Affair Dengan Tunangan Sahabatku
Apa yang kamu rasakan ketika cintamu berlabuh pada orang yang tak seharusnya?
Bukan kah sakit?
Yah begitulah yang Aleena rasakan, mencintai orang yang terlarang untuk ia cintai. Dia, pria itu Ivander Handono. Seorang pria tampan penuh kharisma. Aleena tak bisa menghentikan perasaan nya yang sudah bersemi sejak 5 tahun yang lalu, ia tak mampu memalingkan wajah nya di detik pertama pertemuan mereka. Namun sayang pria itu kini menjadi tunangan dari sahabatnya
5 Tahun yang lalu
Saat itu Aleena yang merupakan siswa yang duduk di kelas tiga SMA Pelita Harapan salah satu SMA swasta Favorit di kotanya. Ia ketiduran di dalam kelas karena semalaman ia begadang menemani ibunya yang sedang di rawat di rumah sakit.
Aleena sangat terkejut kala sebuah suara tegas berhasil menariknya dari lelap yang begitu dalam. Ia terpaku dan kantuknya lenyap begitu saja mendapati sosok tampan bak malaikat yang memasang wajah garang namun sedikitpun tak mengurangi kadar ketampanan nya.
"Berani-beraninya kamu tidur di saat saya akan memulai kelas saya" Ucapnya tegas. Kening Aleena berkerut, jadi pria ini adalah guru baru yang mengajar mata pelajaran geografi menggantikan ibu Cindy yang sedang cuti melahirkan?
"Ma-maaf pak" Ucap Aleena dengan suara bergetar. Bulu mata lentik gadis itu bergerak-gerak dengan indah kala beberapa kali ia mengerjapkan matanya.
"Silahkan cuci muka dan berhentilah tidur jika masih ingin ikut pelajaran saya" ucap sang guru dengan begitu tegas namun tak membuat nyali Aleena sedikitpun menciut. Ia malah merasa suara sang guru muda nan tampan itu begitu merdu di telinga nya.
"Baik pak" Aleena tersenyum tipis. Ia membungkukkan badan nya sebelum meninggalkan kelas menuju toilet siswa. Sepanjang jalan menuju toilet Aleena malah senyum-senyum sendiri mengingat wajah tampan pria yang menjadi gurunya. Ini kali pertama ia merasa tertarik pada lawan jenis sepanjang hidupnya.
Aleena tergolong siswa cerdas walau bukan juara kelas. Ia juga cantik dan berkepribadian baik. Namun Aleena tidak begitu suka bergaul dan sedikit tertutup. Ia tak punya banyak teman karena ia tak begitu suka membagi kehidupan pribadi dengan orang lain. Jadi dia hanya punya satu teman yang bernama Rania.
Setelah selesai mencuci muka dan menyeka air di wajahnya dengan tissue Aleena berjalan kembali menuju kelas untuk mengikuti mata pelajaran dari sang guru yang sudah Aleena pastikan akan menjadi guru idolanya.
Sang guru yang sudah mulai memperkenalkan diri di depan kelas menjeda ucapan nya kala Aleena sudah masuk dan menghadap padanya.
"Apakah saya sudah boleh masuk dan mengikuti pelajaran bapak?" Tanya Aleena dengan begitu sopan.
"Silahkan duduk, jangan diulangi lagi. Saya paling tidak suka jika ada yang tidur dan tidak memperhatikan saya pada saat mengajar" Ia masih bersikap dingin dan tampak sekali rasa tidak sukanya pada Aleena.
"Iya pak saya benar-benar minta maaf. Semalaman saya harus menjaga ibu saya di rumah sakit. Makanya saya ketiduran pak. Sekali lagi saya mohon maaf" Ucap Aleena.
"Itu bukan alasan, jangan sampai urusan pribadi membuat mu melanggar aturan di sekolah ini"
"Baik pak" Aleena berjalan menuju bangkunya ketika sang guru sudah mempersilahkan nya untuk duduk.
Rania sahabat sekaligus teman sebangku Aleena tersenyum saat gadis itu duduk di kursinya.
"Tadi aku uda bangunin kamu, tapi tidur kamu terlalu pulas maaf ya" Bisik Rania. Aleena hanya mengangguk dengan pandangan mata tetap fokus pada guru yang mulai kembali berbicara. Ia tak mau kembali ditegur karena mengobrol.
"Gila ganteng banget ya pak Ivan" Celoteh para siswi perempuan setelah kelas pak Ivan usai dan waktunya pulang.
