NovelToon NovelToon
Loving You Is My Choice

Loving You Is My Choice

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Konflik etika / Selingkuh / Keluarga / Cinta Murni / Penyesalan Suami
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Purpledee

Lariessa gadis yang putus asa setelah kehilangan saudara kembarnya, ia tidak memiliki semangat lagi. namun kedua orang tuanya berusaha membuat ia bangkit lagi, memberinya semangat dan motivasi, tapi semua itu tidak berhasih. Tapi kedatangan Sahabat lama lah yang perlahan membuat hidupnya kembali berwarna, Ethan adalah sahabatnya dari dia kuliah dulu. Tanpa Lariessa sadari Ethan menaruh hati padanya.

Namun disisi lain Keluarganya sudah menyiapkan seseorang untuknya, seorang lelaki bernama Finn Harisson seorang asisten CEO, yang di tuntut untuk menikah, namun sang kekasih yang juga wanita karier selalu menunda-nunda dengan banyak alasan agar ia bisa menunda sebuah pernikahan. Apakah pernikahan Finn dan Lariessa akan berjalan dengan semestinya? dan bagaimana dengan Ethan yang menaruh hati pada lariessa dan Kekasih Finn, Victoria yang di tinggal menikah oleh Finn karena paksaan keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purpledee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18. Gagal Kencan.

...💜 Happy Reading 💜...

#Apartemen Ria

Victoria duduk di sofanya dengan gelisah sambil sesekali memeriksa ponselnya, “Ck..kenapa dia tidak membalas-balas pesanku?” Gundahnya. “Apa kencan ini akan gagal lagi.” Lanjutnya. Ia terus menatap layar ponselnya menunggu Finn menghubunginnya. Ke khawatirannya kembali membuncah saat ia melihat jam di tangannya, ia kembali menghubungi Finn namun tak ada balasan.

“Aku sudah mengirimnya pesan dari tadi siang, tapi sampai sekarang tak ada balasan apapun. Sepertinya dia ingin melupakanku.” Khawatirnya. Ia mencoba menenangkan dirinya duduk disofa sambil mengatur nafasnya. “Oke, aku akan memberimu waktu setengah jam lagi Finn. Jika kau masih tidak membalas pesanku, awas saja kau.” 

#Rumah Finn & Lariessa

Finn yang sudah siap pergi terlihat terburu-buru menuruni tangga. Ia mengecek ponselnya dan ada belasan Chat dari Victoria yang belum ia baca.

📱Chat

Finn Harisson: Sabar ya, aku baru saja keluar dari kamar mandi. Sebentar lagi aku akan pergi.

Finn Harisson: Di tempat biasa, kan?

Victoria: Syukurlah kau membalas pesanku, sayang. Hampir saja aku pergi ke rumahmu untuk menjemputmu.

Victoria: Oke, aku akan menunggumu. Jangan terlambat ya sayang.

📱 Chat End

Finn merasa sedikit lega, karena Ria masih bisa memakluminya. Tak lama Lariessa pun turun dan menghampiri Finn.

“Oke aku sudah siap kak, ayo kita pergi sekarang.” Ajak Lariessa, Finn terdiam ia kebingungan.

“Riss, kau mau kemana?” Tanya Finn sambil melihat Lariessa dari atas sampai bawah. “Huh? Kencan lah.” Jawab Lariessa. “Kencan dengan siapa?” tanya Finn sambil menautkan alisnya.

“Kencan dengan kakak lah, dengan siapa lagi?” 

“Kapan aku mengajakmu kencan Riss?”

“Bukankah tadi kakak—“ Lariessa berkacak pinggang “Ohhhh... Aku mengerti, Jadi kakak akan pergi kencan dengan V...vi...vi siapa?”

“Victoria.”

“Iya itu maksudku.”

“Ehhh terserah kakak mau berkencan dengan siapa saja, yang penting aku tidak berkencan denganmu, mengerti?!”

“Oke, jika kakak akan pergi berkencan. Pergilah, aku tidak akan cerita pada siapa pun.”

