NovelToon NovelToon
Wanita Pengganti

Wanita Pengganti

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Balas Dendam
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Asni J Kasim

Rela meninggalkan orang yang dicintai demi keluarga. Dan yang lebih menyakitkannya lagi, mendapatkan suami yang penuh dengan kebencian. Itulah yang dirasakan Allesia. Allesia harus meninggalkan kekasihnya, ia dipaksa menikah dengan tunangan kakaknya, namanya Alfano. Alfano adalah pria yang sangat kejam. Kejamnya Alfano bukan tanpa alasan. Ia memiliki alasan kenapa ia bisa sejahat itu.

Apa yang membuat Alfano kejam dan kehidupan seperti apa yang akan Allesia jalani? Mari simak ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asni J Kasim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 18

Monako

Tour Odeon

Alfano dan Ansel sedang berada di Apartemen Tour Odeon, mereka sedang bersiap siap untuk ke kontrakan Allesia. Senyum mengembang terus menerus terlihat di wajah Alfano, dia sudah tidak sabar bertemu anak dan istrinya.

"Ansel, kenapa aku gemetar?" tanya Alfano, ia sudah dewasa namun kali ini ia seperti anak kecil yang kebingungan.

Ansel menahan tawa saat mendengar pertanyaan sahabatnya. Konyol sekali. Pria sekejam Alfano bisa gugup dan gemetar saat akan bertemu dengan wanita yang dia siksa dulu.

"Tanpa aku jawab, kaupun tahu jawabannya" balas Ansel dengan singkat tanpa menatap Alfano.

"Aku takut Lusia tidak mengenalku" kata Alfano. Ia mondar mandir di dalam apartemen. Allesia bisa saja mengenalinya tapi bagaimana dengan putri kecilnya yang tidak pernah melihatnya.

"Kita pulang. Ribet sekali hidupmu" balas Ansel dengan santai namun ia sengaja berkata demikian.

Pak... Alfano memukul kepala Ansel. "Enak saja kalau bicara.." ketus Alfano, menatap tajam ke arah Ansel.

"Ibu... aku mau pulang ke New York... Alfano jahat padaku.." rengek Ansel.

Alfano tertawa terbahak-bahak. "Ingat umur..." ledek Alfano.

Ansel kembali tertawa. Lalu menatap sahabatnya. "Alfano, berjanjilah padaku. Jika nanti Lusia menolakmu, jangan pernah kamu menyerah, oke."

Kontrakan

Allesia dan Lusia sedang jalan-jalan bersama Bi Neona. Allesia dan Lusia memakai baju, celana dan sepatu yang sama. Bahkan dengan gaya rambut yang sama. Keduanya nampak begitu akrab, terlihat dari foto, Lusia sedang meniru gaya ibunya.

"Sekarang kita pulang, ibu harus bekerja" kata Allesia pada putrinya.

"Bi Neona, aku sudah memikirkan semuanya. Pekan depan, kita akan kembali ke Mansion" kata Allesia dengan senyum.

"Bibi akan selalu mendukung keputusan Nyonya Allesia" balas Bi Neona.

"Ibu, ada dua pria besar berdiri di depan rumah kita" kata Lusia sembari menunjuk dua pria yang ia maksud. Yang tak lain adalah Alfano dan Ansel.

"Kita harus bersembunyi," kata Bi Neona. Bi Neona membalikkan badan begitupun dengan Allesia dan Lusia.

Hampir 15 menit mereka bersembunyi namun Alfano dan Ansel belum juga pergi. Keduanya masih menunggu tuan rumah datang. Allesia mengajak Bi Neona dan Lusia untuk ke Apotek, ia takut orang yang berdiri di depan kontrakan adalah orang jahat.

Waktu sudah menunjukan pukul 16:00, Allesia dan anaknya serta Bi Neona kembali ke kontrakan. Di depan kontrakan, sudah tidak ada Alfano dan Ansel.

"Ibu, siapa orang-orang tadi?" tanya Lusia, ia menatap ibunya dengan penuh tanya.

"Ibu juga tidak tahu" sahut Allesia. Ia pun sama penasarannya. "Bibi, sekarang Bibi mandi setelah itu temani Lusia bermain" kata Allesia.

