Sebuah pernikahan yang membawa petaka, hal ini lah yang di alami seorang gadis cantik yang bernama Athena.
Gaun pengantin yang berlumuran darah menjadi saksi atas hancurnya kehidupan Athena. Pria yang sangat di cintai nya dengan tega membatalkan sepihak pernikahan yang selama ini merupakan impiannya.
Tidak hanya itu, ia juga harus kehilangan sosok seorang ayah yang telah merawatnya sedari kecil.
Namun sebuah fakta yang mengejutkan mulai terungkap, sosok ibu yang selama ini telah meninggalkannya, ternyata telah membunuh kedua orang tua dari calon suaminya Delano.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisa Rmd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19
Kretttt!
Suara pintu terdengar, Athena yang baru saja selesai merias wajahnya langsung berlari menyambut kedatangan Delano dengan senyuman.
Delano terdiam saat Athena menciumi tangannya.
"Kamu mau langsung mandi atau mau ku buatin kopi?", Tanya Athena membuat Delano heran dengan kelakuannya.
"Kamu kenapa? Baru ditinggal sehari kok jadi aneh gini?", Delano mengernyit heran.
"Aku lagi belajar menjadi istri yang baik buat kamu", Jawab Athena sambil tersenyum.
Mereka berjalan memasuki kamar yang di tempati Delano.
"Kamu pasti mau dulu mandi kan, sana mandi aku udah siapin air panas, dan ini handuknya!", Athena menyerahkan handuk yang berwarna biru langit.
"Makasih...", Delano mengambil handuk di tangan Athena dan melenggang pergi ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi, Delano mendapati Athena masih berada di kamarnya.
"Loh kamu masih di sini?", Tanya Delano yang sudah memakai pakaian rumahan.
"Iya aku menunggumu selesai mandi", Jawab Athena nyengir.
"Kamu ngapain aja sehari tadi", Tanya Delano ikut duduk di sebelah Athena.
"Aku cuma tiduran... Gaada kerjaan, bosan banget"
"Lain kali ajak aku dong!", Pinta Athena yang tidak ingin di tinggal sendirian.
"Ya sudah, besok aku bawa kamu ya", Ucap Delano sambil mengacak rambut Athena.
"Aku tadi udah masak, yuk makan bareng!", Athena menarik Delano menuju dapur.
"Kali ini makanannya bisa di makan kok!", Ucap Athena meyakinkan Delano.
Delano mengambil sesuap besar potongan daging dan mengunyahnya.
"Gimana, enak nggak?", Athena bertanya kepada Delano yang masih sibuk mengunyah.
"Iya enak", Review Delano jujur.
"Baguslah, aku mengambil resepnya dari YouTube"
"Pintarnya pacarku", Delano mengacak kembali rambut Athena.
"Habiskan ya!!!", Pinta Athena.
Seperti yang di harapkan, Delano menghabiskan suapan terakhirnya, mengambil tisu dan mengelap bibirnya yang berminyak.
"Kamu mau jalan-jalan keluar gak", Ajak Delano yang langsung di angguki oleh Athena.
Beberapa kali terdengar Delano menghela napasnya dengan berat sehingga membuat Athena mengerti bahwa Delano sedang tidak baik-baik saja.
"Bukankah suasana malam ini begitu menyejukkan", Ucap Athena sambil melihat ke arah Delano namun tidak ada sahutan dari Delano.
"Kamu nggak denger aku ngomong?", Tanya Athena kemudian.
"Ha? Maaf maaf, kamu ngomong apa?", Delano terlihat tidak fokus.
"Kamu kenapa sih? Kok jadi aneh gini?", Athena tidak menyukai perubahan sikap Delano.
"Kalau kamu ada masalah kamu cerita sama aku! Bukannya itu tugas seorang pacar!!!", Athena menggerutu namun Delano masih diam.
"Udahlah, yuk balik aja!", Athena langsung berbalik arah merasa kesal karena di cuekin.
Sesampainya di rumah, Athena meminta Delano menjelaskan apa yang terjadi sampai membuat ia kehilangan fokus dan banyak diam.
"Kamu mau ku buatkan kopi atau susu?", Tanya Athena saat mereka sedang duduk di sofa ruang tamu.
"Susu", Jawab Delano sambil tersenyum jahil.
"Susu putih apa coklat?", Tanya Athena lagi membuat Delano menatap nya dengan tatapan aneh.
"Kayanya susu kamu putih!" Ucap Delano dan langsung di cubit oleh Athena.
"Ihh Lano!!! Kok kamu jadi mesum gini!!!"
"Sakit tau", Lano meringis kesakitan karena cubitan Athena di lengannya.
"Kamu tunggu di sini, aku buatin susunya!" Athena berjalan ke dapur dan membuatkan susu panas untuk Delano.
Delano sudah berjanji akan memberitahu Athena tentang apa yang ada di pikirannya saat ini.
