Tiga Putra kembar Sekretaris Ken. Brtugs mnjaga dgn baik Putri Ellena milk Nathan.
Misi terberat mrk, harus ada yg bisa memenangkan hti Sang Putri.
Hidup brsm sjk lahir, slng mnjaga dan meyygi. Mmpukh mrk bersaing dlm mndptkn Hati Sang Putri?
Sementara Fic,
Kepala Pelayan, yang bertugas menjaga sekeliling Tuan Putri agr sll berjalan sebagai mana mestinya.
Menjaga dan menemani Tuan Putri seperti anaknya sendiri. Hingga menciptakan kenyamanan tersendiri bagi Putri Ellena.
Tanpa disadari, getar asmara mulai menggores hati Putri Ellena ketika ia beranjak dewasa.
Apakah Fic juga merasakan hal yang sama?
Jika tidak, mungkinkah Fic akan sanggup menolak perasaan Tuan Putri yang semakin besar padanya?
Lalu jika Fic jg menaruh hati pada Tuan Putri, maka Fic akan berpikir seribu kali.
Siapa dia?
Berani sekali?
Fic memilih untuk melangkah Pergi.
"Fic, aku ikut!" Ellena memanggil.
Fic tdk bisa untk tdk mnoleh,
Tp apa yg ia lihat? Tiga Pejantan tangguh, sudh berdiri dgn tatapan mematikan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Any Anthika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memalukan!
"Argh..... Menyebalkan! Menyebalkan sekali!" teriak Elfa. Ia sedang melenggang di jalanan.
"Bekerja di Rumah itu hanya makan hati!"
"Berniat untuk mendekati Kak Fic! Yang ada hatiku tercabik cabik. Kalau begitu caranya, mana mungkin aku bisa menang bersaing dengan Nona Ellena. Huh! Mundur teratur iya." menggerutu sambil menendang botol minuman bekas.
"Kak Fic memang sangat tampan. Wajar kalau Nona Ellena menggilainya. Nona Ellena juga sangat cantik. Mana mungkin Kak Fic menolaknya. Pasangan yang serasi. Sama sama Cantik dan Tampan, sama sama saling mencintai. HM...!" tersentak sendiri dengan ucapannya. Cepat cepat menutup mulutnya.
"Bicara apa aku ini. Kenapa malah mendukung mereka? Ah, aku kan berniat untuk mendapatkan hati Kak Fic. Semangat donk Elfa." akhirnya menyemangati diri sendiri.
"Hihi.. Aku ini. Apalah aku, Kak Fic saja tidak pernah melirikku sedikitpun." Kembali merasa hancur. Kembali putus asa.
"Ayah...! Kau benar-benar ya! Kau sudah menjerumuskan aku ke dalam neraka. Memilih jalan sesat untuk ku!" memaki Ayahnya.
Bayangan kemesraan serta keromantisan Fic dan Ellena yang beberapa kali ia tangkap dengan matanya, menari nari di benak Elfa.
"Ah, mana bisa." Elfa menguatkan hatinya, memilih melangkah ke Kafe tempat ia bekerja dulu. Berpikir untuk mendapatkan kembali pekerjaan yang sudah ia tinggalkan beberapa hari yang lalu.
"Maaf Elfa. Tapi pekerjaan mu sudah di gantikan oleh orang lain. Maaf ya. Aku tidak bisa membantumu kali ini."
Elfa hanya bisa mendengus kecewa mendengar jawaban dari Manager Kafe.
"Ah,baiklah Bos. Tidak apa apa. Ini memang salahku.Ku pikir aku akan betah di tempat kerja baru. Tenyata tidak." Elfa hanya bisa melangkah lemas, kembali keluar dari Kafe. Pikirannya kini melayang, sambil meremas botol air mineral di tangannya.
'Aku harus mencari pekerjaan dimana lagi. Aku tidak mau jika harus berkerja di Rumah Tuan Nath lagi. Aku malas jadi obat nyamuk mereka!'
Bruk....
Sebuah tubuh kekar menabrak Elfa dengan kuat, membuat tubuh Elfa terpelanting ke lantai.
"Brengsek! Bodoh sekali kamu itu! Matamu kemana hah!" Elfa cepat berdiri dan menghadang pria yang sudah membuatnya jatuh itu.
"Kau yang tidak punya mata! Memang jalan ini milik bapak moyangmu apa! Jalan seenak jidat saja. Ke kanan, ke kiri. Kau mabuk?" Pria itu marah dan menuding Elfa.
"Hah!" Elfa terkejut sekali ketika mengenali wajah Pria Tampan menawan itu.
'Taun Muda Keyan.' batinnya menjerit.
Ah, persetan! Dia yang salah.
