NovelToon NovelToon
Penjara Cinta Tuan Adrasta

Penjara Cinta Tuan Adrasta

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Romansa / Psikopat itu cintaku / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sylvia Rosyta

Rania Alesha— gadis biasa yang bercita-cita hidup bebas, bekerja di kedai kopi kecil, punya mimpi sederhana: bahagia tanpa drama.

Tapi semuanya hancur saat Arzandra Adrasta — pewaris keluarga politikus ternama — menyeretnya dalam pernikahan kontrak.

Kenapa? Karena Adrasta menyimpan rahasia tersembunyi jauh sebelum Rania mengenalnya.

Awalnya Rania pikir ini cuma pernikahan transaksi 1 tahun. Tapi ternyata, Adrasta bukan sekedar pria dingin & arogan. Dia manipulatif, licik, kadang menyebalkan — tapi diam-diam protektif, cuek tapi perhatian, keras tapi nggak pernah nyakitin fisik.

Yang bikin susah?
Semakin Rania ingin bebas... semakin Adrasta membuatnya terikat.

"Kamu nggak suka aku, aku ngerti. Tapi jangan pernah lupa, kamu istriku. Milik aku. Sampai aku yang bilang selesai."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PCTA 24

Namun...

Di tengah ketenangan yang semu itu suara notifikasi ponsel Adrasta kembali berbunyi. Sebuah pesan baru. Dari anak buahnya. "Bos... Ada yang harus Anda lihat. Kami kehilangan jejak Rey. Tapi... lokasi terakhir yang kami deteksi - Rey sudah berada di sekitar wilayah vila yang anda tempati." Mata Adrasta membelalak. Jantungnya mencelos.

Tangannya spontan meremas jemari Rania. Dan dari balik jendela kamar, samar-samar, ada bayangan seseorang. Mengawasi mereka dari kejauhan.

...----------------...

Suara desir ombak masih samar-samar terdengar dari kejauhan, bercampur dengan sepi yang merayap pelan di dalam kamar villa mewah itu. Malam sudah terlalu larut. Langit sudah pekat. Tapi, di sisi ranjang, Adrasta masih setia duduk, matanya menatap wajah Rania yang masih pucat. Tangannya tak henti mengganti kompres di dahi gadis itu.

Gerakannya pelan, lembut, dan... nyaris penuh rasa bersalah. "Kenapa kamu sampai seperti ini, Rania..." gumam Adrasta lirih, lebih pada dirinya sendiri.

Rania mendengar itu. Samar. Dia memang belum sepenuhnya sadar. Tapi kesadarannya perlahan menariknya ke permukaan, memaksa matanya untuk tidak benar-benar terpejam. Ada perih yang mengendap di dadanya. Ada luka yang belum sempat sembuh. Tapi di sela-sela itu... ada bagian dari dirinya yang mulai goyah. Laki-laki ini... Adrasta... Benarkah dia sekejam yang ia pikirkan?

Tiba-tiba-

Brrr... Brrr... Ponsel Adrasta yang tergeletak di meja kecil bergetar. Panggilan masuk.

Sekilas, Rania ingin benar-benar bangun dan menegurnya. Tapi rasa penasarannya justru lebih besar. Maka... Rania memilih diam. Pura-pura tetap terlelap. Adrasta meliriknya sekilas sebelum menjawab panggilan itu, suaranya ditekan rendah, tapi cukup jelas untuk Rania dengar.

"Halo? Bos... ini aku, Dion."

Alis Rania nyaris berkerut mendengar nama itu. Dion? Anak buah Adrasta? "Ada apa?" suara Adrasta terdengar dingin.

"Kami baru saja mengendus pergerakan Rey dan Gino yang sedari tadi sudah tiba di Maladewa. Mereka mulai bergerak cepat, Bos. Sepertinya rencana mereka nggak main-main."

Ada jeda.

Adrasta menghela napas panjang. Berat. "Teruskan awasi mereka. Jangan lengah. Rey bukan orang yang gampang ditebak. Aku sudah lama tahu dia bakal cari cara buat nyakitin Rania."

Deg. Jantung Rania nyaris berhenti berdetak. "Apa...?" batinnya gemetar.

"Kalau waktu itu aku nggak segera pindahin Rania ke villa ini... mungkin dia udah kenapa-kenapa di Jakarta. Rey nggak akan segan-segan nyakitin dia cuma buat balas dendam padaku."

Rania menahan napasnya kuat-kuat. Matanya mulai berkaca. Dadanya mulai terasa sesak. Jadi... selama ini...

Adrasta tahu? Adrasta sadar Rey mengincarnya? Bahkan sudah memantau Rey sejak lama? Lalu... selama ini dia bawa Rania ke tempat ini... bukan cuma untuk menjauhkan dari Rey, tapi juga untuk melindunginya? "Tapi... kenapa dia nggak pernah bilang..."

"Dengar, Dion," suara Adrasta terdengar berat. "Aku nggak peduli seberapa jauh Rey bakal main kotor. Aku cuma nggak mau Rania ikut terluka lebih dari ini."

Dan kalimat itu... seketika menghantam dinding hati Rania yang rapuh. la sendiri tak sadar kapan air matanya jatuh. Hangat. Diam-diam. Tanpa Adrasta tahu... Rania mulai bertanya pada dirinya sendiri.

"Adrasta... siapa kamu sebenarnya di hidupku? Musuhku... atau pelindungku?" batin Rania dalam hatinya yang sibuk menerka nerka mengenai sosok Adrasta di dalam kehidupannya yang sudah mulai kacau ini.

1
Anyelir
wow obsesif banget
Delbar
aku mampir💪💪💪
Azthar_ noor
aku belum paham.... 😭 kalo dulu cinta sama rey kan seharusnya kerja sama biar rania bebas loh kok malah bilang ke adrasta ttng pengkhianatan gino...
Author Sylvia: Rania masih belum tahu kak, kl Gino itu berpihak sama rey
total 1 replies
Azthar_ noor
ada musuh dalam selimutnya adrasta itu... jan jan gino berpihak pada rey...
Azthar_ noor
pesannya dari rey ... bukannya rey dikurung terus bagaimana ia bisa ngirim pesan ke adrasta????
Azthar_ noor
deg degan aku tuh 😆
Azthar_ noor
lanjutt
Azthar_ noor
semangat nulisnya akakk
Fat ( Arasimah)
mampir kak di kasih sayang
Tok Yo。
❤❤
Tok Yo。
kereenn
Azthar_ noor
sayapnya terpotong... kata itu ada berapa kali ya 🤔
Azthar_ noor
tak tahu mau jawab apa
Azthar_ noor
lanjut thorr
Sita Silvara
lanjut
Putri Sylvia
ceritanya menarik, cowoknya posesif banget😄
Putri Sylvia
baru baca ceritanya udah tahu kalau bakal menarik 🤭
Azthar_ noor
bagus ... semangat kakak
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
bercerita nya pelan" aja jgn terburu"
ARIES ♈
panas! panas! 🤭 jangan lupa mampir ya kak.😘😘 aku gak up lumayan lama...🥲
Author Sylvia: iya kak aku mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!