kesabaran yang di lakukan seorang istri untuk suaminya, yang gemar bermain wanita, bahkan di saat dirinya baru melahirkan!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intan Gemilang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
"KEBENARAN ANITA"
setelah malam itu. tidak ada perubahan antara aku dan Adit.
Adit tetap bersikap baik padaku.
hanya saja kami sekarang mulai terikat satu sama lain.
aku mulai belajar menyukainya.
setiap apa yang Adit sukai aku belajar untuk menyukainya.
hingga satu bulan hubungan baru kita.
Anita telah mengabari ku bahwa dia telah melahirkan.
aku memang belum mengunjunginya.
setelah beberapa waktu aku selalu menghabiskan waktu bersama Adit.
hingga aku lupa berkunjung pada teman teman ku.
hari ini Adit mengabari bahwa dia akan pulang malam.
aku berencana akan pergi ke rumah Anita.
saat aku tengah berbelanja di pasar untuk membawa buah tangan pada Anita.
aku malah bertemu Desi.
"Tari". panggilnya dari depan
"Ehh kamu sedang apa?"
"aku lagi belanja buat stok di rumah. kalau kamu?"
"Eemm ini aku sedang belanja untuk di rumah dan kado teman ku yang baru lahiran"
"Oh iya kamu tahu gak?"
"Apa?"
"Si Anita udah lahiran"
"Oh iya kah? alhamdulilah ya"
"Iya. kemarin aku lihat suaminya datang"
"Oh suaminya udah pulang"
"Iya. dan tadi ada di rumah nya tuh"
sepertinya niat ku lebih baik ku urungkan saja. tak enak jika aku bertamu pada saat Anita tengah bersama suaminya.
apalagi mereka kan jarang bertemu.
walau dalam dada ada rasa ingin bertemu suami Anita dan tahu lelaki itu. tapi lebih baik ku urungkan saja.
"Syukurlah kalau suaminya ada"
aku pun berbelanja beberapa sayuran dan bumbu. kali ini aku berbelanja di temani Desi.
kami berbelanja Sambil bergurau dan nampak ada kebencian yang tersirat dari Desi kepada Anita.
entah apa yang membuat wanita cantik nan ayu ini membenci Anita yang menurutku jauh dari kata sempurna.
"Kamu kayak nya gak suka ya sama Anita?" ucapku yang membuat nya sedikit melongo.
"Iya kenapa kelihatan ya" jawabnya enteng.
"Kenapa?"
"dulu dia menggosipkan ku katanya merebut suami orang. sampai keluargaku gempar dan hampir aku kena bogem dari orang tuaku"
"lalu?"
"iyaa. dia yang menggosipkan Ku gak benar. tahu nya dia yang gak benar. masa mau mau nya menikah cuma siri. itupun di hadiri mereka berdua aja. itu mah tau nikah tau nggak"
"jadi Anita gak menikah?"
"yaa gak tahu juga. pasalnya di kampung gak ada yang jadi saksi. cuma dia yang bilang katanya udah nikah"
"lalu?"
yaa. untung lah tuhan baik. jadi ketahuan semuanya bahwa dia yang gak benar. dia menjadikan ku kambing hitam demi menutupi kebusukan nya"
"Kenapa dia begitu?"
"entah lah. mungkin dia takut di usir warga. tapi kata pak RT kemarin. dia harus menunjukan suaminya di depan balai RT. dan menikah lagi di hadapan warga."
"jadi intinya dia harus menikah ulang?"
"ya kalau dia masih mau tinggal. kita juga gak mau kena sial gara gara perbuatan nya yang kotor. apalagi anak nya udah lahir. bisa di bilang itu anak haram."
"Hush gak baik bilang gitu"
"sekarang anak yang lahir sebelum pernikahan apa namanya?"
aku hanya diam mendengar penuturan Desi.
aku sedikit terkejut. pasalnya Anita selama ini kumpul kebo.
ya ampun. jika benar pantas saja Allah tak meridhoi kehidupan nya. bagai mana mau meridhoi atau di berikan rejeki.hubungan mereka saja sungguh menjijikan jika aku membayangkan nya.
beberapa lama aku pun usai berbelanja. namun Desi mengajak ku makan bakso terlebih dulu.
aku pun mengiyakan ajakan nya. lagi pun bakso makanan favoritku
mana bisa aku menolaknya.
setelah berjalan sebentar. tibalah kami di sebuah warung bakso yang nampak sedikit ramai.
aku pun memesan bakso dan segelas es teh manis.
sambil menunggu bakso kami di antar. aku dan Desi bersua foto.
kami berbincang panjang lebar.
