NovelToon NovelToon
Langit Bumi

Langit Bumi

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Perubahan Hidup / Identitas Tersembunyi
Popularitas:357k
Nilai: 4.8
Nama Author: Abil Rahma

Hafidz tak pernah menyangka jika dirinya ternyata tak terlahir dari rahim ibu yang selama ini mengasuhnya. Dia hanya bayi yang ditemukan di semak dan di selamatkan oleh sepasang suami istri yang dia kira orang tua kandungnya, membuatnya syok dengan kenyataan itu.

Sebenarnya dia tak ingin mengetahui siapa orang tua kandungnya, karena dia merasa sudah bahagia hidup bersama orang tua angkatnya saat ini, tapi desakan sang Ibu membuatnya mencari keberadaan keluarga kandungnya.

Mampukah dia menemukan keluarganya?
Bagaimana saat dia tahu jika ternyata keluarganya adalah orang terkaya di ibu kota? Apakah dia berbangga hati atau justru menghindari keluarga tersebut?


"Perbedaan kita terlalu jauh bagikan langit dan bumi," Muhammad Hafidz.


"Maafin gue, gue sebenarnya juga sakit mengatakan itu. Tapi enggak ada pilihan lain, supaya Lo jauhin gue dan enggak peduli sama gue lagi," Sagita Atmawijaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abil Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18

Di tempat yang jaraknya kurang dari seratus meter, berdiri seorang pemuda yang menyaksikan kisah haru mereka, dia tersenyum tapi juga terharu, bahkan air matanya sempat menetes beberapa kali. Ya, pemuda itu adalah Indra. Dia yang membawa Gita ke rumah sakit ini, setelah tadi gadis itu patah hati. Indra ingat saat tadi dijalan, Gita tak mau diantar pulang, dengan alasan jika di rumah justru membuatnya makin kalut dengan masalah ini.

"Dimana rumah kamu?" tanya Indra.

"Boleh bawa aku ke tempat lain selain pulang? Di rumah sepi," ucap Gita.

"Baiklah, aku akan mengajak kamu ke suatu tempat. Yakin tempat itu bisa membuat kamu seketika lupa dengan masalahmu saat ini," Indra pun membawa Gita ke rumah sakit ini, karena dia tahu jika Hafidz berada di rumah sakit saat ini.

"Kenapa kita ke sini? Aku masih waras ya, atau jangan-jangan kamu kerjasama lagi sama cowok resek itu," tuding Gita saat mobil Indra memasuki kawasan rumah sakit tersebut.

"Aku tidak akan kerjasama dalam masalah keburukan, jadi percayalah, kali ini pilihanku tepat. Ayo turun," Indra turun lebih dahulu.

Dengan ragu Gita pun mengikuti pemuda itu. Keduanya berjalan bersisian dengan Gita yang masih terlihat kebingungan.

"Emang siapa kamu yang ada di sini?" tanya Gita setelah sekian lama mereka terdiam.

"Kamu nanti akan tahu," Indra tak mau memberi tahu yang sesungguhnya, dia ingin Gita menyaksikan sendiri tanpa harus diberi tahu terlebih dahulu.

"Kamu jalan dulu, itu mereka. Aku mau ke toilet sebentar, nanti kamu tunggu di sana." Indra menunjuk dua orang yang sedang duduk tak jauh dari mereka, posisinya yang membelakangi mereka membuat Gita tak tahu siapa dua orang itu.

Gita menurut, dia terus berjalan ke arah dua orang itu. Tadinya dia ingin menunggu Indra di tempat yang tak jauh dari dua orang tersebut, tapi saat melihat wanita paruh baya itu adalah orang yang dia kenal Gita pun terpaku, lalu memanggil orang tersebut.

Indra tersenyum saat mengingat kejadian tadi, setidaknya dia benar-benar membantu Hafidz kali ini. Dia ingin Hafidz mendapat keadilan, dan kebahagiaan yang seharusnya dia dapatkan sejak dulu. Dia berharap, pertemuan kali ini membuat mereka segera menyelesaikan masalah yang mereka hadapi saat ini.

🍁🍁🍁🍁

Cukup lama Gita memeluk sang Mama, gadis itu masih terisak dalam pelukan Mama, membuat Hafidz memberanikan diri mengusap punggung gadis tersebut, dan sesekali juga mengusap puncak kepala Gita yang rambutnya sudah berantakan. Setelah puas, Gita pun melepaskan pelukannya, menatap lekat wajah sang Mama yang tersenyum ke arahnya.

Tak menyangka jika yang dimaksud Indra bisa melupakan masalahnya dengan Taka adalah bertemu dengan Mama, tentu saja dia tak akan menangisi lelaki tak tahu diri itu, karena kini dia memiliki alasan yang kuat untuk tersenyum dan melenyapkan lelaki itu dalam pikirannya.