"Baik Nyonya" balas Bi Neona lalu masuk ke dalam kamarnya.

"Sayang, ayo" Allesia mengajak putrinya. Lusia melangkah mengikuti ibunya dari belakang. Mereka berdua masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihakan tubuh mereka. Allesia memandikan putrinya lalu melilitkan handuk ditubuh mungil putrinya. Lalu meminta putrinya untuk menunggu di tempat tidur. Selang beberapa menit, Allesia pun ke luar dengan handuk yang dilingkarkan ditubuhnya.

"Ibu, kita berdua memakai handuk yang sama" kata Lusia tersenyum, menatap handuk yang kini membungkus tubuh mungilnya.

Allesia terkekeh sembari menghampiri putrinya. Keduanya mulai mengenakan baju dan celana caouple. Setelah selesai, Allesia mengajak putrinya ke ruang keluarga. Allesia meminta putrinya untuk menunggu Bi Neona sedangkan dia berjalan menuju dapur.

"Nyonya, biar Bibi saja yang memasak" ujar Bi Neona saat melihat majikannya hendak memakai celemek.

"Biar aku saja Bibi. Bibi temani Lusia bermain" balas Allesia dengan senyum ramah.

Bi Neona mengikuti perintah majikannya. Selang beberapa menit terdengar tawa menggelegar di ruang keluarga saat Lusia menggelitik Bi Neona. Bi Neona membalas lalu menggelitik Lusia, hingga terciptalah keributan di sana. "Nenek, geli... hahahaha..." ujar Lusia disertai tawa "Hahahaha..." Lusia kembali tertawa.

Hampir dua puluh menit Lusia berkutak di dapur, makanan pun matang dan sudah siap disajikan. "Ayo makan..." panggil Allesia.

Lusia dan Bi Neona menghentikan aktivitas mereka. Keduanya melangkah menuju meja makan. "Ibu, suapin aku ya" pintah Lusia, ia memeluk ibunya.

"Iya prinses" balas Allesia.

"Nyonya, nanti Bibi ambil sendiri" tolak Bi Neona saat Allesia hendak mengambilkan makanan untuknya.

"Bibi, aku sudah menganggap Bibi seperti ibuku sendiri. Maka menurutlah," kata Allesia, ia pun mengambilkan nasi dan lauk untuk Bi Neona.

Bi Neona meraih piring yang diberikan majikanya. "Terimakasih Nyonya" ujarnya.

"Nenek, kenapa Nenek memanggil Ibu dengan panggilan Nyonya?" tanya Lusia dengan polosnya.

Bi Neona tersenyum, "Makanlah, tidak baik makan sambil bercerita" kata Bi Neona.

"Hehehehe, aku lupa" balas Lusia dengan kekehan kecil.

Seusai makan, Bi Neona masuk ke dalam kamar untuk istrahat. Sedangkan Allesia mengajak anaknya ke kamar mereka. Di dalam kamar, Allesia dan putrinya merebahkan tubuh mereka di ranjang.

"Kamu kenapa sayang?" tanya Allesia saat melihat Lusia tiba-tiba meneteskan air mata.

"Ibu, aku kangen ayah" balas Lusia, ia berhambur memeluk ibunya. "Ibu, ceritakan padaku tentang ayah" pintah Lusia.

Allesia menghapus air mata putrinya. "Diamlah, ibu akan menceritakan bagaimana baiknya ayah" kata Allesia. Lusia pun menurut menyamping menghadap ibunya.

"Kebaikan apa yang harus aku ceritakan padanya" batin Allesia, tak terasa air matanya menetes. Tangan mungil Lusia menyentuh pipi ibunya, menghapus air mata yang berhasil jatuh membasahi pipi manis sang ibu.

Lusia mengambil bingkai foto yang di mana ada dirinya, ayah dan ibunya. Foto itu mereka edit sedemikian mungkin agar terlihat nyata. "Apa ayah tidak memiliki kebaikan? Jika pun iya, dia tetap ayah Lusia. Ibu, ayo kita tinggal dengan ayah. Lusia yakin, ayah merindukan kita" kata Lusia menatap sayu ibunya. Allesia semakin terisak, ia memeluk erat putrinya hingga keduanya terlelap.