"Gimana pernikahan kamu. sudah ada kemajuan?"
"Iya alhamdulilah sudah"
"jadi kamu sudah?" ucap Desi sambil melongo ke arah ku.
"Iya"
"Aahh senang deh aku denger nya. cie cie"
"Apa sih" ku rasakan mukaku sedikit menegang.
"Doain ya biar aku cepat nyusul"
"Aamiin"
kami pun menyantap bakso hingga habis.
"Kamu ada kegiatan apa?" tanya ku pada Desi kala kami keluar dari warung bakso.
"Jualan kecil kecil lan si di rumah. biasalah jual jajanan anak anak"
"Aku bosen tiap hari di rumah. pingin ada kegiatan"
"Kenapa gak jualan aja"
aku mengamati ucapan Desi. benar juga apa sebaiknya aku jualan saja ya.
bukan kah aku masih ada simpanan uang. sebaiknya ku pergunakan untuk modal.
mungkin dengan jualan aku akan sedikit sibuk dan ada kegiatan di rumah.
baik lah nanti ku pertimbangkan mau jualan apa?
aku pun berjalan pulang. dan berpisah dengan Desi di sebuah persimpangan
sepanjang perjalanan aku memikirkan untuk buka usaha apa.
hingga aku tiba di rumah.
ku masukan beberapa bumbu dan sayuran ke kulkas. dan ku simpan pakaian bayi untuk anak Anita nanti.
sebenarnya ada rasa kecewa. mengapa Anita serendah itu.tapi aku tak berhak menghakimi nya.
apalagi itu tidak merugikan ku sama sekali.
mungkin dia tidak ada pilihan kala itu.
aku pun bergelut dengan ponsel ku.
mencari informasi apa yang sedang ramai sekarang. mana tahu aku bisa jualan Yang sedang booming.
tepat pukul 23,00 malam. suara motor Adit terdengar.
dia baru pulang. walau dia mengatakan akan pulang malam. itu tak membuatku luluh untuk tak menunggu nya.
hingga pintu kamar pun terbuka.
"Kamu belum tidur?" tanya nya
"Belum. "
"aku cape sekali. mau langsung tidur saja"
padahal tadinya aku ingin bicara dengan nya. aku ingin minta pendapatnya tentang rencana ku.
tapi dia malah langsung tidur pulas. mungkin dia cape sekali.
saat aku berbaring. sepintas aku mencium bau minyak telon bayi.
kenapa Adit bau bayi yah?
besok saja ku tanyakan.
malam pun berlalu begitu cepat.
entah kenapa setelah kejadian malam itu. di saat aku mulai membuka hati untuk nya.
Adit tidak sering ku lihat pergi ke mushola.
saat ku tanya jawab nya cape kerja.
ya walau memang hampir seminggu ini dia selalu pulang malam.
mungkin dia lelah.
saat dia tengah sarapan baiknya ku tanyakan saja.
"Semalam kenapa baju kamu wangi minyak telon bayi?"
"uhuk. eemm itu. kemarin teman kerjaku bawa anak nya. aku gendong juga jadi mungkin bau nya nempel" Adit nampak sedikit salah tingkah
"memang boleh bawa bayi kerja"
"enggak. itu mah dia lagi libur"
"udah ya. aku harus cepat berangkat. "
Adit pun menyudahi makan nya. dan bergegas berangkat kerja.
padahal tadinya aku ingin bertanya tentang rencana ku.
baik lah sebaiknya ku ambil keputusan sendiri saja.
siapa nama BPK adinda..
gercep la Tar....
gemes aqu...
iya iya saja..
nuruttt aj ma Adit
kasian kamu Tarii..m
jgn berat2 la konfliknya,Thor
hidup ini sdh sulit ..
terbuka lah terima lah dgn ikhlas