"Mama apa kabar? Sudah sangat lama sekali aku ingin bertemu Mama, tapi Papa selalu bilang kalau Mama ada di luar negeri. Tapi ternyata selama ini Papa berbohong sama aku, Ma. Tega sekali kan Papa?" tanpa terasa air matanya kembali menetes, mengingat selama ini dia telah dibohongi oleh Papanya sendiri.

"Mama pasti menderita di sini. Tenang saja Ma, aku akan membalas perbuatan Papa yang tega menelantarkan Mama," wajah Gita tampak memerah memendam amarah terhadap sang Papa. Bahkan kedua tanyanya mengepal menahan kekesalan.

Tanpa di duga, Mama menyentuh tangannya, lalu menggeleng.

"Kenapa Ma? Biar Papa tahu bagaimana perasaan Mama selama ini. Aku tahu Papa sengaja membuang Mama kesini, padahal Papa tahu kalau yang dibutuhkan Mama adalah dukungan dari keluarganya, bukan malah ditempatkan di sini,"

Mama kembali menggeleng. Tak ingin Gita dendam dengan orang tuanya sendiri.

Hafidz sejak tadi hanya menyimak, dia tak tahu apa yang dimaksud oleh Gita.

"Kebahagian Mama adalah kalian berdua." Mama menyatukan tangan Gita dan Hafidz, membuat mereka saling pandang satu sama lain, lalu secara bersamaan memandang wajah Mama yang tersenyum.

Mereka berdua pun kembali memeluk sang Mama, dengan pikiran berbeda. Jika Hafidz berfikir Mama mungkin sudah sembuh, berbeda dengan Gita yang berfikir sejak kapan Hafidz bertemu dengan Mama.

"Maafkan Mama, selama ini Mama hidup dalam kepalsuan, untuk bertahan hidup, karena Mama yakin anak Mama pasti akan datang ke sini untuk mencari Mama, dan itu terwujud. Anak yang orang bilang sudah meninggal sejak lahir, ternyata kini tumbuh menjadi seorang yang kuat, berhasil menemukan Mama ditempat ini." Mama menatap Hafidz yang masih tidak percaya dengan semua ini.

"Maafkan Mama juga ya, karena enggak terus terang sama kamu tentang kondisi Mama yang sesungguhnya. Memang di sini yang mengetahui kondisi Mama yang sesungguhnya hanya suster Nita, beliau selalu membantu Mama, memenuhi apa pun yang Mama inginkan, termasuk buku yang ditemukan suster Nana." tambahnya.

Bukannya marah, Hafidz justru bersyukur mengetahui hal ini. Itu artinya sang Mama selalu mendengarkan curhatannya selama mereka bersama beberapa bulan ini.

"Tapi kenapa Mama melakukan ini? Namanya menyiksa diri sendiri Ma," tanya Gita.

"Mama memiliki alasan tertentu yang tidak bisa Mama ceritakan saat ini. Pesan Mama, kalian harus hati-hati dalam bertindak," jawab Mama.

"Sekarang kamu harus minta maaf sama Kakakmu ini, kamu sudah menyakitinya dengan sengaja, bukan?" Mama mengetahui hal tersebut karena Hafidz sudah menceritakannya.

Gita mengangguk, dia mendekati Hafidz lalu memeluk Kakak kembarnya. "Aku minta maaf, sebenarnya aku sengaja menghindar, karena saat kita berdekatan, aku merasa kalau kita memiliki ikatan batin, tapi aku selalu menyangkalnya. Karena yang ku tahu saudara kembarnya sudah tiada," ucap Gita dalam pelukan Hafidz.

"Aku tahu, dan aku sudah memaafkan kamu, sebelum kamu minta maaf. Apalagi saat aku tahu kalau kamu saudara kembar ku. Meskipun aku tak pernah berharap kalau kamu mau mengakui ku, karena perbedaan kita yang amat sangat jauh," sambung Hafidz.

Duk

Hafidz meringis saat Gita memukul dadanya.

"Aku enggak setega itu kali," sanggah Gita.

"Mama, lihat anak Mama nakal," adunya pada sang Mama, yang justru membuat Mama tersenyum.

Hafidz kembali memeluk Gita, "Yaudah aku minta maaf," ucapnya.

Setelah itu mereka pun melepaskan pelukannya, kembali duduk mengapit sang Mama.

"Kenapa Mama yakin kalau dia anak Mama? Takutnya dia cuma menyamar lagi, Ma," tanya Gita bercanda.

"Masih enggak percaya? Tega, ya," protes Hafidz, seakan tak terima dengan ucapan Gita padahal dia tahu jika Gita hanya bercanda.