"Kau pikir aku takut padamu Hah! Mentang mentang kau seorang Tuan Muda! Aku tidak takut! Kau yang salah. Menabrak orang sampai jatuh. Ini sakit tau!" Elfa melotot lotot.
Semua orang yang ada langsung menoleh pada mereka. Berbisik bisik dengan teman sebelahnya.
"Cari mati wanita itu!"
"Mungkin dia belum tau siapa yang dihadapinya!"
Bisik bisik, bisik bisik.
Seperti ada dendam pribadi, Elfa sangat marah pada Keyan, tidak peduli orang orang yang sudah mencemaskan nasibnya.
Sebenarnya dia sudah tau, jika Keyan adalah salah satu dari Triple K yang suka memukul pelanggan Kafe yang di anggap tidak menyenangkan hati. Elfa tau itu. Dia sering geram dengan pria ini. Tapi sebagai pelayan kafe , Elfa hanya bisa menuruti perintah Bos nya. Harus memperlakukan mereka dengan baik atau di pecat!
'Aku kan bukan pelayan kafe ini lagi. Aku akan melawannya!' jiwa Elfa sudah meronta ronta.
Keyan tergelak, mendorong bahu Elfa dengan kasar.
"Kau mau apa! Mau melaporkan aku pada polisi? Ayo! Silahkan! Haha... Dasar Wanita tengil." Keyan melenggang kembali dengan santai.
"Dasar Orang kaya! Tidak punya perasaan! Minta maaf padaku!" Elfa melempar punggung Keyan dengan botol air mineral yang masih ia genggam.
Keyan seketika menghentikan langkahnya dan menoleh. Dengan wajah yang sudah memerah karena marah. Apalagi ketika melirik orang orang yang tak melepaskan mata mereka. Bahkan ada yang sengaja berkerumun untuk menyaksikan pertikaian mereka.
Baru kali ini ada yang berani membentak dan meneriaki Seorang Triple K.
Keyan kini menghampiri Wanita yang sudah berani meneriakinya.
"Kau menyuruhku untuk meminta maaf padamu?"
"Ya! Minta maaf sekarang padaku,atau aku akan berteriak pada semua orang, Kalau kau adalah Tuan Muda yang payah! Yang berlaku semena mena pada orang miskin seperti ku! Tuan muda yang tidak punya akhlak!" Elfa menunjuk geram.
Wajah Keyan sungguh memerah,bukan hanya marah, tapi ia sangat malu diperlakukan seperti itu.
"Baiklah. Jika itu mau mu." tangan Keyan terkepal.
"Kau tadi mengatakan jika kau sakit karena jatuh akibat tertabrak aku bukan? Aku tidak percaya!"
"Ini sakit yang sebenarnya!" tangan Keyan sudah terangkat tinggi , mengarah ke wajah Elfa.
"Keyan!" Suara Khale membuat tangan Keyan terhenti sebelum mengenai wajah Elfa. Elfa sendiri sudah mengangkat tangannya untuk menutupi wajahnya.
"Apa yang kau lakukan!" Khale menarik tangan Keyan.
"Wanita lancang ini sudah kurang ajar padaku. Aku hanya ingin memberinya pelajaran, agar dia tau sopan santun!" sahut Keyan masih dengan nada amarah.
"Apapun alasannya, kita tidak boleh kasar pada wanita!" ucap Khale.
"Tapi dia sudah kurang ajar padaku Khal,"
"Sudah! Dia wanita. Kau hanya akan mempermalukan dirimu sendiri." sahut Kimmy yang sudah ada di belakang Keyan.
Keyan terdiam, kembali menatap tajam Elfa yang sudah ketakutan.
"Baiklah, berhubung kau wanita dan aku tidak boleh kasar padamu. Aku akan memberi pelajaran yang halus untukmu." Keyan menarik lengan Elfa dengan kasar hingga menabrak tubuhnya.
Lalu Keyan berteriak pada semua orang yang ada.
"Hai kalian semua! Lihat wanita ini!" Keyan mengangkat wajah Elfa.
"Dia tergila gila padaku, hingga rela meneriaki aku. Sebagai rasa terimakasih ku,aku akan memberinya hadiah yang mungkin orang lain tidak akan dapatkan dari ku!"
"Em..em...!" tiba tiba Keyan mencium bibir Elfa dengan kasar, membuat semua orang terkejut. Kemudian Keyan melepaskan tubuh Elfa dengan kuat hingga hampir terjatuh kembali ke lantai. Beruntung Khale menangkap tubuh Elfa.
"Keyan!" mata Kimmy sudah hampir lepas.
Keyan terbahak keras. "Biarkan saja. Itu yang ia inginkan Kim! Ia sudah mempermalukan aku, maka dia juga harus malu!"
Para laki laki tertawa melihat itu, sementara para wanita histeris.
"A.. aku mau juga. Aku mau!"
