berawal dari ikut pesta bersama ayah dan ibu tirinya nya. malah menjadi pengantin oleh pria yang sama sekali dia tak kenal. hal itu karena ayah nya memiliki utang kepada sang pemilik acara tersebut. seharusnya dia menolak, tapi karena paksaan ibu tiri nya nya akhirnya dia mau menjalani pernikahan tanpa tau apa yang terjadi dengan nasib nya kedepan. bagaimana kelanjutan nya yuk simak sama sama>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.24
Di kampus Laras duduk sambil menikmati kopi dan juga roti selai, di hadapan nya. dengan pikiran yang masih terlalu berisik.
"Gimana gue jalanin pernikahan ini, masa jadi janda muda sih. Apalagi om om itu seperti nya alergi banget kalau dekat dekat gue." gumam nya sambil melamun sendiri.
"Woi.." ucap Nita yang mengejutkan sahabat nya yang masih melamun di pagi hari begini.
"Eh... Lo Nita, ada apa?"
"Ada apa segala. Lo ngapain melamun kayak begitu. ga ngajak ngajak lagi ke kantin nya." gerutu Nita yang kesal melihat tingkah sahabat nya itu.
"Maaf, gue tadi laper banget."
"OMG... Lo ga sarapan dirumah, pasti gara gara ibu tiri Lo itu ya, emang kurang ajar banget tu orang tua." cerocos nita yang merasa geram melihat tingkah ibu tirinya Laras.
Laras hanya terdiam saja, dia masih bingung gimana jelasin ke sahabat nya kalau dia seorang sudah menikah. Kontrak pula, kayak di novel novel itu.
"Gue sebenernya_
"Lo makan yang banyak deh ras, gue tau Lo pasti tertekan kan tinggal disana. Udah gue bilang pindah aja ke rumah gue, Lo sih ga mau."
"Huft...udah Lo makan juga ini banyak roti nya. Gue ga kuat abisin nya."
"Tentu saja, gue ga nolak besti, tapi Lo harus makan juga. Gue tau hidup itu berat, jadi harus butuh makan yang banyak. Biar Lo sanggup hadapi nenek sihir itu." kekeh nya yang membuat Laras juga ikut tertawa.
sedangkan di kantor, Aksa duduk dengan tatapan yang membuat nya merasa emosi sekarang. Sampai saat ini monica tak ada kabar sama sekali. Bahkan beberapa anak buah yang bertugas membantu nya juga tak menemukan petunjuk.
"Gimana, apa sudah ditemukan jejak nya?" tanya Aksa dengan tatapan tajam menatap anak buah nya yang tertunduk takut.
"Maaf tuan, kami kehilangan petunjuk nya. Bahkan jejak nya juga tak bisa kami lacak."
"Brak....
Hal itu membuat kedua anak buah nya terkesiap kaget, sungguh wajah tuan nya, sangat mengerikan.
"Tuan, kita harus rapat sekarang." ucap asisten nya yaitu Rudi.
"Terus cari dan lacak keberadaan nya. Sampai wanita itu ditemukan!" peringatan Aksa kepada kedua orang tersebut.
"Baik tuan." ucap kedua nya dengan serentak.
Rudi menghela nafas beratnya melihat wajah ketakutan kedua rekan kerja nya. pasti mereka frustasi Mencari keberadaan wanita yang telah membuat Aksa seperti ini.
"Kasihan nyonya Laras, suaminya masih menyimpan perasaan dengan wanita seperti monica." gumam nya sambil menghela nafas beratnya.
setelah pulang dari kampus, laras pulang ke rumah nya untuk mengambil beberapa barang yang masih ada disana.
"Gue anter ya ras?" ucap Nita yang ingin sekali mengantar sahabat nya seperti biasa.
"Gausah, nit. gue udah pesan taksi aja. Lo mau nganterin mama Lo ke salon kan, gih pulang sana sebelum di kutuk." kekeh nya sambil mencari grab menuju ke rumah orang tua nya
"Sialan Lo, oh ya mama tanyain lo mulu ini, kapan kesana. gue ajak sering banget nolak."
"Besok deh, gue kesana. kangen juga sama mama."
"Gue tungguin ya, mama kalau datang Lo ke rumah, kayak gue anak pungut nya, semua masakan kesukaan Lo di masak sama dia." kekeh Nita yang masih setia menunggu sahabat nya menunggu taksi
"Hahah... tukar sama mama tiri gue mau ga Lo?" ucap laras sambil tersenyum tipis
"Kagak, mager gue sama si Weni. Bisa gila gue kalau ketemu sama dia, tiap hari."
"Nah itu mobil grab nya." tunjuk Laras sambil melihat mobil sedan yang melaju ke arah nya.
Tentu saja itu adalah mobil dan supir dari keluarga Mahesa. Memang laras di jemput dan dianter oleh supir pribadi keluarga Mahesa saat keluar. Tentu saja atas perintah dari kakek Brio dan istrinya. Tadi dia hanya berbohong saja ke sahabat nya, karena belum siap menceritakan kejadian tadi malam.
"Tugas kamu itu anterin dan jemput nyonya muda ya. Jangan Sampek telat." ucap kakek Brio sebelum berangkat.
"Siap tuan besar." ucap supir keluarga yang begitu patuh.
"Nona, silahkan masuk." ucap pak Eko sebagai tugas mengantre jemput nona baru nya itu.
"Eh iya pak. nit, gue berangkat dulu ya. Lo hati hati."
"Okey beb. Kabarin kalau ada apa apa."
Laras bernafas Lega saat Nita tak curiga dengan mobil mewah di depan nya. "Sorry nit, gue bohong. Mungkin kalau situasi nya sudah baik baik saja, gue bakalan bicara tentang hidup gue ke Lo!" ucap nya dalam hati.
"Ayok pak jalan, ke rumah orang tua saya dulu ya pak, ada barang yang ketinggalan disana."
"Siap non." ucap pak Eko yang melajukan mobil nya dan beranjak pergi dari perkarangan kampus.
tapi,cuek aja atas sikapnya Aksa ya Laras,,biar saja dia mau ngapain terserah, biar waktu yg menjawab kedepannya,
semangat Thor./Smile//Smile/