NovelToon NovelToon
Sistem Cashback Membuatku Kaya

Sistem Cashback Membuatku Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ayya story

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota metropolitan, adalah seorang pemuda yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan bullying. Setiap hari di kampusnya, ia menjadi sasaran ejekan teman-teman sekampusnya, terutama karena penampilannya yang sederhana dan latar belakang keluarganya yang kurang mampu. Namun, segalanya berubah ketika sebuah insiden tragis hampir merenggut nyawanya. Dikeroyok oleh seorang mahasiswa kaya yang cemburu pada kedekatannya dengan seorang gadis cantik, Calvin Alfarizi Pratama terpaksa menghadapi kegelapan yang mengancam hidupnya. Dalam keadaan putus asa, Calvin menerima tawaran misterius dari sebuah sistem Cashback yang memberinya kekuatan untuk mengubah hidupnya. Sistem ini memiliki berbagai level, mulai dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi, di mana setiap level memberikan Calvin kemampuan dan kekayaan yang semakin besar. Apakah Calvin akan membalas Dendam pada mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayya story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gangguan Tak Terduga

Setelah memastikan bahwa Sentosa Corporation benar-benar tumbang, Calvin merasa cukup puas. Dia melirik Lara dan Aldo, yang masih terlihat bersemangat setelah keberhasilan mereka.

"Kalian sudah bekerja dengan baik. Untuk saat ini, kita bubar dulu. Nikmati kemenangan ini," ujar Calvin dengan nada tenang.

Lara tersenyum sambil mengangguk. "Baik, Bos. Aku akan tetap memantau media sosial dan berita. Kalau ada pergerakan mencurigakan, aku akan segera menghubungi Anda."

Aldo menepuk dadanya. "Saya juga akan memastikan pengacara kita tetap siap siaga. Kalau ada gerakan balasan dari sisa-sisa orang Harsono, kita bisa bertindak cepat."

Calvin mengangguk. "Bagus. Sekarang pergilah, istirahatlah."

Setelah Lara dan Aldo pergi, Calvin duduk di kursinya dan menarik napas dalam. Dia menyandarkan tubuhnya, menatap langit malam melalui jendela besar kantornya.

Tanpa membuang waktu, Calvin segera berbicara dalam pikirannya.

"Sistem, cek status!"

[Ding! Memeriksa status tuan...]

[Status Calvin Alfarizi]

- Nama:Calvin Alfarizi Pratama

- Level Sistem: 2 (280/2000 Poin untuk naik ke Level 3)

- Saldo Cashback: Rp 4.874miliar. 

- Total Poin Sistem: 680  

- Skill Aktif:

  - Kekuatan Fisik Lv.3  

  - Daya Tahan Lv.3  

  - Refleks Cepat Lv.3  

  - Deteksi Bahaya Lv.3  

  - Insting Tempur Lv.3  

  - Skill Negosiasi Lv.3  

  - Keberuntungan Lv.3  

  - Manipulasi Sosial Lv.3  

  - Skill Bela Diri Lv.3 

    - Skill Public Speaking Lv.3 

   - Kecerdasan Strategis Lv.3  

Sisa poinnya kini 280]

Calvin menyipitkan mata.

"Sistem berapa Uang yang harus aku keluarkan untuk naik level 3?"

 [Ding! Sistem telah diperbaharui,untuk bisa naik Level 3,tuan sekarang membutuhkan poin sistem 2000]

"Jadi tidak dengan menghabiskan uang lagi?" Tanya Calvin heran

[Ding! Benar tuan]

[Ding! Misi Baru Tersedia!]

[Misi: Langkah Besar Menuju Puncak]

Deskripsi: Sentosa Corporation telah tumbang, tetapi dunia bisnis tidak pernah sepi dari persaingan. Sekarang saatnya membidik target berikutnya!

Tujuan:

Akuisisi sebuah perusahaan kecil yang berpotensi berkembang.

Tingkatkan omzet bisnis dalam waktu 7 hari.

Hadiah:

- 1000 Poin Sistem

- Item Spesial "Kartu Dominasi Pasar"

Calvin tersenyum tipis.

