Shen Yue, Seorang dewa atau kultivator wanita yang mencapai tingkat tertinggi dari alam dewa,Penguasa dewa. sosok yang hidup di dunia begitu lama sehingga dia disebut sebagai dewa kuno! Penguasa alam semesta yang sebenarnya! Jika iya mengatakan bahwa batu itu roh spritual maka itu akan terjadi! Dia Penguasa Mutlak yang sebenarnya! Namun,penguasa mutlak itu tiba tiba menghilang tetapi nama nya masih abadi! Saat dia membuka mata nya dia menjadi seorang guru di akademi terkenal dan dia membuka mata setelah 50.000 tahun yang akan datang!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putubambu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
setelah perkenalan,dia mengambil kapur dan mulai menulis tentang dasar array, tetapi ada saja orang yang selalu menggangu kelasnya.
Shu Lan tersenyum semakin lebar. "Profesor Shen Yuan," katanya, nadanya terdengar sedikit menantang. "Aku berharap pelajaran hari ini akan menarik. Mungkin… Anda bisa menunjukkan kepada kami sesuatu yang tidak akan kami lupakan."
teman teman nya yang mendengar nya, terkejut dan merasa bahwa apa yang dilakukan shu lan sungguh keterlaluan. Shen Yuan yang mendengar nya menurunkan kapur nya dan menghancurkan kapur itu Menjadi debu,dia menghela nafas nya dan berbalik badan menyesuaikan nadanya.
Shen Yuan berhenti di depan kelas, menatap Shu Lan dengan ekspresi datar namun penuh wibawa."Siapa nama mu?."
"hm..Nama ku shu Lan, keluarga darin Shu." balas nya menatap sombong ke bawah
Shen Yuan dalam pikiran nya seperi ingin menghancurkan seluruh keluarga Shu yang dimaksud ,dia menahannya dan berkata"Menarik, Shu Lan," katanya pelan, suaranya rendah namun jelas terdengar di seluruh ruangan. "Apakah kau sedang menguji kesabaranku… atau ingin mencoba kekuatanku?"
Ruangan menjadi sunyi senyap. Semua murid menahan napas, menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.
---
Shu Lan tersenyum tipis, matanya tak bergeming dari Shen Yuan. "Menguji kesabaran Anda? Tentu tidak, Profesor," katanya, nadanya masih penuh rasa percaya diri. "Tapi… jika Anda ingin menyebutnya ujian, saya tidak keberatan."
Shen Yuan tetap berdiri tegak di depan kelas, matanya menyipit sedikit, menilai Shu Lan. "Ujian, ya?" Suaranya rendah dan mengintimidasi. "Baiklah. Jika kau ingin pembelajaran praktis… aku akan memberimu kesempatan. Berdiri."
Seluruh kelas menahan napas. Yin Mei menoleh dengan khawatir ke arah Shu Lan, sementara Fan Rui terlihat tertarik dengan apa yang akan terjadi.
Shu Lan bangkit dari kursinya, masih dengan senyuman penuh percaya diri. "Jadi… apa yang harus saya lakukan, Profesor?" tanyanya santai.
Shen Yuan perlahan melangkah ke tengah ruangan, matanya tajam menatap Shu Lan. "Kau akan membuat Array Pertahanan Kelas Tinggi dalam waktu lima menit. Di hadapan semua orang."
Mata Shu Lan sedikit melebar, namun dia segera menyembunyikan keterkejutannya. "Array Pertahanan Kelas Tinggi?" gumamnya. "Tentu, itu mudah."
Shen Yuan menyilangkan tangannya di dada. "Jika kau gagal… kau akan berdiri di depan kelas setiap hari selama seminggu penuh dan menjelaskan kegagalanmu kepada semua murid di akademi ini."
Ruangan kembali sunyi. Li Zhen terkekeh pelan, sementara Yin Mei menutup mulutnya, tak percaya Shen Yuan benar-benar serius.
"Tapi jika aku berhasil…?" Shu Lan bertanya, menantang.
Shen Yuan tersenyum tipis, senyum yang lebih menyeramkan daripada ramah. "Jika kau berhasil, aku akan memberimu hak istimewa di akademi. Kau bisa meminta pelatihan pribadi dariku selama sebulan penuh."
Mata Shu Lan berbinar penuh semangat. "Baiklah! Jangan menyesal, Profesor." Dia segera mengeluarkan bahan-bahan array dari cincin penyimpanan miliknya dan mulai bekerja di depan semua orang.
Namun, saat Shu Lan mulai merapal mantra dan menyusun array, dia segera menyadari sesuatu yang aneh. Energi di sekitarnya terasa kacau, seakan melawan kendalinya. Keringat mulai membasahi dahinya.
Shen Yuan tetap tenang, matanya menatap tanpa berkedip. "Lima menit, Shu Lan," katanya dingin. "Tunjukkan kemampuanmu."
Detik-detik berlalu dengan ketegangan yang kian terasa. Shu Lan terus berusaha, namun semakin dia mencoba mengendalikan energi, semakin sulit rasanya. Mantranya hampir selesai, namun tiba-tiba simbol array yang dia buat retak dan menghilang begitu saja.
