NovelToon NovelToon
Istri Siriku, Sayang!

Istri Siriku, Sayang!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rose Mia

Narendra sang pengusaha sukses terjebak dalam situasi yang mengharuskan dirinya untuk bertanggung jawab untuk menikahi Arania, putri dari korban yang ia tabrak hingga akhirnya meninggal. Karena rasa bersalahnya kepada Ayah Arania akhirnya Rendra bersedia menikahinya sesuai wasiat Ayah Arania sebelum meninggal. Akan tetapi kini dilema membayangi hidupnya karena sebenarnya statusnya telah menikah dengan Gladis. Maka dari itu Rendra menikahi Arania secara siri.

Akankah kehidupan pernikahan mereka akan bahagia? Mari kita ikuti ceritanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rose Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gelora Asmara

Rendra berjalan di depan Arania saat menuju ke parkiran basement Mall itu. Rendra tau saat ini ia sedang menjadi perhatian oleh beberapa pengunjung Mall yang mengenalinya sebagai suami Gladys sang aktris populer.

"Stt.. itu kan Narendra Ethan Wibisana, pengusaha sukses sekaligus suaminya Gladys Veronica."

"Ehh... Iya-iya. Mana ganteng banget lagi. Kaya aktor Korea Lee Minho..."

"Badannya bagus dan tinggi banget. Aduhh... gumust deh..."

"Apalagi alis hitam nya yang lebat, hidung mancung yang menawan, serta bibir sexynya yang tebal, anjirr. Gak kebayang yang jadi istrinya pasti klepek-klepek..."

"Beruntung Gladys Veronica, ya gak?"

Bisikan-bisikan orang sayup-sayup terus-menerus terdengar di telinga Rendra dan Arania. Namun Rendra mengabaikan nya dan terus melangkah percaya diri dengan wajah datar dan penuh wibawa.

Sedangkan Arania yang berjalan di belakangnya hanya mampu menunduk lesu, dengan langkah tak bergairah. Saat ini terlihat betapa kecil dirinya bila dibandingkan dengan Gladys sang aktris populer yang memiliki karir cemerlang.

Mereka pasti tak pernah berpikir atau menyangka jika gadis muda berpakaian pelayan yang berjalan di belakang pria rupawan itu merupakan istri dari pria yang saat ini mereka kagumi juga.

Kleekk...

Suara kunci pintu terbuka dari kejauhan saat Rendra memencet sensor kunci dari jarak jauh. Rendra menoleh ke sekitaran. Sepi.

Tanpa ragu Rendra membuka pintu penumpang mobil bagian depan. Menunggu Arania yang berjalan di belakang hingga sampai padanya.

"Masuklah!" Titah Rendra dengan wajah yang berubah hangat.

"Mas, ini... Nanti ada orang yang lihat." Lirih Arania dengan sorot mata yang meredup.

"It's ok, kita aman." Rendra tersenyum lembut. Kembali gadis itu segera masuk ke mobil melalui pintu yang suaminya sediakan.

Setelah menutup pintu itu, Rendra berlari kecil mengitari depan mobil itu menuju ke kursi kemudi. Saat telah berada di dalam Rendra menatap Arania yang masih terlihat menunduk. Rendra mengangkat lembut dagu Arania dengan jari telunjuknya. Wajah sendu yang tetap terlihat cantik seketika mengiris perih hati Rendra.

"Suara-suara tadi, anggaplah sebagai angin lalu. Tidak usah dipikirkan lagi. Yang penting Mas selalu bersama mu serta menyayangi mu kan?" Ujar Rendra.

Mata Arania sedikit berembun kala menatap pantulan cahaya mata sang suami yang menyala. Seolah memberinya kekuatan.

"Mas..." Arania berhambur ke pelukan Rendra. Rendra mendekapnya erat dan penuh kasih sayang.

"Arania, Mas kangen kamu, sayang. Sangat." Ucap Rendra seraya mengecup puncak kepala Arania yang berhijab berkali-kali.

Arania yang telah mereda perasaan nya, mendongak ke wajah Rendra yang berjarak sangat dekat. "Benarkah, Mas?"

