NovelToon NovelToon
PUTRI ASLI KELUARGA CEO

PUTRI ASLI KELUARGA CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Identitas Tersembunyi / Roman-Angst Mafia / Roh Supernatural / Putri asli/palsu
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yhunie Arthi

Leona tiba-tiba diculik dan dibunuh oleh orang yang tidak ia kenal. Namun ketika berada di pintu kematian, seorang anak kecil datang dan mengatakan bahwa ia dapat membantu Leona kembali. Akan tetapi ada syarat yang harus Leona lakukan, yaitu menyelamatkan ibu dari sang anak tersebut.

Leona kembali hidup, namun ia harus bersembunyi dari orang-orang yang membunuhnya. Ia menyamarkan diri menjadi seorang pria dan harus berhubungan dengan pria bernama Louis Anderson, pria berbahaya yang terobsesi dengan kemampuan Leona.

Akan tetapi siapa sangka, takdir membawa Leona ke sebuah kenyataan tidak pernah ia sangka. Dimana Leona merupakan puteri asli dari keluarga kaya raya, namun posisinya diambil alih oleh yang palsu. Terlebih Leona menemukan fakta bahwa yang membunuhnya ada hubungan dengan si puteri palsu tersebut.

Bagaimana cara Leona dapat masuk ke dalam keluarganya dan mengambil kembali posisinya sebagai putri asli? Bagaimana jika Louis justru ada hubungannya dengan pembunuhan Leona?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2. HIDUP KEMBALI

Kelopak mata Leona terbuka, menampakkan netra peridot miliknya yang perlahan menampilkan pantulan kesadaran dari sang gadis.

Hal pertama yang Leona tangkap adalah langit-langit berwarna putih, selang di bawah hidung yang mengalirkan oksigen, dan suara 'bip' tak jauh darinya. Kesadaran gadis itu hilang timbul, pikirannya masih kacau dan tidak fokus. Bahkan untuk sesaat ia bertanya dalam hati siapa dirinya, akibat efek tidak sadarkan diri yang dialami oleh gadis itu. Sampai sebuah suara seseorang membuat Leona mendapatkan kesadaran penuhnya perlahan.

Seorang pria bertubuh tinggi dan tegap, jelas kalau pria itu merawat diri dengan berolahraga jika dilihat sekilas pun. Ia berjalan dari arah pintu menuju ke tempat Leona terbaring. Senyum pria itu rekahkan, seolah tidak ingin membuat Leona takut.

"Hai, aku tahu kau bingung. Tapi tenang saja, kau sedang ada di rumah sakit, kau terluka parah karena insiden yang terjadi padamu. Lebih baik kita bicarakan nanti soal insidennya. Saat ini kau hanya perlu istirahat dan menyembuhkan diri," kata pria itu ketika berdiri di samping ranjang sang gadis.

Leona ingin bertanya tentang pria itu dan bagaimana gadis tersebut bisa ada di rumah sakit, tapi ia tidak punya tenaga untuk itu. Rasanya untuk membuka mulut pun ia tidak mampu. Ia hanya menatap pria tersebut, melihat dengan seksama seperti apa parasnya.

Tampan.

Itu satu kata yang terlintas dalam kepala Leona ketika melihat sosok pria tersebut. Namun ia yakin kalau pria itu berusia lebih tua dari Leona jika dilihat dari perawakannya. Dengan rambut berwarna cokelat gelap dan mata berwarna honey brown membuat pria yang saat ini menatap Leona terasa hangat sekaligus misterius.

"Aku Noah Agustine. Aku yang membawamu ke rumah sakit ini. Lengkapnya nanti saja ditanyakan ketika kau sudah membaik. Yang pasti, kau amat sangat beruntung karena berhasil kembali dari kematian. Dokter sempat mengatakan kalau kau tidak terselamatkan, tapi tak lama kau kembali hidup. Aku tahu ini terdengar aneh dari orang asing yang tidak kau kenal, tapi terima kasih karena kembali hidup," kata pria tersebut, terdengar tulus di akhir kalimat.

Leona ingin bertanya lebih lanjut, tapi ia tidak bisa belum bisa mengatakan apa pun. Seperti yang pria itu katakan tadi, mungkin Leona akan bisa bertanya nanti ketika kondisinya sudah jauh lebih baik.

Setelah itu perawatan Leona terus dipantau setiap saat oleh dokter dan perawat. Hingga dua hari setelah itu kondisi Leona berangsur membaik dan ia tidak perlu lagi menggunakan selang oksigen di bawah hidungnya. Akan tetapi, ia masih tidak bisa menggerakkan kaki kirinya. Untuk duduk pun ia harus meminta bantuan orang lain.

Dan yang mengejutkan, Leona mendapati kemampuan tidak biasanya sejak kecil kini semakin tajam. Tidak, justru terlihat begitu nyata hingga sulit untuk Leona menyangkalnya seperti dulu. Mungkin setelah masuk ke alam kematian, membuat Leona semakin bersinggungan dengan yang telah tiada.