"Ini... tidak mungkin!" Shu Lan terengah-engah, matanya membelalak.
Shen Yuan menghela napas pelan, melangkah maju dengan tatapan dingin. "Kau terlalu percaya diri, Shu Lan. Array Pertahanan Kelas Tinggi bukan sesuatu yang bisa diselesaikan hanya dengan tekad tanpa pemahaman mendalam tentang aliran energi."
Shu Lan mengepalkan tangannya, rasa malu membakar wajahnya. "Profesor... energi di sini terasa tidak stabil! Ini bukan kesalahan saya!"
Shen Yuan tertawa kecil, suaranya dingin. "Energi di sini memang sedikit berbeda dari yang biasa kau temui. Itu bagian dari ujian ini. Dalam dunia nyata, kau tak akan selalu menemukan kondisi ideal untuk menciptakan array. Jika kau ingin disebut jenius, kau harus bisa beradaptasi."
Seluruh kelas terdiam, tak satu pun berani berkomentar. Fan Rui menyilangkan tangan, bibirnya melengkung seolah menikmati kekalahan Shu Lan. Sementara Yin Mei menatap Shu Lan dengan khawatir.
"Mulai besok, kau akan berdiri di depan kelas setiap pagi selama seminggu," kata Shen Yuan tegas. "Dan kau akan menjelaskan kepada murid-murid lain mengapa kau gagal. Anggap ini pelajaran berharga."
Shu Lan menundukkan kepalanya, wajahnya merah padam. "Baik, Profesor."
"Dan satu lagi," Shen Yuan menambahkan, suaranya lebih rendah namun sarat makna. "Jangan pernah meremehkan apa yang belum kau pahami sepenuhnya. Dunia ini lebih luas dan penuh kejutan daripada yang kau kira."
kemudian dia menjelaskan dengan serius mengenai array,mereka terkejut mengetahui fakta array dan betapa kompleks nya array,dari luar terlihat sangat sederhana namun, semakin kau memahami nya justru sangat sulit.
"baiklah...aku sudah selesai menjelaskan nya.Mulai sekarang aku akan membuat tugas untuk kalian,Tugas pertama dariku.. setiap murid harus dapat menciptakan array mereka sendiri,tidak di izinkan meniru milik orang lain , ingat...array yang sempurna itu adalah array yang stabil dan efisien. Terkadang ada array yang terlihat rumit dan bagus,namun jika mata mu tajam array yang terlihat rumit itu seperti sampah."kata nya,nadanya begitu dingin dan tegas,dia menatap ke arah murid murid yang sedikit gugup dan ada yang merasa putus asa dengan tugas yang ada.
"gila.. membuat array?."gumam salah satu murid elit .
"mereka yang bisa menciptakan nya akan mendapatkan Nilai A dan mereka yang tidak bisa melakukan nya...mereka akan mendapatkan nilai E di semester ini. Jadi lakukan semampu kalian."
Dia mengatakan nya di setiap kelas seperti itu,seolah dia menantang setiap murid seperti, Tunjukkan jika kau adalah murid akademi Tian Xuan dan Jenius elit.
seperti itu yang terdengar di telinga mereka.
"Sial!! Membuat array?!."
"apa apaan?!."
"Arghh!! Dia memang layak disebut sebagai profesor iblis!."
"benar benar iblis!!."
Setelah Shen Yuan keluar dari ruangan, keheningan itu tetap bertahan. Shu Lan mengepalkan tangannya kuat-kuat, berusaha menahan amarah dan rasa malunya.
"Aku akan membuktikan kalau aku pantas disebut jenius," gumam Shu Lan dalam hati. "Profesor Shen Yuan... kau akan melihat bahwa aku bisa melampauimu suatu hari nanti."
Fan Rui mendekat, menyilangkan tangan di dadanya. "Jangan terlalu serius, Shu Lan. Gagal sekali bukan akhir dunia."
"Tidak butuh komentar darimu!" sergah Shu Lan, matanya penuh tekad. "Aku tidak akan membiarkan kesalahan ini terulang."
Yin Mei mendekat, menepuk bahu Shu Lan dengan lembut. "Shu Lan, kau pasti bisa. Kita akan membantu kalau kau butuh latihan."
Shu Lan mengangguk perlahan, menatap teman-temannya dengan rasa syukur meski masih merasa kecewa. "Terima kasih. Aku harus memperbaiki ini. Aku akan menguasai Array Pertahanan Kelas Tinggi sebelum ujian berikutnya."
Sementara itu, di kantornya, Shen Yuan menatap keluar jendela dengan ekspresi penuh pikiran.
"Shu Lan memiliki potensi... tapi egonya menghalangi pertumbuhannya," gumamnya pelan. "Dia mungkin akan menjadi ahli array yang hebat jika belajar untuk mengendalikan emosinya."
Dia mengingat momen tadi, bagaimana Shu Lan hampir berhasil—hanya saja kontrolnya goyah di saat-saat terakhir. "Kalau dia bisa melampaui batas dirinya sendiri, mungkin dia akan menjadi sosok yang lebih kuat dari yang dia bayangkan."