Rendra lebih mendekatkan lagi wajahnya pada wajah Arania. Bibir merah muda Arania yang selalu berhasil mencuri perhatiannya kini menjadi titik fokusnya. Saat ini juga, Rendra ingin segera menikmati kelezatannya.

Sebuah ciuman lembut dan hangat di rasakan oleh Arania. Ciuman itu lama kelamaan menjadi lumatan dan sesapan yang begitu menuntut serta memanas.

Cahaya remang-remang basement mall membingkai wajah keduanya, menambah kesyahduan gelora mereka. Arania tersenyum manis, matanya berbinar menyambut sentuhan penuh gairah Rendra. Lelaki itu, dengan segala kesibukannya sebagai seorang pengusaha sukses, selalu menemukan waktu untuk momen-momen intim bersama istri sirinya seperti saat ini.

Ciuman mereka semakin dalam, penuh kerinduan yang terpendam. Arania dengan malu-malu membalas ciuman itu dengan sama intensnya, tangannya merangkul leher Rendra erat. Jantung mereka berdebar kencang, menciptakan irama sendiri di dalam mobil di tempat sepi.

"Aku menginginkan mu sekarang, Arania." bisik Rendra dengan suara serak di sela-sela ciumannya.

"Tapi jangan di sini, Mas. Bahaya." Ujar gadis itu sama lirihnya dengan Rendra karena menahan hasratnya yang mulai terpancing.

"Kita ke apartemen saja." Putusan Rendra.

Arania mengangguk, kemudian Rendra dengan cepat menyalakan mesin mobilnya dan bergegas meninggalkan tempat itu.

Rendra mengemudi dengan tidak sabaran karena menahan libido dalam diri yang tengah bangkit, semakin panas, semakin bergejolak dalam diri nya saat ini.

Setelah beberapa saat, mobil Rendra telah terparkir di parkiran apartement. Rendra menggandeng tangan Arania menuju ke arah lift yang tengah terbuka. Tidak ada siapapun saat pintu lift kembali tertutup setelah Rendra menekan tombol angka 17.

Dalam lift itu, ciuman mereka kembali berkobar. Kali ini lebih panas, lebih liar, lebih tergesa, lebih memburu hingga tanpa jeda.

Saat pintu lift akan terbuka di tempat tujuan, Rendra yang lebih waspada memindai sikon, melepaskan tautan bibir mereka dengan terpaksa. Dengan nafas yang masih terengah, secepat kilat mereka merapihkan kembali penampilan mereka yang sedikit berantakan. Dan benar saja tak lama pintu liftpun kini telah terbuka. Rendra kembali memasang wajah datar dan biasa saja kemudian melangkah keluar terlebih dahulu, lalu disusul kembali oleh Arania di belakangnya dengan sikap seorang pelayan yang akan melakukan pekerjaannya. Mereka terlihat biasa, terlihat sewajarnya antara majikan dan pelayan.

Namun untung saja saat ini di sekitaran unit apartement milik Rendra tampak sepi. Ini membuat mereka bisa sedikit bernafas dengan tenang saat menuju ke pintu apartement milik Rendra.

Setelah Rendra masuk ke dalam unitnya, di susul Arania yang terakhir memasuki pintu itu. Akan tetapi saat baru saja Arania berada di ambang pintu, Rendra menarik lengannya, kemudian dengan cepat ia mengunci pintu apartemen itu.

Rendra kembali menyerang Arania. Kali ini dengan brutal dan tanpa ampun, setelah semenjak tadi ia bersusah payah menahan gairah yang memuncak hingga ke ubun-ubun. Saat ini ia tak sabar untuk menuntaskan segala rasa yang bergemuruh di hatinya; gejolak syahwat, gejolak rindu yang membara, gejolak asmara yang membakar dirinya saat ini. Mereka tak mampu lagi untuk membendungnya.

"Arania... Sayangku!" Gumam Rendra dengan suara parau di tengah permainan ranjang itu hingga kemarin jutaan benih tertanam di rahim hangat sang istri sirinya yang cantik.

