadis yang butuh seseorang untuk menceritakan keluh kesahnya.Dan seperti inilah pilihan Cia,jika sudah tak kuat Cia memilih untuk berbicara sendiri di hadapan foto sang ayah seolah jika di depannya memang hadir sang ayah.
...*****************...
"Cia,kemarin bunda sudah ngobrol sama om Adrian dan om Adrian meminta untuk menikah secepatnya. " Ucap Bunda,nampak tersirat kebahagiaan di wajah sang bunda.
Cia menarik nafasnya.Ia harus siap,Ia harus bisa.Ini keputusannya dan ini demi kebahagiaan sang bunda."Oh ya, jadi kapan bun ? "Cia menampilakan senyum manisnya,seolah semuanya baik-baik saja
"Minggu depan nak " Jawaban bunda sungguh di luar ekspektasinya.Ia kira secepatnya itu satu bulan atau 3 bulan.Ternyata hanya selang beberapa hari dari sekarang.
"Kamu gak keberatan kan nak?" Tanya bunda kembali memastikan.
" bunda kan udah tau jawaban cia,apapun yang menurut bunda baik cia pasti dukung asal bunda bahagia "
Bunda tersenyum bangga dengan anaknya yang terlihat dewasa sebelum waktunya.Cia mampu mengontrol emosi serta perilakunya.Cia selalu mampu menyelesaikan masalahnya sendiri,cia begitu mandiri dan kuat.
"Bismillah ya nak ,semoga ini jalan yang terbaik untuk kita " Bunda memeluk cia dengan penuh kasih sayang.Hanya cia lah yang ia punya,maka keputusan yang ia ambil semata untuk membuat kehidupan cia jauh lebih baik.
"Bunda,kelak kita akan tinggal dimana?" Tanya Cia memastikan.
"Om Adrian meminta kita langsung pindah ke rumahnya setelah selesai akad. Cia gak apa-apa kan kalo nanti kita tinggal di rumah om adrian?Dan mungkin juga nanti tidak akan ada pesta ? Bunda meminta om Adrian hanya akad dan tasyakuran sederhana saja. " Ini pernikahan keduanya,usia keduanya pun tidak lagi muda.Jadi sepertinya mengadakan sebuah pesta mewah bukanlah pilihan yang tepat.
"Gak apa-apa ko bun, cia dukung apapun keinginan bunda. Bagi cia mau ada pesta atau tidak itu tidak masalah "
"Makasih nak,cia benar-benar buat bunda bangga. Bunda bahagia dan bersyukur punya anak cantik seperti cia. Cia anugerah terindah yang bunda punya "
"Terus rumah ini bagaimana? Sejujurnya cia berat meninggalkan rumah ini.Rumah ini adalah tempat penuh kenangan bersama ayah. Tapi cia juga ga apa-apa kalo harus pindah ke rumah om Adrian. "
"Nanti kita bicarakan sama om Adrian ya gimana baiknya." Bunda memeluk erat tubuh mungil sang anak.
Cia membalas pelukan sang bunda "Cia hanya minta satu hal sama bunda,apapun yang terjadi bunda harus tetap bahagia bersama cia " Baginya kebahagiaan sang bunda adalah segalanya,Cia hanya ingin bundanya bahagia.Jika dengan menikah lagi akan membuat sang bunda bahagia maka Cia akan mendukungnya dengan ikhlas.
Pelukan hangat menjadi penutup malam yang terasa semakin dingin dan sunyi.
...🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁...
...♧ CR² ♧...
jangan lama up nya kk /Drool/