"Aku akan pura pura di tabrak oleh Tuan muda Keyan agar mendapatkan ciuman darinya!"
Wajah Elfa memerah padam. Menutup mulutnya dengan telapak tangannya sambil menatap orang orang yang tengah menertawakannya. Elfa benar benar malu setengah mati di buat Keyan.
"Nona!" Khale berusaha menenangkan Elfa yang sudah menangis.
"Lepas!" Elfa menarik tubuhnya dari Khale dan berlari meninggalkan tempat itu tanpa kata kata.
"Dasar Gila!" Khale mencengkeram baju Keyan yang masih terbahak. Menariknya untuk keluar dari tempat itu. Kimmy juga segera menyusul mereka.
"Bodoh!" Khale melempar tubuh Keyan hingga membentur badan mobil.
"Apa yang kau lakukan sialan!" Khale sangat marah kali ini.
"Aku, aku hanya ingin memberi pelajaran pada wanita kurang ajar itu?" Keyan yang menyadari Khale murka, berusaha membela diri.
Plak!
Satu tanparan Khale mendarat diwajah Keyan.
"Khal! Kenapa menamparku?" Keyan memegangi pipinya yang panas.
"Memalukan!"
"Apa ini yang diajarkan Ayah padamu hah! Apa ini perilaku Pejantan Tangguh seperti kita pada wanita?" Khale menarik kerah baju Keyan.
"Aku hanya ingin memberinya pelajaran!"
"Tidak harus menciumnya, bodoh!"
"Kau merendahkan harga diri wanita. Kau mempermalukan kita semua. Kau keterlaluan!" Khale membuka pintu mobil dan mendorong tubuh Keyan dengan kasar.
"Kita pulang! Keyan harus bertanggung jawab atas perbuatannya di hadapan Ayah!" Khale memasuki mobil di susul oleh Kimmy.
Wajah Keyan seketika Pucat.
"Khal, jangan adukan ini pada Ayah. Aku mohon. Aku mohon. Aku salah, aku minta maaf." kini Keyan meratap.
"Tidak bisa! Ayah harus tau kelakuanmu, agar tidak terulang lagi untuk yang kedua kalinya!"
"Aku mohon Khal. Jangan lakukan itu. Ayah akan menghukum ku." Keyan terus merengek.
"Kau itu sudah keterlaluan. Kau pantas di hukum Key. Jika Ibu tau apalagi, kau akan habis!" ucap Kimmy membuat Keyan semakin pucat.
"Diam kamu! Bukannya membantuku malah mengompori."
"Tapi kau salah! Kau melecehkan wanita. Ibu kita itu wanita Keyan. Tuan Putri Ellena jiga seorang wanita. Bagaimana perasaan mu jika dua wanita itu di lecehkan oleh seorang pria?"
"Ah Kim, aku memang salah. Tapi wanita tadi juga salah. Dia yang memancing emosiku!"
"Tapi dia seorang wanita, bodoh! Seorang wanita itu tidak boleh dikasari atau di lecehkan! Kau paham tidak!" bentak Khale,kini melajukan mobilnya.
"Khale benar. Kau sudah keterlaluan! Anak orang main cium saja. Di depan banyak orang lagi. Dasar Gila! Hidupmu akan sial, bodoh! Apalagi jika wanita itu terus mengutukmu. Kau tidak akan mendapatkan jodoh seumur hidup!" ucap Kimmy semakin membuat Keyan takut.
"Yang benar Kim, masa iya?" Keyan merengek, dengan penuh penyesalan.
"E, kau tidak percaya padaku?"
"Kau harus mencari wanita itu untuk meminta maaf! Meminta maaf dengan sesungguhnya. Jika wanita itu memaafkan mu dengan ikhlas,maka aku tidak akan mengadukanmu pada Ayah!" seru Khale tanpa menoleh.
"Meminta maaf padanya?" Keyan terbelalak.
"Iya benar. Satu satunya jalan begitu. Agar kau terlepas dari sial mu." sambung Kimmy.
"Yang benar saja." protes Keyan.
"Terserah! Jika kau keberatan, Aku akan mengadukanmu pada Ayah. Biar Ayah yang akan menghakimi mu."
"A.. Ya ya. Baiklah Baiklah. Aku akan meminta maaf padanya. Aku akan mencarinya sampai ketemu. Dan berusaha untuk mendapatkan maaf darinya." sahut Keyan. Akhirnya pasrah.
dinovel yg ini kok il feel ya sama nathan mira ellena juga fic😪
dari awal harusnya nathan cerita bukan masalah perjodohan tapi cerita jasa ken bagaimana,terlalu egois cm hanya ingin ellena bahagia tp mengkhianati sahabatnya sendiri🥺
Congrats ya utk fic & ellen..
dr awal aq emg curiga k kakek fiandi,trnyta kecurigaan q bnr