Nama: Alethea Novira
Usia saat meninggal: 21 tahun
Kepribadian: Cerdas, sinis, tapi diam-diam berhati lembut
Alethea adalah seorang mahasiswi sastra yang memiliki obsesi aneh pada novel-novel tragis, alethea meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil yang di kendarai supir nya , bukan nya ke alam baka ia malah justru bertransmigrasi ke novel the love yang ia baca dalam perjalanan sebelum kecelakaan, ia bertransmigrasi ke dalam buku novel menjadi alethea alegria
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agya Faeyza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mulai meresahkan
Bel istirahat berbunyi nyaring, disambut riuh rendah suara siswa yang segera berhamburan keluar kelas. Alethea bersama teman-temannya berjalan ke kantin, tertawa kecil sambil membahas pelajaran tadi dan rencana akhir pekan. Udara siang itu cerah, membuat suasana terasa lebih hidup.
Namun, langkah Alethea mendadak terhenti ketika ia melihat seseorang yang pernah di tolong nya di halaman sekolah.
Seorang cowok tinggi dengan rambut sedikit acak-acakan, mengenakan seragam dari sekolah lain—bukan seragam High School International mereka. Wajahnya terlihat dingin, tatapannya tajam seolah mengamati setiap sudut dengan penuh rasa ingin tahu... atau mungkin, ada sesuatu yang ia cari.
Satu nama langsung terlintas di kepala Alethea.
Aliando Angkara.
Siswa yang terkenal di luar lingkungan sekolah mereka karena sikapnya yang misterius dan latar belakangnya yang... tidak biasa.
Percakapan:
Zyan (berbisik ke Rafael):
“Itu... bukan anak sini kan?”
Rafael (mengernyitkan dahi):
“Bukan. Gua hafal semua murid sini. Tapi kenapa dia bisa masuk ya?”
Alethea (pelan, masih menatap Aliando dari jauh):
"Lian?? Kenapa dia bisa ada disini??". Gumam nya pelan
Tak lama kemudian, Aliando melangkah perlahan ke arah kantin. Beberapa siswa otomatis menyingkir dari jalannya, seperti merasakan aura aneh yang menyelimuti anak itu. Sherly yang juga melihatnya, berbisik pada teman-temannya sambil melirik-lirik dengan rasa ingin tahu.
Sementara itu, Bryan—yang baru kembali dari kantin membawa minuman—langsung menangkap pemandangan itu. Ekspresi wajahnya berubah serius.
Bryan (menoleh menatap Thea) : "apa kamu kenal dengan nya Thea ???. pura-pura tak tau
Alethea (pelan): "ya aku kenal dengan nya,dia lian atau orang manggil dia Aliando sih".
Bryan (yang sudah terbakar api cemburu): "sedekat itu kamu sama dia sampai memanggil nya dengan nama Lian??".
Alethea (menggeleng pelan) : "aku baru kenal sama dia , dan ga Deket juga , cuma kalo manggil Aliando bagi ku kepanjangan jadi aku manggil dia lian".
langkah demi langkah Aliando fokus kearah tujuan nya yaitu diaman alethea berada , dia melewati beberapa para siswa dan siswi yang menatap nya kagum , tapi ia tak menoleh kan sama sekali pandangan nya , ia terus berjalan ke arah alethea.
"wah jodoh gue datang" ...
"calon lakik gue itu".
"itu pacar gue".
"Ganteng banget tuh cowok "
"gue mau jadi yang kedua kalo dia udah punya pacar".
"Mak ,,,, anak mu mau di lamar mak".
Friska (yang mendengar jeritan para siswi di sekolah nya memutar mata malas nya ) : "siang-siang pada ngehalu aja lu pada".
Sasha (mengangguk setuju) : "biasa ngga pernah liat cowok tampan ya begitu Friska , tapi bye the way dia emang ganteng banget Friska".
Bianca (mengangguk) : "ia dia ganteng banget,liat dia kearah sini guys , oh my God".
***
Aliando (berhenti di depan alethea dan menyapa nya) : "hai thea kita ketemu lagi".
Alethea (tersenyum tipis) : "hai Lian,kamu bukan sekolah disini kan ??? Kenapa bisa sampai kesini ??".
Aliando (mengambil sesuatu dan memberikan nya kepada alethea) : "ini buat kamu".
Bianca (menatap aliando) "wah ternyata cowok tampan ini kenal Thea , apa kamu salah satu fans nya alethea??.
Aliando (tersenyum tipis) : "bisa di bilang begitu".
Sasha : "wah,wah,wah fans Thea nambah satu guys".
Alethea (tersenyum) : "kalian jangan godain aku Mulu ngga bosen apa ,?? Lian ini orang yang gue tolong semalam , mana mungkin dia gue".
Bryan yang melihat alethea tersenyum manis akibat candaan teman nya itu pun mulai tak tenang.
"gue baru mulai pendekatan ke Thea malah datang hama satu yang mendekati Thea " ucap Bryan dalam hati .
sementara itu Zyan yang melihat Bryan sudah mulai panas pun menggoda Bryan .
Zyan : "ada yang panas tapi bukan api".
Rafael : "Yoi bro hahaha".
Arvin : "jangan sampe ketikung bro".
Arvel : "susah punya adek cantik , banyak lalat yang mengerubungi".
Alethea : "oh ya Lian kenalin ini teman-teman gue nama nya Friska,Sasha dan Bianca ,kalo yang cowok-cowok ini anggota black dragon ada Bryan,Arvin,Zyan,Rafael dan kakak gue arvel".
Aliando : "hai semuanya kenalin gue Aliando".