“Benar ya?”

“Mn.” Lariessa mengangguk. Finn nampak tersenyum, namun saat ia akan pergi, Lariessa kembali menghadangnya.

“Apa lagi?” keluhnya.

“Dengan syarat.”

“Astaga, Syarat apa lagi?”

“Aku harus ikut, sekali ini saja.”

“Seriusly?” tanya Finn yang sudah lelah.

Lariessa mengibaskan rambutnya. “Anggap saja aku ini sebagai pengawalmu.”

“Kau ini apa-apaan. mau ikut segala.”

“Itulah Syarat ke...” Lariessa berfikir “Keberapa ya?... Ah ke 8. Jika kakak sudah pulang kerumah, kakak tidak bisa keluar kembali. Kecuali, kakak pergi dengan aku, atau kakak ada meeting mendadak dan Event.” Ujarnya, Finn nampak kesal dengan Lariessa ia menatapnya dengan sinis, namun Lariessa tidak takut sama sekali.

“Tidak baik tau keluar malam-malam, kalau bukan urusan pekerjaan. Siang sibuk dengan pekerjaan, setidaknya malam harus sibuk dengan istri, itu lebih baik.” Ujar Lariessa, Finn memejamkan matanya dan menghela nafas panjang. Mencoba untuk bersabar.

“Tidak, masalahnya itu kan saat kakak bekerja, sekarang kan kakak sedang libur.”

“Syarat ini berguna kapan pun. Tidak terkecuali, mau itu sedang libur bekerja, sakit, atau koma sekalipun.”

“Kenapa kau sesuka hati menggunkan syarat-syaratmu itu padaku, huh? Dengar, Kakak bilang jangan ikut, ya jangan ikut! mengerti tidak?”

“Jangan ikut jangan ikutt,” Lariessa meledek Finn “Oke jika itu yang kakak mau, aku akan mendengarkan. Tapi aku harus menghubungi ayah Ray dulu. mana sekarang nomor ayah Ray?” Lariessa mencari nomor ayah Ray di ponselnya.

“Lariessa kau jangan bercanda. Kau hanya menggertakku kan? Kau pikir aku takut?” Ujar Finn lalu pergi, sementara Lariessa menelpon ayah Ray dan menunggu nada sambung

“Hallo, nak?” Ujar pak Ray dari dalam telpon yang membuat Finn kembali menghampiri Lariessa.

“Hallo ayah, Ini Lariessa.”

Finn berkacak pinggang sambil menahan amarahnya.

“Ada apa menelpon ayah Riss? apa kau sakit lagi?

“Tidak ayah. Aku sudah sehat sekarang. Oh ya... Ini Finn ingin bicara dengan ayah."

Finn membelalak sambil menggelengkan kepalanya, Namun Lariessa segera memberikan ponselnya pada Finn

“Hallo Finn?Ada apa?”Tanya pak Ray.

“E....e...mmhh A-ayah aku hanya ingin mengatakan, J-jika Lariessa sudah sehat. kami hanya tidak ingin membuat ayah dan ibu khawatir.”Ujarnya sabil menatap Lariessa dengan sinis.

“Baguslah, Kalian jangan keluar malam-malam, Tidak baik. Terutama kau Finn, jangan tinggalkan istrimu sendirian malam-malam dirumah, mengerti? Bahaya dirumah seorang diri. Jika terjadi sesuatu, susah nanti.”

“I-iya ayah. F-fin tidak akan keluar, tidak akan pergi kemana-mana.”

“Janji?”

“Iya ayah.”

“Lariessa?” panggil pak Ray dalam telpon.

“Iya ayah?”

“Beritahu ayah jika dia masih juga nakal!"

“Iya ayah, aku pasti akan bilang.”

“Baiklah. Kalian berdua istirahatlah.”

“Iya ayah, selamat malam.” Ujar Finn lalu menutup telponnya.

