NovelToon NovelToon
Revenge Took Me To Hell

Revenge Took Me To Hell

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Identitas Tersembunyi / Balas dendam pengganti
Popularitas:566
Nilai: 5
Nama Author: nerissa ningrum

Bagaimana jika dendam yang kita simpan sangat lama jatuh pada orang yang salah
dan bagaimana jika upaya pembalasan dendam yang sudah di susun dengan seapik mungkin malah berbalim menyerang kita dengan bertubi-tubi, mengikis tubuh kita, dari kulit sampai ketulang dan begitu teramat menyiksa sampai mendarah daging


"Kamu jatuh hati pada orang salah"

Kata itu lebih menyakitkan dari sasaran dendam yang salah alamat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih Belajar

Biarpun Dody terkejut bukan main atas pernyataan Lionel tapi Dody mencoba menahan keingintahuannya sampai waktu shalat tarawih Lionel bersama lainnya selesai

Tak hanya Dody yang menahan itu semua, Bara dan Emira juga kompak terkejut dan menahan keingintahuannya ketika melihat Danica yang bisa mengikuti shalat dengan baik, ah setidaknya yang mereka tahu gerakan shalat Danica karena yang bertugas jadi imam adalah Lionel

Namun satu hal yang paling membuat Emira dan Bara tak bisa jika tidak membuka mulutnya lebar adalah kala Lionel memandu Danica mengaji

Biarpun Danica masih bisa di bilang belum lancar tapi ini Danica sudah bisa membaca surat pendek menggunakan buku berisi surat-surat pendek, dan Lionel juga berulang kali meluruskan cara bacaan Danica yang terdengar kurang tepat

"Yang itu gak salah kan " bisik Emira di telinga Bara yang masih sibuk melihat Danica mengaji bersama Lionel

"kalau apa yang aku lihat sama dengan kamu lihat ya itu benar dong yang " balas Bara yang kini sudah bersikap santai sebab jam kerja mereka sudah berakhir dan mereka juga sedang tidak di depan umum jadi panggilan sayang bisa tercetus dengan santai

Danica nampak menyudahi bacaannya "sudah selesai belajarnya tuan, saya mau balik ke kamar saya " ucap Danica yang berniat pamit pergi dari kamar Lionel

"tunggu dulu Danica" cegah Lionel menghentikan gerakan Danica yang ingin segera berdiri dari hadapan Lionel

Danica melirik ke arah Emira dan Bara yang masih setia duduk dengan posisi yang sama semenjak mereka menyelesaikan shalat tarawih mereka bersama tadi, ada sedikit rasa tak enak tapi Lionel seolah tak peka

Dan sejenak ingatan mengenai kemarahan Lionel yang mengerikan hasil dari cerita Dody memenuhi isi kepala Danica membuat Danica tak bisa mengelak atau mengabaikan permintaan Lionel

"ada apa tuan " tanya Danica

"kamu ada hubungan sama Dody, kok kamu manggil dia kakak" Lionel tak sanggup menahan rasa penasarannya mengenai panggilan Danica untuk Dody

"kak Dody mau angkat saya jadi adiknya jadi saya manggil dia kakak" penjelasan Danica membuat Lionel bisa bernafas lega

"dia angkat kamu jadi adiknya " ulang Lionel

"iya, kata kak Dody dia cuma anak tunggal dan gak punya keluarga lain jadi rasanya ingin punya adik perempuan, dan karena saya juga anak tunggal dan gak punya saudara saya terima deh tawaran kak Dody, lumayan punya kakak" balas Danica dengan kekehan

"Dody memang gak punya saudara dan hanya punya nenek saja " Lionel cukup tahu kisah Dody jadi Lionel tidak terkejut lagi dengan penjelasan Danica

Tak lama berselang sebuah ketukan pintu terdengar dari seberang sana " itu pasti Dody " tebak Bara

Bara langsung beranjak dari duduknya dan segera membuka pintu dan benar saja jika Dody lah yang bertamu "hai Dod" sapa Bara

Dody mengabaikan Bara dan langsung beringsut menghampiri Danica yang masih menggunakan mukena "kamu beneran shalat Danica " tanya Dody yang tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya melihat Danica

"iya kak tadi ikut shalat " balas Danica dengan senyum yang di paksakan

"kamu jadi mualaf " tanya Dody tak percaya

Danica menggelengkan kepalanya " aku belum benar-benar masuk agama ini kak, aku baru sebatas belajar sama tuan Lionel, nanti kalau memang sudah benar-benar yakin untuk masuk baru aku akan masuk agama ini tapi sampai detik ini aku sih belum yakin kak " jujur Danica akan pemikirannya mengenai hal yang sedang ia pelajar tapi belum sepenuhnya membuatnya yakin untuk terjun masuk ke dalamnya