Setelah selesai, Athena kembali ke ruang tamu membawa secangkir susu panas untuk Delano.
"Nih susunya", Athena menyodorkan susunya ke depan Delano.
"Susu yang mana nih...", Lagi-lagi Delano berusaha menggoda Athena dengan seringai nakalnya.
"Lano aku bunuh kamu!!!", Athena menarik telinga Delano sehingga pria itu meringis kesakitan.
"Udah udah... Sakit", Delano memohon ampun agar Athena melepaskan tarikan di telinganya.
"Jangan gitu lagi ah!", Athena merasa kesal di jahili.
"Iya iya maaf", Ucap Delano sambil tertawa.
Delano meraih gelas yang ada di depannya hendak meminum susu yang baru saja di buat oleh Athena.
"Aw aw... Panas", Delano langsung meletakkan gelas itu dan memegang lidahnya yang terasa kebakar.
"Itu pembalasan karena udah nakalin aku!", Cibir Athena.
"Jahat", Ucap Delano.
"Biarin!"
"Aku nggak jadi cerita malam ini", Ucap Delano pura-pura marah.
"Ya sudah, aku gak akan maksa!", Athena jadi ikut kesal dan hendak meninggalkan Delano di ruang tamu namun berhasil di cegah oleh Delano.
"Aku cuma becanda!", Ucap Delano sambil menahan lengan Athena.
"Aku akan cerita semuanya!", Tukas Delano.
Athena pun kembali duduk untuk mendengarkan apa yang akan di katakan Delano.
"Jadi sebenarnya ibu tadi sore nelpon!", Ucap Delano membuka pembicaraan.
"Terus?"
"Ibu mau aku menikah!", Ucap Delano berhasil membuat rahang Athena mengeras.
Merasa seperti sudah mengetahui apa maksud dari pembicaraan Delano, ia langsung pergi tanpa ingin mendengarnya lebih jauh.
Sesampainya di kamar ia merebahkan tubuhnya di atas kasur.
"Ayah...", Athena menangis menyebut sang ayah.
"Sepertinya Delano akan meninggalkanku..." Isaknya.
"Kenapa semua orang meninggalkan ku"
"Sebenarnya apa salahku? Aku tidak ingin Delano meninggalkanku... Aku sangat mencintainya ayah..."
"Aku harus bagaimana ayah... Selama ini aku mencoba baik-baik saja saat mengetahui ibu meninggalkan ku, tetapi rasanya tidak sanggup jika Delano meninggalkanku juga..."
"Ayah...", Athena menangis terisak-isak tidak mempedulikan Delano memanggilnya di luar pintu.
"Na...", Panggil Delano.
"Na... Aku belum selesai bicara!"
"Athena bukain pintunya!"
Setelah berusaha cukup lama, namun Delano menyerah membujuk Athena untuk segera keluar dari kamar.
Delano sendiri tidak mengerti kenapa Athena tiba-tiba marah, padahal sebelumnya dia baik-baik saja.
'Apa Athena tidak ingin menikah denganku', Ucap batinnya.
'Ya, mungkin dia tersinggung karena aku membahas soal pernikahan', Tebak Delano.
"Aku tidak akan membicarakan soal pernikahan lagi, selamat malam", Seru Delano.
"Ada apa No?", Tanya salah seorang rekan kerja Delano yang baru saja sampai di rumah.
"Ah gapapa, kalian baru sampai?"
"Iya nih... Tadi singgah bentar di rumah pak lurah", Jawabnya.
"Kami juga sempat singgah di pasar malam membeli pop corn" Ucap salah seorang rekan wanita sambil menunjukkan kardus yang di penuhi pop corn rasa caramel.
"Buat apa beli sebanyak itu?", Tanya Delano heran melihat banyak kardus yang berisi pop corn.
"Kami berencana memutar film bioskop dan mengajak semua masyarakat yang ada di desa untuk menontonnya bersama-sama di lapangan terbuka depan kantor lurah.
"Kapan?", Tanya Delano.
"Besok malam! Kami sudah meminta izin pak lurah dan pak lurah sendiri yang akan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi"
"Bukan berpartisipasi! Emang lomba!", Sanggah Rian sambil menjulurkan lidahnya.
"Ya ya... Pokoknya sejenis itu lah!"
"Sejenis apa, jelasin yang benar dong", Cibir Rian ke arah Sasa.
"Ihh ngeselin deh"
"Udah-udah, aku ngerti kok! Aku suka dengan ide kalian... Tapi kenapa kalian tidak membicarakannya lebih dulu denganku. Aku jadi merasa tidak di anggap!", Delano pura-pura marah dan ngambek.
"Maaf ya Lano, soalnya kami tidak ingin kamu jadi sibuk mengurus ini, kasihan kalau Athena di tinggal sendirian sampai malam kan", Jelas Sasa sehingga membuat Delano tersenyum.
"Terima kasih atas pengertiannya", Ucap Delano.