Setelah menutup telponnya, Lariessa segera mengambil ponselnya sambil tersenyum. Finn dengan kekesalannya akhirnya kembali ke kamarnya yang di ikuti Lariessa

#Apartemen Ria

Ria yang saat itu sudah bersiap pergi kencan tiba-tiba terkejut melihat Pesan dari Finn jika kencannya dibatalkan, matanya terbelalak dan ia berulang membacanya. “AISSSHHH...” geramnya frustasi.

“Inilah laki-laki, hanya berjanji saja. baru saja tadi dia bilang, jadi kencan, tapi tiba-tiba ia membatalkannya.” Ujarnya lalu melemparkan tasnya ke atas sofa. “Apa mungkin dia takut dengan istrinya? Setelah dia menikah... lalu Honeymoon. Aku belum pernah bertemu dengannya lagi.” Victoria duduk disofa dengan rasa kesal dan jengkel.

“Untung saja aku tolak lamaran dia dulu. Dasar lelaki tidak punya pendirian! tidak berguna! Janji janji janji busuk!” pekiknya marah-marah.

# Kamar Finn & Lariessa

Beberapa saat kemudian ketika ia tengah bersantai di kamarnya sambil membaca buku, Finn mendapatkan telpon dari Victoria, dan dengan segera ia mengangkat telpon itu.

“Halo Ria?” bisik Finn takut Lariessa dengar dari luar kamar.

“Finn kau bercanda ya? kenapa tiba-tiba kau membatalkan kencan kita?”

“Ria... A-aku, aku tidak boleh keluar setelah matahari terbenam. Itu perjanjiannya.”

“Hah? Wow...hebat sekali perjanjianmu dengan wanita itu!” Cibir Victoria dalam telpon.

“Ria, kau bisa tidak mengerti perasaan aku sekarang? Tolong mengertilah dengan keadaanku sekarang ini. Aku sedang sulit sekarang ini. bisa tidak kau mengerti?” tutur Finn.

“Diam! Finn, bagaimana aku bisa mengerti dengan janji gila yang kau buat ini, huh? Bagaimana? Sekarang kau lebih memilihnya dari pada aku!”

“Ria, please.” Mohon Finn.

“No! Aku membencimu! Aku tidak mau percaya apa-apa lagi Finn. Kau itu penipu Finn! Aku akan mencari lelaki yang lebih tampan, lebih kaya, dan setia dari pada kau, Finn!!!"

TUT... Victoria mematikan telponnya.

“No...Ria! Hallo? Ria?” Finn melihat ponselnya, ia memijat keningnya yang pening akibat Victoria. “Ck... apa yang harus aku lakukan!” gumamnya.

Saat Finn sedang kesal, Tiba-tiba Lariessa masuk dengan senyumannya, sontak Finn langsung menatapnya dengan sinis, namun Lariessa tidak menganggap Finn lalu ia duduk disamping tempat tidur.

“Hufft... padahal kita sudah bersiap-siap.Tapi tidak apa-apalah, kita kan bisa kencan dirumah, benarkan?” Ujarnya sambil tersenyum.

Melihat itu Finn tambah kesal dan mendekati Lariessa. Mereka saling bertukar pandangan beberapa saat. “Kau menyebalkan Lariessa!” celanya, yang membuat senyuman Lariessa hilang seketika.

...○...

To Be Countinue...

1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe👍 salam kenal 🙏
PURPLEDEE ( ig: _deepurple ): terima kasih sudah mampir kak, salam kenal juga🤗
total 1 replies
Rahma AR
iklan meluncur
Protocetus
jika berkenan mampir ya ke novelku Mercenary of El Dorado
PURPLEDEE ( ig: _deepurple ): siap kak👍🏼
total 1 replies
Ika Nurpitasari
hadir kak, 💪✨✨
Ika Nurpitasari: sama-sama kak, saling mendukung 🙏🙏
PURPLEDEE ( ig: _deepurple ): makasih dh mampir kak💜
total 2 replies
miilieaa
hadir dikarya barunya yaa thorrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!