Friska Sasha dan Bianca mengangguk serempak.
sedangkan anggota black dragon hanya berdehem saja , Bryan sama sekali tak menggubris nya .
Di sudut kantin, Sherly duduk di meja bersama geng-nya. Tapi matanya tak pernah lepas dari satu titik: Alethea. Cewek itu kini dikelilingi oleh cowok-cowok tampan dan karismatik—Bryan, Zyan, Rafael, Arvin... dan kini bahkan ditambah satu nama baru yang cukup mengguncang suasana: Aliando Angkara.
Alethea tertawa kecil di antara mereka. Tak dibuat-buat, tak ada yang dipaksakan. Dan yang paling menyakitkan bagi Sherly adalah... cowok-cowok itu semua memperhatikan Alethea seolah dia pusat dunia.
Jesi (pelan, menggoda):
“Eh, itu Alethea ya? Kok bisa ya dia kayak magnet cowok-cowok keren?”
Sherly (ketus, tapi berusaha tenang):
“Huh, paling juga cuma karena dia adiknya arvel. Gak akan ada yang lirik dia kalau bukan karena itu.”
Alia : tapi liat deh , Bryan dengan cowok itu seperti nya menyukai alethea?”
Sherly mengepalkan tangan di bawah meja, bibirnya mengerucut. Suara tawa Alethea yang terdengar tulus malah semakin menusuk telinganya.
Sherly (dalam hati):
“Apa sih bagusnya dia? kalo cuma cantik , cantikan juga gue kemana-mana,dan Itu belum cukup buat jadi pusat perhatian di sekolah ini,apa karna ada anggota black dragon di belakang nya??.
Tatapannya makin tajam. Rasa iri mulai berubah jadi benci .
Sherly (berbisik lirih):
“Kita lihat, alethea. Seberapa lama kamu bisa bertahan di tengah sorotan itu.”
Wajah Sherly semakin sulit disembunyikan kekesalannya. Ia berdiri dari tempat duduk dengan satu mangkuk bakso panas di tangannya. Langkahnya mantap, tatapannya lurus ke arah Alethea yang masih sibuk tertawa kecil bersama Aliando dan yang lainnya.
Beberapa temannya sempat terpaku, tak berani menahan Sherly yang tampak serius dan... berbahaya.
Percakapan (bisik-bisik teman Sherly):
“Eh... dia mau ngapain sih?”
“Jangan bilang dia mau—”
“Gila, itu baksonya panas banget lho!”
Sherly terus melangkah, dan saat jaraknya tinggal beberapa meter dari Alethea, muncul satu sosok dari arah samping—Friska, sahabat Alethea yang diam-diam memperhatikan gerak-gerik Sherly sejak tadi.
Friska, dengan tatapan tajam dan insting cepat, langsung menyenggol bahu Sherly dengan sengaja—seolah tersandung tapi dengan sangat tepat waktu.
Friska (berpura-pura kaget):
“Eh, maaf banget ya Sherly...!”
Glek!
Sherly kehilangan keseimbangan, mangkuk bakso panas di tangannya miring ke depan... dan byur!—tumpah tepat ke bajunya sendiri. Suara kaget pun terdengar dari sekeliling.
Sherly (teriak):
“AAAH! Panas!!”
Satu sekolah nyaris berhenti bergerak. Semua menoleh ke arah sumber suara. Beberapa murid bahkan mulai berbisik dan menahan tawa. Alethea yang awalnya bingung langsung berdiri, namun Friska cepat berdiri di sampingnya.
Friska (dengan senyum tajam):
“Ups… kamu nggak papa, Sher? Kok buru-buru banget sih bawa bakso panas gitu?”
Sherly (gemetar menahan malu dan marah):
“Kamu… sengaja ya?!”
Friska (tenang):
“Eh? Mana mungkin. Aku cuma... lewat.”
Sasha : "sepertinya itu senjata makan tuan , niat nya mau nyelakain Thea, eh malah sendiri nya yang kena "
Bianca : "yups bener banget di kira nya dari dari kita ga tau apa maksud dia kesini dengan membawa bakso di tangan nya dan mata nya tertuju ke Thea Mulu , rasain Lo mamam tuh bakso panas , besok-besok lagi bermain yang cantik ya Sherly ". Dengan nada mengejek.
Sherly berdiri dengan pakaian yang belepotan kuah bakso, wajah merah menahan malu, sementara seisi kantin mulai ramai. Dan Alethea? Dia hanya bisa menatap Friska dengan heran... sekaligus lega.
Alethea : "makasih ya Friska untung kamu cepat tanggap ".
Friska (tersenyum menatap thea) : "sama-sama, selama ada kita Lo aman Thea ".
gimana guys di lanjut ngga nih up nya ,???kalo mau di lanjut coment2 yah ???
papay
Tpi saya mw sedikit berkomentar, saya membaca novel kk karna tertarik membaca sinopsisnya.
Tapi menurut saya, percakapan ringannya terlalu banyak, membuat pembaca cepat bosan. Coba kakak kurangi percakapan2nya, tpi lebih menggambarkannya aja dan alur konfliknya buat lebih dalam kata2nya.
Terus penggambaran tokohnya agak kurang menjalankan perannya. seperti papa bram( kaya, hebat, punya banyak pengawal) tpi knapa anaknya kurang terjaga, gk ada pengawal yg memantauan dari dekat/jauh.
Arvel ( berjanji mau jaga adeknya di sekolah) tpi gk tw adek tersesat, pergi menyelatkan Aliando.
Gitu aja sih thor, semoga kedepannya lebih bagus, dan mohon jangan tersinggung dengan komentar saya.😊