"Bagaimana keadaanmu?"

Leona menolehkan kepalanya ke sumber suara, menarik gadis itu keluar dari lamunan singkatnya. Ia melihat anak laki-laki berusia sekitar sepuluh tahun atau mungkin lebih berdiri di samping ranjangnya. Anak laki-laki yang tidak akan pernah Leona lupakan seumur hidupnya.

"Syukurlah kau semakin baik," kata anak laki-laki tersebut dengan senyuman manis di wajah.

"Siapa namamu?" tanyaku.

"Rowan. Namaku Rowan Barness, senang berkenalan denganmu, Leona," kata sang bocah dengan begitu ramah.

Pandangan Leona menatap sang bocah secara keseluruhan. Alisnya bertaut sedih ketika ia mendapati kenyataan bahwa anak laki-laki yang membantunya kembali dari kematian, justru telah mengecap kematian itu sendiri. Dapat Leona lihat beberapa bagian tubuh dari Rowan seperti kaki dan tangan kirinya transparan, terkadang jika dilihat dari sisi lain seperti hologram, menandakan kalau bocah itu adalah roh.

"Kau ingat janjimu, kan?" tanya Rowan melihat ke arah Leona.

"Ya, menyelamatkan ibumu dan keluargamu," konfirmasi Leona.

"Benar. Tolong selamatkan mereka. Cukup aku saja yang menjadi korban, aku tidak ingin mereka juga. Tidak ada yang bisa membantu. Kau satu-satunya orang yang bisa, terlebih kau bisa melihatku," kata Rowan.

"Apa karena itu kau belum bisa tenang?" tanya Leona.

"Kurasa," jawab Rowan.

"Kau tidak boleh terlalu lama di dunia ini. Atau mereka yang gelap akan mengambil alih dirimu. Pastikan kau tidak memiliki emosi negatif dalam dirimu, dendam, benci, marah, pastikan jauhkan itu sampai aku berhasil membantu," ujar Leona, khawatir kalau bocah kecil yang terlihat polos ini akan terkontaminasi dengan energi jahat di sekitar.

"Tentu. Jadi aku memang benar." Rowan terlihat lebih ceria.

"Benar soal apa?" tanya Leona bingung.

"Benar kalau kau memang orang yang sangat baik. Mungkin karena itu, kau satu-satunya yang bisa mendengar suaraku di sana," kata Rowan yang tersenyum lebar, membuat pipinya terlihat lebih tembam.

Obrolan Leona dengan Rowan terputus ketika pintu ruangan terbuka, menampilkan sosok pria bernama Noah yang senantiasa selalu datang untuk melihat kondisi Leona.

"Senang melihatmu sudah lebih baik," kata Noah berjalan menuju ke ranjang Leona dengan buket bunga kecil di tangan.

Rowan berpindah tempat, duduk di atas ranjang di samping Leona, dan bersandar pada lengan Leona sambil memerhatikan Noah.

Leona sempat terkejut karena Rowan bisa menyentuhnya, dan ia pun bisa menyentuh Rowan walau tubuh bocah itu terasa dingin. Tapi akan ia simpan nanti tentang bagaimana ia bisa menyentuh roh, padahal selama ini tidak pernah biasa.

Seperti biasa Leona hanya memerhatikan Noah tanpa mengatakan apa pun. Ia melihat dan mengawasi setiap gerak-gerik Noah, takut kalau-kalau pria itu ada hubungannya dengan orang-orang yang menculik dan mengambil nyawa Leona malam itu. Karena sebelum gadis itu melarikan diri dari tempat penyekapan, ia bisa melihat kalau ada begitu banyak pria yang berjaga, membuat Leona bahkan tidak berani untuk melakukan perlawanan yang sembrono.

"Kau bisa bertanya apa pun padaku, jadi berhenti mengawasiku seperti itu, Princess," kata Noah yang memasukkan bunga yang ia bawa ke dalam vas.

"Bagaimana kau bisa membawaku ke rumah sakit ini?" tanya Leona akhirnya.

"Apa kau percaya kalau itu sebuah ketidaksengajaan?" Noah melihat Leona sekarang, duduk di samping ranjang gadis itu dengan gerakan halus untuk memberikan kesan ia tidak berbahaya.

"Tidak ada yang kebetulan di dunia ini," ujar Leona.

"Aku hanya mengikuti mobil yang mencurigakan dan yang sudah lama menjadi target buruanku. Dan saat itulah aku melihat orang di dalam mobil itu membuangmu ke sungai. Begitu mereka pergi aku langsung menarikmu keluar dari sungai itu, beruntung karena arusnya tidak deras. Karena aku bisa merasakan detak jantungmu masih ada, aku membawamu ke rumah sakit ini," Noah menjelaskan.