***

***

Hari-hari tak terasa sangat cepat berlalu. Setelah hampir dua bulan lamanya hubungan Rendra dan Arania berjalan lancar dan tak ada kendala apapun. Mereka melalui hari-hari mereka seperti biasanya sesuai jadwal dan rencana yang telah mereka buat dan sepakati.

Gladys pun saat ini hampir menyelesaikan proses syutingnya di beberapa tempat di dalam kota hingga di luar kota. Saat ini hubungannya dengan Arga sang produser semakin akrab saja. Seperti saat ini saat proses syuting telah selesai, seperti biasa mereka sering menyempatkan diri untuk makan bersama sebelum pulang ke rumah masing-masing.

"Kita mau makan dimana?" Tanya Arga pada Gladys saat akan pulang.

Duda tampan dan mapan yang telah kesepian selama 10 tahun itu, melirik ke arah jam tangannya.

"Ini sudah larut malam, semua restoran pasti sudah tutup." Tambah Arga lagi.

"Bagaimana jika kita ke warung tenda saja. Pasti masih buka sampai pagi." Ujar Gladys penuh semangat.

"Kamu yakin?" Jawab Arga ragu.

"Hem." Jawab Gladys singkat.

"Baiklah kalau begitu, ayo!" Ajak Arga.

"Kamu naik mobil saya saja. Mobil mu sementara tinggal saja di sini. Nanti setelah selesai mengisi perut kita, saya antar kamu kembali ke sini." Ujar Arga.

"Ah, baiklah kalau begitu, Pak." Gladys menuruti ide Arga. Gladys saat ini telah masuk ke dalam mobil Arga sembari memasang sabuk pengaman.

"Saya punya rekomendasi tempat makan tenda paling enak di kota ini." Ujar Arga seraya menyalakan mesin mobil.

"Dimana? Ayo kita ke sana saja." Sahut Gladys.

"Tempatnya agak jauh memang. Dekat rumah saya." Ujar Arga sebelum melajukan mobilnya.

"Ayo kita kesana saja. Aku jadi penasaran seenak apa rekomendasi tempat makan yang bapak sebutkan itu."

"Tapi jauh, apa kamu tidak lelah?"

"Oke, tak masalah." Sahut Gladys bersemangat.

"Baiklah jika kamu memaksa. Mari kita ke sana." Arga langsung menginjak pedal gas mobil nya seketika kendaraan itu melaju dengan teratur di jalan raya yang terasa lengang itu.

Gladys menatap jalanan ibukota yang terlihat gemerlap pada malam hari. Namun berbanding terbalik dengan awan yang terlihat hitam pekat di langit malam itu. Suhu udara pun tiba-tiba saja turun drastis.

"Sepertinya akan turun hujan. Akhir-akhir ini Jakarta sering dilanda hujan lebat." Ucap Gladys.

"Bagaimana kalau kita urungkan saja niat kita ke tempat itu. Bisa lain kali saja. Lebih baik kita cari yang dekat sini saja." Tawar Arga seraya terus mengemudi dengan tenang.

"No, tidak baik mengurungkan niat saat di pertengahan jalan. Jadikan saja sesuai tujuan kita di awal tadi." Ujar Gladys.

Arga mendesah. Ia menyesal telah merekomendasikan tempat itu pada wanita cantik namun keras kepala itu. "Baiklah." Jawab singkat Arga. Kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan maksimal karena takut keburu hujan.

,,,

1
JessicaArt
😍😍😍
JessicaArt
lanjut Thor...
JessicaArt
lanjut lagi Thor, penasaran.. 🔥✍️
Rose Mia: Bab selanjutnya telah diperbaharui. Silakan lanjutkan membaca ke bab berikutnya,,, terimakasih ☺️🫰
total 1 replies
JessicaArt
Lanjut...
Max >w<
Thor, kapan update selanjutnya?
Rose Mia: Insyaallah nanti siang ya kak,,, ☺️🫰
total 1 replies
JessicaArt
Saya suka cerita ini
JessicaArt
ceritanya seru Thor, lanjut... Semangat ✍️✍️✍️🔥
Rose Mia: silahkan membaca ke bab berikutnya, ,☺️🫰
total 1 replies
Rose Mia
Semangat nulisnya ❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!