ayu jagat maheswari seorang gadis cantik berasal dari sebuah desa di Jawa Timur. kelahirannya ditandai dengan hal-hal yang mengerikan dan mencekam. hujan turis dengan sangat deras dan petir yang terus menggelegar ditambah bunyi longlongan anjing dan serigala semua makhluk halus dan dedemit di dunia gaib seakan menantikan kehadirannya. dia adalah ayu sang titisan ratu pantai selatan.
sejak kecil ayu sudah terlahir sebagai anak indigo. melihat makhlus halus, mengobati orang-orang yang terkena mistis bahkan ayu kadang bisa melihat masa lalu maupun masa depan seseorang. kemampuan ayu semakin bertambah seiring usianya ,diumur 15 tahun ayu kerap kali mengalami peristiwa aneh dan terjebak dalam berbagai masalah yang mengancam nyawanya. pertemuannya dengan sahabat masa kecilnya bernama hasan Baihaqi membawanya dalam sebuah ikatan dan perjanjian hati. keduanya harus berpisah saat ayah hasan harus pindah ke jakarta.
akankah ayu dapat bertemu dengan hasan kembali memenuhi janji keduanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ami Kusrini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22 Terkuak kisah lama
Beberapa hari berlalu, saat pulang sekolah pak Arsyad memaksa Ayu agar mau diantarkan pulang olehnya sebagai ucapan terimakasih. Ayu sudah menolak dan beralasan bahwa semua yang Ayu lakukan semata-mata karena Allah tanpa mengharapkan apa-apa. Tapi pak Arsyad memaksa dan mengancam akan mempersulit Ayu di sekolah. Ayu hanya bisa pasrah mengikuti semua kemauan sang kepala sekolah baru. Didalam mobil terjadi keheningan antara Ayu dan pak Arsyad.
"Yu ,setalah lulus sekolah rencana kamu apa?"
"Saya mau kuliah pak, di jakarta! "
"Kamu mau ambil jurusan apa memangnya?"
"InsyaAllah, klo Allah merestui ambil jurusan kedokteran pak."
"Wah bagus, itu pilihan yang tepat. Kenapa ga ambil disini aja? kan banyak kampus kedokteran yang bagus juga disini."
"Ada janji yang harus Ayu tepati pak."
"Maksudnya?"
"Ayu juga kurang inget pak. Dulu waktu kecil , Ayu pernah janji mau ke Jakarta tapi Ayu lupa dengan siapa Ayu janji. Kata hati Ayu selalu menyuruh Ayu untuk ke Jakarta."
"Kakak kamu mungkin?"
deg.....
"Kakak ucap Ayu lirih. Dirinya merasa tak asing dengan kata itu."
"Saya anak pertama pak, adik saya masih SMP kls 2."
Sampai dirumah Ayu segera turun dan mengucapkan terimakasih kepada pak Arsyad karena sudah diantarkan pulang. Siang itu kedua orang tua Ayu belum pulang karena masih diladang. Karena kelelahan dan kurang tidur semalam. Ayu pun segera membaringkan tubuhnya ke kasur. Tak lama Ayu tertidur.
Sore hari, Ayu beserta kedua orang tuanya dan adiknya Gilang duduk bersantai didepan TV jadul mereka.
"Abi, umi maaf ,klo boleh tau masa kecil Ayu seperti apa ya? Ayu ngerasa klo Ayu harus ke jakarta dan menemui seseorang tapi Ayu lupa.
"Kamu ga inget sama nak Hasan, yu! "
deg.... nama itu sering Ayu dengar didalam mimpinya.
"Siapa Hasan umi? kok Syu kayak sering denger."
"Dulu waktu kamu masih bayi sampai umur 5 tahun abi dan umi dititipkan seorang anak laki-laki namanya nak Hasan tepatnya bernama Hasan Baihaqi. Dia anak tetangga kita, rumahnya pas banget sebrang rumah kita. Ayahnya seorang tentara dan ibunya seorang dokter bedah karena mereka harus bekerja Hasan yang berumur 5 tahun dititipkan ke umi dan abi sekalian Hasan disuruh belajar agama. Malam harinya baru Hasan akan pulang dijemput oleh orang tuanya. Nak Hasan lah yang selalu membantu umi menjaga kamu jika umi sedang ke ladang atau mengajar ngaji. Waktu kecil kamu sangat dekat dengan nak Hasan bahkan tak terpisahkan. Sering kali kalian tidur bersama dengan saling berpelukan. Kami sudah melarang namun kamu selalu menangis jika dipisahkan dengan nak Hasan sampai kamu umur 5 tahun dan nak Hasan umur 10 tahun. Mereka harus pindah rumah karena ayah dari nak Hasan dipindah tugaskan ke jakarta. Sebelum berpisah nak Hasan bilang kamu suruh kuliah di jakarta agar bisa bersama-samanya lagi. Kalian saling berjanji satu sama lain. Saat pindah kamu seminggu nangis terus dan sakit mungkin karena dari kamu bayi sampai umur 5 tahun kamu selalu bersama nak Hasan dan ga pernah jauh.
Oh iya, umi lupa nak Hasan menitipkan sebuah kotak kecil ke umi katanya setelah Ayu umur 17 tahun baru boleh umi serahkan ke kamu. Sebentar, umi ambil dulu kotaknya."
tak lama umi datang dengan membawa kotak kecil berwarna hijau.
"Ini dari nak Hasan untuk kamu yu!"
"Ayu ke kamar dulu ya, umi, abi."
"Iya nak"
Sampai dikamar Ayu segera membuka kotak itu. Isinya ada gelang tali yang cantik, kalung perak dengan bandul love, uang 100 rb, cincin perak dan selembar surat. Isi surat Hasan berbunyi :
"Assalamu'alaikum teruntuk istri kecilku Ayu. Mungkin disaat kamu baca surat ini kamu sudah berumur 17 tahun dan kakak sudah 22 tahun. Semoga Ayu ga lupa sama kakak ya! Dulu Ayu selalu panggil akak acan karena Ayu kecil masih cadel he.....
Ingat ga? Waktu kecil kita berdua sama-sama sudah berjanji untuk selalu bersama selamanya. Kita sudah menikah dan cincin perak itu adalah cincin pernikahan kita. Uang 100 rb adalah mahar dari kakak. Kakak janji jika kita sudah dewasa kakak akan mengganti perhiasan itu dengan emas yang asli dan uang mahar yang lebih banyak lagi. Mungkin Ayu pikir kakak itu bercanda, nyatanya dari bayi kakak sudah jatuh cinta dengan Ayu. Makanya sebelum pergi kakak ikat Ayu dengan sebuah pernikahan anak kecil. Kakak janji hati kakak cuma buat Ayu seorang sampai Allah nanti mempertemukan kita kembali. Kakak berharap semoga Ayu juga tetap menjaga hati Ayu hanya untuk kakak seorang. Kakak tunggu di jakarta, Ayu kuliah disini biar kita bisa selalu bersama. Kakak cinta Ayu.
Dri suami kecilmu Hasan Baihaqi.
"hiks..... kak Hasan,sekarang Ayu ingat. Ingat semuanya,tunggu Ayu ya kak di jakarta."
Dipakainya kalung, gelang dan cincin pemberian Hasan suami kecilnya itu.
Ayu janji akan jaga hati Ayu sampai kita bertemu