Tentu saja Mama bisa merasakan jika itu anaknya, Gita saja bisa merasakan getaran aneh saat berdekatan dengan Hafidz, seakan mereka memiliki ikatan yang kuat.

Mama tersenyum melihat tingkah dua anak kembarnya, yang baru saja bertemu tadi sudah seperti kucing dan tikus.

"Awalnya Mama ragu, tapi saat Kakakmu memeluk Mama, Mam bisa merasakan kalau dia memang anak ku, apalagi saat Kakak mu menunjukkan liontin milik Tante Sita, yang sudah hilang puluhan tahun lalu, liontin itu menandakan jika kecurigaan Mama selama ini benar adanya, kalau Tante kamu lah yang membuat keluarga kita terpecah belah. Entah apa yang ada dalam pikirannya sampai tega memisahkan ibu dari anaknya," terang Mama.

Hafidz dan Gita terkejut mendengar penjelasan Mama. Tak menyangka jika Tante Sita yang sudah Gita anggap sebagai Mamanya sendiri itu ternyata tega menghancurkan hidup Mama, bahkan menggantikan posisi Mama di hati Papa. Sungguh tega sekali Tante Sita.

"Pesan Mama, kalian berdua harus hati-hati, bukan hanya sama Tante Sita, tapi sama orang terdekatnya juga," tutur sang Mama.

.

Bersambung...

🍁🍁🍁

1
YuWie
yahhh baguss..walo gak puasss krn disini semua perannya jadi protahonis semua. antagonisnya di maafken malah tambah bahagia..begitulah
YuWie
waguuu
YuWie
anehhh..knpa adrian bebas. bukankah dokter ini kerjasama dg sita membohongi pasien.
YuWie
pastiii sukses kamu fidz
Santi Rizal
keren banget ceritanya
Santi Rizal
pengkhianatan membuat banyak orang yang terluka
Santi Rizal
sita bener bener jahat banget wong edan
Santi Rizal
bagus ceritanya Thor
LENY
ZUVA SAMA REVAN AJA ATAU SAMA RICKY. KL SAMA HAFIZD KETUAAN DAN SDH DIANGGAP ADIK SAMA HAFIZD.
LENY
YA WAJARLAH GITA KECEWA KRN PERBUATAN TANTE NYA SDH KELEWAT BATAS KEJAM NYA 😥
LENY
MAAF THOR KOK AKU GAK ADA TERHARU NYA YA LIHAT SINTA MINTA MAAF SETELAH PERBUATAN JAHAT SITA DIASINGKAN 10 THN DI TMH SAKIT JIWA ANAK DIBUANG DUH BLM BISA DAN GAK RELA SITA SEMUDAH ITU DIMAAFKAN. BAGUSLAH GITA JGN CABUT LAPORAN PERCOBAAN PEMBUNUHAN BIAR SITA RASAKAN DULU AKIBAT PERBUATAN JAHAT NYA🙏
LENY: MALAH SINTA YG DIJAHATIN MINTA MAAF DULU ADUH 🙈🙈
total 1 replies
LENY
YA BENER AKU GAK SETUJU KL DICABUT TUNTUTANNYA BIARKAN SITA DIPENJARA DULU AGAR JERA KRN PERBUATANNYA SDH KELEWAT BATAS. ENAK BENER KL SMPE DILEPAS DARI PENJARA. LAGIAN SINTA KOK MERASA BERSALAH JG ANEH. SITA AJA YG HATI NYA JAHAT IRI DENGKI.
LENY
KRN IRI SAMA SAUDARA SENDIRI TEGA BERBUAT JAHAT DAN KEJAM MELEBIHI BINATANG😡 PADAHAL SINTA BAIK ORANGNYA GAK PANTAS DISAKITIN DGN KEJAM
LENY
PAPA REY INI TERLALU LEMAH MSH AJA GAK MAU CERAIKAN SITA KRN KASIHAN REVAN. PADAHAL PERBUATAN SITA SDH KELEWAT BATAS KEJAMNYA. GAK MIKIR ANAK KANDUNG DIBUANG DAN ISTRI DISAKITIN. JD GREGETAN LIHATNYA.
Santi Rizal
semoga kedepannya LBH bahagia hafizd ..mm dan Gita
Santi Rizal
saudara kembar tapi jahat banget
Santi Rizal
hubungan batin ibu dan anak emang kuat
LENY
LANJUT THOR
LENY
DASAR SAKIT JIWA IRI HATI DENGKI 😡
LENY
CERAI AJA BODOH BENER MSH MAU BERTAHAN SAMA WANITA IBLIS ITU SDH SELINGKUH PEMBUNUH JAHAT LBH DARI BINATANG. PASTI REVAN MENGERTI.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!