"Menarik. Aku harus mulai menyusun strategi lagi."

Calvin pun langsung menelepon Aldo keruangannya.

Tak lama Aldo pun datang mengetuk pintu.

"Ada apa bos?" Tanya Aldo 

"Sudahlah do,kalau hanya kita berdua tak usah formal begitu.

Begini aku punya tugas untuk kamu dan lara,aku mau kamu mengakuisisi sebuah perusahaan kecil yang berpotensi berkembang.

Kedua kalau bisa Tingkatkan omzet bisnis dalam waktu 7 hari ini. Apakah kamu sanggup?"

"Saya selalu siap bos!" Jawab Aldo dengan semangat.

"Baiklah itu saja,maaf membuatmu selalu sibuk do."

"Ah itu sudah menjadi tugas ku Cal,sejak pertama kamu mempercayakan untuk investasi Dalam membangun perusahaan mu ini,aku selalu siap dengan semua kerjaan yang akan kau berikan" ucap Aldo dengan senyum tipis.

Calvin tersenyum senang,Aldo teman nya ini bisa dipercaya,

"Ouh iya ini bentar lagi waktunya pulang kerja,bagaimana jika kita pergi Ke Bar untuk bersenang senang sebagai perayaan kemenangan kita melawan Sentosa Corporation sampai bangkrut" ajak Calvin pada Aldo

"Sipp mantap tuh,sekali kali kita juga butuh refreshing otak. Ajak Adi dan yang lain nya saja biar tambah seru" kata Aldo memberi saran.

"Baiklah nanti aku hubungi mereka,mereka pasti juga ingin kita berkumpul bersama apalagi hari wisuda sudah semakin dekat"

Aldo pun setuju,Aldo juga mendoakan Calvin agar wisudanya nanti berjalan lancar.

 

Setelah merencanakan langkah berikutnya dengan Aldo, Calvin segera menghubungi Adi dan beberapa teman dekatnya.  

"Adi, malam ini kita ke bar. Aku traktir, sekalian perayaan!"  

Di seberang telepon, Adi terdengar bersemangat. 

"Wah, serius lo? Gue langsung siap-siap! Gua ajak yang lain juga ya?"  

"Boleh, makin ramai makin seru."  

Setelah itu, Calvin menghubungi Lara dan beberapa anggota tim lainnya. Mereka semua setuju untuk berkumpul di salah satu bar eksklusif di pusat kota.  

Beberapa jam kemudian, Calvin tiba di bar yang sudah dipesan khusus untuk mereka. Musik EDM menggelegar, lampu warna-warni berkilauan, dan suasana penuh dengan orang-orang yang menikmati malam mereka.  

Saat masuk, dia melihat Aldo, Lara, Adi, dan beberapa rekan bisnisnya sudah menunggunya di VIP lounge.  

"Wah, bos datang!" seru Adi sambil mengangkat gelasnya.  

"Sudahlah, kita di luar kerjaan, nggak usah panggil bos," kata Calvin sambil tertawa.  

Lara tersenyum. "andaikan setiap hari kita bisa bersenang-senang seperti ini."  

Para pelayan datang membawa beberapa botol minuman mahal. Calvin menuangkan minuman ke gelas mereka, lalu mengangkatnya.  

"Kita berhasil menjatuhkan Sentosa Corporation. Ini bukan akhir, tapi awal dari sesuatu yang lebih besar!" katanya dengan penuh semangat.  

"Untuk masa depan yang lebih cerah!" sahut Aldo.  

"Untuk kejayaan Alfarizi Group!" teriak Adi.  

Mereka bersulang dan menenggak minuman masing-masing.  

Malam semakin larut. Musik makin kencang, dan suasana semakin meriah. Namun, di tengah kesenangan itu, Calvin merasakan sesuatu yang aneh.  

Instingnya, yang telah diasah oleh Deteksi Bahaya Lv.3, mulai berdenyut.  