-------------

Keesokan harinya

Seperti biasa, tiga orang penghuni kontrakan sedang lari pagi. Saat mereka sedang ke luar, Alfano dan Ansel kembali lagi ke kontrakan. Mereka berharap, Allesia masih ada di kontrakan. Namun kenyataannya tidak.

"Ansel, apa kamu yakin ini kontrakannya? Ini sangat kecil" ujar Alfano.

"Aku yang lebih dulu mengenal Allesia dibandingkan kamu. Aku tahu dia bagaimana, kamu adalah lelaki bodoh yang pernah aku temui di dunia ini" jelas Ansel panjang kali lebar. Alfano terdiam, ia berbalik menatap ke jalan.

"Ayah..."

terdengar seorang anak memanggil ayahnya. Siapa lagi kalau bukan Lusia. Ia mengenal wajah ayahnya tapi tidak dengan ayahnya.

Ansel dan Alfano berbalik saat mendengar suara anak kecil yang memanggil ayah. Keduanya nampak biasa saja. Baik Ansel dan Alfano tak tahu bahwa anak yang memanggil ayah adalah Lusia. Putri yang mereka ingin peluk.

"Ayah..." Lusia kembali berteriak, berlari menghampiri pria yang ia yakini bahwa itu adalah ayahnya.

"Lusia... berhenti..." teriak Allesia saat ada mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi.

Alfano yang mendengar nama Lusia dengan secepat kilat berlari menyelamatkan putrinya.

"Lusia...!!!" pekik Allesia, Allesia menutup mata dan ia pun jatuh pingsan.

Pilih mana?

A: Alfano ketabrakan.

B: Lusia ketabrakan.

C: Keduanya selamat.

Like, share Novel ini, komen dan ungkapkan perasaan kalian saat membaca di part ini. Jika berkenan mohon dukungan Votenya 😁😁

1
Supriyatijunaidi Wicaksono
Luar biasa
Anifa Anifa
kuliah dan tinggal di luar negri, dh tau kk nya di bunuh eh masih aja belagak cupu, novel kek gini kok di up nggak jelas
Kasmiwati P Yusuf
heran knp mau menikah kmrn ,sdh tau g cinta..
Nay Chan
klo kata aq mah kabur weh da
Aissyah
Luar biasa
Aissyah
Lumayan
maya ummu ihsan
eh geblek
sita
7 tahun merasakan hal itu,menjaga jodoh orang.
A Yes
sukaaaaa
Author_Ay: Permisi

yuk baca kak novelku SUAMIKU 5 MILYAR

BERI LIKE, KOMEN DAN VOTE YA

JANGAN BOOM LIKE
total 1 replies
Herliana Sulvianti
koq kesal yah baca karakter lusiaa😏
Asni J Kasim: Hooh. Aku juga kesal waktu ngetik dulu, jadi kekesalanku terbawa 😔😔
total 1 replies
Tobeli Hiatus 💞
jangan kasi titik. koma aja kak
Asni J Kasim: Ya Allah 🤣🤣🤣🤣🤣. Aku nggak buka dan lihat 🤣🤣🤣. Maaf 🙏🙏
Tobeli Hiatus 💞: wkwk endignya kan kakak suruh milih koma apa lumpuh 🤣 makanya aku jawab itu wkwk
total 3 replies
En Dik
suami yg kejam...
Dewi Soraya
visualny ko gt thor.hrsny yg ckep2 bule kn byk yg ckep spt novel lain
Asni J Kasim: Nggak punya 🤣
total 1 replies
Dewi Soraya
ye akhirny da malaikat yg nolong n jgn biarin alfano ktmu allesia lg
Dewi Soraya
bunuh dri aj ngpain mw hdup dg laki2 bejat kek gt
Yuni Satriani Lumban Toruan
❤️❤️❤️❤️
Asni J Kasim: Terima kasih, Kak.
total 1 replies
Lilian Sawori
alisia,!!!! alisia
Lilian Sawori
aku syanh mama
Lilian Sawori
lanjut thor
Ari Sekar
paman hill aja...jd pasangan lusia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!