"Pak Ivan namanya?" Tanya Aleena pada Rania. Aleena melewatkan momen perkenalan nama karena Aleena harus mencuci muka di toilet.
"Iya Al, ganteng banget ya" Jawab Rania sambil ikut tersenyum dengan mata menerawang. Sudah Aleena pastikan bahwa sahabatnya itu sedang membayangkan wajah pak Ivan.
"Aku harus bisa jadi siswa kesayangan pak Ivan" ucap Rania lagi. Keduanya berjalan keluar kelas menuju parkiran.
"Pasti bisa lah, guru mana yang nggak sayang sama seorang Rania Amanda. Secara siswi teladan yang posisi juara kelas nya nggak pernah tergeser" Ucap Aleena yang membuat Rania terkekeh sambil merangkul sahabatnya itu. Yah Rania adalah juara kelas mereka, dia cantik dan humble. Jika Aleena tak begitu suka bergaul maka Rania adalah kebalikan nya. Ia memiliki banyak teman dengan keramahan nya. Namun ia paling dekat dengan Aleena, mereka berdua selalu bersama-sama saat di sekolah. Sesekali mereka juga jalan-jalan atau mengerjakan tugas bersama.
"Pengen nya lebih dari itu Al" ucap Raina lagi-lagi menerawang. Aleena tersenyum sepertinya bukan hanya dirinya yang langsung menaruh hati pada sosok pak Ivan, tidak heran karena beliau tidak hanya tampan namun juga berprestasi. Pak Ivan baru wisuda beberapa bulan yang lalu sebagai lulusan terbaik. Dia menyelesaikan kuliahnya hanya dalam waktu 3,5 tahun. Ia mengajar sementara di sekolah ini menggantikan ibu Cindy yang ternyata adalah sepupunya. Mengisi waktu kosong karena Ivan ingin beristirahat selama satu tahun sebelum masuk ke perusahaan yang telah menawarinya pekerjaan sejak Ivan menjalani magang untuk bahan skripsinya.
Tidak heran mengingat ia kuliah di universitas ternama dengan IPK nya yang nyaris sempurna. Ivan ingin bersantai sejenak sebelum waktunya tersita banyak jika sudah bekerja di perusahaan itu.
"Maksud kamu mau jadi pacarnya?" Tanya Aleena, ia tersenyum getir kala sahabat nya itu menganggukkan kepala. Sudah dipastikan ia akan menjelma menjadi pengagum rahasia saja, ia tak akan mungkin bersaing untuk mendapatkan hati pak Ivan. Selain karena Rania sahabatnya mereka juga bukan saingan yang seimbang. Dari segala sisi jelas Aleena kalah.
"Kamu pasti bisa Ran naklukin hati pak Ivan, kamu cantik, pintar dan baik hati. Laki-laki mana yang akan menolak pesona kamu. Aku aja kalo aku cowok pasti udah klepek-klepek sama kamu" ucap Aleena.
"Aah kami tu paling bisa ya bikin aku terbang. Apa aku pacaran sama kamu aja ya Al, pasti kamu tipe pacar yang romantis" ucap Rania yang membuat Aleena membulatkan matanya.
"Ogah, jijik banget Ran. Euuhh" Rania terbahak melihat reaksi jijik sahabatnya. Tanpa sadar mereka sudah berada di parkiran.
"Al aku ikut kamu ke rumah sakit ya, mau ikut besuk tante Rossa" ucap Rania sebelum naik ke mobilnya sementara Aleena naik ke sebuah motor matic. Jelas kan perbedaan antara Aleena dan Rania? yah walaupun Aleena bukan tergolong siswa miskin, keluarganya masuk kategori keluarga berada. Namun jika dibandingkan dengan Rania jelas mereka bukan lawan.
Aleena menstarter motornya dan mulai melajukan motor kesayangan nya menuju rumah sakit. Rania mengiringi di belakang dengan mobilnya.
🍁🍁🍁
Hai-hai...
Terimakasih sudah berkenan mampir ke projek halu ke dua ku.
Jangan lupa like, komen dan vote nya ya..
Enjoy!
🥰😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Dessy Anggraini
ada 5 kali kurasa aku baca novel ini, secinta itu sama ceritanya
2024-09-26
0
Sheng
aku baca ulang2, krna mmng suka novel ini . bisa d bilang gamon/Frown//Sob//Sob/
2023-10-13
4
Diana Susanti
nyimak kak
2023-05-03
0