"Lalu kenapa kau mengejar mobil itu? Siapa kau sebenarnya? Jika kau ada hubungannya dengan orang-orang itu, sekarang juga aku akan membuat laporan ke polisi," ancamku, karena bagaimana pun Noah tetaplah orang asing.

"Tenanglah, tidak perlu repot-repot membuat laporan ke polisi. Karena polisinya ada di depanmu," kata Noah dengan senyuman lebar.

Leona terdiam hingga menganga ketika melihat Noah menunjukan lencana polisinya.

"Jadi, mau memberitahuku apa yang sebenarnya terjadi padamu, dan kenapa kau berurusan dengan orang-orang itu?" Noah melihat Leona dengan pandangan serius sekarang.

"Aku sendiri tidak tahu apa yang terjadi. Saat pulang kerja tiba-tiba mereka menarikku ke dalam mobil dan menyekapku di sebuah gudang di dekat pelabuhan. Aku melarikan diri dari sana, tapi tertangkap juga karena mereka menembakku. Tujuan mereka sepertinya hanya satu yaitu membunuhku. Tapi aku bersumpah, aku tidak tahu siapa mereka dan aku tidak pernah punya urusan dengan orang-orang seperti mereka," jelas Leona. Ia pun masih bingung kenapa dirinya diincar sampai seperti itu.

"Apa kau tahu sesuatu dari orang-orang itu? Nama, wajah yang kau kenali, atau minimal ciri-ciri orang yang dominan di antara orang-orang itu. Yang memberikan mereka perintah, pasti ada di sana, kan?" tanya Noah.

"Tidak jelas. Memang ada satu orang yang datang ketika aku tertembak, tapi aku tidak bisa melihat wajahnya, hanya suaranya. Dia menghisap cerutu, dan berpenampilan rapih. Dia mengenakan sarung tangan kulit. Selebihnya tidak tahu lagi, karena kepalaku di pukul saat itu dan penglihatanku buram, terlebih tempatnya tidak berpenerangan bagus," beritahuku sebisa yang kuingat.

"Apakah mereka ada menyebut satu nama? Mungkin nama salah satu dari mereka, atau nama kelompok, nama apa pun itu." Noah mencoba menggali informasi yang mungkin berguna.

Leona berpikir, berusaha mengingat kembali kejadian tidak menyenangkan waktu itu. Ia tidak banyak mendapatkan informasi karena pikirannya saat itu hanyalah melarikan diri, karena jika ia menyerang pun ia tetap kalah dalam jumlah. Sampai Leona teringat sesuatu.

"Ada?" Noah melihat perubahan air muka Leona.

"Pria yang memberi perintah itu menyebutkan satu nama yaitu Luna. Dia ingin membunuhku agar tidak mengambil posisi orang bernama Luna dan menghalangi jalan orang itu. Seingatku dia bicara seperti itu," kata Leona.

Untuk sesaat Noah hanya terdiam, memandang lekat Leona. Pikiran pria itu melayang ke hal yang hanya pria itu sendiri saja mengerti.

"Apa aku mengatakan hal yang salah?" tanya Leona ketika Noah terus diam.

"Aku akan membuat tawaran denganmu," kata Noah tiba-tiba.

"Apa itu?"

"Jadi kekasihku," ujar Noah.

"Huh?" Untuk sesaat otak Leona seakan berhenti bekerja.

"Tapi jika dilihat dari usiamu akan terasa janggal. Bagaimana kalau menjadi sugar baby-ku saja?" celetuk Noah semakin menjadi-jadi.

Mendengar hal itu, Leona mengambil bantal di balik punggungnya dan melemparkannya ke wajah Noah dengan keras.

"Pergi kau polisi mesum!" seru Leona.

Dan tawa dari Rowan yang sejak tadi ada di sana dan mendengarkan dengan baik di samping Leona terdengar memenuhi ruangan. Tawa itu sanggup membuat Leona merasa malu sekaligus marah dengan ucapan gila dari polisi di depannya ini.

1
Aldiza azahra
lanjut dn semangat
Aldiza azahra
jngn2 cuma liona dn sang kakek/ nenek yg punya kemampuan itu...lanjut...
Yhunie Arthi: ditunggu ya /Joyful/
total 1 replies
Aldiza azahra
knp ibu rowan mrah...ap dia juga salh satu orang hilngy leona
Yhunie Arthi: Kenapa hayo /Chuckle/
total 1 replies
Aldiza azahra
lanjut.....
Aldiza azahra
jngn lam2 up thor takuty ad yg ngiri trus bilanh plagiat sebelah padahl itu karyamu.... kan sayang..ayo semangat
endah retno adi: iya up-nya yang rutin ya thor, ini keren lho ceritanya..
Anonymous: Authoorrrr double up pkoknyaaaaa
total 3 replies
☘️💮Jasmine 🌸🍀
menarik
endah retno adi
ceritanya bagus banget ini, tapi sayang masih sepi,semangat author nya...☺️
Yhunie Arthi: Terimakasih kak, semangat selalu /Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!