Dody melirik ke arah Lionel " sejak kapan kamu mulai belajar ini " tanya Dody pada Danica namun tatapannya tetap lurus ke arah Lionel

"sekitar sehari sebelum puasa aku mulai belajar sama tuan Lionel " balas Danica

"berarti sudah dua minggu lebih dong " suara Dody melengking kala mendengar hal itu

Bagaimana bisa ia tidak tahu hal itu, bukankah hampir setiap hari mereka terus bertemu karena Danica sekarang adalah asistennya, tapi kenapa hal ini bisa terlewat oleh nya mana ini sudah cukup lama pula

"iya kak, aku sudah dua minggu lebih belajar sama tuan Lionel " balas Danica

"hebat sekali kamu Danica " Emira mengacungkan dua jempolnya pada Danica "aku ingat sekali saat aku belajar mengaji bersama Lionel, Eira dan juga Safiya, kami 3 tahunan baru bisa membaca Al-Quran padahal kami belajarnya sama guru private loh" seru Emira dengan takjub akan kecepatan Danica dalam belajar

"Eira dan Safiya itu siapa kak, kenapa nama Safiya kaya nama rekan kerja aku " tanya Danica

"ah mereka " Emira baru sadar kalau dia kelepasan bicara menyebut nama Safiya, padahal identitas Safiya masih belum boleh di sebarkan oleh siapapun

"itu nama anak satu komplek perumahan Emira" itu Bara yang menjawab "maklum kan mengaji dengan teman satu komplek " lanjut Bara dengan tawa canggungnya

"tapi Danica, apa yang menyebabkan kamu mau mempelajari agama ini, jangan bilang karena kamu ingin menikah dengan orang yang agamanya Islam " tebak Dody dengan asal

Danica menggelengkan kepalanya "bukan kakak, aku hanya sekedar belajar saja, mommy ku aslinya agamanya islam mengikuti grandma cuma Mommy gak begitu mengerti agama karena grandma dulu kerjanya jauh jadi mommy hanya sekedar agama di KTP saja sedangkan untuk Kristiani aku mengikuti Daddy cuma karena Daddy tidak tinggal bersamaku dengan Mommy makanya untuk agama ini aku juga kurang paham, hanya sekedar mengikuti rutinitas ke gereja saat daddy yang kebetulan berkunjung saat ada jadwal ke gereja " jelas Danica akan alasannya belajar agama Islam

Dody bernafas lega akan penjelasan Danica yang tidak merujuk ke alasan ingin mengikuti agama seorang pria "syukurlah jika itu alasanmu Danica, jangan jadikan pria sebagai patokan kamu untuk berpindah keyakinan karena hal begitu biasanya tidak akan awet dan kamu bisa berganti yang lain semudah sebelumnya " ucap Dody

"kalaupun aku benar-benar pindah karena laki-laki itu harus menunggu sampai aku benar-benar yakin kak, aku tidak mau asal mengambil keputusan untuk hidupku " ujar Danica

"yasudah kalau begitu segera masuk ke kamarmu dan istirahat lah, kita besok berangkat pagi ke lokasinya " titah Dody

"iya kak" Danica mengangguk patuh mengikuti langkah Dody untuk keluar kamar Lionel agar bisa segera beristirahat

Lionel menatap punggung Danica yang menghilang di balik pintu "kamu seniat itu ingin Danica menjadi milik kamu Lio" tanya Emira

Lionel menoleh ke arah Emira "aku tidak pernah seyakin ini " balas Lionel

"bagaimana jika dia tidak menaruh hati padamu " tanya Emira

"maka akan aku buat dia menaruh hati padaku " balas Lionel dengan tajam

"jangan ulang kisah ayahmu Lio, Danica dan mama kamu berbeda Lio, jangan sampai kamu sakit hati jika kamu terlalu menginginkan sesuatu " nasehat Emira

"aku akan mengatasi hatiku sendiri Emira" Lionel membuka pintu dan mempersilahkan Emira dan Bara untuk keluar

"aku ingin istirahat Emira " ucap Lionel

Emira menghela nafas panjang "ingat kata-kataku Lio, berusaha boleh tapi jangan sampai itu mengikat kamu untuk harus mendapatkannya " ucap Emira sebelum keluar dari kamar Lionel

"iya" balas Lionel dengan datar

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!