Dia menyipitkan mata dan mengamati sekeliling. Tidak butuh waktu lama sebelum dia melihat beberapa pria berbadan besar dengan ekspresi tidak bersahabat memasuki bar. Mereka tampak sedang mencari seseorang.  

"Mungkinkah ini orang-orang yang dikirim oleh pesaing baru?" pikir Calvin.  

Dia berpura-pura tetap santai, tetapi dalam hatinya sudah bersiap. Jika mereka datang mencari masalah, Calvin tidak akan tinggal diam.  

Saat itulah, salah satu pria bertubuh besar itu berjalan mendekat.  

"Hei, kau Calvin Alfarizi, kan?" suaranya berat dan penuh tekanan.  

Semua orang di meja Calvin terdiam. Aldo dan Adi refleks menegang.  

Calvin meletakkan gelasnya dengan tenang, menatap pria itu tanpa rasa takut. "Kalau iya, kenapa?"  

Pria itu menyeringai. 

"Bos kami ingin bertemu denganmu. Sekarang juga."  

Calvin menyeringai balik. "Dan jika aku tidak mau?"  

Pria itu menggeram. "Maka aku akan membawamu dengan paksa."  

Ketegangan pun meningkat.  

Gelas yang baru saja diletakkan Calvin bergetar sedikit menandakan ketegangan yang mulai menyelimuti ruangan itu. Aldo dan Adi, yang sejak awal sudah menegang, kini semakin siaga dengan posisi tubuh yang siap untuk bergerak sewaktu-waktu. 

Calvin, dengan tatapan tajam yang tidak bergeming, mempertahankan posisi duduknya yang tenang. Sementara itu, pria bertubuh besar itu mengambil langkah semakin dekat, hampir menutupi seluruh cahaya yang menerangi meja mereka. 

"Jangan coba-coba," ujar Calvin dengan suara rendah namun jelas terdengar penuh ancaman. Atmosfer di dalam ruangan itu semakin memanas, suara-suara bising dari pelanggan lain perlahan mereda seakan-akan mereka bisa merasakan ketegangan yang sama.

Tanpa mengalihkan pandangannya dari Calvin, pria besar itu mengeluarkan ponsel dari kantongnya dan menekan beberapa tombol. Tidak lama kemudian, suara berat dari seberang telepon terdengar, "Bawa dia sekarang juga."

Pria itu mengangguk seolah mendapat perintah yang tidak bisa ditawar lagi. "Maaf, bro. Aku harus melakukan ini," katanya sebelum tangan besarnya mencoba meraih lengan Calvin.

Dengan gerakan cepat dan terlatih, Calvin menghindar dan bangkit berdiri, menghadapi pria itu secara langsung. "Aku tidak pergi kemana-mana tanpa penjelasan yang jelas," tegas Calvin, matanya tidak pernah lepas dari mata pria itu, menantang.

Situasi semakin tegang, seolah satu percikan saja akan memicu pertarungan. Aldo dan Adi segera berdiri di samping Calvin, mendukung posisinya, siap untuk melindungi teman mereka jika situasi semakin buruk. Di luar ruangan, suara mobil tiba-tiba terdengar parkir dengan kasar di depan cafe, menambah ketegangan yang sudah pekat.

1
Muhammad Fitri Zulkifli
Luar biasa
キャットマスター
nyimak dulu thor🔥
Chaidir Palmer1608
perang ini belum selesai justru ini awalnya APA SIH
Chaidir Palmer1608
si mc nya orang suci ya,dah tau dia mau dibunuh kok penjahatnya dilepasin aja sih,
Chaidir Palmer1608
jadi dia mau main kotor baiklah perang dimulai,berapa kali omongin gituan kapan aksinya
Pakde
up dong thor
Pakde
lanjut
Pakde
up dong
Pakde
lanjut thor
Pakde
up dong
Aisyah Suyuti
seru
Pakde
lanjut
Pakde
up dong
Pakde
lanjut
Pakde
up dong
Ay.sipit: siap kak,ditunggu ya
total 1 replies
Paulina al-fathir
di tunggu lanjutannya Thor👍👍😘
Ay.sipit: oke kak,ditunggu ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!